Anda di halaman 1dari 28

MANAGEMENT NYERI

RS HERMINA CIRUAS

MARIA BETTI PP 1 ANAK

1
Nyeri
rasa yang tidak nyaman, baik ringan
maupun berat, yang mempengaruhi
seseorang dan eksistensinya, yang
diketahui bila seseorang pernah
mengalaminya.

2
MANAJEMEN NYERI

adalah suatu rangkaian kegiatan untuk


pengelolaan rasa nyeri mulai dari melakukan
skrining, asesmen awal, pengklasifikasian
berdasarkan skala nyeri, tatalaksana,
asesmen lanjutan, serta edukasi tentang
nyeri kepada pasien dan keluarga.

3
Skrining nyeri pada pasien :

melakukan penapisan/ pemilahan


adanya nyeri atau tidak pada setiap
pasien saat pertama kali datang ke
rawat jalan atau rawat inap.

4
Asesmen awal nyeri
melakukan penilaian derajat nyeri pasien pada saat
pertama kali masuk baik di rawat jalan maupun
rawat inap menggunakan skala nyeri yang sesuai
dengan golongan umur atau kondisi pasien.

Asesmen lanjutan nyeri melakukan


penilaian kembali derajat nyeri pasien (re-
assesment) secara berkala sesuai dengan kebutuhan
pasien menggunakan skala nyeri yang sesuai dengan
golongan umur atau kondisi pasien.

5
Pasien neonatus, bayi, anak

Neonatus (sampai usia 28 hari)


menggunakan NIPS (Neonatus Infant
Pain Scale), bayi (usia > 28 hari – 12
bulan), anak : usia kurang dari 3 tahun
menggunakan FLACCS (Face, Legs,
Activity, Cry, Consolability Scale).

6
Wajah Tidak ada ekspresi yang khusus (seperti senyum) 0
Kadang meringis atau mengerutkan dahi, menarik diri 1
Sering/terus menerus mengerutkan dahi, rahang mengatup, dagu 2
bergetar
Ekstremitas Posisi normal / rileks 0
Tidak tenang, gelisah, tegang 1
Menendang atau menarik kaki 2
Gerakan Berbaring tenang, posisi normal, bergerak mudah 0
Menggeliat-geliat, bolak-balik berpindah, tegang 1
Posisi tubuh meringkuk, kaku / spasme atau menyentak 2

Menangis Tidak menangis 0


Merintih, merengek, kadang mengeluh 1
Menangis tersedu-sedu, terisak-isak, menjerit 2
Kemampuan Senang, rileks 0
Ditenangkan Dapat ditenangkan dgn sentuhan, pelukan/berbicara, dapat 1
dialihkan
Sulit/ tidak dapat ditenangkan dgn pelukan, sentuhan / distraksi. 2

7
Keterangan:

• Skor 0 : tidak nyeri, pasien relaks dan nyaman


• Skor 1 - 3 : nyeri ringan
• Skor 4 – 6 : nyeri sedang
• Skor 7 - 10: nyeri berat

8
Anak 3-8 th

Pasien anak usia 3 – 8 tahun atau anak


dengan gangguan komunikasi dilakukan
asesmen nyeri dengan menggunakan
Faces Rating Scale (Wong Baker
Faces).

9
Keterangan :

Nilai 0 : tidak ada nyeri


Nilai 1-4 : nyeri ringan
Nilai 5-7 : nyeri sedang
Nilai 8-9 : nyeri berat
Nilai 10 : nyeri sangat berat : anak menjadi menangis

10
Anak > 8 th
Pasien anak usia > 8 tahun atau pada
anak yang sudah bisa menyampaikan
nyeri secara verbal dilakukan asesmen
nyeri dengan menggunakan Numeric
Rating Scale (NRS) atau Visual
Analogue Scale (VAS). Intensitas nyeri
yang dirasakan dan dilambangkan
dengan angka antara 0 - 10.

11
Dewasa, Geriatrik, Bersalin
Pasien dewasa, geriatrik dan pasien
bersalin dilakukan asesmen nyeri
dengan menggunakan Numeric Rating
Scale (NRS) atau Visual Analogue Scale
(VAS). Intensitas nyeri yang dirasakan
dan dilambangkan dengan angka 0 - 10.

12
Dewasa, Geriatrik
• Pasien dewasa dan geriatrik dengan
gangguan komunikasi dilakukan
asesmen nyeri dengan menggunakan
Faces Rating Scale (Wong Baker
Faces)

13
“Tidak “ Nyeri “ Nyeri " Nyeri " Nyeri sangat
Nyeri” Ringan” Sedang” Berat” Berat”

Keterangan :

0 :Tidak nyeri
1-3 :Nyeri ringan ; dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 :Nyeri sedang ; mendesis, menyeringai, dapat menunjuk
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikan,
dapat mengikuti perintah
7-9 :Nyeri berat : tidak dpt mengikuti perintah tp masih respon
thd tindakan
dapat menunjuk lokasi nyeri, tidak dpt
mendeskripsikan
tidak dpt diatasi dgn alih posisi nafas panjang
& distraksi
10 :Nyeri sangat berat : tidak mampu lagi komunikasi, hanya 14
menangis
Penurunan Kesadaran dan
Alat Bantu Mekanik
Pasien dengan penurunan kesadaran
yang terpasang alat bantu napas
mekanik dilakukan asesmen nyeri
dengan menggunakan Behavior Pain
Scale (BPS) yaitu dengan melihat
ekspresi wajah, pergerakan atau posisi
ekstremitas atas dan toleransi
terhadap ventilasi mekanik.
15
Ekspresi Wajah
Tenang 1
Sebagian Muka menegang (Dahi mengerenyit) 2
Seluruh muka menegang (kelopak mata menutup) 3
Wajah menyeringai 4
Pergerakan atau posisi ekstremitas atas
Tenang 1
Menekuk sebagian didaerah siku 2
Menekuk total dengan disertai jari-jari mengepal 3
Menekuk total secara terus menerus 4
Toleransi terhadap ventilasi mekanik
Dapat mengikuti pola ventilasi 1
Batuk tetapi masih dapat mengikuti pola ventilasi 2
Melawan pola ventilasi 3
Pola ventilasi tidak ditoleransi 4

