Anda di halaman 1dari 46

Referat

Low Back Pain


Disusun
Disusun Oleh
Oleh ::
Merizaputri
Merizaputri Wihelmina
Wihelmina Kotta,
Kotta, S.Ked
S.Ked
2208020035
2208020035

Pembimbing
Pembimbing ::
dr.
dr. Candida
Candida Isabel
Isabel Lopez
Lopez Sam,
Sam, Sp.N
Sp.N
01

Pendahuluan
Pendahuluan
Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan
muskuloskeletal akibat Low Back Pain (nyeri punggung
belakang) bukan merupakan suatu penyakit atau diagnosis
suatu penyakit melainkan suatu gejala nyeri dipunggung
belakang. Low back pain sering dijumpai dalam praktek
sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Diperkirakan
70 – 85 % dari seluruh populasi pernah mengalami episode
ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi dari
15 – 45 %, dengan point prevalensi rata-rata 30%.
Prevalensi kejadian nyeri punggung bawah meningkat seiring
bertambahnya usia. Pada usia 18-29 tahun terdapat 28,4 %, usia 30-44
tahun terdapat 65,2 %.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
Indonesia masih menjadi permasalahan umum yang terabaikan, hal ini
ditunjukan dengan angka kejadian keluhan low back pain yang masih
tinggi dan tingkat kepedulian pada keselamatan kerja yang masih minim.
Menurut teori ergonomi semakin lama pekerja mengangkat barang maka semakin
besar risiko untuk mengalami low back pain sehingga para pekerja kuli panggul
disarankan bekerja dengan optimal 6-8 jam.

Salah satu cara untuk mencegah penyebab keluhan low back pain diduga dengan
melakukan olahraga. Dengan melakukan olahraga diduga dapat meningkatkan
suplai darah kedalam otot menjadi lebih maksimal dan memperkuat otot
punggung sehingga baik untuk pekerja berat atau pekerja lapangan untuk
memperkecil risiko terjadinya penyakit akibat kerja seperti low back pain.
02

Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi
Lumbar
Lumbar (punggung bawah) bagian dari tulang belakang yang terletak di bawah
daerah dada dan langsung di atas sacrum. Lumbar paling sering terlibat pada kasus
LBP karena tulang ini memiliki pengaruh dari besarnya berat badan dan tekanan
yang dirasakan oleh tulang belakang.

Rangkaian tulang belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh
sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Diantara tiap dua
ruas tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan. Rangkaian tulang belakang
pada orang dewasa bisa mencapai panjang 57 sampai 67 cm.
Diskus intervertebralis memiliki sifat viscoelastik, yaitu bila ada pembebanan, diskus akan berubah bentuk
dan bila pembenanan dihilangkan, diskus akan kembali ke posisi semula. Bila terjadi traksi, cairan masuk
ke dalam diskus dan ruang diskus maka ruang diskus akan melebar.

Menginjak usia 30 tahun, diskus intervertebralis mengalami degenerasi yang menimbulkan robekan
dan jaringan parut, cairan berkurang, ruang diskus mendangkal secara permanen dan segmen spinal
kehilangan stabilitasnya. Hal ini menyebabkan berkurangnya cairan nukleus yang menurunkan kemampuan
menahan tekanan bila terjadi pergerakan kompresif, tidak mengherankan bila LBP biasanya terjadi pada
usia produktif.

Tulang belakang di area lumbal merupakan tempat sering terjadinya LBP. Vertebra lumbal merupakan ruas
tulang pinggang yang terbesar. Badannya sangat besar dibandingkan dengan badan vertebra lainnya dan
berbentuk seperti ginjal. Prosessus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti kapak kecil. Prosessus
transversusnya panjang dan kecil. Pada ruas ke lima, vertebra lumbalis membentuk sendi dengan tulang
sakrum pada sendi lumbosakral.
Lumbar Spinal Pain

