Anda di halaman 1dari 37

1.

Petugas kesehatan diPuskesmas X melakukan pendataan angka cakupan imunisasi periode Desember
2020. Hasil pendataan menunjukan angka cakupan imunisasi pada bayi sebesar 60%. Pada bulan itu juga
terdapat 100 orang bayi yang belum mendapatkan imunisasi BCG karena kekurangan stok vaksin
sebanyak 50%. Kenyataan dilapangan salah satu bayi yang diimunisasi mengalami demam dan
pembengkakan pada daerah yang disuntik sehingga orangtuanya tidak mau lagi meneruskan imunisasi.
Bagaimana cara pemberian imunisasi pada pasien tersebut? * BCG 0,05 = Intracutan, Campak =
Subcutan, 0,5 ml

a. Peroral 2 tetes : Polio 0

b. Injeksi intramuskuler di gluteus kanan/kiri : Deltoid Kanan

c. Injeksi intracutan di deltoid kanan

d. Injeksi subkutan di intramuskuler paha kanan/kiri : Jarang

e. Injeksi intramuskuler di deltoid kanan / kiri

Vaksin : Hepatitis B 0 2 3 4 , Polio 0/1 2 3 4, BCG 1 Bulan, DTP, HIB (2 3 4), Campak Setelah 3 Bulan

2. Petugas kesehatan diPuskesmas X melakukan pendataan angka cakupan imunisasi periode Desember
2020. Hasil pendataan menunjukan angka cakupan imunisasi pada bayi sebesar 60%. Pada bulan itu juga
terdapat 100 orang bayi yang belum mendapatkan imunisasi BCG karena kekurangan stok vaksin
sebanyak 50%. Kenyataan dilapangan salah satu bayi yang diimunisasi mengalami demam dan
pembengkakan pada daerah yang disuntik sehingga orangtuanya tidak mau lagi meneruskan
imunisasi.Apa reaksi paska pemberian imunisasi tersebut pada pasien? * Campak, DTP = Pertusis

a. Terbentuknya papula-pustula-ulkus-scar di lokasi penyuntikan : BCG

b. Bengkak dan erithema paska pemberian

c. Demam dan ruam 7-10 hari paska pemberian

d. Demam tinggi dalam 12-18 jam paska pemberian

e. Mual, muntah, diare ringan

3. Dilaporkan bahwa masih terdapat puskesmas yang terlambat dalam membuat laporan pemantauan
pelayanan kesehatan dasar pada ibu dan balita. Puskesmas sudah menggunakan SIMPUS (SISTEM
INFORMASI PUSKESMAS) dalam pengolahan, pencatatan dan pelaporan bulanan, masih banyak yang
tidak direkap dengan baik. Apakah kendala utama pada penggunaan aplikasi SIMPUS ? *

a. Variabel pengolahan data SIMPUS terlalu sulit sehingga petugas bingung mengakses data yang
diolah

b. Kualitas dan mutu data yang disajikan lebih lengkap dan tidak terdapat duplikasi data

c. Laporan terlalu banyak yang harus direkap sehingga menambah beban kerja petugas puskesmas

d. Proses registrasi data pasien terbatas akibat tampilan menu yang rumit diaplikasi SIMPUS

e. Terpenuhi kebutuhan semua Program diPUSKESMAS diaplikasi SIMPUS


4. Kepala Puskesmas X mengeluhkan tentang pencatatan rekam medis pasien yang masih belum tertata
dengan baik. Hal ini terlihat dari sulit dan lamanya mencari data pasien kusta akibat berkas rekam medis
yang digunakan masih manual. Apakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut ?
*

a. Peningkataan kegiatan surveiland kasus kusta diwilayah Puskesmas X

b. Penataan kembali manajemen Sistem informasi kesehatan dan dikembangkan software yang
bersifat open source sesuai kebutuhan

c. Peningkatan pemeriksaan dan diagnosa kasus kusta di pelayanan Puskesmas

d. Pengolahan data hanya terfokus pada kasus kusta yang diolah secara manual dalam laporan tahunan

e. Peningkatan kemandirian petugas dalam penemuan dan pelacakan kasus kusta disetiap desa

5. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten X pada tahun 2020 masih tinggi. Hal ini didukung hasil survei
dan riset yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran terhadap wilayah tersebut menunjukkan bahwa
kebanyakan ibu bersalin dilakukan oleh dukun kampung yang belum terlatih. Perilaku ini menjadi
kebiasaan dimasyarakat, karena asumsi dan dorongan dari keluarga secara turun temurun memilih
pertolongan persalinan pada dukun kampung yang dianggap sudah berpengalaman. Pada wilayah ini
sudah tersedia Polindes dan Bidan terlatih. Apakah strategi yang efektif agar masyarakat mau
menggunakan fasilitas kesehatan yang sudah tersedia ? *

a. Memberikan sanksi kepada ibu yang bersalin di dukun kampung

b. Menjalin kemitraan tenaga kesehatan dengan dukun kampung agar persalinan dilakukan difasiltas
kesehatan.

c. Melakukan penyuluhan dan promosi berbasis masyarakat secara umum

d. Mengganti tenaga kesehatan (bidan) dengan dokter umum yang lebih berpengalaman

e. Menyediakan petugas khusus penangan bencana jika terjadi kematian ibu saat bersalin

6. Puskesmas X termasuk wilayah terpencil dikabupaten A Tercatat 4 kasus pertahun kematian ibu
akibat komplikasi terutama pendarahan dan keterlambatan penanganan. Manakah upaya yang kurang
tepat untuk mengurangi Angka kematian ibu ? *

a. Upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi

b. Upaya peningkatan ANC berkualitas dan persalinan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan

c. Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi maternal

d. Upaya peningkatan penyuluhan tentang protokol kesehatan dimasa pandemi covid 19

e. Upaya peningkatan dukungan manajemen program kesehatan ibu dan reproduksi

7. Dr. X, seorang dokter berusia 60 tahun meminta anaknya, dr. Y untuk menggantikan praktik di praktik
pribadinya karena dr. X akan mengikuti seminar di luar kota. Dr. Y merupakan dokter yang sudah lulus
UKMPPD dan sudah menempuh intership namun masih menunggu terbitnya STR. Manakah pernyataan
yang tepat untuk kasus tersebut ? *

a. Dr. Y tidak diperbolehkan menggantikan dr. X karena sudah berpraktik pada 3 RS Pendidikan

b. Dr. Y diperbolehkan menggantikan dr. X karena sedang menunggu terbitnya STR

c. Dr. Y diperbolehkan menggantikan dr. X karena sudah kompeten

d. Dr. Y tidak diperbolehkan menggantikan dr. X karena belum mempunyai SIP

e. Dr. Y diperbolehkan menggantikan dr. X karena sudah mengikuti internship

8. Dr. N, seorang dokter spesialis obgyn, meminta kepada dr. O, untuk menggantikan praktik pribadinya
di rumah karena dr. N sedang sakit. Pada saat ini dr. O merupakan seorang residen tingkat akhir di RS
Pendidikan, tempat dr. N mengajar. Manakah pernyataan yang tepat untuk kasus tersebut ? *

a. Dr. O diperbolehkan menggantikan dr. N karena sudah kompeten

b. Dr. O diperbolehkan menggantikan dr. N karena sudah tahap akhir pendidikan

c. Dr. O tidak diperbolehkan menggantikan dr. N karena belum mempunyai SIP

d. Dr. O diperbolehkan menggantikan dr. N karena sudah mempunyai STR dokter umum

e. Dr. O tidak diperbolehkan menggantikan dr. N karena sudah berpraktik pada 3 RS Pendidikan

9. Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri saat buang air kecil yang
semakin memberat sejak sepekan ini. Keluhan dirasakan hingga perut bawah dan daerah kemaluan dan
masih terasa nyeri setelah BAK. Pasien mempunyai riwayat sering merasakan nyeri BAK berulang, dan
tidak tuntas disertai pancaran menurun sejak 3 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Tekanan darah 130/90mmHg, denyut nadi 102x/menit, frekuensi nafas 22x/menit dengan suhu aksila
38,5 celcius. Pemeriksaan rectal toucher didapatkan pembesaran prostat seluruh lobus dextra-sinistra,
tepi rata, konsistensi padat kenyal, sulcus (+), pole atas teraba, nyeri goyang (+). Pada pemeriksaan
darah didapatkan leukosit 12.100 gr/dl, Pada Urinalisis didapatkan Ph 5,5, Urine keruh, Leukosit +++,
Nitrit +. Apakah diagnosis yang sesuai dengan pasien tersebut? * ISK : Atas/Pielonefritis = Nyeri
Pinggang. ISK Bawah : Nyeri Saat Buang Air Kecil. Sistitis = Nyeri Suprapubik, Prostatitis = Recral Touche
Pembesaran Prostat, Uretritis = Kencing Nanah