•Nilai <5 : pasien bebas nyeri


•Nilai >5 : pasien mengalami nyeri, perlu diterapi.
16
Asesmen Nyeri
Tanyakan deskripsi nyeri:
–P (Provokes and Palliates) : Penyebab nyeri dan
hal – hal yang meringankan/ memperberat
nyeri
–Q (Quality) : Kualitas nyeri
–R (Region and Radiation ): Lokasi & penyebaran
nyeri
–S (Severity) : Tingkat nyeri
–T (Time) : Waktu (onset, durasi) nyeri

17
Tatalaksana
Tatalaksana NON-FARMAKOLOGI
• Berikan heat / cold pack (tidak untuk nyeri pada
pasien bersalin)
• Lakukan reposisi, mobilisasi yang dapat
ditoleransi oleh pasien
• Latihan relaksasi, seperti tarik napas dalam,
bernapas dengan irama / pola teratur, dan atau
meditasi pernapasan yang menenangkan
• Distraksi / pengalihan perhatian

18
Tatalaksana FARMAKOLOGI (Prinsip WHO):
”By mouth” : upayakan pemberian scr oral, trmsk opioid
“By the clock” : pemberian scr reguler, bukan
berdasarkan kebutuhan
“By the ladder” : pemberian secara bertahap
“For the individual” : terapi ditujukan per individu,
disesuaikan dengan kebutuhan pasien

19
Pertama :
• Nyeri ringan, non-opioid (acetaminofen/paracetamol,
ibuprofen, ASA, NSAID lain)
• Obat tambahan (adjuvant) : antidepresan /
antikonvulsan
Kedua:
• Tambahkan opioid : codein, hydrocodone, tramadol
• adjuvant bila diperlukan
Ketiga:
• Opioid untuk nyeri berat (morphine, oxycodone,
hydromorphone, fentanyl)
• adjuvant bila diperlukan

20
Asesmen Ulang Nyeri

Dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari beberapa jam


dan menunjukkan adanya rasa nyeri, lakukan asesmen ulang nyeri
yang komprensif setiap shift / sesuai dengan kondisi / keadaan
pasien, yaitu pada:
– Pasien yang mengeluh nyeri
– Satu jam setelah tatalaksana nyeri, dilanjutkan tiap 8 jam
atau setiap shift minimal sekali (pada pasien yang sadar/
bangun)
– Pasien yang menjalani prosedur menyakitkan
– Sebelum transfer pasien
– Sebelum pasien pulang dari rumah sakit
– Saat pasien kontrol ulang di instalasi rawat jalan

21
 Pada pasien dalam pengaruh obat anestesi
atau dalam kondisi sedasi sedang :
asesmen dan penanganan nyeri dilakukan
saat pasien menunjukkan respon berupa
ekspresi tubuh atau verbal akan rasa
nyeri.

22
 Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak
(jantung), lakukan asesmen ulang nyeri setiap 5
menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat
intravena

 Pada nyeri akut, lakukan asesmen ulang nyeri setiap


30 – 60 menit setelah pemberian terapi, dilakukan
dengan interval yang teratur sebagai berikut:
– Terapi parenteral : 30 menit
– Terapi supositoria : 60 menit / 1 jam
– Terapi oral dilakukan : 60 menit / 1 jam
– Terapi maintenance mlalui epidural/ infus : 2 jam,
atau jika ada perubahan sewaktu - waktu
•   23
Edukasi nyeri
Edukasi kepada pasien dan keluarga :
– Faktor psikologis yg dapat menjadi penyebab nyeri
– Anjuran kpd keluarga utk menenangkan ketakutan
pasien
– Tatalaksana nyeri yang diberikan
– Anjuran utk segera melaporkan kpd perawat jika
merasa nyeri atau sebelum rasa nyeri tersebut
bertambah parah
– Pada pasien bersalin, berikan edukasi bahwa nyeri
pada persalinan adalah “sinyal” untuk
memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah
memasuki tahapan proses persalinan.
•  

24
Formulir dokumentasi :

1. Lembar Pengkajian awal pasien rawat inap


2. Lembar Assesment gawat darurat bagi pasien
IGD
3. Form Asesmen Nyeri lanjutan
4. Lembar Asessment Pasca Operatif
5. Lembar Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

25
POST TEST
• Apa yang dimaksud menejemen nyeri?
• Bagaimana cara melakukan assement
nyeri?
• Sebutkan penilaian penilaian nyeri
yang ada di hermina ciruas?
• Sebutkan Edukasi nyeri?
• Sebutkan tata laksana nyeri non
farmakologi
• Sebutkan formulir formu;ir terkait
menejemen nyeri? 26
EVALUASI NYERI  
 P Provokasi Penyebab nyeri

Q Quality Kualitas nyeri

 R Region Penyebaran nyeri

 S Severe Tingkat nyerinya

 T Time Waktu (onset,durasi)

27
TERIMA KASIH
☺☺☺

28

Anda mungkin juga menyukai