Low back pain atau nyeri punggung bawah, nyeri yang dirasakan di
punggung bagian bawah pada ruas lumbalis dan sakralis (L5-S1).
Nyeri ini dapat berupa nyeri lokal, nyeri radikuler, ataupun
keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat
bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral, nyeri dapat
menjalar hingga ke arah tungkai dan kaki.
Lumbar Spinal Pain

Superior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung


prosesus spinosus dari vertebra thorakal terakhir, inferior oleh
garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus
spinosus dari vertebra sakralis pertama dan lateral oleh garis
vertikal tangensial terhadap batas lateral spina lumbalis. Lumbosacral Pain

Nyeri di daerah 1/3 bawah


daerah lumbar spinal pain
Sacral Spinal Pain dan 1/3 atas daerah sacral
spinal pain. Lumbosacral
Nyeri di daerah yang dibatasi superior oleh garis transversal Pain, nyeri di daerah 1/3
imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus vertebra bawah daerah lumbar
sakralis pertama, inferior oleh garis transversal imajiner yang spinal pain dan 1/3 atas
melalui sendi sakrokoksigeal posterior dan lateral oleh garis daerah sacral spinal pain.
imajiner melalui spina iliaka superior posterior dan inferior.
Faktor Resiko Low Back Pain

Usia
Usia Jenis
Jenis Kelamin
Kelamin
01 Umumnya terjadi pada usia
02 Beberapa kasus
25-65 tahun membuktikan wanita lebih
beresiko

IMT
IMT Merokok
Merokok
03 04
Berat badan seseorang Kebiasaan merokok
berpengaruh terhadap daya menyebabkan vasokontriksi
beban punggung
Faktor Resiko Low Back Pain
Riwayat
Riwayat pendidikan
pendidikan Repetisi
Repetisi
05 Pendidikan terakhir pekerja 07 Posisi janggal dapat menyebabkan kondisi
menunjukkan pengetahuannya dimana transfer tenaga dari otot ke
dalam melakukan pekerjaan jaringan rangka tidak efisien sehingga
dengan postur yang tepat. mudah menimbulkan kelelahan.

Aktivitas
Aktivitas Fisik
Fisik
06 Posisi
Pola hidup yang tidak aktif 08 Posisi Kerja
Kerja
merupakan faktor risiko terjadinya Dampak gerakan berulang akan meningkat bila
berbagai keluhan dan penyakit, gerakan tersebut dilakukan dengan postur
termasuk di dalamnya LBP janggal dengan beban yang berat dalam waktu
yang lama
Etiologi Low
Back Pain
Etiologi nyeri punggung bermacam-macam, yang paling
banyak adalah penyebab sistem neuromuskuloskeletal.

Proses infeksi, neoplasma dan inflasi daerah panggul dapat


juga menimbulkan LBP. Penyebab sistem
neuromuskuloskeletal dapat diakibatkan beberapa faktor
seperti otot, discusinvertebralis, sendi apofiseal, kompresi
saraf, metabolik, psikogenik, umur.
Patofisiologi Low
Back Pain
✦ Pada dasarnya, mekanisme terjadinya Low Back Pain (LBP)
disebabkan karena adanya stimulus nyeri yang ditambahkan dengan
sensasi nyeri sehingga menyebabkan terjadinya Low Back Pain
(LBP).
✦ Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastis
yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksibel
(diskus intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh kompleks
sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis.
✦ Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada
orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matrik gelatinus. Pada
lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur.
✦ Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1, menderita stress mekanis paling berat dan
perubahan degenerasi terberat. Penonjolan faset akan mengakibatkan penekanan pada
akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang menyebabkan nyeri menyebar
sepanjang saraf tersebut.
Klasifikasi Low Back Pain

Acute Chronic
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa
rentang wakunya hanya sebentar, antara beberapa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa nyeri ini
hari sampai beberapa minggu. dapat berulang-ulang atau kambuh kembali.

