I . Identitas Klien
Nama : Tn. S
Usia : 42 tahun
No RMK : 202109824
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Pengkajian : 23 November 2021
Hari Rawat Ke : 1
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Jl, kebon bawang 2
BB/TB : 84 kg/170 cm
Diagnosa Medis : Pneumonia
II. Alasan masuk ICU/ICCU (termasuk riwayat sakit)
Tidak dikaji
Genito Urinaria
Atas :
Muskulo Skeletal Kekuatan otot dan ROM kanan kiri tidak terkaji, Capilary Refile Time >2
detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, perabaan akral hangat
Bawah :
Kekuatan otot dan ROM kanan kiri tidak terkaji, Capilary Refile Time >2
detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, perabaan akral hangat
Turgor kulit tidak elastis, akral dingin, CRT > 2dtk, tidak ada lesi
Integumen
Tidak ada mual atau muntah
Nutrisi
Intake : 2000 ml
Cairan Output : 2263 ml
Balance : -263 ml
Tidak ada masalah
Istirahat –tidur
Kesadaran : Soporcoma
Psikososial
Tidak dapat dinilai/kaji
Spiritual
Hasil Laboratorium LAB Acid/Base 38,4oC
/diagnostik Hemoglobin 13,0 g/dL pH 7,48
Eritrosit 4,05 10ˆ6/ul PCO2 21 mmHg
Lekosit 14,6 10ˆ3/ul PO2 203 mmHg
Trombosit 267 10ˆ3/ul BE -5,6 mmol/L
Hematokrit 37% tCO2 16,3 mmol/L
MCV 91,4 fL HCO3 15,6 mmol/L
MCH 32 Fl st HCO3 19,7 mmol/L
MCHC 35 g/dL Na+ 133 mmol/L
Neutrofil 88,8% K+ 3,5 mmol/L
Limfosit 5,6% Cl- 108 mmol/L
MXD 5,6% Angap 13,1 mmol/L
RDW 16,5% Alkalosis Respiratorik
Ureum 76,6 mg/dL Hasil Foto Thorax :
Creatinin 0,75 mg/dL Tanggal 23 November 2021
Bun 35,8 mg/dL Oedem Pulmonal Mixed
Natrium 126,6 mmol/L Pneumonia
Kalium 4,56 mmol/L
Chlorida 93,5 mmol/L
GDS 120 mg/dL
ALT (GPT) 276,7 u/L
AST (GOT) 171,2 u/L
Parenteral
Program Terapi Ranitidin 50 mg/12 jam
Paracetamol 1 gr/8 jam
Acetozolamide 250 mg/12 jam
Levoflaxcyn 750mg/24jam
Cairan IV
NaCl 0,9 % 20 tpm
Manitol 125 mg/6 jam
ANALISA DATA
ABSTRAK
Melihat dampak yang bisa terjadi pada pasien yang menggunakan ventilator dan kemampuan
pasien untuk mengeluarkan sekret sangat terbatas, maka sangat perlu sekali membantu pasien
dalam menjaga kebersihan jalan napasnya, sehingga pernapasan berjalan lancar. Salah satu upaya
yang dapat dilaksanakan yaitu melakukan clapping, vibrasi dan suction sesuai dengan standar
operasional prosedur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh clapping,
vibrasi dan suction terhadap tidal volume pada pasien pneumonia yang menggunakan ventilator di
ruang ICU Rumah Sakit Royal Prima Medan. Desain penelitian ini menggunakan metode quasi
eksperimen. Sampel pada penelitian ini sebanyak 10 orang berdasarkan total populasi selama 2
minggu dari tanggal 1 sampai 15 Juli 2019 dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan
adalah lembar observasi pada pasien pneumonia yang menggunakan ventilator. Uji yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji T-dependen untuk melihat adanya pengaruh clapping,
vibrasi dan suction terhadap tidal volume dengan nilai signifikan (p< 0,05). Saran penelitian ini
adalah diharapkan kepada pihak rumah sakit khususnya petugas kesehatan lebih memperhatikan
kebersihan jalan napas dengan melakukan tindakan claping, vibrasi dan suction khususnya pada
pasien yang terdiagnosa pneumonia yang sedang dirawat menggunakan ventilator.
Kata kunci : clapping, vibrasi, suction, tidal volume, pneumonia
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
SUCTION VIA ETT (ENDOTRACEAL TUBE)
NO STANDART
OPERASIONAL ETT (ENDOTRACEAL TUBE)
PROSEDUR
1 Pengertian Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau intubasi adalah memasukan pipa jalan nafas
buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan intubasi baru dapat dilakuakn bila:
cara lain untuk membebaskan jalan nafas (Airway) gagal, perlu memberikan nafas
buatan dalam jangka Panjang, ada resiko besar terjadi aspirasi baru.
3 Indikasi 1. Keadaan oksigenasi yang tidak adekuat (karena menurunnya tekanan oksigen
arteri dan lain-lain) yang tidak dapat dikoreksi dengan pemberian suplai oksigen
melalui masker nasal.
2. Keadaan ventilasi yang tidak adekuat karena meningkatnya tekanan
karbondioksida di arteri.
3. Kebutuhan untuk mengontrol dan mengeluarkan sekret pulmonal atau sebagai
bronchial toilet.
4. Menyelenggarakan proteksi terhadap klien dengan keadaan yang gawat atau klien
dengan refleks akibat sumbatan yang terjadi
4 Kebijakan Tindakan pemasangan ETT (Endotracheal Tube) dilakukan
apabila terjadi kegawatan atau komplikasi pada tindakan
anestesi
9 Daftar pustaka 1. Brunner & Suddarth, 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi
8. Jakarta : EGC
2. Maggiore, S.M. et al,. 2013. Decreasing the Adverse Effects of
Endotracheal Suctioning During Mechanical Ventilation by Changing
Practice. Continuing Respiratory Care Education, Vol 58, 1588-1597.