a. Prostatitis

b. Urethritis : Kencing Nanah

c. Ca Prostate : RT = Berdungkul-berdungkul

d. BPH : Keluhan Kencing. Tidak Demam

e. Vesicolithiasis : Nyeri Pinggang = Tidak Demam

10. Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri saat buang air kecil yang
semakin memberat sejak sepekan ini. Keluhan dirasakan hingga perut bawah dan daerah kemaluan dan
masih terasa nyeri setelah BAK. Pasien mempunyai riwayat sering merasakan nyeri BAK berulang, dan
tidak tuntas disertai pancaran menurun sejak 3 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Tekanan darah 130/90mmHg, denyut nadi 102x/menit, frekuensi nafas 22x/menit dengan suhu aksila
38,5 celcius. Pemeriksaan rectal toucher didapatkan pembesaran prostat seluruh lobus dextra-sinistra,
tepi rata, konsistensi padat kenyal, sulcus (+), pole atas teraba, nyeri goyang (+). Pada pemeriksaan
darah didapatkan leukosit 12.100 gr/dl, Pada Urinalisis didapatkan Ph 5,5, Urine keruh, Leukosit +++,
Nitrit +. Apakah penataksanaan yang sesuai dengan pasien tersebut? *. Trimetoprim-Sulfametoksazol
(TMS/TMX) 2X160

a. Amoxilin 3 x 500mg PO

b. Penicillin 2 x 500 mg IM

c. Ceftriaxone 250 mg IM single dose

d. Ciprofloxacine 1 gr IV- Sasine

e. Cotrimoxazole 2 x 1 tablet PO

11. Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri saat buang air kecil yang
semakin memberat sejak sepekan ini. Keluhan dirasakan hingga perut bawah dan daerah kemaluan dan
masih terasa nyeri setelah BAK. Pasien mempunyai riwayat sering merasakan nyeri BAK berulang, dan
tidak tuntas disertai pancaran menurun sejak 3 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Tekanan darah 130/90mmHg, denyut nadi 102x/menit, frekuensi nafas 22x/menit dengan suhu aksila
38,5 celcius. Pemeriksaan rectal toucher didapatkan pembesaran prostat seluruh lobus dextra-sinistra,
tepi rata, konsistensi padat kenyal, sulcus (+), pole atas teraba, nyeri goyang (+). Pada pemeriksaan
darah didapatkan leukosit 12.100 gr/dl, Pada Urinalisis didapatkan Ph 5,5, Urine keruh, Leukosit +++,
Nitrit +. Apakah faktor risiko utama terjadinya kelainan pada pasien tersebut ? * ISK

a. BPH

b. Manipulasi prostat

c. Risiko STD

d. Usia dewasa tua

e. ISK

12. Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke puskesmas bersama istrinya dengan keluhan benjolan
pada kantung zakar kirinya sejak beberapa tahun yang lalu. Pada anamnesis diketahui pasangan
tersebut sudah 7 tahun menikah dan belum memiliki keturunan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital dalam batas normal. Pada regio genetalia, tampak skrotum kiri lebih besar dibandingkan
skrotum kanan pada posisi berdiri, dan bertambah besar bila pasien diminta mengejan. Tekanan
Intrabdmonial Naik. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut ? *

a. Varikokel : Cacing dalam Kantong. PID (Pelvic Inflamotory Disease)

b. Spermatokel

c. Tumor testis
d. Hidrokel : Tes Transluminasi +++

e. Hernia skrotalis

13. Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke puskesmas bersama istrinya dengan keluhan benjolan
pada kantung zakar kirinya sejak beberapa tahun yang lalu. Pada anamnesis diketahui pasangan
tersebut sudah 7 tahun menikah dan belum memiliki keturunan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital dalam batas normal. Pada regio genetalia, tampak skrotum kiri lebih besar dibandingkan
skrotum kanan pada posisi berdiri, dan bertambah besar bila pasien diminta mengejan.Bagaimana
patogenesis yang mendasari kelainan tersebut ? *

a. Deposit komplek antigen antibodi pada testis

b. Masuknya sebagian usus melalui annulus inguinalis

c. Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis

d. Dilatasi abnormal pada vena pleksus pampiniformis = Varikokel

e. Terpeluntirnya funikulus spermatikus secara kronis

14. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat luka di kemaluan
sejak 1 minggu yang lalu yang terasa nyeri. Pada anamnesis didapatkan riwayat berhubungan seksual
dengan penjaja seksual tanpa menggunakan pengaman 1 minggu sebelum muncul keluhan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologis
didapatkan tampak ulkus multipel pada corona glandis penis, bentuk obal diameter kurang lebih 1 cm,
tepi tidak teratur, nyeri, dan dasar kotor. Pada inguinal sinistra didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening soliter, nyeri, ukuran 2 cm. Pada pemeriksaan swab ulkus dengan pemeriksaan gram didapatkan
gambaran school of fish. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut ? * Indurasi/Dasar Lukanya
Ulkus Durum/Sifilis = Indurasi,Bersih (Benzatin Pencillin) Ulkus Molle/Chancroid
(Azitromisin,Siprofloksasin) = Tidak IndurasI,Kotor

a. Ulkus non spesifik

b. FDE

c. Ulkus molle

d. Herpes genitalis : Vesikel Genital (HPV) = Asiklovir 5x400 gr selama 7 hari

e. Ulkus durum
15. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat luka di kemaluan
sejak 1 minggu yang lalu yang terasa nyeri. Pada anamnesis didapatkan riwayat berhubungan seksual
dengan penjaja seksual tanpa menggunakan pengaman 1 minggu sebelum muncul keluhan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologis
didapatkan tampak ulkus multipel pada corona glandis penis, bentuk obal diameter kurang lebih 1 cm,
tepi tidak teratur, nyeri, dan dasar kotor. Pada inguinal sinistra didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening soliter, nyeri, ukuran 2 cm. Pada pemeriksaan swab ulkus dengan pemeriksaan gram didapatkan
gambaran school of fish. Bagaimana tata laksana yang tepat pada pasien tersebut ? *

a. Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal

b. Azitromisin 1 gr per oral dosis tunggal

c. Benzatin penisilin 2,4 juta unita intra muskular dosis tunggal

d. Asiklovir 3x400 mg per oral selama 7 hari

e. Trimetoprim sulfametoksazol 2x960 mg per oral selama 3 hari

16. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat luka di kemaluan
sejak 1 minggu yang lalu yang terasa nyeri. Pada anamnesis didapatkan riwayat berhubungan seksual
dengan penjaja seksual tanpa menggunakan pengaman 1 minggu sebelum muncul keluhan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologis
didapatkan tampak ulkus multipel pada corona glandis penis, bentuk obal diameter kurang lebih 1 cm,
tepi tidak teratur, nyeri, dan dasar kotor. Pada inguinal sinistra didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening soliter, nyeri, ukuran 2 cm. Apakah pemeriksaan penunjang yang anda usulkan untuk
menegakkan diagnosis pada pasien tersebut ? *

a. Swab ulkus

b. Pemeriksaan serologi

c. Urinalisis

d. Skrining HIV

e. Darah lengkap

17. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke puskemas dengan keluhan benjolan di lipat paha
kanannya sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya benjolan sebesar telur puyuh dan sudah ada sejak kecil di
lipat paha kanannya, namun 2 tahun terakhir ini cepat membesar hingga sebesar kepala bayi. Keluhan
tidak disertai dengan nyeri, mual, muntah, nyeri BAB dan BAK. Pasien mengeluh berat badannya
menurun 2 kg sejak 6 bulan terakhir. Pasien mempunyai riwayat testis sebelah kanan tidak ada sejak
kecil. Pada saat ini, pasien sudah mempunyai 3 anak. Pada pemeriksaan fisik di r egio inguinal dextra
tampak massa tumor ukuran 20x15x15 cm, padat kenyal, permukaan rata, batas tegas, mobilitas
terbatas, tampak venektasi di permukaan tumor, ulkus (-), nyeri tekan (-), kelenjar getah bening inguinal
tampak membesar. Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) tampak massa tumor hiperekhoik
bercampur hipoekhoik berlobus- lobus.Apakah kemungkinan penyebab terjadinya kasus tersebut ? *

a. Hormonal
b. Trauma testis

c. Tidak diketahui

d. Undecensus testis/Kriptokodismus

e. Infeksi testis

18. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke puskemas dengan keluhan benjolan di lipat paha
kanannya sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya benjolan sebesar telur puyuh sudah ada sejak kecil di lipat
paha kanannya, namun 2 tahun terakhir ini cepat membesar hingga sebesar kepala bayi. Keluhan tidak
disertai dengan nyeri, mual, muntah, nyeri BAB dan BAK. Pasien mengeluh berat badannya menurun 2
kg sejak 6 bulan terakhir. Pasien mempunyai riwayat testis sebelah kanan tidak ada sejak kecil. Pada
pemeriksaan fisik di regio inguinal dextra tampak massa tumor ukuran 20x15x15 cm, padat kenyal,
permukaan rata, batas tegas, mobilitas terbatas, tampak venektasi di permukaan tumor, ulkus (-), nyeri
tekan (-), kelenjar getah bening inguinal tampak membesar. Apakah pemeriksaan penunjang yang
dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien tersebut? *

a. CT Scan

b. Darah lengkap

c. Urinalisis

d. Biopsi

e. USG

19. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke Poliklinik THT dengan pendengaran menurun sejak 3
bulan yang lalu. Dari anamnesis diketahui bahwa penurunan pendengaran semakin lama semakin buruk.
Pasien kesulitan untuk mendengarakan suara yang pelan seperti bisikan. Pasien cenderung berbicara
dengan suara pelan. Selain itu, pasien juga mengatakan telinga sering berdenging. Pada pemeriksaan
membrane timpani tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien
tersebut? *

a. Otosklerosis (Schartzae Sign) : Muda, Progresive, Semakin Ribut Semakin Dengar

b. Tuli akibat bising : Orang yang kerjanya di daerah besing, teknisi mesin,

c. Presbikusis : Tua, Bilateral

d. Tuli karena trauma akustik : 1 KALI TRAUMA. SUARA BOM, SUARA KERAS SECARA

e. Serumen obturans : SERUMEN POP, HABIS BERENANG, (serumen prop)

20. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke Poliklinik THT dengan pendengaran menurun sejak 3
bulan yang lalu. Dari anamnesis diketahui bahwa penurunana pendngaran semakin lama semakin buruk.
Pasien kesulitan untuk mendengarakan suara yang pelan seperti bisikan. Pasien cenderung berbicara
dengan suara pelan. Selain itu, pasien juga mengatakan telinga sering berdenging. Struktur anatomi apa
yang kemungkinan mengalami kelainan pada pasien ini? *

a. Meatus akustikus eksternal


b. Tulang pendengaran

c. Membrana timpani

d. Cochlea

e. Kanalis semisirkularis

21. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke Poli RS dengan keluhan telinga kanan dan kiri
berdenging sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan penurunan kemampuan pendengaran
telinga kanan dan kiri. Pasien telah bekerja sebagai karyawan bagian produksi mesin selama 8 tahun dan
di lingkungan tempat kerja tergolong bising. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada
membran timpani. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini? *

a. Tuli karena obat ototoksik

b. Tuli mendadak

c. Presbikusis

d. Tuli karena trauma akustik

22. Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang ke Poli RS dengan keluhan telinga kanan dan kiri
berdenging sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan penurunan kemampuan pendengaran telinga
kanan dan kiri. Pasien bekerja di suatu proyek dan dua hari sebelumnya pasien bertugas membantu
peledakan batu-batu di proyek tersebut tanpa menggunakan pelindung telinga. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan perforasi membran timpani. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini? *

a. Presbikusis

b. Tuli akibat bising

c. Tuli karena trauma akustik

d. Tuli mendadak

e. Tuli karena obat ototoksik

23. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bersin-bersin setiap
kali bangun tidur. Bersin lebih dari 5 kali disertai ingus encer jernih dan sering mengalami buntu
hidung. Keluhan ini berlangsung sejak hampir 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan hidung didapatkan
kavum nasi kanan dan kiri sempit, konka inferior hipertrofi dan sedikit hiperemi, dan tampak sekret
serous jernih. Apakah diagnosis yang paling tepat? *. Rhinitis Alergi (Prick Test+, Riwayat Alergi
Keluarga), Rhinitis Vasomotor. Rhinitis Alergi :

Intermiten : <4 hari/minggu < 4 minggu Persiste > 4hari/minggu, >4 minggu Ringan = sonde menganggu
aktivitas berat + menganggu aktifitas.

a. Rinitis alergi persisten sedang-berat

b. Rinitis alergi intermiten ringan

c. Rinitis vasomotor
d. Rinitis alergi persisten ringan (Bisa Juga)

e. Rinitis alergi intermiten sedang-berat

24. Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar ingus dari hidung kiri
sejak dua minggu yang lalu. Ingus keluar terus menerus, berbau, disertai hidung buntu dan nyeri pipi kiri.
Terkadang dirasakan ada lendir di tenggorok. Pasien sering mengeluh nyeri di gigi atas. Pemeriksaan fisik
menunjukkan keadaan umum cukup, tekanan darah 130/85mmHg, frekuensi napas 20x/menit, denyut
nadi 100x/menit, dan suhu 36,8°C. Rinoskopi anterior menunjukkan mukosa kavum nasi sinistra
hiperemi, konka inferior dan media hiperemi disertai sekret mukopurulen di meatus medius.. Terdapat
post nasal drip pada pemeriksaan orofaring. Apakah diagnosis pasien tersebut ? *

a. Rinosinusitis (Post Nasal Drip,Nyeri Muka) maksila sinistra akut

Sinusitis : Frontalis (Dahi/alis), Pipi (Maksilaris) Hidung (ethmodalis/sph

b. Hematosinus maksila sinistra

c. Tumor sinonasal sinistra

d. Fungus ball maksila sinistra

e. Mukosil maksila sinistra

25. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan buntu hidung kanan
dan kiri sejak 1 bulan yang lalu tanpa adanya keluhan pilek maupun nyeri wajah. Pasien mengeluhkan
sering pilek kanan kiri 6 bulan sebelumnya. Keluhan pilek hilang timbul dengan pengobatan semprot
hidung. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum cukup, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi
napas 16x/menit, denyut nadi 84x/menit, dan suhu 36,7°C. Rinoskopi anterior menunjukkan mukosa
kavum nasi dextra sinistra hipertrofi dan pucat, konka inferior hipertrofi tanpa ditemukan secret.
Apakah perkiraan diagnosis pasien tersebut ? *

a. Rinitis okupasional

b. Rinitis vasomotor

c. Rinitis alergi

d. Rinitis akut / common cold

e. Rinitis medikamentosa

26. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pilek kanan kiri sejak 10
tahun yang lalu. Pilek encer yang muncul jika pasien membersihkan rumah. Keluhan tersebut disertai
bersin dan hidung buntu. Tidak ada keluhan nyeri wajah dan gangguan penciuman. Pasien merupakan
ibu rumah tangga dengan pekerjaan sampingan sebagai penjahit. Pada pemeriksaan fisik menunjukkan
tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi napas 18x/menit, denyut nadi 88x/menit, dan suhu 36,7°C.
Pemeriksaan rinoskopi anterior menunjukkan mukosa kavum nasi dextra sinistra pucat, konka inferior
atrofi, disertai sekret seromukus. Apakah diagnosis yang paling mungkin pasien tersebut ? *

a. Rinitis alergi
b. Rinitis okupasional

c. Rinitis medikamentosa

d. Rinitis akut

e. Rinitis vasomotor

27. Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke Poliklinik THT dengan keluhan pilek dan hidung
tersumbat yang dirasakan hampir tiap hari dan saat ini sudah sangat mengganggu aktifitas sehari-hari.
Dari anamnesis diketahui ibunya menderita asma. Pemeriksaan fisik didapatkan mukosa hidung edema
berwarna pucat, pemeriksaan penunjang skin prick test positif terhadap tungau debu rumah. Apakah
tatalaksana yang paling tepat pada pasien tersebut? *. Persisten + Severe .

Ringan + Intermitten : Dekongestan Oral + H1 Blocker

Korikosteroid Intranasal + H1 Blocker

a. Dekongestan intranasal dan H1 blocker

b. Cromolyn sodium intranasal saja

c. Kortikosteroid intranasal dan H1 blocker

d. Cromolyn sodium intranasal dan H1 blocker

e. Antihistamin intranasal dan H1 blocker

28. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan hidung gatal dan sering
bersin sejak 1 hari yang lalu. Selain itu, pasien juga mengeluh ingus encer, hidung tersumbat, yang
dialami hampir tiap hari. Keluhan pasien ini membuat pasien sulit berkonsentrasi ketika bekerja. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan cavum nasi sempit, konka edema,permukaan licin, sekret serous. Demam
dan nyeri tekan pada pipi dan dahi tidak ada. Apakah pemeriksaan penunjang yang diusulkan oleh
dokter pada kasus di atas? *

a. Hitung eosinofil

b. Hitung sel mast

c. Darah lengkap

d. Skin prick test

e. Hematokrit

Gawat Neonatus :

29. Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ingus kental kehijauan dari
hidung sejak 3 bulan terakhir. Keluhan disertai hidung tersumbat dan rasa tidak enak di pipi terutama
pada waktu membungkuk dan tenggorokan berlendir. Pemeriksaan didapatkan konka edema, sedikit
hiperemis dan terdapat sekret mukopurulen di atas konka inferior. Apakah diagnosis yang mungkin pada
pasien ini? *

a. Pansinusitis kronis

b. Sinusitis maksilaris kronis

c. Sinusitis etmoidalis kronis

d. Sinusitis sphenoidalis kronis

e. Sinusitis frontalis kronis

30. Seorang perempuan berusia 17 tahun diantar kakaknya ke dokter umum dengan keluhan buntu
hidung kedua sisi sejak 1 tahun terakhir. Keluhan tidak disertai pilek maupun bersin. Kakak pasien
menyatakan bahwa napas adiknya berbau, tetapi pasien selalu menyangkal jika dikatakan napasnya
berbau. Pada pemeriksaan hidung didapatkan kavum nasi kanan dan kiri lapang dengan banyak krusta
kehijauan berbau busuk pada konka media. Saat krusta diangkat, sebagian mukosa berdarah. Septum
nasi tampak normal.Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini? *

a. Difteri hidung bilateral

b. Penyakit granuloma hidung

c. Rinosinusitis kronik tanpa polip nasi

d. Sinusitis maksilaris kronik bilateral dentogen

e. Rinitis kronik atrofikan foetida = bau

31. Seorang Perempuan berusia 22 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pilek sejak 1 hari yang
lalu. Pasien juga mengalami demam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sekret serous virus, konka
hipertropi dan hiperemi pada cavum nasi, tonsil dan faring dalam batas normal. Apakah diagnosis yang
mungkin? *

a. Rhinitis Alergika

b. Pneumonia

c. Bronkopneumonia

d. Common cold

e. Tonsilofaringitis Akut

32. Seorang anak berusia 1 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan muncul benjolan di leher yang
semakin besar sejak 6 bulan yang lalu. Ibu pasien mengatakan bahwa benjolan sebenarnya sudah ada
sejak pasien lahir. Benjolan awalnya kecil kemudian semakin membesar. Benjolan berwarna kebiruan
namun tidak nyeri jika ditekan. Pasien sering mengalami kesulitan saat makan dan bernapas. Apakah
kemungkinan diagnosa pada pasien ini? * Massa Leher Kongential :