Acute Low Back pain dapat disebabkan karena Fase ini biasanya memiliki onset yang
luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau berbahaya dan sembuh pada waktu yang
terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. lama.
Kalsifikasi Berdasarkan Sumbernya

Viserogenik Vaskulogenik
Vaskulogenik Neurogenik
Neurogenik
Viserogenik
LBP yang disebabkan oleh proses Disebabkan oleh adanya LBP yang disebabkan oleh keadaan
patologik pada visera daerah aneurisma yang sebabkan patologik pada saraf : Neoplasma,
pelvis adanya LBP araknoiditis, stenosis kanalis spinalis

Spondilogenik
Spondilogenik Psikogenik Osteogenik
Osteogenik
Psikogenik
LBP yang disebabkan oleh proses LBP yang terjadi oleh adanya Radang atau infeksi misalnya
patologik di kolumna vertebralis ketegangan jiwa, kecemasan osteomielitis vertebral dan
dan depresi spondilitis tuberculosa
Kalsifikasi Berdasarkan Sumbernya

Diskogenik
Diskogenik Miogenik
Miogenik
1. Spondilosis 1. Ketegangan otot
2. HNP (Hernia nucleus pulposus) 2. Spasme otot atau kejang otot
3. Spondilitis ankilosa 3. Defisiensi otot
4. Otot yang hipersensitif
Spondilosis
Spondilosis
• Proses degenerasi yang progresif pada discus intervertebralis sehingga jarak antar vertebra
menyempit,
• menyebabkan timbulnya osteofit, penyempitan kanalis spinalis dan foramen intervertebrale dan
iritasi persendian posterior.
• Rasa nyeri disebabkan oleh terjadinya osteoarthritis dan tertekannya radiks oleh kantong
duramater yang mengakibatkan iskemi dan radang.
• Nyeri akan bertambah apabila tekanan LCS dinaikkan dengan cara penderita disuruh mengejan
(percobaan valsava) atau dengan menekan kedua venajugularis (percobaan Naffziger).
HNP
HNP (Hernia
(Hernia Nucleus
Nucleus Pulposus)
Pulposus)
• Keadaan dimana nucleus pulposus keluar menonjol untuk kemudian menekan kearah kanalis spinalis
melalui annulus fibrosus yang robek.
• Dasar terjadinya HNP yaitu degenerasi discus intervertebralis.
• Pada umumnya HNP didahului oleh aktivitas yang berlebihan misalnya mengangkat benda berat,
mendorong barang berat.
• HNP lebih banyak dialami oleh laki – laki dibanding wanita.
• Gejala pertama yang timbul yaitu rasa nyeri di punggung bawah disertai nyeri di otot-otot sekitar lesi
dan nyeri tekan ditempat tersebut. Hal ini disebabkan oleh spasme otot – otot tersebut.
HNP
HNP (Hernia
(Hernia Nucleus
Nucleus Pulposus)
Pulposus)
SPONDILITIS
SPONDILITIS ANKILOSA
ANKILOSA
• Proses ini mulai dari sendi sakroiliaka yang kemudian menjalar keatas, ke daerah leher.
• Gejala permulaan berupa rasa kaku dipunggung bawah waktu bangun tidur dan hilang
setelah mengadakan gerakan.
• Pada foto roentgen terlihat gambaran yang mirip dengan ruas – ruas bamboo sehingga
disebut bamboo spine.
Red Flag Low Back
Pain
Manifestasi Klinis
Low Back Pain
1. Gejala klinis nyeri punggung bawah sangat bervariasi, tergantung dari penyebabnya.
2. Secara anatomi, ada berbagai struktur yang menyusun punggung bawah atau pinggang:
regio lumbar vertebrae yang terdiri dari 5 vertebrae (L1-L5) yang menyokong tubuh; diskus
intervertebralis yang memelihara ruang antar vertebrae dengan menyediakan fungsi bantalan
yang menyokong pergerakan; otot-otot dan tendon yaitu musculus erector spinae, musculus
interspinalis, dan musculus intertransvarius; medula spinalis, cauda equina, conus medularis,
serta nervus spinalis; serta pembuluh-pembuluh darah yang memvaskularisasinya.
Sumber Nyeri Low Back Pain

