MANAJEMEN NYERI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Latar Belakang
• Survey di AS : hanya 1 dari 4 pasien yang mendapat penanganan nyeri pasca operasi secara
adekuat apalagi di negara berkembang
• Tata laksana nyeri yg baik dan adekuat akan mempercepat mobilisasi, diet per oral lebih
optimal, pemulihan lebih cepat
• Populasi spesifik yang tidak terdiagnosis dengan baik karena menggunakan tools yg salah
• Tingkat pemahaman dan pengetahuan nakes yang berbeda membuat bervariasi dlm
penilaian nyeri, dibutuhkan keseragaman dalam menginterpretasikan nyeri secara objektif
karena nyeri sangat subjektif
DEFINISI
1. Asesmen awal
2. Asesmen ulang
• Interval disesuaikan pasien
SITE
Lokasi nyeri
Onset
Akut atau kronik,
traumatik atau non-
traumatik.
Associated Severity
symptom Keparahan
Gejala penyerta
Asesm
Riwayat Penyakit Dahulu en sis
tem o
rgan
Riwayat
Riwayat Pengobatan
Keganasan
Sakit Sistemik
Riwayat
Mirasantika
KLASIFIKASI
NYERI
Nyeri somatik : Nyeri visceral :
• Kerusakan jaringan pelepasan zat kima dari sel yg
cedera inflamasi dan nyeri melalui nosiseptor • Nosiseptor visceral lebih sedikit dari somatic
kulit. nyeri yg kurang bisa dilokalisasi, difus, tumpul,
seperti ditekan benda berat.
• Karakteristik : onset cepat, terlokalisasi baik, dan
bersifat tajam, menusuk, atau seperti ditikam. • Penyebab : iskemi/nekrosis, inflamasi,
peregangan ligament, spasme otot polos, distensi
• Contoh : laserasi, sprain, fraktur, dislokasi. organ berongga/lumen.
• Biasanya disertai dg gejala otonom, seperti mual,
Nyeri neuropatik : muntah, hipotensi, bradikardia, berkeringat.
• Berasal dari cedera jaringan saraf.
• Sifat nyeri: rasa terbakar, nyeri menjalar,
kesemutan, alodinia (nyeri saat disentuh),
hiperalgesia.
• Gejala pada bagian distal dari tempat cedera
• Biasanya diderita pasien diabetes, multiple
sclerosis, herniasi diskus, AIDS, pasien yg
menjalani kemoterapi/radioterapi.
Pemeriksaan Fisik
Status Mental : Kemampuan Kognitif, emosional, Tanda non-organik. :
depresi, tidak ada harapan, cemas.
1. Distribusi nyeri superfisial atau non-anatomik.
Pemeriksaan Umum :
• Tanda vital 2. Gangguan sensorik / motorik non-anatomik.
NEONATUS, BAYI
DEWASA
NIPS
NRS
WONG BAKER
PEDIATRIK DEMENSIA
WONG BAKER
PAINAD
FLACC (AUTIS, KOGNISI BLM
TERBENTUK ATAU TERGANGGU)
ICU DG VENTILATOR
CPOT
Numeric Rating Scale / NRS
• Pada nyeri akut/kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1 jam setelah pemberian
obat nyeri.
TERAPI (DPJP) • Derajat nyeri yg meningkat hebat secara tiba-tiba, terutama bila sampai menimbulkan
TERAPI (TIM NYERI) perubahan tanda vital, merupakan tanda adanya diagnosis medis atau bedah yg baru
(misalnya komplikasi pasca-pembedahan, nyeri neuropatik).
MANAJEMEN NYERI
AKUT
Tatalaksana
Step-Ladder WHO
• NYERI AKUT : Pilihan idealnya
Opioid
• Opioid harus dititrasi.
• Opioid standar yg sering digunakan
adalah Morfin, Codein.
OAINS :
• Perdarahan akibat disfungsi platelet : pertimbangkan u/ mengganti OAINS yg tidak memiliki efek
thd agregasi platelet.
• Non-farmakologi :
Prinsip Level 1
Rencana perawatan tertulis komprehensif (Buat tujuan : Perbaiki tidur, tingkatkan aktivitas fisik,
manajemen stres, kurangi nyeri).
Level 1 Kombinasi : Farmakologi, intervensi, nonfarmakologi, dan terapi pelengkap/tambahan.
Skor DIRE : digunakan untuk menilai kesesuaian aplikasi terapi Opioid jangka panjang untuk nyeri
kronik non-kanker.
Prinsip Level 2
• Rujukan ke tim multidisiplin dalam manajemen nyeri dan rehabilitasinya atau pembedahan
Level 2 • Indikasi : pasien nyeri kronik yg gagal terapi konservatif/manajemen level 1.
• Biasanya rujukan dilakukan setelah 4 – 8 minggu tidak ada perbaikan dg manajemen level
1.
FARMAKOLOGI OBAT ANALGESIK
FARMAKOLOGI OBAT ANALGESIK
Eutectic Mixture of Local Anesthetics (EMLA) : Lidokain 2,5% + Prilokain 2,5%
• Indikasi : anestesi topikal pd kulit yg intak, membran mukosa genital untuk pembedahan minor superfisial
dan sbg pre-medikasi untuk anestesi infiltrasi.
• Mekanisme : efek anestesi dg memblok total kanal natrium saraf sensorik.
• Onset bergantung pd jumlah krim yg diberikan. Efek anestesia lokal bertahan 2 – 3 jam dg ditutupi kasa
oklusif dan menetap selama 1 – 2 jam setelah kasa dilepas.
• Kontraindikasi : methemoglobinemia idiopatik atau kongenital.
• Dosis dan cara penggunaan : oleskan krim EMLA dg tebal pada kulit dan tutuplah dg kasa oklusif.
