Anda di halaman 1dari 31

Penatalaksanaan Nyeri di Unit

Gawat Darurat
Berdasarkan penelitian oleh Tanabe dkk.
( 1999 ) dalam Dewi Kartikawati N 2014,
menyebutkan bahwa 78% pasien yang
masuk IGD mempunyai keluhan utama
nyeri.
DEFINISI
• NYERI adalah perasaan yg tidak
nyaman yg sangat subjektif dan hanya
org yg mengalaminya yg dpt
menjelaskan dan mengevaluasi
perasaan tersebut (Long, 1996).
• Secara umum nyeri dpt didefinisikan
sebagai perasaan tidak nyaman, baik
ringan maupun berat (Priharjo, 1992).
• Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa
yang tidak menyenangkan adalah suatu
kebutuhan individu. Nyeri merupakan
perasaan yang tidak menyenangkan
yang terkadang dialami individu.
Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu
merupakan salah satu kebutuhan dasar
yang merupakan tujuan diberikannya
asuhan keperawatan pada seorang
pasien di rumah sakit(Perry & Potter,
2009).
Menurut PPNI (2016) Nyeri Akut adalah
pengalaman sensorik atau emosional
yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan actual atau fungsional, dengan
onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3 bulan
Perjalanan Nyeri
Informasi nyeri sampai di otak

Beberapa sinyal menuju korteks motorik


melalui spinal kord menuju saraf
motorik

Mengakibatkan kontraksi otot ke bagian


tubuh manapun yang mengalami
stimulus nyeri
FISIOLOGI NYERI
• NOSISEPSI adalah proses fisiologi
terkait nyeri
• Reseptor yg menyalurkan sensasi nyeri
disebut NOSISEPTOR
• Empat proses nosisepsi: TRANSDUKSI,
TRANSMISI, PERSEPSI, MODULASI
TRANSDUKSI
• Adanya rangsangan
membahayakan (kimia, listrik,
suhu, mekanis) memicu pelepasan
mediator biokimia (prostaglandin,
bradikinin, histamin, substansi P)
yg mengsensitisasi nosiseptor.
Obat nyeri biasanya menghambat
kerja mediator biokimia ini
TRANSMISI, ada 3 fase
• Pertama : nyeri merambat dr serabut
saraf perifer ke medula spinalis
• Kedua : transmisi nyeri dr medula
spinalis menuju batang otak dan
talamus.
• Ketiga : sinyal tersebut di teruskan ke
korteks sensorik somatik, tempat
nyeri dipersepsikan,
PERSEPSI
• Individu mulai menyadari nyeri.
MODULASI
• Serabut desendens di medula spinalis
melepaskan zat opoid, serotonin,
norepineprin yg dpt menghambat
naiknya impuls nyeri
TEORI GATE CONTROL
• Menurut Melzack dan Wall (1965)
serabut saraf perifer yg membawa
nyeri ke medula spinalis dpt
memodifikasi inputnya di tingkat
medula spinalis sebelum input
tersebut ditransmisikan ke otak.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
REAKSI NYERI
• Makna nyeri bagi individu
• Tingkat persepsi nyeri
• Pengalaman masa lalu
• Nilai budaya
• Harapan sosial
• Kesehatan fisik dan mental
• Sikap orang tua terhadap nyeri
• Lokasi nyeri
• Perasaan takut , cemas
• Upaya utk mengurangi respons terhadap stresor
• Usia
TIPE NYERI
KARAKTERISTIK NYERI AKUT NYERI KRONIS
Pengalaman Baru pertama kali atau Muncul berulang-ulang,
sebelumnya sudah telah lama dirasakan
pernah
Sumber Eksternal atau penyakit. Nyeri sukar ditentukan,
Cidera ringan nyeri sdh lbh dalam.
Penyakit lanjutan
Serangan Mendadak Bisa mendadak,
bertahap atau
tersembunyi
Durasi Sampai 6 bulan Lebih dari 6 bulan

Pernyataan nyeri Melaporkan nyeri Seringkali diam, kecuali


ditanya
KARAKTERISTIK NYERI AKUT NYERI KRONIS
Gejala klinis Respon khas, gelaja jelas Respon bervariasi.

Perjalanan nyeri Melaporkan Berlangsung terus-


berkurangnya nyeri menerus, dan semakin
setelah beberapa waktu parah/meluas
Prognosis Baik dan mudah Penyembuhan yg
dihilanghkan sempurna biasanyab tdk
mungkin
JENIS NYERI
1. NYERI PERIFER :
• Nyeri superfisial (nyeri akibat rangrang
kulit dan mukosa)
• Nyeri viseral (nyeri muncul akibat
stimulasi pd abdomen, kranium, toraks)
• Nyeri alih (nyeri yg dirasakan pd daerah
lain yg jauh dr penyebab nyeri)
2. NYERI SENTRAL
• Nyeri akibat stimulasi pd medula
spinalis, batang otak, dan talamus

