PENDAHULUAN
Dalam dunia modern saat ini, tuntutan pekerjaan dapat menimbulkan tekanan fisik dan
psikis pada seseorang. Hal ini memperbesar risiko pekerjaan atau terkena penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan jabatannya. Untuk mendukung daya saing produksi,
penggunaan alat-alat modern, bahan-bahan berbahaya, zat kimia beracun dalam proses
produksi serta tuntutan pekerjaan yang tinggi sering tidak dapat dihindari.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa terdapat banyak alasan yang membuat
seorang pasien mengkonsultasikan rasa nyerinya, seperti: mencari penyembuhan, klarifikasi
diagnostik, memastikan, legitimasi gejala, atau surat keterangan sakit. Dokter harus
mengklarifikasikanyang mana yang sesuai dengan masing-masing pasien dan meresponnya
dengan tepat1.
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Defenisi
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), yang termasuk
dalam low back pain terdiri dari:
1. Lumbal spinal pain
Lumbal spinal pain merupakan nyeri di daerah yang dibatasi superior
oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari
vertebra sakaralis pertama dan lateral oleh garis vertikel tangensial terhadap
batas laterali spinal lumbalis.
2. Sacral spinal pain
Sacral spinal pain merupakan nyeri di daerah yang di batasi superior
oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus vertebra
sakralis pertama, inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui sendi
sakrooksigeal posterior dan lateral oleh garis imajiner melalui spina iliaka
superior posterior dan inferior.
3. Lumbosacral pain
Lumbosacral pain merupakan nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbal
spinal pain dan 1/3 atas daerah sacral spinal pain.
2.2.Epidemologi
Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada
semua negara. Berdasrkan masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat dilihat
dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri pingang menjadi
penyebab kemungkinan yang paling sering, penyebab tersering kedua kunjungan ke
dokter, urutan kelima masuk rumah sakit dan masuk 3 besar tindakan produktif, nyeri
pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.
2
Diindonesia, low back pain dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan,
low back pain merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49%). Pada negara
maju prevelensi orang terkena low back pain (LBP) adalah sekitar 70-80%. Sekitar 80-
90% pasien low back pain menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun
untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa low back pain meskipun
prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya3.
2.3.Etiologi
Banyak hal yang dapat menyebabkan low back pain, baik secara posisi anatomis
maupun karena proses patologisnya1.
Kelainan tulang punggung sejak lahir
Keadaan ini lebih dikenal degan istilah Hemi Vertebrae. Menurut soeharso
(1978) kelainan-kelainan kondisi tulang vertebrae tersebut dapat berupa ini dapat
menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan.
Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebrae yang melekat menjadi satu,
namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat lubang di tulang vertebrae
dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal dengan
sebutan spina bifida. Penyakit spinal bifida dapat menyebabkan gejala-gejala berat
seperti club roof, rufimentair foof, kelayuan pada kaki, dan sebagainya. Namun jika
lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.
Contoh beberapa jenis kelainan tulang punggung sejak lahir adalah
Spondylisthesis
Kissing spine
Sacralisasi vertebrae lumbal ke V
Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP. Pada orang-
orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan aktivitas dengan
beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut.
3
sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-kasus yang
berat pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut.
Menurut soeharso, secara patologis anatomi pada low back pain disebabkan
karena trauma dapat ditemukan beberapa keadaan seperti:
Beberapa penyakit dengan keluhan LBP yang disebabkan oleh perubahan jaringan:
Osteoartritis
Fibrositis
Penyakit infeksi
Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat
mengakibatkan rasa nyeri punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian
tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan sebagainya.
Beberapa pekerjaan yang mengharuskan berdiri dan duduk dalam waktu juga dapat
menyebabkan terjadinya LBP.