Intraspinal
Intraspinal Ekstraspinal
Ekstraspinal
• Diskus: terjadi proses degeneratif, terjadi trauma dan atau
terjadi infeksi. Contonya: HNP • Viscera: traktus urinarius, traktus
• Facet: terjadi proses degeneratif, terjadi trauma, terjadi digestivus, vaskular
inflamasi, dan atau terdapat tumor. Contohnya: hipertrofi • Sendi sacro liac
facet. • Sendi panggul
• Tulang: terjadi fraktur (trauma), fraktur pathologis (tumor,
osteoporosis), infeksi (osteomyelitis), degenerative
(spondylosis), kelainan anatomi (scoliosis).
• Otot: sprain atau strain otot
• Syaraf
• Kombinasi
Low Back Pain berdasarkan Gejala yang
ditimbulkan

Nyeri
Nyeri Pinggang
Pinggang Nyeri
Nyeri Pinggang
Pinggang Non
Non
Mekanikal
Mekanikal Mekanikal
Mekanikal

1. Ankylosing Spondylitis
1. Sprain/ strain otot
2. Infeksi Spinal
2. Herniasi Diskus Lumbar (HNP)
3. Tumor Spinal
3. Stenosis Lumbaris
4. Spondilosis
Diagnosis Low Back Pain

Anamnesis
Anamnesis Pemeriksaan
Pemeriksaan
Penunjang
Penunjang
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Fisik
Fisik
Anamnesis

Awitan Lama dan frekuensi


Awitan Lama dan frekuensi Lokasi dan penjalaran nyeri
Lokasi dan penjalaran nyeri
Nyeri mendadak yang timbul Nyeri punggung karena gangguan
Nyeri punggung karena
setelah posisi mekanis yang mekanis terutama terjadi di daerah
sebab mekanik
merugikan, mungkin terjadi lumbosakral, jika nyeri menyebar ke
berlangsung lama, jika
robekan otot, pergangan fasia, tungkai bawah menandakan adanya
herniasi diskus nyeri
atau iritasi permukaan sendi. iritasi akar saraf atau peradangan sendi
berlangsung sampai 8 hari
sampai resolusinya. sakroiliaka. Jika nyeri yang terjadi
adalah nyeri psikogenik maka tidak
mempunyai pola penyebaran yang
tetap.
Anamnesis

Faktor
Faktor yang
yang memperberat
memperberat atau
atau Intensitas dan Kualitas Nyeri
memperingan Intensitas dan Kualitas Nyeri
memperingan
Perlu ditanyakan agar dapat menilai kondisi perbaikan
Jika terjadi lesi mekanis, maka nyeri akan atau perburukan pasien. Gejala nyeri punggung yang
berkurang dengan istirahat dan bertambah berat lama dan intermiten serta diselingi oleh periode tanpa
saat aktifitas. Jika pada penderita HNP duduk gejala merupakan gejala khas dari low back pain
agak bungkuk dan manuver valsava akan karena faktor mekanis. Nyeri pada malam hari juga
memperberat rasa nyeri. Namun pada penderita harus diwaspadai sebagai tanda keganasan atau
tumor, nyeri lebih menetap jika pasien infeksi.
berbaring.
Sifat Nyeri

Nyeri
Nyeri Lokal Nyeri
Lokal Nyeri abdomen
abdomen Nyeri
Nyeri dari
dari tulang
tulang punggung
punggung
Lokasi nyeri dekat bagian punggung yang Biasanya ditimbulkan oleh Biasanya pada penyakit dengan lesi
sakit dapat disebabkan karena regangan bagian visceral abdomen atau pada tulang belakang lumbal bagian
struktur yang sensitif akibat iritasi ujung pelvis. atas. Disebut juga dengan nyeri
saraf sensoris. sklerotomal.

