Pembimbing dr. R.A Neilan Amroisa Sp.S, M. Kes LATAR BELAKANG
Menurut Rakel (2016), low back pain adalah nyeri
yang berasal dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur lain pada daerah tersebut. Prevalensi di Amerika Serikat sekitar 15-20%, dan tertinggi pada usia 45-60 tahun, sedangkan di Indonesia menurut Community Oriented Program for Control of Rheumatic Disease 13-18% dan puncak insiden terjadi pada usia antara 45-60 tahun.
Menurut journal medicine di Inggris, 180 juta waktu kerja
terbuang akibat sakit pinggang, yang disebabkan karena duduk di kursi dengan standar kelayakan yang tidak cukup baik. Aryawan dan Darmadi (2013) mengatakan bahwa LBP merupakan keluhan kesehatan nomor dua pada manusia setelah influenza. DEFINISI LOW BACK PAIN (LBP)
• Low Back Pain (LBP) atau yang dikenal dengan
nyeri punggung bawah adalah suatu nyeri yang terlokalisasi di bawah sudut iga paling bawah (costal margin) sampai sacrum (diatas lipat bokong bawah) dengan atau tanpa disertai nyeri pada daerah tungkai. ETIOLOGI LOW BACK PAIN (LBP) a. Diskogenik (sindroma b. Non Diskogenik spinal radikuler) Biasanya penyebab LBP Sindroma radikuler biasanya yang non-diskogenik disebabkan oleh suatu adalah iritasi pada serabut hernia nukleus pulposus sensorik saraf perifer, yang yang merusak saraf-saraf membentuk n. iskiadikus disekitar radiks dan bisa disebabkan oleh neoplasma, infeksi, proses toksik atau imunologis EPIDEMIOLOGI LOW BACK PAIN (LBP)
• Prevalensi low back pain di Amerika Serikat cukup besar
yaitu 75-93%. Dan paling banyak usia 45-64 tahun 90% dan di atas 84 tahun 93%. Berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak (70,3%) dibandingkan laki-laki (57,4%). • Sedangkan Prevalensi LBP di Indonesia sebesar 18%. Penyebab LBP sebagian besar (85%) adalah nonspesifik, akibat kelainan pada jaringan lunak, berupa cedera otot, ligamen, spasme atau keletihan otot. Penyebab lain yang serius adalah spesifik antara lain, fraktur vertebra, infeksi dan tumor. KLASIFIKASI LOW BACK PAIN (LBP) • Berdasarkan onset, LBP di kategorikan atas akut, subakut dan kronis. a. LBP akut terjadi dibawah 6 minggu b. LBP subakut apabila nyeri menetap salama 6-12 minggu awitan, sedangkan c. LBP kronis bila nyeri dalam satu serangan menetap lebih dari 12 minggu TANDA DAN GENJALA LOW BACK PAIN (LBP) Menurut McKenzie, low back pain ditandai dengan gejala sebagai berikut : 1. Nyeri terjadi secara intermiten atau terputus-putus, 2. Sifat nyeri tajam atau mendadak, dipengaruhi oleh sikap atau gerakan yang bisa meringankan ataupun memperberat keluhan. 3. Membaik setelah istirahat dalam waktu yang cukup dan memburuk setelah digunakan untuk beraktivitas. 4. Tidak ditemukan tanda-tanda radang seperti panas, warna kemerah-merahan ataupun pembengkakan. 5. Terkadang nyeri menjalar ke pantat atau paha 6. Terkadang ada morning stiffness atau nyeri 7. Nyeri terkadang bertambah hebat bila bergerak ekstensi, side fleksi, rotasi, berdiri, berjalan atau duduk. 8. Nyeri berkurang bila berbaring terutama tengkurap FAKTOR RESIKO LOW BACK PAIN (LBP) Faktor risiko terjadinya LBP dibagi menjadi 3 (tiga) faktor, yaitu: 1. Faktor Individu : - usia - jenis kelamin - kebiasaan merokok 2. Faktor Pekerjaan : - beban kerja - lama kerja 3. Faktor Lingkungan : - getaran - pencahayaan - kebisingan PATOFISIOLOGI LOW BACK PAIN (LBP) LBP dapat dihasil oleh jaringan tubuh yg berbeda seperti otot, jaringan ikat halus, ligamen, persendian, dan pembuluh darah
Jaringan dapat tertarik, strained, stretched atau sprained
Dengan cepat menghasilkan inflamasi
Release of inflammatory chemicals (scytokines and or chemokines)
Chemicals stimulate the surrounding nerve fibers resulting in the sensation of pain
Procces swelling
A reduction on blood supply to the affected area
Removal of irritating by products of inflammation is impaired
Creating there by a feedback loop of inflammation and pain
PEMERIKSAAN FISIK – Inspeksi • Gaya berjalan, kesimetrisan, dan perubahan yang dirasakan penderita terkait dengan rasa nyeri – Perkusi dan palpasi • Palpasi harus hati2 karena menimbulkan reaksi nyeri • Palpasi perlu dicari kemungkinan adanya deviasi ke arah lateral atau anteroposterior. • Perkusi dapat membantu menentukan vertebra yg terlibat – Pemeriksaan Neurologis • Pemeriksaan motorik – Kekuatan – Atrofi otot – Fasikulasi pada otot-otot tertentu – Pemeriksaan Sensorik • Rasa raba, rasa nyeri, rasa suhu, rasa getar. • Bila terdapat kelainan, tentukan batas, dermatom yg terganggu – Pemeriksaan Refleks • Refleks patela negatif pada HNP lateral di L4-L5 • Refleks Achilles negatif ada HNP lateral L5-S1 – Pemeriskaan Rentang Gerakan • Dilakukan dengan meminta pasien • Melakukan gerakan fleksi-ekstensi, rotasi dan gerakan ke arah lateral dari sendi lumbal untuk menilai derajat nyeri, functio lesa dan penyebaran nyeri. PEMERIKSAAN PENUNJANG • Radiologis: foto polos, mielo-CT, CT-Scan dan MRI • Mielografi umumnya dilakukan untuk pemeriksaan praoperasi, seringkali digabungkan dengan CT-Scan. • MRI memiliki sensitivitas yang tinggi utk diagnosis HNP • Laboratorium: LED, CRP, darah Lengkap dan Urin Lengkap, Kultur dan test tuberkulin dilakukan bila ada kecurigaan infeksi PENATALAKSANAAN 1. Olahraga pinggang untuk penguatan otot- otot dan meningkatkan fleksibilitas, mengurangi kekambuhan 2. Olahraga beban ringan, seperti: Berenang, bersepeda dan berjalan. (memperkuat otot perut dan punggung tnp peregangan berlebihan pd punggung) 3. Edukasi cara yang baik mengangkat beban 4. Pemilihan alas kaki mempengaruhi postur tubuh. 5. Obat-obatan :
• Analgesik standar (Paracetamol, codein, dan dehidrokodein)
• NSAID: penghambat siklooksigenase (ibuprofen, naproxen, diklofenak) dan penghambat siklooksigenase-2 (nabumeton, etodolak dan meloxicam) • Analgesik kuat: potensi sedang (meptazinol dan pentazosin), potensi kuat (buprenorfin, tramadol) dan potensi sangat kuat (diamorfin dan morfin) • Relaxan otot: esperison HCl. • Andidepresan/antikonvulsan: amitriptilin atau gabapentin. KESIMPULAN • Low Back Pain (LBP) atau yang dikenal dengan nyeri punggung bawah adalah suatu nyeri yang terlokalisasi di bawah sudut iga paling bawah (costal margin) sampai sacrum (diatas lipat bokong bawah) dengan atau tanpa disertai nyeri pada daerah tungkai (Ditjen Yankes, 2018). • Low Back Pain dapat disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian, osteoartritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor. DAFTAR PUSTAKA • Ditjen Yankes Kemenkes RI. 2018. Low Back Pain. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI • Harsono, Soeharso. Nyeri Punggung Bawah. In : Kapita Selekta Neurologi. Harsono, editor. Edisi 2. Gadjah Mada University Press ; Yogyakarta ; 2010. • Hartwig MS, Wilson LM. Nyeri. In : Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Price SA, Wilson LM, editors. 6th ed. Vol 2. EGC ; Jakarta ; 2011 • National Institute Of Neurogical Disorders and Stroke : Low Back Pain Fact Sheet, URL www.ninds.nih.gov/disorders/backpain/detailbackpain.htm 2010. • Soeroso J. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang. In : Workshop Physical Diagnosis and Treatment Option Of Low Back Pain. Kalim H, Handono S, Suryana P, editors. Surabaya, 2011.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis