PERAWATAN PALIATIF
Ns.Aisyah,M.Kep
Patient has a right to
expect freedom from PAIN
Cancer
70% pain
80% >1-type
25% pain
WHO :
80-90% controlled pain
Under treatment ??
Definisi Nyeri menurut IASP
(International Association for the Study of Pain)
lain seharusnya
Penilaian nyeri harus individual &
didokumentasikan sehingga semua
anggota tim (multidisiplin) yang terlibat
akan memiliki pemahaman yang sama
tentang masalah nyeri.
Vital Sign :
JENIS NYERI
NYERI NOSISEPTIF NYERI NEUROPATIK
Akibat stimulasi reseptor nyeri NYERI Diawali adanya lesi saraf primer;
dari jaringan yang berpotensi CAMPURAN kerusakan dan/atau disfungsi
mengalami kerusakan (mis, menyebabkan proses input
inflamasi, deformitas
sensoris abnormal dari sistem
mekanik, cedera, atau Kombinasi trauma
saraf sentral atau perifer
destruksi yang sedang terjadi) primer dan efek
Biasanya rasa terbakar,
sekunder
kesetrum, perih, baal
SOMATIK VISCERAL
Bersifat nyeri tajam Dari organ visceral seperti hati,
sal cerna, pankreas, mis: karena SENTRAL PERIFER
atau menusuk;
tumor (cukup terlokalisasi) atau Neuralgia post-
terlokalisasi baik. • Post-stroke pain
obstruksi (kram intermiten dan herpetika
Berasal dari tulang, area nyeri sulit dilokalisasi) Neuralgia trigeminal
otot, kulit, atau contoh: nyeri visceral pasca Polineuropati DM
jaringan ikat operasi Neuropati pasca
mis: nyeri pada operasi/trauma
fraktur, OA Nyeri kanker
neuropatik
1. International Association for the Study of Pain. IASP Pain Terminology.
2. Raja et al. in Wall PD, Melzack R (Eds). Textbook of pain. 4th Ed. 1999.;11-57
13
TANDA-TANDA NYERI
Ekspresi wajah dan tanda tanda:
- Tegang, mata melihat ketakutan atau erat menutup,
mengerutkan kening, alis keatas, menggigit bibir,
berkeringat
Vokal :
- Menangis, mengerang, gelisah, marah, tenang luar biasa
atau menarik diri
Gerakan tubuh:
- Menggosok, memegang area tertentu yang nyeri, kaku,
tegang, posisi tertentu
Pasien tidak sadar:
- Mengerutkan dahi, gelisah, mengerang
Klasifikasi Berdasarkan Durasi
Pain-free
at rest
Uninterrupted
sleep
Peran Perawat
1. Nama Pasien :
2. Tanggal Lahir :
3. No. Rekam Medik :
4. Dianosa Medik :
1. P:…………………………………………………………………………………………………………
2. Q:…………………………………………………………………………………………………………
3. R:…………………………………………………………………………………………………………
4. S:…………………………………………………………………………………………………………
5. T:…………………………………………………………………………………………………………
Keterangan:
P= Provokatif: yang memprovokasi nyeri apa yang menjadi penyebab nyeri, , Rudapaksa,
benturan , Apa yg membuat lebih baik atau lebih buruk .
Q=Quality/Kualitas: seperti apa rasanya , Seperti tertusuk benda tajam, tumpul, sakit,
berdenyut, ditusuk jarum, dll
R=Regio/Radiasi Daerah nyeri dimana rasa sakit itu berada, Menyebar kemana ,
T=Tempo/timing: waktu yang berkaitan dengan nyeri Kapan nyeri datang, Apakah rasa
sakit itu datang dan pergi atau itu terus menerus
Perencanaan
Perawat dan klien bersama-sama mendiskusikan
Non farmakologi :
1. Distraksi Farmakologi :
2. Relaxsasi 1.NSAID : NonSteroid
3. Imagery Anti Inflamatory
4. Stimulasi kulit Drugs
5. Anticipatory guidence 2.Analgetik :
Opioids/Narcotic
6. Hypnotherapi
Non narcotik
A. Non farmakologi
( Cognitive Behavioral interventions )
Intervensi kognitif –perilaku didisain untuk mendidik klien, memodifikasi sikap dan perilaku klien.
2. Imagery/ membayangkan
3. Stimulasi kulit
Stimulasi kulit menghasilkan efek analgetik yang
merubah secara konduksi impuls sensory,sehingga bisa
memblok stimulasi nyeri.
Cara stimulasi kulit :
o Massage
o Mandi air hangat
o Kompres dengan kantong es
o TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)
Merupakan stimulasi pada kulit dengan menggunakan
arus listrik ringan yang dihantarkan dengan elektroda.
TENS
(TRANSCUNTANEOUS
ELECTRICAL NERVE
STIMULATION )
Keuntungan Kekurangan
5. Anticipatory guidence
2. Analgetik
Analgetik akan merubah persepsi dan interpretasi nyeri dengan jalan
mendepresi sistem saraf pusat pada thalamus dan cortex cerebri.
Analgetik akan lebih efektif diberikan sebelum merasa nyeri datang.
Klasifikasi Analgetik :
A. Analgetik narkotik/opioid :
• Asetaminofen (Parasetamol)
• Aspirin (asam asetilsalisilat)
• NSAIDs
• COX-2 inhibitors
• Terapi Non-sistemik
• Modalitas non-farmakologis
• ± Adjuvan lainnya
Analgesic classification adapted
from WHO Ladder WORST POSSIBLE PAIN
No need to start
from 1st step if the
pain is already - Fentanyl
severe
Tramadol +
Paracetamol
Mental Clouding
Jarang Terjadi
Depresi Sistem Pernapasan • Ps dibangunkan
•Naloxone hydrochloride (opiate antagonis),
dosis 0,4 mg+10 ml saline(20 microgr/2
minutes) , inj lambat + kontrol ketat; bila perlu
dapat diulang tiap30-60menit
Dampak Nyeri Pemberian Obat Morfin Obat Ajuvan Obat Renjatan Nyeri
Efek Samping
Skala Nyeri
Aktifitas
Tgl Jam
Tidur
Istrht