Nyeri
Nyeri punggung
punggung Nyeri yang berhubungan dengan
Nyeri yang berhubungan dengan
radikular
radikular
spasme otot
spasme otot
Saat batuk, bersin, atau kontraksi otot abdomen, nyeri Nyeri bersifat tidak jelas dan
semakin menyebar. Gambaran tentang nyeri saja biasanya terasa tumpul.
tidak bisa digunakan untuk membedakan nyeri sklerotomal
dan radikulopati.
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi Palpasi dan Perkusi Pemeriksaan Neurologis


Inspeksi Palpasi dan Perkusi Pemeriksaan Neurologis
Pada palpasi terlebih dahulu diraba daerah yang
Observasi penderita saat berdiri, duduk,
sekitarnya paling ringan rasa nyerinya, Melakukan test lassegue, test patrick dan test
berbaring atau bangun dari berbaring.
kemudian menuju ke daerah yang paling nyeri. kernig
Observasi punggung, pelvis dan tungkai
selama bergerak Meraba kolumna vertebralis untuk menentukan
kemungkinan adanya deviasi.
Inspeksi
Inspeksi
• Pemeriksaan fisik dimulai dengan inspeksi dan bila pasien tetap berdiri dan menolak untuk
duduk, maka sudah harus dicurigai adanya suatu herniasi diskus.
• Gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat nyeri dan juga
bentuk kolumna vertebralis, berkurangnya lordosis serta adanya skoliosis. Berkurang sampai
hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh spasme otot paravertebral.
• Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita:
• Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.
• Ekstensi ke belakang (back extension)
• Fleksi ke depan (forward flexion) secara khas akan menyebabkan nyeri pada tungkai bila
ada HNP
Palpasi
Palpasi

• Adanya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menunjukkan adanya kemungkinan suatu keadaan
psikologis di bawahnya (psychological overlay).
• Kadang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan menekan pada
ruangan intervertebralis.
• Pada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya ketidak-rataan (step-off) pada palpasi di
tempat/level yang terkena.
• Penekanan dengan jari jempol pada prosesus spinalis dilakukan untuk mencari adanya fraktur
pada vertebra.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Neurologi
Neurologi
• Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan sensorik ini meliputi pemeriksaan rasa rabaan, rasa sakit, rasa suhu, rasa dalam dan rasa
getar (vibrasi). Bila ada kelainan maka tentukanlah batasnya sehingga dapat dipastikan dermatom mana
yang terganggu.
• Pemeriksaan Motorik
Pemeriksaan yang dilakukan :
• Kekuatan : fleksi dan ekstensi tungkai atas, tungkai bawah, kaki, ibu jari, dan jari lainnya dengan
menyuruh penderita melakukan gerakan fleksi dan ekstensi, sementara pemeriksaan menahan gerakan
tadi.
• Atrofi : perhatikan atrofi otot
• Perlu perhatikan adanya fasikulasi ( kontraksi involunter yang bersifat halus) pada otot – otot tertentu.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Neurologi
Neurologi
• Pemeriksaan Refleks
Pada nyeri punggung bawah yang disebabkan HNP maka reflek tendon dari segmen yang terkena
akan menurun atau menghilang

• Refleks lutut/patela : lutut dalam posisi fleksi ( penderita dapat berbaring atau duduk dengan
tungkai menjuntai), tendo patla dipukul dengan palu refleks. Apabila ada reaksi ekstensi
tungkai bawah, maka refleks patela postitif. Pada HNP lateral di L4-L5, refleksi ini negatif.
• Refleks tumit/achiles : penderita dalam posisi berbaring, lutut dalam posisi fleksi, tumit
diletakkan di atas tungkai yang satunya, dan ujung kaki ditahan dalam posisi dorsofleksi
ringan, kemudian tendo achiles dipukul. Apabila terjadi gerakan plantar fleksi maka refleks
achiles positif. Pada HNP lateral L5-S1, refleksi ini negatif.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Low
Low Back
Back Pain
Pain

