DI SUSUN OLEH :
• RAYNALDI
• SALLY SAVITRI
• SEPTI DWI
• SILVIA NOVALIA
• WIWIK PUJI R
• HANNAH FADILLAH
2 EPIDEMIOLOGI
Ovarium
Kanker Ovarium
Penyebab kanker
ovarium sampai saat ini
belum diketahui secara
pasti, tetapi beberapa
faktor yang
mempengaruhi kanker
ovarium yaitu faktor
hormonal, genetik, dan
lingkungan.
Tanda dan Gejala Kanker
Ovarium
Hilang nafsu
Pembesaran perut Gangguan haid
makan
Gangguan
pencernaan
Mual Nyeri Perut
makanan
(dispepsia)
Gangguan buang
air kecil dan Muntah
besar
8 FAKTOR RESIKO
• 5 – 10 %
• Kanker ovarium site specific familia
GENETIK • Sindrom kanker payudara-ovarium
• Sindroma kanker Lynch tipe II
KLASIFIKASI
International Federation of Ginecologic and
Obstetrics (FIGO) kanker ovarium di bagi dalam 3 kelompok besar sesuai dengan
jaringan asal tumor
1.Torsi
2.Rupture kista
3.Perdarahan
4.Keganasan
DIAGNOSIS
• Perimenopause :
haid yang tidak
teratur Fisik • Trombositosis
• Tumor menekan (25%)
kandung kemih • Hiponatremia
atau rektum : • Inspeksi dan • Ca – 125
sering berkemih palpasi • Sonografi
dan konstipasi Abdomen :
Terdapat massa • Radiografi
• distensi perut • CT - scan
tumor di pelvis
bawah, rasa • Paracentesis
tertekan, nyeri, • Auskultasi paru:
Efusi Pleura
asites
Anamnes Penunjan
a g
Kemoterapi Radiasi
Pembedaha Terapi
n Isotop
Penatalaksa
naan Kanker
Ovarium
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik pelvic
Pemeriksaan penunjang
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari,
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misalnya nyeri, ansietas, berkeringat malam, keterbatasan
partisipasi dalam hobi, latihan. Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinoma lingkungan, tingkat stres
tinggi.
2) Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja, perubahan TD
3) Integritas ego
Gejala: Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stres (misal merokok, minum
alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spiritual). Masalah tentang perubahan dalam
penampilan misal alopesia, lesi cacat, pembedahan. Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa,
tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda: Menyangkal, menarik diri, marah
4) Eliminasi
Gejala: Perubahan pada pola defekasi misal darah pada feces, nyeri pada defekasi. Perubahan eliminasi
urinarius misal nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih sering berkemih.
Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
5) Makanan/cairan
Gejala : Kebiasaan diet buruk (misal rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet), anoreksia, mual/muntah,
intoleransi makanan.
Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit, edema.
6) Neurosensori
Gejala : Pusing
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misal ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan
dengan proses penyakit)
8) Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinoma, pemajanan matahari lama/berlebihan.
Tanda: Demam, ruam kulit, ulserasi.
9) Pernapasan
Gejala : Merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok), pemajanan asbes.
10) Seksualitas
Gejala: Masalah seksual misal dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan nuligravida lebih besar dari
usia 30 tahun, multigravida, pasangan seks multipel, aktivasi seksual dini, herpes genital.
11) Interaksi social
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah,
dukungan atau bantuan), masalah tentang fungsi atau tanggung jawab peran.
PEMERIKSAAN FISIK
• Mata : Meliputi pemeriksaan kelopak mata, gerakan mata, konjungtiva, sclera, pupil,
akomodasi.
• Hidung : meliputi pemeriksaan reaksi alergi, sinus, dan lain-lain
• Mulut dan tenggorokan : kaji adanya mual, kesulitan menelan
• Dada dan aksila : kaji adanya pembesaran mammae
• Pernafasan : kaji jalan nafas, suara nafas, kaji adanya penggunaan otot bantu pernafasan
• Sirkulasi jantung : kaji kecepatan denyut apical, irama, kelainan bunyi jantung, sakit
dada
• Abdomen : kaji adanya asites
• Genitourinaria : kaji adanya massa pada rongga pelvis
• Ekstremitas : kaji turgor kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Evaluasi formatif adalah evalusi yang dilakukan setelah perawat melakukan tindakan keperawatan yang
dilakukan terus menerus hingga mencapai tujuan.
Evaluasi somatif adalah evaluasi yang dilakukan setiap hari setelah semua tindakan sesuai diagnosa
keperawatan dilakukan. Evaluasi somatif terdiri dari SOAP (subjek, objektif, analisis dan planing). Subjek
berisi respon yang diungkapkan oleh pasien dan objektif berisi respon nonverbal dari pasien respon-
respon tersebut didapat setelah perawat melakukan tindakan keperawatan. Analisis merupakan
kesimpulan dari tindakan dalam perencanaan masalah keperawatan dilihat dari kriteria hasil apakah
teratasi, teratasi sebagiam atau belum teratasi. Sedangkan planing berisi perencanaan tindakan
keperawatan yang harus dilakukan selanjutnya.
REFERENSI
◉ Busmar, B., 2006. Kanker Ovarium. Dalam: Aziz, F.M., Andrijono, &
Saifuddin, B.A. Onkologi Ginekologi Edisi I . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
◉ Wiknjosastro, H., 2007. Ilmu Kandungan Edisi II. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
◉ Prawirohardjo, S., 2009. Ilmu kandungan Edisi II. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
◉ Price. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2.
Edisi 6. Jakarta : EGC
◉ Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP
TERIMAKASIH