Higroma (lunak), Kistik Duktus Tiroglsus (Ikut bergerak ketika makan), Brachial Cleft Cystic (tidak ikut
bergerak saat makan)
a. Limfangitis : Ada garis merah sepanjang tangan,ketiak demam, dikuti trauma

b. Limfedema

c. Higroma kistik

d. Limfadenitis

e. Limfadenopati

33. Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri telinga kanan dan gatal-gatal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan eritema dan edema liang telinga kanan dengan eksudat purulen. Palpasi tragus dan
manipulasi daun telinga terasa nyeri. Membran timpani tidak tervisualisasi dengan baik. Manakah
tatalaksana yang tepat untuk untuk pasien ini? *

Nyeeri telinga, telinga terasa penuh, keluar cairan berbau.

Nyeri tekan tragus, nyeri tarik aurikula, nyeri pas makan Otitis Eksterna : Sikrumskripta 1/3 /Difuse 2/3 =
Swimmers Ear. Otomikosis : Gatal. Nistatin

Bacitracin, Neomisin, Polimksin B (Bapak, Nenek, Polisi)

a. Polymyxin B sulphate

b. Tympanocentesis

c. Miringotomi

d. Amoxicillin

e. Irigasi liang telinga

34. Seorang anak laki-laki 12 tahun datang ke dokter anak karena sakit telinga. Sakit telinganya mulai
sekitar 5 hari yang lalu, dengan keluhan telinga terasa gatal dan kesulitan pendengaran ringan. Dia baru-
baru ini bergabung dengan tim renang sekolahnya. Pemeriksaan fisik menjukkan otalgia dengan palpasi
tragus dan traksi pinna. Ada edema ringan dan pembengkakan saluran pendengaran eksternal dengan
visualisasi membran timpani yang buruk. Telinganya dibersihkan dan dilakukan dengan terapi
hidrokortison topikal dan ciprofloxacin. Beberapa hari kemudian gejala mulai berkurang. Apakah
patogen tersering yang menyebabkan penyakit yang di derita oleh pasien? *

a. Staphylococcus epidermidis

b. Aspergillus

c. Candida albicans

d. Pseudomonas aeruginosa

e. Group B streptococcus

35. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang ke dokter bersama ibunya, Ibunya mengeluhkan
anaknya sering menangis karena nyeri pada telinganya. Ibu mengaku bahwa beberapa hari sebelumnya
anak nya sering bersin-bersin dan hidung tersumbat apabila suhu udara menurun. Ibu mengatakan anak
mempunyai riwayat alergi terhadap dingin dan debu. Pada pemeriksaan, membran timpani bagian kiri
tampak buram dan menonjol dengan penurunan mobilitas pada otoskopi pneumatik. Apakah diagnosis
pada pasien tersebut? * OMA = 5 Stadium, OMSK = Benign, Maligna, OMS : Berhubungan Erat Alergi,
Membran timpani buram

a. Otitis media akut

b. Otitis media akut stadium perforasi

c. Otitis media purulen

d. Otitis media supuratif akut

e. Otitis media serosa

36. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang ke dokter bersama ibunya, Ibunya mengeluhkan
anaknya sering menangis karena nyeri pada telinganya. Ibu mengaku bahwa beberapa hari sebelumnya
anak nya sering bersin-bersin dan hidung tersumbat apabila suhu udara menurun. Ibu mengatakan anak
mempunyai riwayat alergi terhadap dingin dan debu. Pada pemeriksaan, membran timpani bagian kiri
tampak buram dan menonjol dengan penurunan mobilitas pada otoskopi pneumatik. Pada pemeriksaan
timpanometri, apakah tipe timpanogram yang paling mungkin ditemukan pada anak ini? * A B C AS AD

a. Timpanogram tipe B

b. Timpanogram tipe Ad

c. Timpanogram tipe As

d. Timpanogram tipe A

e. Timpanogram tipe B/C

37. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang ke dokter bersama ibunya, Ibunya mengeluhkan
anaknya sering menangis karena nyeri pada telinganya. Ibu mengaku bahwa beberapa hari sebelumnya
anak nya sering bersin-bersin dan hidung tersumbat apabila suhu udara menurun. Ibu mengatakan anak
mempunyai riwayat alergi terhadap dingin dan debu. Pada pemeriksaan, membran timpani bagian kiri
tampak buram dan menonjol dengan penurunan mobilitas pada otoskopi pneumatik. Apakah terapi
yang tidak direkomendasikan pada pasien ini? *Dekongestan,Ab, Miringotomi = Timpanostomi

a. Ciprofloxacin

b. Anti-histamin

c. Kortikosteroid

d. Miringotomi

e. Fluoroquinolon

38. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang ke dokter bersama ibunya, Ibunya mengeluhkan
anaknya sering menangis karena nyeri pada telinganya. Ibu mengaku bahwa beberapa hari sebelumnya
anak nya sering bersin-bersin dan hidung tersumbat apabila suhu udara menurun. Ibu mengatakan anak
mempunyai riwayat alergi terhadap dingin dan debu. Pada pemeriksaan, membran timpani bagian kiri
tampak buram dan menonjol dengan penurunan mobilitas pada otoskopi pneumatik. Apabila keluhan
yang dialami anak tersebut menetap selama 3 bulan, terapi apakah yang tepat untuk direkomendadikan
pada pasien ini? *

a. Adenoidektomi

b. Pemberian kortikoteroid oral

c. Pemberian dekongestan dan kortikoteroid oral

d. Pemberian anti histamin ditambah dengan fluoroquinolon

e. Timpanostomi

39. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng.
Keluahan disertai keluar cairan per vaginam kurang lebih setengah jam yang lalu dan massa yang
menjulur keluar dari vaginanya. Usia kehamilan berdasar HPHT 37/38 minggu. Pasien dalam kondisi
sadar baik, tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit,
suhu aksila 36,8 derajat celcius. Pada pemeriksaan obstetri, didapatkan palpasi abdomen teraba uterus
membesar, his positif sering, Tinggi Fundus Uteri 30 centimeter. Detak Jantung Janin 8-8-9 irreguler.
Inspeksi vagina tampak massa berbentuk panjang menjulur keluar dan berdenyut (Tali Pusat), pada
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan cervix sebesar 4 centimeter(Kala 1 Aktif), teraba kepala
janin, teraba tali pusat berdenyut lemah, tidak teraba selaput ketuban, tes lakmus positif. Apakah
diagnosis lengkap pada pasien ini?: * Prematur < 37 minggu

a. Gravida dengan Prolaps tali pusat dengan gawat janin

b. Gravida dengan prolaps tali pusat

c. Gravida dengan Ketuban Pecah Prematur

d. Gravida dengan Ketuban Pecah Prematur dengan gawat janin

e. Gravida dengan Inpartu

40. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng.
Keluahn disertai keluar cairan per vaginam kurang lebih setengah jam yang lalu dan massa yang
menjulur keluar dari vaginanya. Usia kehamilan berdasar HPHT 37/38 minggu. Pasien dalam kondisi
sadar baik, tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit,
suhu aksila 36,8 derajat celcius. Pada pemeriksaan obstetri, didapatkan palpasi abdomen teraba uterus
membesar, his positif sering, Tinggi Fundus Uteri 30 centimeter. Detak Jantung Janin 8-8-9 irreguler.
Inspeksi vagina tampak massa berbentuk panjang menjulur keluar dan berdenyut, pada pemeriksaan
dalam didapatkan pembukaan cervix sebesar 4 centimeter, teraba kepala janin, teraba tali pusat
berdenyut lemah, tidak teraba selaput ketuban, tes lakmus positif. Apakah tatalaksana pada pasien
dengan kondisi diatas: *Plasenta Previa : Perdarahan Marah Segar > 30 minggu. Pervaginam.

a. Terminasi kehamilan segera dengan sectio caesaria

b. Terminasi kehamilan segera dengan induksi persalinan


c. Observasi pasien selama enam jam, bila tidak ada kemajuan persalinan, diberikan induksi persalinan

d. Terminasi kehamilan segera dengan pematangan cervix

e. Observasi pasien selama enam jam, bila ada kemajuan persalinan janin dilahirkan spontan

41. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng.
Keluahn disertai keluar cairan per vaginam kurang lebih setengah jam yang lalu dan massa yang
menjulur keluar dari vaginanya. Usia kehamilan berdasar HPHT 37/38 minggu. Pasien dalam kondisi
sadar baik, tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit,
suhu aksila 36,8 derajat celcius. Pada pemeriksaan obstetri, didapatkan palpasi abdomen teraba uterus
membesar, his positif sering, Tinggi Fundus Uteri 30 centimeter. Detak Jantung Janin 8-8-9 irreguler.
Inspeksi vagina tampak massa berbentuk panjang menjulur keluar dan berdenyut, pada pemeriksaan
dalam didapatkan pembukaan cervix sebesar 4 centimeter, teraba kepala janin, teraba tali pusat
berdenyut lemah, tidak teraba selaput ketuban, tes lakmus positif. Apakah etiologi terjadinya kasus
tersebut: * Malpresnentasi, Prematur, Kembar,Polihidromnion

a. Presentasi janin letak kepala

b. Preeklampsia

c. Oligohidramnion

d. Polihidramnion

e. Kehamilan tunggal

42. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa suaminya ke UGD RS dengan keluhan perdarahan
setelah melahirkan sejak 2 jam yang lalu setelah plasenta lahir keluar benjolan berwarna merah dan
perdarahan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 70/50 mmHG, denyut nadi 138
x/menit teraba lemah, frekuensi nafas 28 x/menit Pada inspeksi ditemukan benjolan kasar berwarna
merah dan perdarahan.Apakah diagnosis yang paling mungkin *

Perdarahan Post Partum : 4T

Tonus : Atonia = Uterus Lembek = Massage. Oksitosin 10 Unit /Inversio : Massa

Tissue : Plasenta ½ - Belum Keluar Oksitosin

Thrombin : Darah Encer (Hemofilia) as.tranexamat

Trauma : Laserasi/Luka Jalan Lahir

a. Mioma Uteri

b. Ruptur uteri

c. Mioma geburt

d. Inversio Uteri

e. Ruptur vagina
43. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke UGD RS dengan karena rujukan bidan keluhan nyeri
pasca melahirkan sejak satu jam yang lalu. Keluhan disertai perdarahan per vaginam yang cukup banyak
dan bergumpal. Status umum pasien sadar, tampak kesakitan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah130/90 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi pernapasan 22 x/menit, suhu aksila
36,6 derajat celcius. Pada pemeriksaan obstetri tampak massa yang menonjol di vulva, tampak lapisan
endometrium, placenta telah terlepas.Apakah tatalaksana awal pada pasien dengan kondisi tersebut: *

a. Pemberian antibiotik

b. Reposisi manual tangan mendorong uterus ke dalam

c. Tindakan operatif B-Lynch

d. Histerektomi

e. Pasang tampon vagina

44. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke UGD RS dirujuk oleh bidan dengan keluhan nyeri
pasca melahirkan satu jam yang lalu. Keluhan disertai perdarahan per vaginam yang cukup banyak dan
bergumpal. Status umum pasien sadar, tampak kesakitan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah130/90 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi pernapasan 22 x/menit, suhu aksila
36,6 derajat celcius. Pada pemeriksaan obstetri tampak massa yang menonjol di vulva, tampak lapisan
endometrium, placenta telah terlepas.Apakah penyebab terjadinya kondisi tersebut: *

a. Ketuban Pecah Prematur

b. Preeklampsia

c. Partus presipitatus

d. Melakukan penarikan yang terlalu kuat saat melahirkan placenta Kala 3 : Masage, Tarik Plasenta,
Oksitosin

e. Melahirkan placenta secara manual

45. Seorang perempuan berusia 40 tahun diantar keluarganya datang ke UGD RS dengan keluhan kaki
sebelah kanan bengkak setelah melahirkan 3 hari lalu melahirkan dengan Sectio caesarea di RS. Keluhan
disertai nyeri dan teraba hangat pada tungkai bawah.Apakah etiologi terjadinya kasus tersebut: *DVT

a. Penurunan aktivitas faktor II, faktor V, faktor VII, faktor VIII, faktor X

b. Peningkatan aktivitas protein S bebas

c. Penurunan kadar fibrinogen

d. Aktivasi trombosit

e. Peningkatan fibrinolisis

46. Seorang perempuan berusia 40 tahun diantar keluarganya datang ke UGD RS dengan keluhan kaki
sebelah kanan bengkak setelah melahirkan 3 hari lalu melahirkan dengan Sectio caesarea di RS. Keluhan
disertai nyeri dan teraba hangat pada tungkai bawah.Apakah faktor risiko yang dapat meningkatkan
terjadinya kasus tersebut *

a. Primigravida

b. Persalinan per abdominam

c. Usia ibu yang masih muda

d. Ibu hamil yang kurus

e. Mobilisasi ibu yang baik

47. Seorang perempuan berusia 20 tahun diantar keluarganya datang ke puskesmas untuk kontrol luka
operasi. Pasien awalnya mengeluh adanya benjolan di perut bagian bawah yang tidak terasa nyeri
kurang lebih sebesar 10 cm. Pasien telah dilakukan operasi elektif berupa pengangkatan massa di
adneksa. Massa adneksa ini telah dilakukan pemeriksaan laboratorium Patologi Anatomi, yaitu
didapatkan massa kistik berukuran kurang lebih 10 cm x 5 cm x 5 cm, didapatkan jaringan rambut dalam
dinding kista. Tidak didapatkan keganasan. Apakah diagnosis pada pasien ini : *

a. Kista dermoid

b. Kista coklat : BENTUK KISTIK INTERVAL CHOIC

c. Myoma uteri : BENJOLAN KENYAL

d. Hydrosalphinx : CAIRAN SALPHYNX

e. Torsio kista Ovarium :

48. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara
sebelah kiri sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan membesar dan nyeri pada saat menstruasi.
Pasien merasa ketakutan saat mendekati siklus menstruasi, dan didapatkan riwayat neneknya meninggal
dengan kanker payudara. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70mmHG denyut nadi
80x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu tubuh 36C, pada pemeriksaan pada pemeriksaan mamae
sinistra didapatkan benjolan konsistensi lunak berbatas tegas, dan dapat digerakkan. Tidak teraba
pembseran KGB aksila. Apakah diagnosis yang mungkin *

a. Tumor payudara

b. Kista payudara

c. Fibrokistik payudara : Mensturasi

d. Fibroadenoma payudara : Tidak Mensturasi

e. Abses payudara : Fluktasi, Demam

49. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat benjolan di
payudara kanan sejak 6 bulan yang lalu.. Tidak ada riwayat nyeri maupun bertambah besar. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan massa pada superolateral mammae dextra berukuran 2 cm, padat, kenyal,
permukaan rata, dapat digerakan dari jaringan sekitarnya. Apakah diagnosis pada pasien ini? *
a. Karsinoma Intraductal

b. Papilloma Intraductal

c.Kelainan Fibrokistik mammae

d. Necrosis lemak

e. Fibroadenoma mammae

50. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan payudara kanan bengkak
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai demam dan terasa nyeri. Pasien ini habis melahirkan lima hari
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan tekanan 110/70mmHG, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu tubuh 38 derajat Celsius. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan
mamae dextra hiperemi, edema dan nyeri tekan. Apakah diagnosis pada pasien ini: *. Bendungan ASI,
Mastitis, Abses Payudara (Fluktuasi)

a. Mastitis

b. Galaktorea Ada ASI

c. Galaktokel

d. Tumor ganas payudara

e. Fibro Adenoma Mamma

51. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan payudara kanan
bengkak sejak 3hari yang lalu. Keluhan disertai demam dan terasa nyeri. Pasien diketahui habis
melahirkan lima hari yang lalu dan langsung menyusui bayinya. Pada pemeriksaan fisik tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/70mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
tubuh 38C. pada pemeriksaan status lokalis didapatkan mamae dextra hiperemi, dedema dan nyeri
tekan.Apakah predisposisi timbulnya kasus ini ? *

a. Areola mamma yang terlalu kecil

b. Cara meneteki yang tidak benar

c. Areola mamma yang terlalu besar

d. Tumor payudara

e. Multipara

52. Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 8 hari
yang lalu. Seminggu terakhir payudara sebelah kanan terasa nyeri. Pasien baru melahirkan 2 minggu
yang lalu dan aktif memberikan ASI kepada bayinya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80mmHg, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu tubuh 38C. Pada pemeriksaan
status lokalis didapatkan mamae dextra hiperemi, edema, dan nyeri tekan. Apakah diagnosis yang
mungkin pada kasus ini? *

a. Mastalgia
b. Kanker payudara

c. Ginekomastia

d. Abses payudara

e. Mastitis

53. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan menstruasi tidak teratur
setiap bulan sejak 6 bulan lalu. Pasien mengaku jika menstruasi kluar flek sedikit dan 1 hari saja. Keluhan
disertai nyeri pada tulang-tulangnya. Pasien memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi secara oral.
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Apakah factor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya kasus ini lebih awal? *

a. Merokok

b. Kontrasepsi injeksi

c. Kemoterapi

d. Kontrasepsi oral : HAID YANG TIDAK TERATUR

e. Radiasi panggul

54. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan keluar flek darah per
vaginam, sudah dirasakan selama dua bulan ini. Riwayat haid teratur, siklus menstruasi 28 hari,
menstruasi dirasakan normal kurang lebih tujuh hari. HPHT dua minggu yang lalu. Flek darah dirasakan
beberapa hari setelah menstruasi selesai, hilang timbul kadang keluar selama 2-3 hari kadang keluar
selama 5 hari. Status umum pasien dalam batas normal. Pada inspeksi vagina, didapatkan fluxus per
vaginam. Pada pemeriksaan inspekulo dan vaginal touche didapatkan fluxus per vaginam positif, Portio
tampak adanya massa berukuran satu centimeter kali dua centimeter berwarna merah terang dan
rapuh, bertangkai di Ostium Uteri Eksternum, Corpus Uteri dalam batas normal, Tidak teraba massa di
adnexa parametrium kanan maupun kiri, Cavum Douglas dalam batas normal tidak teraba massa.Apakah
tatalaksana yang tepat pada pasien ini: * : Polip Serviks

a. Salpingektomi : KET

b. Salpingostomi : KET

c. Ekstirpasi

d. Kauterisasi : Kanker Serviks

e. Histerektomi

55. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan keluar flek darah per
vaginam, sudah dirasakan sejak dua bulan ini. Riwayat haid teratur, siklus menstruasi 28 hari, menstruasi
dirasakan normal kurang lebih tujuh hari. HPHT dua minggu yang lalu. Flek darah dirasakan beberapa
hari setelah menstruasi selesai, hilang timbul kadang keluar selama 2-3 hari kadang keluar selama 5 hari.
Status umum pasien dalam batas normal. Pada inspeksi vagina, didapatkan fluxus per vaginam. Pada
pemeriksaan inspekulo dan vaginal touche didapatkan fluxus per vaginam positif, Pada Portio ditemukan
adanya massa berukuran satu centimeter kali dua centimeter berwarna merah terang dan rapuh di
Ostium Uteri Eksternum, Corpus Uteri dalam batas normal, Tidak teraba massa di adnexa parametrium
kanan maupun kiri, Cavum Douglas dalam batas normal tidak teraba massa.Apakah diagnosis pada
pasien ini: *

a. Erosi portio

b. Polyp cervix

c. Kanker cervix

d. Abortus inkomplet

e. Kista ovarium

56. Seorang perempuan berusia 62 tahun diantar oleh anaknya ke puskesmas dengan keluhan sering
mengompol dan mengaku kencing tidak bisa ditahan sejak satu tahun yang lalu. Pasien riwayat
melahirkan 7 anak. Pasien merasa terdapat benjolan yang menekan ke arah vaginanya. Pemeriksaan
fisik keadaan umum lemah, tanda vital didapatkan tekanan darah 140/70 mmHg, denyut nadi
88x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu aksila 36,50C. Pada pemeriksaan VT didapatkan benjoan di
dinding anterior vagina permukaan halus dan konsistensi kistik, portio permukaan licin terbuka satu jari,
nyeri goyang portio (-) adneksa parametrium D/S normal, cavum douglas normal, darah (-). Apakah
diagnosis yang mungkin ? * Prolapse Organ Panggul : Perempuan Tua Yang sering melahrikan.

a. Prolapsus recti : Rektum Keluar

b. Cystocele : Kandung Kemih

c. Rectocele : Rektum Keluar (Keluar Vagina)

d. Prolapsus uterus : (Uterusnya Keluar)

e. Kista ovarium

57. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang dengan keluhan keluar cairan kuning kehijauan dari
kemaluan sejak 2 minggu terakhir. Keluhan disertai bau amis dan rasa gatal. Pasien sudah menikah dan
memiliki seorang anak berumur 1 tahun. Pasien tidak menggunakan kontrasepsi. TIdak ada masalah
Kesehatan sebelumnya. Haid pasien teratur dan tidak disertai nyeri, hari pertama haid terakhir 10 hari
yang lalu. Pertanyaan:Pemeriksaan fisik yang dapat membantu menegakkan diagnosis pada pasien
adalah *

a. Inspeksi genetalia eksterna

b. Vaginal Toucher

c. Palpasi genetalia eksterna

d. Inspekulo

e. Rectal Toucher
58. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan banyak,
berbau anyir dan disertai rasa gatal pada kemaluan. Hasil pemeriksaan swab vagina pada pasien
didapatkan sejumlah “clue cells” Pertanyaan:Diagnosis pada pasien ini adalah *

a. Moniliasis

b. Fluor albus

c. Vulvovaginitis trichomoniasis: Hijau

d. Vulvovaginitis Bacterial Vaginosis : Busuk, Clue Cells PH >4,5

e. Vaginal Candidiasis : Seperti Keju (Putih Menggumpal),Tes KOH

59. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan keputihan selama dua minggu.
Keputihan disertai nyeri saat berkemih dan berhubungan seksual. Hasil pengecatan giemsa pada kultur
swab vagina menunjukkan adanya parasit trichomonasPertanyaan:Terapi yang sesuai untuk pasien ini
adalah *

a. Ceftraixon 1g i.v dosis tunggal

b. Fluconazole 150mg dosis tunggal Caandidiasis

c. Tinidazole 1.5g 2dd1 selama 7 hari

d. Metronidazole 500mg, 2 dd1 selama 7 hari

e. Azythromycin 500mg 1dd1 selama 7 hari

60. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak seminggu
terakhir. Keluhan diertai demam dan nyeri tekan perut kiri bawah. Sebelumnya pasien sering mengalami
keputihan, sudah melakukan pemeriksaan dan mendapatkan terapi antibiotik metronidazole namun
obat hanya diminum saat pasien merasa nyeri saja.Pada pemeriksaan fisik didapatkan: keadaan umum
lemah, pasien sadar baik, tekanan darah 110/60mmHg, nadi 115 kali permenit, suhu 38,9C, akral hangat
kering merah. Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada perut kiri bawah. Pemeriksaan
ginekologis didapatkan cairan berbuih dan berbau anyir pada vagina. Pemeriksaan dalam didapatkan
nyeri goyang serviks dan massa kistik berukuran sekitar 8cm di adneksa kanan, nyeri saat digerakkan.
Hasil pemeriksaan urin BHCG negatif. Pada pemeriksaan sonografi didapatkan kompleks masa
hyperechoic di adneksa kanan.Pertanyaan:Pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan untuk
menegakkan diagnosis etiologi pada kasus ini adalah: *

a. Papsmear

b. Transvaginal sonografi

c. Kultur swab vagina

d. CT Scan

e. Kuldosentesis
61. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke puskesmas untuk melakukan konsultasi. Pasien
dengan riwayat tuboovarial abses 2 bulan yang lalu dan dilakukan pengobatan baik secara operatif
maupun medika mentosa.Pertanyaan:Apa resiko jangka panjang pada pasien ini? *

a. Infeksi menular seksual

b. Endometritis

c. Kanker ovarium

d. Infertilitas

e. Rekurensi infeksi

62. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak seminggu
terakhir. Keluhan diertai demam dan nyeri tekan perut kiri bawah. Sebelumnya pasien sering mengalami
keputihan, sudah melakukan pemeriksaan dan mendapatkan terapi antibiotik metronidazole namun
obat hanya diminum saat pasien merasa nyeri saja.Pada pemeriksaan fisik didapatkan: keadaan umum
lemah, pasien sadar baik, tekanan darah 110/60mmHg, nadi 115 kali permenit, suhu 38,9C, akral hangat
kering merah. Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada perut kiri bawah. Pemeriksaan
ginekologis didapatkan cairan berbuih dan berbau anyir pada vagina. Pemeriksaan dalam didapatkan
nyeri goyang serviks dan massa kistik berukuran sekitar 8cm di adneksa kanan, nyeri saat digerakkan.
Hasil pemeriksaan urin BHCG negatif. Pertanyaan:Pemeriksaan radiologis apa yang efektif dalam
menegakkan diagnosis kasus tersebut *

a. HSG

b. BOF

c. CT Scan

d. USG

e. LLD

63. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan keluar darah banyak
bergumpal dari kemaluan sejak 3 hari terakhir. Keluhan disertai rasa nyeri perut bawah, tidak ada
demam. Haid terakhir pasien 8 minggu lalu dan hasil pemeriksaan BHCG urin pasien positif, pasien
belum pernah periksa ke fasilitas Kesehatan. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah
100/70mmHg, nadi 100 kali per menit, akral dingin, pucat dan basah, konjungtiva anemis. Pada
pemeriksaan obstetri didapatkan darah bergumpal di mulut vagina diperkirakan 200cc, os serviks
terbuka 1 cm disertai adanya membran putih.Pertanyaan:Diagnosis pada kasus ini adalah: *

Serviks Terbuka ? Inkomplete Uterus < Usia Gestasi, Insipien Uterus = Usia Gestasi. Serviks Tertutup
Imminens, Komplete Uterus<Usia Gestasi, Missed (Tidak Mersa Hamil)

a. Threatened abortion

b. Abortus komplit

c. Abortus provokatus
d. Missed abortion

e. Inkomplit abortus

64. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan keluar darah banyak
bergumpal dari kemaluan sejak 3 hari terakhir. Keluhan disertai rasa nyeri perut bawah, tidak ada
demam. Haid terakhir pasien 8 minggu lalu dan hasil pemeriksaan BHCG urin pasien positif, pasien
belum pernah periksa ke fasilitas Kesehatan. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 70mmHg
perpalpasi, nadi 130 kali per menit, akral dingin, pucat dan basah, konjungtiva anemis. Pada
pemeriksaan obstetri didapatkan darah bergumpal di mulut vagina diperkirakan 700cc, os serviks
terbuka 1 cm disertai adanya membran putih.Pertanyaan :Kegawatan apa yang terjadi pada pasien
tersebut? *

a. Syok kardiogenik: gangguan jantung

b. Syok neurogenik : trauma berat, trauma tulang leher

c. Syok anafilaktik : alergi berat

d. Syok septic : Infeksi berat

e. Syok hipovolemik = kehilangan darah banyak

65. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan keluar darah banyak
bergumpal dari kemaluan sejak 3 hari terakhir. Keluhan disertai rasa nyeri perut bawah, tidak ada
demam. Haid terakhir pasien 8 minggu lalu dan hasil pemeriksaan BHCG urin pasien positif, pasien
belum pernah periksa ke fasilitas Kesehatan. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 70mmHg
perpalpasi, nadi 130 kali per menit, akral dingin, pucat dan basah, konjungtiva anemis. Pada
pemeriksaan obstetri didapatkan darah bergumpal di mulut vagina diperkirakan 700cc, os serviks
terbuka 1 cm disertai adanya membran putih.Pertanyaan:Tata laksana operatif pada kasus ini adalah *

a. Laparaskopi

b. Kauterisasi

c. Laparatomi

d. Marsupialisasi

e. Kuretase

66. Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala hebat disertai
muntah menyembur sejak 1 hari hari. Pasien sedang mengandung anak pertama dengan usia kehamilan
34 minggu. Keluhan disertai pandangan kabur dan kaki bengkak sejak seminggu terakhir. Pada
pemeriksaan fisik didaptkan pasien sadar baik, tekanan darah 190/120mmHg, nadi 96 kali permenit
suhu 36.8C akral hangat kering merah, edema kedua tungkai, Pemeriksaan obstetri tinggi fundus uteri
27cm detak jantung 150kali permenit, tidak ada his. Pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin
14g/dL dan albuminuria +4Pertanyaan:Apakah diagnosis pada kasus ini? *

a. G0 hamil 34 minggu janin tunggal hidup intra uteri, krisis hipertensi tidak inpartu
b. G1P1 hamil 34 minggu janin tunggal hidup intra uteri, preeklampsia berat, tidak inpartu

c. G1P0 hamil 34 minggu janin tunggal hidup intra uteri, eklampsia, tidak inpartu, kehamilan remaja

d. G1P0 hamil 34 minggu janin tunggal hidup intra uteri, HELLP syndrome, tidak inpartu, kehamilan
remaja

e. G1P0 hamil 34 minggu janin tunggal hidup intra uteri, preeklampsia berat, tidak inpartu, kehamilan
remaja

67. Seorang perempuan berusia 24 tahun dirawat dengan diagnosis preeklampsia berat dan mendapat
dosis rumatan magnesium sulfat. Pertanyaan:Monitoring yang diperlukan untuk mencegah terjadinya
intoksikasi adalah? *Syarat Pemberian MgSO4. 1. Refleks Patella, Calcium Glukonat, Urin Output >
0,5ml, RR

a. Frekuensi nafas, refleks cahaya dan produksi urin

b. Tekanan darah, Nadi dan Produksi urin

c. Frekuensi nafas, nadi dan produksi urin

d. Tekanan darah, Nadi dan Suhu

e. Frekuensi nafas, refleks fisiologis dan produksi urin

68. Seorang perempuan berusia 30 tahun dengan diagnosis preeklampsia berat pada umur kehamilan 28
minggu. Pertanyaan:Resiko komplikasi yang dapat terjadi pada janin adalah: *

a. Solusio plasenta

b. Kelainan kongenital

c. Asfiksia neonatorum

d. Gangguan pertumbuhan janin

e. Ketuban pecah dini

69. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan dari kemaluan
sejak 4 jam yang lalu. Pasien hamil cukup bulan dan sudah mengalami kontraksi rahim tiap 10 menit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, pasien sadar baik, tekanan darah 100/60mmHg,
nadi 100 kali permenit, suhu 36.7C akral hangat kering merah. Pemeriksaan obstetrik tinggi fundus uteri
32 cm detak jantung janin 170 kali permenit, his kuat tiap 5 menit, pemeriksaan speculum didapatkan os
serviks terbuka 3 cm dengan tampak perdarahan aktif dan pembuluh darah menonjol di arah pukul 4.
Pertanyaan:Diagnosis pada kasus ini adalah *

a. Atonia uteri

b. Plasenta akreta

c. Solusio plasenta

d. Vasa previa
e. Ruptur serviks

70. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan dari kemaluan
sejak 4 jam yang lalu. Pasien hamil cukup bulan dan sudah mengalami kontraksi rahim tiap 10 menit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, pasien sadar baik, tekanan darah 100/60mmHg,
nadi 100 kali permenit, suhu 36.7C akral hangat kering merah. Pemeriksaan obstetrik tinggi fundus uteri
32 cm detak jantung janin 170 kali permenit, his kuat tiap 5 menit, pemeriksaan speculum didapatkan os
serviks terbuka 3 cm dengan tampak perdarahan aktif dan pembuluh darah menonjol di arah pukul 4.
Pertanyaan:Rencana persalinan pada kasus ini adalah: *

a. Ekspektan manajemen

b. Augmentasi persalinan

c. Seksio sesarea

d. Induksi persalinan

e. Forsep eksktraksi

71. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang untuk pemeriksaan kehamilan di puskesmas. Pasien
sedang mengandung anak ke 2 dengan umur kehamilan 37 minggu. Pasien mengeluh berat badan
hanya naik 4 kg selama kehamilan. Pada pemeriksaan didapatkan pasien sadar baik dengan tekanan
darah 120/80mmHg, nadi 80 kali per menit, didapatkan edema pada kedua tungkai bawah. Pemeriksaan
abdomen didapatkan tinggi fundus uteri 26cm detak jantung janin 140 kali per menit. Pemeriksaan
laboratorium dalam batas normal.Pertanyaan:Bagaimana keadaan janin intrauteri pada kasus di atas?
*TFU.7/8 = 22,75. Menangis Sonde, Bernapas

a. Kongenital anomaly : Nueral Tube Defect.

b. Asfiksia janin : APGAR : 0-3 ASFIKSIA BERAT, 4-6 ASFIKSIA SEDANG 7-10 NORMAL. VTP. Kompressi

c. Fetal makrosomia > 4.000 Gram

d. Pertumbuhan terhambat

e. Gawat janin : DJJ <, Kelainan


72. Seorang perempuan berusia 36 tahun datang untuk pemeriksaan kehamilan di puskesmas. Pasien
sedang mengandung anak ke 6 dengan umur kehamilan 36 minggu. Pada pemeriksaan didapatkan
pasien sadar baik dengan tekanan darah 150/90mmHg, nadi 80 kali per menit, didapatkan edema pada
kedua tungkai bawah. Pemeriksaan abdomen didapatkan tinggi fundus uteri 25cm detak jantung janin
140 kali per menit. Pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar hemoglobin 12g/dL dan proteinuria
+4.Pertanyaan:Faktor penyebab gangguan pertumbuhan janin pada kasus ini adalah: *

a. Prematuritas : Komplikasi Preekalmpsia


b. Grand multipara

c. Preeklampsia

d. Usia ibu

e. Hipertensi gestasional, Prekelamsia Ringan Berat, Eklamsia,Hipertensi Kronik (Riwayat Hipertensi),


Superimposed Preekalmsia (>30an Minggu).