Telapak kaki pasien didorong ke arah muka kemudian Pasien tidur telentang dan calcaneus menyentuh
setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40 o dan sejauh patella dan tangan pemeriksa berada SIAS dan bagian
90o. Positif bila pasien tidak dapat mengangkat tungkai medial dari knee. Setelah itu lakukan kompresi, (+)
<70° dan nyeri sepanjang nervus ischiadicus apabila terjadi nyeri maka ada kelainan di Lig.
Anterior Sacroiliaca Joint.
Tes Kernig
Penderita berbaring, salah satu pahanya difleksikan
sampai membuat sudut 90°. Lalu tungkai bawah
diekstensikan pada persendian lutut.
Test Kontra Patrick

Pasien tidur telentang dan kaki internal rotasi. Tangan


pemeriksa memegang pergelangan kaki dan bagian lateral
dari knee. Setelah itu lakukan penekanan. Apabila terjadi
nyeri maka terjadi kelainan pada Lig. Posterior
Sacroiliaca Joint.

Bracard’s sign
Sicard’s sign
Pasien posisi supine, tungkai pasien diangkat tanpa flexi di
Pasien posisi supine, tungkai pasien diangkat tanpa flexi di
lutut (ekstensi sendi panggul dan lutut) dan dorsoflesi kaki.
lutut (ekstensi sendi panggul dan lutut) dan dorsoflesi ibu
Positive apabila nyeri menjalar dari punggung bawah ke
jari kaki. Positive apabila nyeri menjalar dari punggung
ekstremitas bawah ipsilateral (n. ischiadicus)
bawah ke ekstremitas bawah ipsilateral (n. ischiadicus)
Vietz & Nafziger Test Valsava Test
Pemeriksa menekan kedua vena jugularis dan Penderita disuruh mengejan kuat maka tekanan
pertahankan hingga pasien mengeluh kepala berat Liquor Cerebrospinal akan meningkat, hasil
(min. 2 menit). Hasil dikatakan positive apabila timbul dikatakan positive apabila timbul nyeri radikuler
nyeri radikuler pada daerah saraf yang sakit pada daerah saraf yang sakit
Pemeriksaan Penunjang

Lumbal
Lumbal Pungsi
Pungsi Foto
Foto Rontgen
Rontgen
LP akan normal pada fase permulaan prolaps Dilakukan untuk melihat fracture korpus vertebra,

diskus, namun belakangan akan terjadi prosesus spinosus, spondilolistesis, bamboo spine,

transudasi dari low molecular weight albumin destruksi vertebra, osteofit, scoliosis, hiperlordosis

sehingga terlihat albumin yang sedikit dan spondilosis.

meninggi sampai dua kali level normal.


Diagnosis Banding
Hernia Nucleus Pulposus Degenerasi Lumbal
Hernia Nucleus Pulposus Degenerasi Lumbal

Nyeri pungung yang disebabkan Nyeri punggung oleh adanya


oleh adanya herniasi diskus genenerasi diskus, dipengaruhi oleh
intervertebralis usia

Fraktur Osteoporotik
Fraktur Osteoporotik
Terjadi pada lansia dengan
osteoporosis yang mengakibatkan
adanya fraktur lumbal
Penatalaksanaan
Oleh karena penyebab low back pain sangat
beraneka ragam maka tatalaksananya juga bervariasi.
Namun demikian, pada dasarnya dikenal dua tahapan
terapi low back pain, yaitu konservatif, operatif dan
rehabilitasi.
Penatalaksanaan

Teknik pelaksaanaan rehabilitasi akan


Berupa tirah baring, dan perawatan dengan Terapi operatif dilakukan jika tindakan
medikamentosa (pemberian analgetik dan konservatif tidak memberikan hasil yang melibatkan berbagai macam disiplin, atau
kortikosteroid) nyata dengan kata lain rehabilitasi bersifat
multidisipliner dan dipengaruhi oleh berbagai

Konservatif
Konservatif Operatif
Operatif macam faktor (multifaktorial).

Rehabilitatif
Rehabilitatif
Terima
Kasih

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai