ABSTRACT
Cancer pain is a subjective and complex complaint that is a priority in the world of oncology because it affects
most aspects of the patient’s life, especially on quality of life and psychosocial responses. The recognition of cancer pain
syndromes and the ability to analyze differences in the underlying pathophysiology and etiology as clinical classification
are important because they determine the therapeutic and prognostic implications needed by cancer pain syndrome
sufferers. Pathophysiologically, cancer pain is divided into nociceptive pain, neuropathic pain or mixed pain.
Keywords: cancer pain, clinical classification, pathophysiology
A STRAK
Nyeri kanker merupakan suatu keluhan subjektif dan kompleks yang menjadi prioritas dalam dunia onkologi karena
mempengaruhi sebagian besar aspek dalam kehidupan penderita terutama pada kualitas hidup dan respon psikososial.
Pengenalan terhadap sindrom nyeri kanker (SNK) dan kemampuan menganalisa perbedaan dari patofisiologi dan etiologi
yang mendasari penting sebagai klasifikasi klinis karena menentukan implikasi terapi dan prognosis yang diperlukan oleh
penderita sindrom nyeri kanker. Berdasarkan patofisiologinya, nyeri kanker dapat dibagi menjadi nyeri nosiseptif, nyeri
neuropatik ataupun nyeri campur.
Kata Kun i: klasifikasi klinis, nyeri kanker, patofisiologi
Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan / RS Siloam Karawaci, Indonesia, Tangerang, Indonesia.
Korespondensi yusak.siahaan@lecturer.uph.edu
PENDAHULUAN
Nyeri kanker merupakan suatu keluhan PEMBAHASAN
subjektif dan kompleks yang menjadi prioritas dalam Patofisiologi N eri Kan er
dunia onkologi karena mempengaruhi sebagian besar Klasifikasi dari sindrom nyeri kanker yang
aspek dalam kehidupan penderita terutama pada umum dan paling banyak digunakan dalam berbagai
kualitas hidup dan respon psikososial.1 Nyeri dapat literatur ialah klasifikasi berdasarkan patofisiologi
terjadi pada tiap tahapan perjalanan penyakit bahkan nyeri dimana sebagian besar penderita nyeri kanker
dapat menjadi keluhan yang pertama kali dirasakan akan mengalami 2 jenis nyeri yakni nyeri nosiseptif
saat terdiagnosa keganasan. Sindrom nyeri kanker dan nyeri neuropatik (Tabel 1).2,6,7 Kedua jenis
didefinisikan sebagai manifestasi nyeri yang terjadi nyeri tersebut dapat terjadi bersamaan pada seorang
pada penderita kanker akibat progresivitas penyakit penderita kanker dan dikenal sebagai jenis nyeri
maupun intervensi diagnosa ataupun terapi kanker campur.3,4,7 Dalam suatu studi metaanalisis, didapat
yang didapatkan.1,2 Suatu studi memperkirakan 30- 59% penderita kanker mengalami nyeri nosiseptif,
50% dari penderita kanker akan mengalami sindrom 19% nyeri neuropatik sedangkan 20% lainnya
nyeri kanker tersebut.3,4 Pengenalan terhadap sindrom mengalami nyeri campur.2
nyeri kanker dan kemampuan menganalisa perbedaan N eri nosiseptif
dari etiologi yang mendasari penting karena Merupakan jenis nyeri yang terjadi akibat
menentukan implikasi terapi dan prognostik yang adanya perlukaan pada jaringan kulit, tulang, otot
diperlukan oleh penderita sindrom nyeri kanker.1-3 maupun organ visera.7,8 Stimulasi noksius pada
Salah satu upaya untuk mempermudah diagnosa jaringan tersebut akan mengaktivasi ujung-ujung saraf
dan tatalaksananya adalah melalui pengklasifikasian aferen nosiseptor dan ditrasmisikan melalui serabut
nyeri kanker yang umumnya berdasarkan intensitas, saraf C dan A-d menuju medulla spinalis sehingga
onset, lokasi, dan patofisiologi nyeri. dipersepsikan sebagai rasa nyeri.8 Pada penderita
kanker, nyeri nosiseptif umumnya terjadi akibat
pertumbuhan tumor atau sel kanker yang membesar otot pada area kerusakan jaringan oleh kanker,
sehingga menginfiltrasi atau mendesak jaringan tubuh insisi pascaoperasi, induksi radioterapi ataupun
lainnya.4-8 Secara umum nyeri nosiseptif terdiri dari kemoterapi.10,13 Nyeri nosiseptif somatik terjadi
nyeri somatik dan nyeri visera. Karakteristik nyeri karena adanya stimulasi nosiseptor pada kulit, otot,
nosiseptif somatik umumnya berupa nyeri tajam, sendi dan jaringan ikat yang ditransmisikan oleh