3. NYEERI PSIKOGENIK
• Nyeri yg timbul akibat pikiran si
penderita
Pemeriksaan nyeri harus dilakukan pada
kondisi sebagai berikut :
1.Sebelum dan sesudah pemberian
analgesik
2.Sebelum dan sesudah tindakan non
farmakologis
3.Pada saat pasien merasa tidak nyaman
4.Dilakukan secara rutin
PENGKAJIAN NYERI
Pengkaian nyeri dengan cara PQRST
• P (Palliative) : faktor yg memicu
timbulnya nyeri
• Q (Quality): Kualitas nyeri
• R (REGION): Daerah nyeri
• S (SAVERITY/SKALA)
:Keparahan/Tingkat nyeri
• T (TIME): Waktu, lamanya serangan,
frekuensi
RIWAYAT NYERI
SAAT WAWANCARA
• LOKASI. Di mana nyeri Anda?
• INTENSITAS NYERI. Dgn skala 0-5 atau 0-10
berapa nilai yg Anda berikan utk nyeri yg
dirasakan.
• POLA. Kapan nyeri muncul? Berapa lama?
Kapan periode bebas nyeri? Sewaktu-waktu,
sering, menetap?
• KUALITAS. Katakan bagaimana rasanya nyeri
Anda?

KUALITAS NYERI
• Rasa terbakar/menghanguskan
• Rasa tertusuk
• Menjalar
• Tajam
• Tumpul
• Memelintir
• Meremukkan
• Menembus
• Rasa tertekan
RIWAYAT NYERI
SAAT WAWANCARA
• FAKTOR PENCETUS. Apa yg
menyebabkan nyeri atau
memperburuknya?
• FAKTOR PEREDA. Apa upaya atau
metoda utk meredakan nyeri?
• GEJALA PENYERTA. Apakah ada mula,
muntah, pusing, kabur, sesak dll?
RIWAYAT NYERI
SAAT WAWANCARA
• EFEK PD AKTIFITAS SEHARI2.
Bagaimana aktifitas sehari2, apakah
terganggu?
• PENGALAMAN NYERI MASA LALU.
Apakah pernah merasakan nyeri
seperti ini sblmnya? Bagaimana
nyerinya?
• MAKNA NYERI. Apa yg paling Anda
takutkan pd nyeri ini?
RIWAYAT NYERI
SAAT WAWANCARA
• SUMBER KOPING. Apa yg anda lakukan
untuk mengurangi nyeri?
• RESPON AFEKTIF. Rasa nyeri membuat
Anda merasa seperti apa? Cemas?
Takut? Letih? Terbebani?
SKALA FACE
• SKALA 0-5

0 1 2 3 4 5
TIDAK NYERI NYERI NYERI NYERI NYERI TAK
NYERI RINGAN SEDANG BERAT SANGAT TERTAHA
BERAT NKAN
SKALA 0-10
Skala Perilaku FLACC
(Face, Legs, Activity, Cry and Consolability )
Digunakan untuk anak usia 4 tahun atau
dibawahnya, lansia yang mengalami
gangguan kognitif dan pasien2 yang
tidak bisa bicara untuk
mengkomunikasikan nyeri yang
dirasakan
• Skala Perilaku FLACC
Kategori 0 1 2
Wajah Tidak ada ekspresi Wajah meringis, Dahi berkerut,
khusus atau dahi berkerut. memegang dagu
senyuman
Kaki Posisi normal atau Gelisah dan Menendang,
Aktivitas santai mudah marah tubuh tegang,
Berbaring dengan Banyak gerakan tampak
tenang pada posisi karena gelisah, melengkung
normal dan tampak mondar
bergerak dengan mandir, mudah
mudah marah
Menangis Tidak menangis Mengeluh Menangis,
( saat tidur mengerang menjerit,
maupun bangun ) merengek
Kemampuan santai Sering menghibur Sulit untuk dihibur
dihibur dengan pelukan, atau ditenangkan.
sentuhan,
mengajak ngobrol,
mengalihkan
perhatian
PENATALAKSANAAN NYERI
PENATALAKSANAAN NYERI SECARA
FARMAKOLOGI
• Menggunakan obat-obatan ANALGESIK
(ANTINYERI)
• ANALGESIK OPOID (NARKOTIK) : opium,
morfin, kodein
• ANALGESIK NONOPOID/NASAIDs :
ibuprofen, aspirin, natrium dikolofenak
(voltaren), piroksikam, asetaminofen
• ANALGESIK PENYERTA : diazepam,
klorpromazin, amitripilin
PENATALAKSANAAN NYERI SECARA
NONFARMAKOLOGI
• Teknik relaksasi (tarik nafas dalam)
• Teknik distraksi (pengalihan perhatian,
menonton tv, mendengarkan musik,
membaca)
• Teknik imajinasi terbimbing (membayangkan
hal yg menyenangkan/menenangkan)
• Masase/pijat
• Aplikasi panas/dingin (kompres
hangat/dingin)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai