(LBP)
■ Low Back Pain Subakut minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih
dari 12 minggu.
Pada negara maju, sekitar 80-90% pasien low back pain (LBP)
menyatakan mereka tidak melakukan usaha apapun untuk mengobati,
dapat disimpulkan bahwa meskipun prevalensi tinggi namun penyakit
ini dapat sembuh dengan sendirinya
Etiologi
Spondylogenik LBP
Psychogenic LBP
Gangguan struktur tulang
Faktor pikiran,dan
belakang dan struktur
emosi
penyokongnya
Faktor Risiko
01 Usia 05 Riwayat Trauma
Kurangnya latihan
02 06 Wanita hamil
atau olahraga
FAKTOR Menekan
PENYEBAB syaraf yg
berdekatan
dengan syaraf
spinal
Nyeri Punggung
Bawah
Menimbulkan
rasa Nyeri
MANIFESTASI KLINIS
LBP Traumatic
■ Nyeri
■ Timbul mendadak waktu melakukan gerakan yang
melampaui batas kemampuan ototnya.
LBP Spondilogenik
■ Nyeri disertai iskialgia
■ Nyeri di pinggang, menjalar kebokong, paha
belakang tumit sampai telapan kaki.
LBP neoplasma (Tumor)
■ Nyeri hebat terutama pada malam hari.
LBP Viscerogenik
■ Nyeri tidak bertambah berat dengan adanya aktivitas maupun
istirahat dan tidak berkurang dengan istirahat
■ Motalitas punggung didapati tetap dalam keadaan baik
■ Nyeri ini disebut juga nyeri pinggang akibat referred pain.
LBP Psikogenik
■ Keluhan nyeri hebat tidak seimbang dengan kelainan organik yang
ditemukan
LBP vaskulogenik
■ Nyeri menjalar kebawah (mirip iskialgia), tidak dipengaruhi aktivitas
(membungkuk atau mengangkat benda berat.
■ Nyeri hanya sakit pinggang.
■ Nyeri sering menjalar kebokong, belakang paha, dan kedua tungkai,
LBP Neurogenik
■ Nyeri sangat hebat dan bersifat menetap
■ sedikit berkurang pada saat bediri tenang
■ terutama dirasakan pada saat malam hari
Diagnosis
Anamnesis
■ Letak atau lokasi nyeri
■ Penyebaran nyeri
■ Sifat nyeri
■ Pengaruh aktivitas terhadap nyeri
■ Pengaruh posisi tubuh dan anggota tubuh
■ Trauma
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
■ Inspeksi
■ Palpasi
Pemeriksaan motoris
■ Pemeriksaan sensorik
Tanda-tanda rangsangan meningeal :
■ Tanda Laseque
■ Tanda Laseque kontralateral (contralateral Laseque sign)
■ Tes Bragard
■ Tes Sicard
■ Tes valsava
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologis
■ Foto rontgen
■ CT scan
■ MRI (akurasi 73-80%)
■ Mielografi atau CT mielografi dan/atau MRI
Tatalaksana
Medikamentosa
• Nonopioid : NSAID, aspirin, paracetamol
Nonmedikamentosa
Edukasi
a. Terapi Konservatif
1. Tirah baring
2. Korset lumbal
untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau
nyeri pada NPB kronis
mengurangi beban pada diskus serta dapat
mengurangi spasme.
3. Latihan
segera setelah
nyeri menghilang.
stres minimal:
jalan kaki, naik
sepeda atau
berenang.
memelihara
fleksibilitas
fisiologik, kekuatan
otot, mobilitas sendi
dan jaringan lunak.
pemanjangan
otot, ligamen dan
tendon sehingga
aliran darah
semakin meningkat.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. WAKTU BERDIRI
Jangan memakai sepatu dengan hak tinggi
Jangan berdiri waktu yang lama, selingi
dengan jongkok
Berdiri dengan satu kaki diletakkan lebih
tinggi untuk mengurangi hiperlordosis
lumbal
3. WAKTU DUDUK
Pilihlah tempat duduk dengan kriteria :
Busa jangan terlalu lunak
Bila duduk seluruh punggung harus sebanyak mungkin kontak dengan kursi.
4. WAKTU TIDUR
Waktu tidur punggung dalam keadaan mendatar.
5. OLAH RAGA
Hindari oleh raga beregu, satu lawan satu karena akan meningkatkan stress
pada punggung
Dianjurkan oleh raga perorangan seperti renang dan jogging.
Pencegahan
■ Menjaga agar berat badan Anda sehat.
■ Berolahraga secara teratur.
■ Mengangkat barang dengan kekuatan kaki, bukan
punggung.
■ Pastikan posisi kerja Anda tidak berkontribusi terhadap rasa
sakit Anda.
Terima Kasih