IN
PRIMARY HEALTH CARE
By:
RINDU I
Hotel Aryaduta-Pekanbaru
18 November 2018
Low Back Pain
Definisi : penyakit yang bersifat heterogen, berupa: dominan
bersifat nyeri nosiseptif (contoh: miofasial LBP), nyeri neuropati
(contoh: radikulopati lumbal), dan nyeri sentral (CS) pada
punggung bawah.
AKUT
(<6minggu)
SUBAKUT
KRONIS
(6minggu–12
(>12minggu)
mingu)
Prevalensi LBP
LBP dialami oleh sekitar 70-85% populasi usia dewasa di seluruh dunia.
Nyeri akan tetap dikeluhkan sekitar 45-75% penderita LBP sampai dengan dua belas
bulan setelah onset.
1 dari 4 orang dewasa di Amerika mengalami sekurang-kurangnya satu kali serangan
LBP.
7.6% dari populasi tersebut mengalami 1 episode serangan berat dalam setahun.
Usia di atas 3 dekade sampai dengan 60 atau 65 tahun sangat rentan terjadi LBP.
Work
• Percaya bahwa nyeri sangat hebat, cenderung takut dan menghindar
• Percaya bahwa nyeri harus dihilangkan secara tuntas sebelum
kembali bekerja
• Memiliki ekspektasi dengan bekerja, nyeri akan bertambah parah
• Ketakutan adanya peningkatan nyeri dengan beraktivitas
• Tidak mau bekerja
Kebiasaan
• Sikap pasif terhadap rehabilitas
• Istirahat berlebihan
• Mengurangi aktivitas, bahkan aktivitas sehari-hari banyak
dikurangi
• Menghindari aktivitas normal
• Tidur berlebihan karena nyeri
• Peningkatan konsumsi alkohol sejak nyeri
Kepercayaan
• Catastrophising, berpikir yang terburuk
• Misinterpretasi keluhan tubuh
• Percaya bahwa nyeri tidak terkontrol
• Adaptasi yang jelek terhadap aktivitas
• Berekspektasi terhadap “techno-fix” untuk nyeri
• Jenjang pendidikan rendah
Afek
• Depresi
• Rasa tidak berguna dan tidak dibutuhkan
• Mudah tersinggung
• Kecemasan terhadap sensasi tubuh
• Tidak dapat bersosialisasi
• Menjadi overprotektif
Pemeriksaan Fisik
Dimulai dengan observasi (inspeksi) terhadap mimik raut muka pasien
selama anamnesis berlangsung (Visual Analog Scale).
Palpasi perlu dilakukan untuk mendeteksi nyeri tekan, pembengkakan,
peningkatan suhu lokal. Nyeri tekan lokal dapat dijumpai pada persendian
SI arthropathy, nyeri persendian facet, kelainan patologis pada diskus.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan neurologis lengkap harus dilakukan pada LBP, meliputi:
◦ fungsi ekstremitas atas dan ekstremitas bawah.
◦ Hiperrefleks dan tanda Hofmann pada ekstremitas atas memberi petunjuk
keterlibatan bagian proksimal sebagai kausanya (kompresi spinal servikalis/
disfungsi).
◦ Pemeriksaan sensoris, motoris, dan kekuatan otot harus dilakukan.
Lower extremity myotomes, dermatomes, and
reflexes by lumbar nerve root
Lumbar
Muscle Group Sensory Distribution Deep Tendon Reflex
Nerve
Root
L2 Hip flexor Anterior medial thigh None
Grading Deskripsi
0 Tidak adanya kontraksi
1 Kedutan otot
2 Dapat bergerak tetapi tidak dapat melawan gravitasi
3 Dapat melawan gravitasi
4 Dapat melawan gravitasi dan tahanan ringan
5 Kemampuan otot normal dapat melawan tahanan berat
Pemeriksaan Penunjang
Tanpa adanya “RED FLAGS” yang memperkirakan adanya penyakit
yang lebih serius, kebanyakkan pemeriksaan harus dilakukan
setelah 4 minggu. Jika pasien tidak respon = 4 minggu,
Pemeriksaan dibawah ini dapat dilakukan:
◦ Foto lumbosakral
◦ MRI
◦ CT-Scan jika MRI tidak tersedia ataupun kontraindikasi, atau
pasien claustrophobic. CT scan harus termasuk L3-4, L4-5, dan
L5-S1.
Pemeriksaan Penunjang
Electromyelografi (EMG)
Pemeriksaan laboratorium termasuk LED, C-Reactif Protein
(CRP), urine analysis, Erytrosit Sedimen Rate (ESR ), Rheumatoid
Factor (RH- Factor), anti –nuclear antibodies (ANA ) dan HLA-
B27 antigen Test.
Skema Diagnosis LBP Berdasarkan Lokasi Nyeri
Radiculopathy Lumbal
DDD 1.Fraktur Spinal 1. SI Pain
Canalis
Vertebrae Nerve 2. Pyriformis Facet Pain MPS
Stenosis
2.DDD Tumor ?
Spinal Stenosis
1. Definisi: Keluhan yang muncul akibat kompresi cauda equina
nerve bundle dan nerve roots.
2. Etiologi: Bulging dari intervertebral disc, penebalan arc. Vertebra,
spondylolithesis, dan apophyseal joint. (proses degeneratif)
Spinal Stenosis
Facet Syndrome
Terjadi pada sekitar 5-15% kasus LBP kronis dan axial LBP.
Facetogenic pain adalah hasil dari stress berulang dan/ atau
akumulasi dari low level trauma, yang menyebabkan inflamasi dan
peregangan kapsula sendi.
keluhan yang paling sering adalah nyeri aksial dengan penjalaran
ke arah flank, hip, dan thigh.
indikator penegakkan diagnosis terkuat adalah pengurangan nyeri
setelah dilakukan anestesi blok pada rami mediales (medial
branches) dari rami dorsales yang menginervasi area facet.
Facet Syndrome