Anda di halaman 1dari 26

CA OVARIUM

DI SUSUN OLEH :

• RAYNALDI

• SALLY SAVITRI

• SEPTI DWI

• SILVIA NOVALIA

• WIWIK PUJI R

• HANNAH FADILLAH
2 EPIDEMIOLOGI

• Insiden di Amerika Serikat adalah 6-7/100,000 dan


kelansungan hidup selama 5 tahun sebanyak 30%.
• Kecenderungan terjadi karsinoma ovarium
meningkat seiring usia dengan usia rata rata pada
saat diagnosis adalah 63 tahun.
• Sering terjadi di Eropa utara dan di Amerika
Serikat dan lebih jarang di Afrika dan Jepang.
KANKER OVARIUM

Kanker ovarium merupakan


keganasan organ reproduksi
perempuan dan merupakan jenis
kanker tersering kedua dari seluruh
kanker penyakit kandungan

Menurut data statistik American Cancer


Society kejadian kanker ovarium terdapat
sekitar 4% dari seluruh keganasan yang
diidap perempuan dan menempati peringkat
kelima penyebab kematian akibat kanker
DEFINISI
Kanker

• Terjadinya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal

Ovarium

• Merupakan salah satu organ reproduksi , menghasilkan


telur atau ovum yang bila bertemu sperma akan terjadi
pembuahan (kehamilan)
• Sumber utama penghasil hormon reproduksi
perempuan (estrogen dan progesteron)

Kanker Ovarium

• kanker atau tumor ganas yang berasal dari ovarium


dengan berbagai tipe histologi yang dapat mengenai
semua umur
Kanker indung telur atau kita sebut dengan
kanker ovarium, adalah kanker yang berasal
dari sel-sel ovarium atau indung telur.
(Sofyan, 2006)
Penyebab Kanker
Ovarium

Penyebab kanker
ovarium sampai saat ini
belum diketahui secara
pasti, tetapi beberapa
faktor yang
mempengaruhi kanker
ovarium yaitu faktor
hormonal, genetik, dan
lingkungan.
Tanda dan Gejala Kanker
Ovarium

Hilang nafsu
Pembesaran perut Gangguan haid
makan

Gangguan
pencernaan
Mual Nyeri Perut
makanan
(dispepsia)

Gangguan buang
air kecil dan Muntah
besar
8 FAKTOR RESIKO

LINGKUNGAN • Negara industri

• Peningkatan siklus haid berovulasi  pertumbuhan aktif


REPRODUKSI permukaan ovarium setelah ovulasi

• 5 – 10 %
• Kanker ovarium site specific familia
GENETIK • Sindrom kanker payudara-ovarium
• Sindroma kanker Lynch tipe II
KLASIFIKASI
International Federation of Ginecologic and
Obstetrics (FIGO)  kanker ovarium di bagi dalam 3 kelompok besar sesuai dengan
jaringan asal tumor

Dari Sel Germinal Dari Stroma Korda


Dari Epitel
Ovarium (Germ Seks Ovarium (Sex
Permukaan (85%)
Cell) (5%) Cord Stromal) (10%)
• Karsinoma Serosa • Disgerminoma • Tumor Sel
• Karsinoma • Tumor Sinus Granulosa-teka
Musinosa endodermal • Androblastoma
• Karsinoma • Teratoma Immatur • Ginandroblatoma
Endometroid • Teratokarsinoma • Fibroma
• Karsinoma Sel
Jernih ( Clear Cell
Carcinoma )
• Tumor Brenner
STADIUM
KEMUNGKINAN KOMPLIKASI

1.Torsi
2.Rupture kista
3.Perdarahan
4.Keganasan
DIAGNOSIS
• Perimenopause :
haid yang tidak
teratur Fisik • Trombositosis
• Tumor menekan (25%)
kandung kemih • Hiponatremia
atau rektum : • Inspeksi dan • Ca – 125
sering berkemih palpasi • Sonografi
dan konstipasi Abdomen :
Terdapat massa • Radiografi
• distensi perut • CT - scan
tumor di pelvis
bawah, rasa • Paracentesis
tertekan, nyeri, • Auskultasi paru:
Efusi Pleura
asites
Anamnes Penunjan
a g
Kemoterapi Radiasi

Pembedaha Terapi
n Isotop
Penatalaksa
naan Kanker
Ovarium
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik pelvic
Pemeriksaan penunjang

• Radiologi : USG Transvaginal, CT scan, MRI


• Tes darah khusus : CA-125 (Penanda kanker ovarium
epitelial), LDH, HCG, dan AFP (penanda tumor sel
germinal)
• Laparoskopi / Laparatomi
• Pemeriksaan untuk mengetahui perluasan kanker ovarium
• Pielografi intravena (ginjal, ureter, dan vesika urinaria),
sistoskopi dan sigmoidoskopi.
• Foto rontgen dada dan tulang
• iScan KGB (Kelenjar Getah Bening)
• Scan traktus urinarius
ASUHAN KEPERAWATAN
DASAR DATA PENGKAJIAN

1)        Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari,
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misalnya nyeri, ansietas, berkeringat malam, keterbatasan
partisipasi dalam hobi, latihan. Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinoma lingkungan, tingkat stres
tinggi.
2)        Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja, perubahan TD
3)        Integritas ego
Gejala: Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stres (misal merokok, minum
alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spiritual). Masalah tentang perubahan dalam
penampilan misal alopesia, lesi cacat, pembedahan. Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa,
tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda: Menyangkal, menarik diri, marah
4)        Eliminasi
Gejala: Perubahan pada pola defekasi misal darah pada feces, nyeri pada defekasi. Perubahan eliminasi
urinarius misal nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih sering berkemih.
Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
5)        Makanan/cairan
Gejala : Kebiasaan diet buruk (misal rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet), anoreksia, mual/muntah,
intoleransi makanan.
Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit, edema.
6)        Neurosensori
Gejala : Pusing
7)        Nyeri/kenyamanan
Gejala : Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misal ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan
dengan proses penyakit)
8)        Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinoma, pemajanan matahari lama/berlebihan.
Tanda: Demam, ruam kulit, ulserasi.
9)        Pernapasan
Gejala : Merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok), pemajanan asbes.
10)    Seksualitas
Gejala: Masalah seksual misal dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan nuligravida lebih besar dari
usia 30 tahun, multigravida, pasangan seks multipel, aktivasi seksual dini, herpes genital.
11)    Interaksi social
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah,
dukungan atau bantuan), masalah tentang fungsi atau tanggung jawab peran.
PEMERIKSAAN FISIK
• Mata : Meliputi pemeriksaan kelopak mata, gerakan mata, konjungtiva, sclera, pupil,
akomodasi.
• Hidung : meliputi pemeriksaan reaksi alergi, sinus, dan lain-lain
• Mulut dan tenggorokan : kaji adanya mual, kesulitan menelan
• Dada dan aksila : kaji adanya pembesaran mammae
• Pernafasan : kaji jalan nafas, suara nafas, kaji adanya penggunaan otot bantu pernafasan
• Sirkulasi jantung : kaji kecepatan denyut apical, irama, kelainan bunyi jantung, sakit
dada
• Abdomen : kaji adanya asites
• Genitourinaria : kaji adanya massa pada rongga pelvis
• Ekstremitas : kaji turgor kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi adalah tahap tindakan dalam proses


keperawatan dimana harus membutuhkan penerapan
intelektual, interpersonal, dan teknis (Martin dan Griffin, 2014).
Implementasi keperawatan adalah suatau tindakan
keperawatan yang
sebelumnya telah di rencanakan pada intervensi keperawatan.
Setelah melakukan implementasi hendaklah perawat melihat
respon subjektif maupun objektif pasien.
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi adalah tahap akhir proses keperawatan yang meliputi evaluasi proses (formatif) dan evaluasi
hasil (sumatif) dan mencakup penilaian hasil tindakan asuhan keperawatan yang telah dilakukan (Martin
dan Griffin, 2014).

Evaluasi formatif adalah evalusi yang dilakukan setelah perawat melakukan tindakan keperawatan yang
dilakukan terus menerus hingga mencapai tujuan.
Evaluasi somatif adalah evaluasi yang dilakukan setiap hari setelah semua tindakan sesuai diagnosa
keperawatan dilakukan. Evaluasi somatif terdiri dari SOAP (subjek, objektif, analisis dan planing). Subjek
berisi respon yang diungkapkan oleh pasien dan objektif berisi respon nonverbal dari pasien respon-
respon tersebut didapat setelah perawat melakukan tindakan keperawatan. Analisis merupakan
kesimpulan dari tindakan dalam perencanaan masalah keperawatan dilihat dari kriteria hasil apakah
teratasi, teratasi sebagiam atau belum teratasi. Sedangkan planing berisi perencanaan tindakan
keperawatan yang harus dilakukan selanjutnya.
REFERENSI

◉ Busmar, B., 2006. Kanker Ovarium. Dalam: Aziz, F.M., Andrijono, &
Saifuddin, B.A. Onkologi Ginekologi Edisi I . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
◉ Wiknjosastro, H., 2007. Ilmu Kandungan Edisi II. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
◉ Prawirohardjo, S., 2009. Ilmu kandungan Edisi II. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
◉ Price. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2.
Edisi 6. Jakarta : EGC
◉ Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai