Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

APPENDISITIS AKUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
Hari/tanggal Presentasi Kasus :

Nama : Tria Usma Putra


Nim : 112018022

Dr. Pembimbing : dr. Tjatur Budi W, Sp.B

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SRH Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 21 tahun Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Prajurit AU
I. SUBJEKTIF
ANAMNESIS
Dilakukan aloanamnesis dengan anak pasien pada tanggal 09-09-2019 di Rumah Sakit RSAU dr.
Esnawan Antariksa pukul 15.00 WIB
Keluhan Utama
Nyeri di daerah perut kanan bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit

Keluhan Tambahan
Demam, mual
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Angkatan Udara Dr. Esnawan Antariksa dengan keluhan nyeri di
daerah perut kanan bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut dirasakan
awalnya samar-samar, mula-mula nyeri dirasakan daerah ulu hati kemudian semakin nyeri di
daerah perut kanan bawah seperti ditusuk-tusuk. Nyeri semakin lama dirasakan semakin tajam.
Semakin diperberat dengan posisi tidur miring, menekuk kaki, dan berjalan. Pasien juga
mengeluh mual tetapi tidak sampai muntah. Nafsu makan pasien menjadi menurun. BAB dan
BAK tidak ada keluhan. Pasien juga mengatakan bahwa badan mendadak panas sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal anggota keluarga yang mengalami penyakit serupa. Riwayat diabetes
mellitus, penyakit jantung dan hipertensi keluarga juga disangkal oleh pasien.
II. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 124/74 mmHg
Nadi : 114 x/menit, regular, kuat, isi cukup
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 38,2°C
SpO2 : 98%

Status Generalis :
Kepala : Normochephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Pupil bulat, isokor 3mm/3mm, Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
Hidung : Sekret (-), darah (-), hipertrofi concha (-)
Mulut : Kering (-), sianosis (-)
Tenggorokan : T1/T1, arcus faring hiperemis (-)
Leher :Tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid
Thorax
Paru-paru depan belakang
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, tidak ada bagian dada
yang tertinggal, tidak tampak retraksi sela iga
Palpasi : Vocal fremitus kanan kiri teraba sama kuat, nyeri tekan (-), benjolan (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V, linea midclavicularis kiri
Perkusi :
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas atas : ICS II linea sternalis sinistra
Batas kiri : ICS V 1/3 lateral dari linea midclavicularis sinistra
Batas bawah : ICS VI linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, warna kulit sawo matang, benjolan (-), bekas operasi
(-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal 5x per menit
Palpasi : Supel, defens muskular (-), nyeri tekan daerah McBurney (+),Rovsing’s
sign (-), nyeri lepas Blumberg (-), massa (-), undulasi (-), Psoas sign (-), Obturator sign
(+), nyeri ketok CVA (-), nyeri tekan daerah epigastrium (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen, ascites (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+), oedem (-), CRT <3”
III. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
 HB : 14,1 g/dl
 Leukosit : 13.300 ul
 Hematokrit : 38 %
 Trombosit : 276.000 ul
 Eosinofil : 2
 Basofil : 0
 Batang : 2
 Segment : 78
 Limfosit : 15
 Monosit : 3
 GDS : 101 mg/dl
 Masa pendarahan : 3 menit
 Masa pembekuan : 6 menit
 Anti HIV : Non reaktif
 Hbs Ag : Non reaktif
IV. Resume
Pasien datang ke IGD RS Angkatan Udara Dr. Esnawan Antariksa dengan keluhan nyeri
di daerah perut kanan bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut dirasakan
awalnya samar-samar, mula-mula nyeri dirasakan daerah ulu hati kemudian semakin nyeri di
daerah perut kanan bawah seperti ditusuk-tusuk. Nyeri semakin lama dirasakan semakin tajam.
Semakin diperberat dengan posisi tidur miring, menekuk kaki, dan berjalan. Pasien juga
mengeluh mual tetapi tidak sampai muntah. Nafsu makan pasien menjadi menurun. BAB dan
BAK tidak ada keluhan. Pasien juga mengatakan bahwa badan mendadak panas sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis. Tekanan darah 124/74 mmHg, nadi 114 x/menit, regular, kuat, isi
cukup, pernapasan 20 x/menit, suhu 38,2°C, spO2 98%. Pada pemeriksaan status generalis dari
kepala, mata, hidung, leher, thorax dan ekstremitas dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen
didapatkan bentuk perut datar, warna kulit sawo matang, bising usus (+) normal 5x per menit.
Pada pemeriksaan palpasi didapatkan supel, nyeri tekan daerah McBurney (+), rovsing’s sign (-),
nyeri lepas blumberg (-), psoas sign (-), obturator sign (+), nyeri tekan daerah epigastrium (-).
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil leukosit 13.300 dan yang lain nya masih dalam
batas normal.
V. Diagnosis Kerja
Appendisitis Akut, karena berdasarkan anamnesis yang mengarah kepada gejala klinis
dari appendicitis seperti ada nya keluhan nyeri perut kanan bawah, disertai mual dan demam, dan
pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan hasil nyeri tekan daerah McBurney (+), rovsing’s
sign (-), nyeri lepas blumberg (-), psoas sign (-), obturator sign (+), nyeri tekan daerah
epigastrium (-) disertai terjadinya peningkatan kadar sel leukosit.
VI. Diagnosa Banding
Pankreatitis
Kolesistitis akut
VII. Pemeriksaan Anjuran
USG abdomen
Appendicogram
VII. Pengobatan
Medika mentosa :
Paracetamol tab 500 mg s 3 dd 1 kalau demam
Ondansentron 4 mg (iv)
Ranitidin 50 mg (iv)
Non medika mentosa
Edukasi kepada pasien mengenai indikasi dan kemungkinan tindakan operasi yang harus
dilakukan
Rujuk ke spesialis bedah umum agar segera dilakukan tindakan sesuai kondisi pasien
Rencana operasi Appendiktomi
Ceftriaxone 2 x 1 gr i(v)
RL 20 tpm
Ketorolac 30 mg 1 x 1 (iv)

IX. Prognosis
- Ad vitam : Bonam
- Ad functionam : Bonam
- Ad sanationam : Bonam

Anda mungkin juga menyukai