FARMAKOLOGI OBAT ANALGESIK
Parasetamol
• Untuk nyeri ringan-sedang & antipiretik. Kombinasi dg Opioid Efek analgesik yg lebih besar. Dosis : 10
mg/kgBB/kali, 3 – 4 kali sehari. Dewasa : 3–4 kali 500 mg perhari.
Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS)
• Untuk nyeri akut dan kronik dg intensitas ringan sedang, anti-piretik.
• Kontraindikasi : pasien Triad Franklin (polip hidung, angioedema, dan urtikaria) reaksi anafilaktoid.
• Efek samping : Erosi/ulkus gaster, disfungsi renal, peningkatan enzim hati.
Antagonis kanal natrium
• Indikasi : nyeri neuropatik dan pasca-operasi.
• Lidokain : dosis 2 mg/kgBB selama 20 menit, lalu dilanjutkan dg 1 – 3 mg/kgBB/jam titrasi.
FARMAKOLOGI OBAT ANALGESIK
Antidepresan
• Mekanisme : memblok pengambilan kembali norepinefrin dan serotonin sehingga meningkatkan efek
neurotransmitter tersebut dan meningkatkan aktivasi neuron inhibisi nosiseptif.
• Indikasi : Nyeri neuropatik (neuropati DM, neuralgia pasca-herpetik, cedera saraf perifer, nyeri sentral).
• Contoh : Amitriptilin, Imipramine, Despiramin : efek antinosiseptif perifer. Dosis : 50–300 mg, sekali sehari.
Anti-konvulsan
Carbamazepine
• Efektif untuk nyeri neuropatik. Efek samping : somnolen, gangguan berjalan, pusing.
• Dosis : 400 – 1800 mg/hari (2 – 3 kali perhari). Mulai dg dosis kecil (2 x 100 mg), ditingkatkan perminggu
hingga dosis efektif.
Gabapentin
• Merupakan obat pilihan utama dalam mengobati nyeri neuropatik. Efek samping minimal dan ditoleransi dg
baik. Dosis : 100 – 4800 mg/hari (3 – 4 kali sehari).
FARMAKOLOGI OBAT
ANALGESIK
10. Tramadol
• Lebih poten dari OAINS oral, efek
samping yg lebih sedikit/ringan.
Sinergis dg OAINS.
• Indikasi : Nyeri akut & kronik sedang
• Efek samping : Pusing, mual, muntah,
letargi, konstipasi.
• Jalur : IV, epidural, rektal, oral.
• Dosis oral : 3 – 4 kali 50– 00 mg
(perhari). Maks : 400 mg / 24 jam.
• Titrasi : Meningkatkan toleransi pasien
thd medikasi
FARMAKOLOGI OBAT ANALGESIK
Opioid
• Analgesik poten (tergantung-dosis) dan
antidotumnya Nalokson. Contoh : Morfin,
Sufentanil, Meperidin.
• Dosis disesuaikan pd setiap individu,
gunakanlah titrasi. Adiksi thd opioid
sangat jarang pd nyeri akut.
• ES : Depresi napas, terjadi pd : Pemberian
dosis besar, akumulasi akibat pemberian
secara infus, opioid long acting. Sedasi
bersamaan dg benzodiazepin, antihistamin,
antiemetik tertentu. Gg elektrolit,
hipovolemia, uremia, gg respirasi dan
peningkatan TIK, OSA intermiten.
FARMAKOLOGI OBAT ANALGESIK
Toksisitas metabolit opioid:
• Petidin : takikardi, tremor, twitching, mioklonus multifokal, kejang. Tidak
boleh > 72 jam untuk post operasi.
• Morfin : Vasodiatasi, Gangguan fx ginjal (usia > 70 th).
• Efek kardiovaskular : Tergantung jenis, dosis, dan cara pemberian; status
volume; serta level aktivitas simpatetik.
• Gastrointestinal : Mual, muntah.
• Terapi mual dan muntah : hidrasi dan pantau TTV, hindari pergerakan
berlebihan pasca-bedah, atasi kecemasan pasien, obat antiemetik.
KEPUSTAKAAN
Al Qur’an. Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Agustus 2017. Standar
Al Hadits. Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS). Edisi 1.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) & www.dhhs.tas.gov.au/_.../
Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI). Pain_Management_Final211209_PCSSubComm... Pain
Maret 2017. Standar dan Instrumen Sertifikasi Rumah Sakit Syariah Management. www.asahq.org . Practice Guidelines for Chronic
Versi 1438 H. Pain Management. www.guideline.gov/content.aspx?id=9744.
National Guideline Clearinghouse / Pain Management Guidelines.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia dg Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). www.ncbi.nlm.nih.gov/...Evidence-Based Assessment of Pediatric
September 2011. Pain.
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012. www.painmed.org. American Academy of Pain Medicine – Clinical
http://consultgerirn.org/uploads/File/trythis/try_this_7.pdf . Pain Guidelines.
assessment for older adults. www.rcn.org.uk › ... Recognition & Assessment of Acute Pain in
Children.
RNAO (2013). Assessment and Management of Pain. Third Edition.
http://www.caresearch.com.au/caresearch/ClinicalPractice/Physica www.who.int/medicines/areas/quality_safety/guide_on_pain/en/.
l/Pain/AssessmentTools . Assessment Tools. Treatment Guidelines on Pain.
http://pain.about.com/od/testingdiagnosis/ig/pain-scales . Pain www.viha.ca/NR/rdonlyres/...2D23.../
scales and Pain Assessment. PrinciplesOfPainAssessment.pdf .
Joint Commission International. 2011. Joint Commission Princciples of Pain Assessment.
International Accreditation Standard for Hospital, 4 th ed.
a kas i h
Teri m