2.4.Faktor Resiko
4
Faktor resiko nyeri punggung meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis,
merokok, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang,
membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial. Sifat
dan karakteristik nyeri dirasakan penderita LBP bermacam-macam seperti nyeri
terbakar, nyeri tertusuk, nyeri tajam, hinga terjadi kelemahan tungkai. Nyeri ini dapat
terjadi pada lumbal bawah antara lain sacroilliaca, kokigeus, bokong, kebawah lateral
atau posterior paha, tungkai dan kaki2.
5
Kongenital
2.6.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan low back pain
Sebagian besar pasien dapat diatasi secara efektif dengan kombinasi dari
pemberian informasi, saran, analgesia dan jaminan yang tepat. Pasien juga harus
disemangati untuk segera kembali kerja. Penjelasan dan saran dapat juga dalam bentuk
tertulis. Kronisitas low back pain dapat dihindari dengan memperhatikan aspek
psikologis gejala yang ada, menghindari pemeriksaan yang tidak perlu dan berlebihan,
menghindari penatalaksanaan yang tidak konsisten, serta memberikan saran untuk
mencegah rekurensi (seperti menghindari pengangkatan beban yang berat).
Faktor yang berhubungan dengan hasil dan kronisitas low back pain:
Distress: reaksi depresif, ketidakberdayaan.
Pemahaman tentang nyeri dan disabilitas: rasa takut dan kesalahpahaman
tentang nyeri
Faktor perilaku: menghindari gerakan-gerakan yang memperberat1.
Meski demikian, pada dasarnya dikenal dua tahapan terapi low back pain (LBP) yaitu:
Terapi konservatif
Terapi operatif
2.7.Prognosis
6
Biasanya pasien sembuh rata-rata dalam 7 minggu. Tetapi sering dijumpai
episode nyeri berulang. Dan sebanyak 80% pasien mengalami keterbatasan dalam
derajat tertentu selama 12 bulan, mungkin hanya 10-15% yang mengalami disabilitas
berat. Status pasien setelah 2 bulan terapi merupakan indikator untuk meramalkan
status pasien pada bulan ke 12.
Penentuan faktor risiko dapat memperkirakan perkembangan perjalanan
penyakit low back pain ke arah kronisitas3.
BAB III
7
KESIMPULAN
Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua
negara. Berdasrkan masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat dilihat dari ilustrasi
data berikut. Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri pingang menjadi penyebab kemungkinan
yang paling sering, penyebab tersering kedua kunjungan ke dokter, urutan kelima masuk rumah
sakit dan masuk 3 besar tindakan produktif, nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang
paling tinggi. Banyak hal yang dapat menyebabkan low back pain, baik secara posisi anatomis
maupun karena proses patologisnya.
Faktor resiko nyeri punggung meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok,
pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk,
duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial. Pengobatan nyeri punggung
sangat tergantung penyebabnya. Lain penyebabnya, maka lain pula pengobatannya. Mengatasi
low back pain juga tidak cukup dengan obat atau fisioterapi. Hal ini harus mnegurangi nyeri,
tetapi tidak menyelesaikan masalah. Penentuan faktor risiko dapat memperkirakan
perkembangan perjalanan penyakit low back pain ke arah kronisitas. ;
DAFTAR PUSTAKA
8
1. Yuliana. 2011. Low Back Pain CDK 185 Volume 38 no 4. CDK; Jakarta
2. Cara mendiagnosa penyakita akibat kerja, bagian proyek pengawasan norma
ketenagakerjaan tahun anggaran 2002.
3. Mounce K. Back Pain. Rheumatology 2002; 41; 1-5
9
I. Anamnesa Pribadi
II. AnamnesaPenyakit
Keluhan utama : Nyeri Pinggang
Telaah :
Pasien datng kerumah sakit di bawa oleh keluarga dengan keluhan nyeri
pingang dan dalam keadaan sadar. Hal ini dialami pasien 1 bulan ini. Sakit pinggang
yang dirasakan oleh pasien memberat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sakit
kepala tidak dijumpai. Mual tidak dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Demam tidak di
jumpai. Riwajat trauma dijumpai kurang lebih 10 tahun yang lalu. BAK (+) normal dan
BAB (+) normal.