terlokalisir, berdenyut, dan terasa ditekan, sedangkan serabut saraf A-d dan C menuju kornu dorsalis,
nyeri nosiseptif visera muncul akibat sekunder dari mencapai talamus dan pusat lain di otak. Nyeri
penekanan, infiltrasi, atau distensi dari organ visera dirasakan sebagai sensasi yang dapat dirasakan
seperti toraks atau abdominal sehingga karakteristik dengan jelas dan dapat dilokalisasi dengan baik.11
nyeri lebih tumpul dan difus.6-11 Pada struktur somatik, pertumbuhan tumor tidak saja
Sel kanker mensekresi beberapa mediator menyebabkan kerusakan jaringan tetapi juga memicu
yang memodulasi nosiseptor. Mediator yang jaringan untuk memproduksi mediator in amasi
disekresi secara langsung diantaranya proton (H+), yang akan mengaktivasi nosiseptor primary ending
Endotelin-1 (ET-1), TNF , Nerve Growth Factor of afferent sensory neuron, mediator in amasi
(NGF), tripsin, dan opioid, dedangkan mediator yang yang dilepaskan diantaranya ATP, ion Potassium,
disekresi secara tidak langsung adalah bradikinin Substansi P (SP), bradikinin (BK), serotonin (5HT)
(BK) dan triaptase.3,12 dari platelet, histamin dari sel mast, serta mediator
jaringan lain seperti prostaglandin (PG), nerve
N eri somati
growth factor (NGF), sitokin (TNF-α), proton (H+)
Nyeri somatik pada penderita kanker dapat
dan mengaktifkan 2 reseptor sensitif asam yakni
disebabkan oleh invasi pada tulang, sendi, otot, atau
reseptor vanilloid (TRPV1) dan kanal ion ASIC.3,11
jaringan penyokong, dapat juga diakibatkan spasme
melalui proses apoptosis yang dipicu baik oleh intrahepatik yang luas, tumor primer yang berukuran
modulasi intrinsik Ca++ atau juga oleh gangguan besar, atau hepatomegali yang berkaitan dengan
enzimatik di neuron itu sendiri. 9-11 kolestasis dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman
Klasifi asi Sindrom N eri Kan er pada regio subkostalis dekstra, dan pada beberapa
kasus pada daerah punggung kanan atau sekitarnya.
Klasifikasi sindrom nyeri kanker berdasarkan
Nyeri biasanya bersifat tumpul dan memberat saat
etiologi yang mendasari dapat berupa nyeri yang
perubahan posisi atau dapat berupa nyeri tajam saat
berhubungan dengan tumor secara langsung, nyeri
inspirasi dalam. Apabila terdapat keterlibatan dari
yang terkait intervensi (diagnosis ataupun terapi),
diafragma atau saluran empedu, nyeri dapat juga
dan jenis nyeri lainnya (nyeri sontak). (Gambar 1)
menjalar sampai ke bahu kanan atau regio skapula.3,12
N eri ter ait tumor
Karsinomatosis peritoneal dan obstruksi usus
Infiltrasi neoplasma pada tulang, sendi, kronik yang merupakan nyeri difus abdomen dapat
otot, dan jaringan penyokong dapat menghasilkan terjadi akibat distensi, peregangan mesenterium, atau
nyeri somatik yang persisten. Nyeri pada tulang iskemia mural yang berkaitan dengan karsinomatosis
belakang merupakan area metastasis tulang peritoneal atau obstruksi usus kronik. Kanker ovarium
tersering dan mengakibatkan nyeri punggung pada atau kanker kolorektal merupakan penyebab tersering
penderita. Proses infiltrasi tumor tersebut juga dapat dari keadaan ini. Nyeri dapat bersifat kontinu atau
menyebabkan kerusakan pada sistem saraf.11 kolik, dan dapat menjalar sesuai dengan dermatom
Sindrom nyeri visera akibat tumor4,5,11 12 dari segmen tulang belakang yang mempersarafi
Nyeri visera akibat penekanan tumor visera yang terkena. Mual, muntah dan konstipasi
mengakibatkan beberapa kondisi sesuai dengan seringkali menyertai keluhan nyeri.4,12
lokasi metastasis ataupun penekanan tumor yaitu Nyeri perineal maligna (rektal, genital, atau
seperti sindrom distensi hepar disebabkan adanya difus) perineal sering ditemukan pada tumor rektum
area sensitif nyeri pada liver adalah daerah kapsul, dan kolon, saluran reproduksi perempuan, dan
pembuluh darah, diafragma, dan saluran empedu. sistem genitourinarius daerah distal. Nyeri biasanya
Saraf aferen nosiseptif yang mempersarafi struktur- memberat pada posisi duduk atau berdiri, dengan
struktur ini berjalan melalui pleksus seliak, nervus atau tanpa tanda tenesmus atau spasme kandung
phrenus, dan nervus interkostalos inferior. Metastasis kemih yang berat.2,4,12