RPO: tidak ada
RPT: tidak jelas
Anamnesatraktus:
Traktus sirkulatorius : dalam batas normal
Traktus respiratorius : dalam batas normal
Traktus digestivus : dalam batas normal
Traktus urogenital : dalam batas normal
Anamnesakeluarga
Factor herediter : tidak dijumpai
Factor familiar : tidak dijumpai
Anamnesis sosial
Imunisasi : tidak jelas
10
Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani
Perkawinan : menikah
Pemeriksaanjasmani
Sensorium : E4 V5 M6 (Compos Mentis)
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Frekuensi nadi : 80 x/I, regular
Frekuensi napas : 20 x/ I, regular
Temperature : 36,2oC
Kepala dan leher : dalam batas normal
Gerakan dada dan abdomen : dalam batas normal
III. PemeriksaanNeurologis
Sensorium : compos mentis (E4 V5 M6)
Kranium
Bentuk : bulat dan simetris
Frontanela : tertutup rapat
Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Transiluminasi : tidakdilakukanpemeriksaan
Pemeriksaan meningeal
Kaku kuduk : tidak dijumpai
Kernig sign : tidak dijumpai
Brudzinsky I : tidak dijumpai
Brudzinsky II : tidak dijumpai
Peningkatantekanan intracranial
Sakit kepala : tidak dijumpai
11
Mual : tidak dijumpai
Muntah : tidak dijumpai
Kejang : tidak dijumpai
Saraf-sarafkranial
12
NERVUS IV (TROCHLEARIS)
Pergerakan bola mata
Kearah medial bawah Dalam batas normal Dalam batas normal
Melihat kembar Tidak dijumpai Tidak dijumpai
NERVUS V (TRIGEMINUS)
Motorik
Membuka dan menutup mulut Dalam batas normal
Palpasi otot masseter ke temporalis Dalam batas normal
Kekuatan gigitan Dalam batas normal
Menggerakkan rahang Dalam batas normal
Sensorik
Kulit Dalam batas normal
Selaput lender Dalam batas normal
Reflek maseter Dalam batas normal Dalam batas normal
Reflex kornea Dalam batas normal
NERVUS VI (ABDUCENT)
Pergerakan bola matakearah Dalam batas normal Dalam batas normal
lateral
NERVUS VII (FASIALIS)
Motorik
Mimic wajah Dalam batas normal
Mengerutkan kening Dalam batas normal
Menutup mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Mengangkat alis Dalam batas normal Dalam batas normal
Memperlihatkan gigi Dalam batas normal
Menutup sekuat- Dalam batas normal
kuatnya
Sensorik
Pengecapan 1/3 depanlidah Dalam batas normal
Produksi kelenjar Dalam batas normal Dalambatas normal
ludah
NERVUS VIII (VESTIBULOCOCLEARIS)
Auditorik
13
Tes berbisik Dalam batas normal Dalam batas normal
Tes rinne Dalam batas normal Dalam batas normal
Tes weber Dalam batas normal Dalam batas normal
Tes scwabach Dalam batas normal Dalam batas normal
Vestibulum
Tinnitus Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Vertigo Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Nistagmus Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Reaksi kalori Dalam batas normal Dalam batas normal
NERVUS IX (GLOSOPHARENGIUS)
Pallatum Molle Dalam batas normal
Uvula Dalam batas normal
Disatria Dalam batas normal
Pengecapan 1/3 lidah belakang Dalam batas normal
NERVUS X (VAGUS)
Disfagia Dalam batas normal
Reflex Ilmiah Dalam batas normal
NERVUS XI
Mengangkat Bahu Dalam batas normal Dalam batas normal
Menolehkan bahu Dalam batas normal Dalam batas normal
NERVUS XII (HYPOGLOSUS)
Lidah
tremor Tidakdijumpai
Atrofi pupil Tidakdijumpai
Ujung lidah saat istirahat Dalam batas normal
Ujung lidah saat dijulurkan Dalam batas normal
Sistem motoric
14
DEXTRA SINISTRA
Trofi Normotrofi Normotrofi
Tonus otot Normotrofi Normotrofi
Kekuatanotot
Ekstremitas superior
Fleksi 5/5 5/5
Ekstensi 5 /5 5/ 5
Ekstremitas superior
Fleksi 5/ 5 5/5
Ekstensi 5/5 5/ 5
Kesan : dalam batas normal
Sikap
Duduk : Dalam batas normal
Berdiri : Dalam batas normal
Berbaring : dalam batas normal
Sistemsensibilitas
Eksteroseptik
Raba : Dalam batas normal
Nyeri : dijumpai
15
Suhu : Dalam batas normal
Propioseptik
Rasa gerak : Dalam batas normal
Rasa posisi : Sulitdinilai
Rasa getar : Dalam batas normal
Rasa tekan : Dalam batas normal
Reflex fisiologis
DEXTRA SINISTRA
Biceps + +
Triceps + +
KPR + +
APR + +
Reflex patologis
DEXTRA SINISTRA
Babinsky Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Chadock Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Oppenheim Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Schaefer Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Gonad Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Hoffman Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Tromner Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Klonusotot Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Klnonus kaki Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Koordinasi
16
Bicara : Dalam batas normal
Vegetative
Vertebra
17
Nosfziger : tidak dijumpai
Gejala-gejala serebral
Fungsi luhur
IV. Resume
Pasien datng kerumah sakit di bawa oleh keluarga dengan keluhan nyeri
pingang dan dalam keadaan sadar. Hal ini dialami pasien 1 bulan ini. Sakit pinggang
yang dirasakan oleh pasien memberat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sakit
kepala tidak dijumpai. Mual tidak dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Demam tidak di
18
jumpai. Riwajat trauma dijumpai kurang lebih 10 tahun yang lalu. BAK (+) normal dan
BAB (+) normal.
RPO: tidak ada
RPT: tidak jelas
V. Pemeriksaanfisik
Pemeriksaan umum
Kesadaran : E4 V5 M6 (compos mentis)
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Frekuensi nadi : 80x/I, regular
Frekuen napas : 20x/I, regular
Pemeriksaan neurologis
Saraf-saraf kranial
Nervus I (olfaktorius) : normosmia
Nervus II (optikud) : RC +/+, pupil isokor
Nervus III (okulomotorius) : dalam batas normal
Nervus IV (trochlearis) : dalam batas normal
Nervus V (trigeminus) : dalam batas normal
Nervus VI (abducent) : dalam batas normal
Nervus VII (fasialis) : dalam batas normal
Nervus VIII (vestibulochochlearis) : dalam batas normal
Nervus IX (glossopharingeus) : dalam batas normal
Nervus X (vagus) : dalam batas normal
Nervus XI : dalam batas normal
Nervus XII (hiplogosus) : dalam batas normal
Sistem motoric
DEXTRA SINISTRA
Trofi Normotrofi Normotrofi
Tonus otot Normotrofi Normotrofi
Kekuatanotot
Ekstremitas superior
19
Fleksi 5/5 5/5
Ekstensi 5/5 5/5
Ekstremitas superior
Fleksi 5/5 5/5
Ekstensi 5/5 5/5
Kesan : dalam batas normal
Reflex fisiologis
DEXTRA SINISTRA
Biceps + +
Triceps + +
KPR + +
APR + +
Reflex patologis
DEXTRA SINISTRA
Babinsky Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Chadock Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Oppenheim Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Schaefer Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Gonad Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Hoffman Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Tromner Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Klonusotot Tidak dijumpai Tidak dijumpai
Klnonus kaki Tidak dijumpai Tidak dijumpai
20
Tanda ransangan radicular : tidak dijumpai
VIII. Diagnose
Diagnose fungsional : low back pain
IX. Terapi
Bed rest
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ceterolac 1 amp/ 8 jam
Vit B 12 tab 3x1
X. Usul
Foto vertebrae lumbal
21