73. Seorang perempuan berusia 14 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran, pasien
melahirkan secara spontan pervaginam seorang bayi laki-laki, tunggal, hidup dengan asfiksia berat
dibantu oleh dukun setempat 1 jam yang lalu. Plasenta lahir lengkap. Sebelum tidak sadar pasien
mengeluh nyeri hebat pada perut bawah. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum lemah, pasien
delirium dengan tekanan darah 60 per palpasi, nadi 125 kali permenit tidak kuat angkat, respirasi 28 kali
permenit dengan akral dingin, pucat dan basah. Pada pemeriksaan obstetri fundus uteri tidak teraba,
pemeriksaan dalam didapatkan gumpalan darah sebanyak 700cc disertai perdarahan aktif dan robekan
perineum derajat 2.Pertanyaan:Apa diagnosis kerja pada kasus ini? * 4T

a. Syok hipovolemik et kausa perdarahan paska salin et kausa sisa plasenta

b. Syok hipovolemik et kausa perdarahan paska salin et kausa gangguan pembekuan darah

c. Syok hipovolemik et kausa perdarahan paska salin et kausa atonia uteri

d. Syok hipovolemik et kausa perdarahan paska salin et kausa rupture uteri

e. Syok hipovolemik et kausa perdarahan paska salin et kausa rupture perineum

74. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas untuk pemeriksaan rutin kehamilan.
Pasien mengandung anak ke 3 dengan umur kehamilan 38 minggu dengan riwayat seksio sesarea pada 2
kehamilan sebelumnya dan satu kali operasi myomektomi Pertanyaan:Edukasi pasien meliputi resiko
pada persalinan saat ini yaitu: *

a. Endometritis :

b. Distosia bahu : Ibunya Panggul Sempit, Bayi Besar Sekali

c. Gangguan pembekuan darah : Faktor Genetik

d. Ketuban pecah dini : Prekalmsia, Polihidrom

e. Ruptur uteri : Trauma

75. Seorang dokter puskesmas ingin melakukan penelitian dengan judul hubungan pola tidur terhadap
tekanan darah pasien. Responden adalah pasien yang datang ke puskesmas pada tanggal 1 samapai
dengan tanggal 15 pada bulan sesuai dengan jadwal penelitian dokter tersebut. Apakah jenis penelitian
yang paling sesuai dengan kasus di atas? * Kuantatif = Deskriptif :

a. Penelitian kualitatif deskriptif

b. Penelitian kualitatif analitik


c. Penelitian kuantitatif deskriptif

d. Gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif

e. Penelitian kuantitatif analitik

76. Seorang dokter puskesmas ingin melakukan penelitian dengan judul hubungan pola tidur terhadap
tekanan darah pasien. Responden adalah pasien yang datang ke puskesmas pada tanggal 1 samapai
dengan tanggal 15 pada bulan sesuai dengan jadwal penelitian dokter tersebut. Apakah jenis masalah
pada penelitian di atas ? *

a. Eksploratif

b. Deskriptif : Karakteristik

c. Analitik

d. Komparatif : Membandingkan

e. Asosiatif : Hubungan

77. Survei perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT
mengambil subjek penelitian seluruh penduduk Provinsi NTT. Dari masing-masing kabupaten diambil
sampel 30% dari jumlah kecamatan dan kelurahan yang ada. Dari tiap-tiap kecamatan maka diambil
sampel 50% dari jumlah kelurahan yang ada.Apakah teknik pengambilan sampel yang paling sesuai pada
kasus di atas? *

a. Systematic random sampling

b. Simple random sampling

c. Stratified random sampling

d. Cluster random sampling

e. Multi-stage random sampling A – B – C

78. Seorang dokter ingin melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan merokok dengan kejadian
kanker paru-paru. Maka dia membandingkan kelompok yang merokok dengan yang tidak merokok dan
diamati selama 5 tahun. Apakah jenis penelitian yang paling sesuai untuk kasus diatas ? *

a. Cohort : Mengikuti Sampel (Lama)

b. Case control (Mulai Dari Penyakit – Lihat Kebelakang)

c. Cross sectional (Cuman Sekali Saja di Ambil datanya)

d. Case report

e. Descriptive

79. Seorang dokter ingin melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan merokok dengan kejadian
kanker paru-paru. Maka dia membandingkan kelompok yang merokok dengan yang tidak merokok dan
diamati selama 5 tahun. Apakah teknik sampling yang paling sesuai untuk kasus di atas? *
a. Purposive sampling (Sesuai Keinginan Peneliti, Sesuai Syarat)

b. Simple random sampling

c. Total sampling (Penyakit Langka, Sampel Dikit)

d. Stratified random sampling

e. Cluster random sampling

80. Suatu wilayah mengalami bencana alam berupa banjir dan tanah longsor. Hampir semua desa
terkena dampak bencana tersebut. Tercatat puluhan warga meninggal dunia, ratusan orang mengalami
luka-luka dan ribuan warga terpaksa mengungsi. Puskesmas setempat tidak dapat memberikan
pelayanan kesehatan karena mengalami rusak berat sehingga fungsi pelayanan kesehatan diambil alih
oleh Dinas Kesehatan setempat. Apakah jenis rujukan yang berlaku pada situasi tersebut? *

a. Rujukan sarana : Alat

b. Rujukan operasional

c. Rujukan tenaga : Dokter,Bidan, Perawat

d. Rujukan khusus

e. Rujukan kasus : Rujukan Ke Faskes Tinggi. Rujukan Spesimen : RS

81. Pemerintah telah menetapkan kebijakan kesehatan yang berlaku secara nasional tetapi pelayanan
kesehatan di suatu kota belum tentu mencapai target yang diharapkan karena kurang mendapat
bimbingan oleh pemerintah daerah provinsi. Manakah subsistem dari sistem kesehatan nasional yang
perlu dioptimalkan? *

a. Pemberdayaan masyarakat

b. Sumber daya manusia kesehatan

c. Penelitian dan pengembangan kesehatan

d. Upaya kesehatan

e. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan

82. Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukkan adanya dugaan infeksi TB. Pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan dahak di
laboratorium milik puskesmas dan mendapatkan pengobatan. Pasien memiliki kartu BPJS. Apakah
sistem pembayaran yang berlaku? *

a. Asuransi : RS

b. Fee for service : Umum

c. Kapitasi : PUSKESMAS

d. Non-kapitasi : PUSKESMAS (Persalinan, IVA, Pap Smear, Ambulans, Rujuk Balik)


e. INA CBGs : RS

83. Seorang dokter melayani pasien penderita diabetes mellitus. Pasien tersebut berkeberatan untuk
rutin datang periksa ke dokter karena alasan biaya. Dokter menganjurkan pasien untuk menjadi peserta
JKN. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa pasien berada pada tingkat social ekonomi menengah dan
bekerja sebagai fotografer pernikahan. Jika pasien tersebut mendaftar sebagai peserta JKN, apakah jenis
kepesertaan yang tepat? *PBI (Miskin) NON PBI (MAMPU)

PPU(Negara PNS, Non Negara BUMN), BPPU(Pengacara,Fotografer,Pengusaha), BP = PN (Pensiunan)


BPN (Investor,Bos Besar)

a. Penerima bantuan iuran : Miskin

b. Bukan Pekerja penerima upah :

c. Pemberi kerja

d. Pekerja penerima upah

e. Bukan pekerja

84. Seorang mahasiswa melakukan penelitian mengenai hubungan derajat dehidrasi pada balita yang
mengalami diare dengan usia balita. Variabel derajat dehidrasi dibagi menjadi dehidrasi ringan,
sedang,dan berat sedangkan variabel usia balita diukur dengan satuan bulan. Apakah uji hipotesis yang
tepat untuk penelitan tersebut? *Tidak Berhubungan.

a. Independent sample T test

b. Mann-Whitney test

c. Korelasi pearson

d. One-way Anova

e. Paired T test
85. Seorang peneliti melakukan wawancara pada orang tua baduta yang menderita stunting dan baduta
normal. Riwayat ANC ibu dan pola makan keluarga ditanyakan oleh peneliti pada semua kelompok.
Peneliti menduga ada hubungan antara kedua variabel tersebut dengan kejadian stunting. Apakah
desain yang tepat untuk penelitian tersebut? *

a. Potong lintang

b. Kohort prospektif

c. Kohort retrospektif

d. Eksperimental

e. Kasus kontrol

86. Seorang peneliti melakukan wawancara pada semua ibu yang datang ke Posyandu. Riwayat ANC ibu
dan pola makan keluarga ditanyakan oleh peneliti melalui kuesioner dan peneliti mengukur tinggi badan
anak saat di Posyandu. Peneliti menduga ada hubungan antara riwayat ANC ibu dan pola makan
keluarga dengan kejadian stunting. Apakah desain yang tepat untuk penelitian tersebut? *

a. Kohort prospektif

b. Eksperimental

c. Kasus kontrol

d. Kohort retrospektif

e. Potong lintang

87. Suatu penelitian dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara imunisasi BCG dengan terjadinya
tuberkulosis di Poli Anak Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Penderita yang didiagnosa terkena
tuberkulosis dan yang tidak terkena tuberkulosis menjadi subyek penelitian ini. Riwayat status imunisasi
BCG (ya/tidak) pada kedua kelompok tersebut digunakan sebagai data untuk menganalisis pengaruh
imunisasi BCG terhadap kejadian tuberkulosis. Apakah uji statistik yang tepat untuk penelitian tersebut?
*

a. Chi-square test

b. Spearman correlation test

c. Independent sample t test

d. One way ANOVA test

e. Pearson correlation test

88. Seorang karyawati 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan gatal pada wajah, leher dan seluruh
badan beberapa saat setelah makan makanan laut. Pada pemeriksaan ditemukan bercak kemerahan dan
edema lokal di daerah wajah, leher dan seluruh badan. Selain itu, kelopak mata sedikit bengkak. Obat
Antihistamin apa yang paling tepat untuk pasien ini? *

a. Difenhidramin

b. Cetirizine.

c. Alimemazine

d. Chlorphenamin

e. Prometazine

89. Seorang karyawati 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan gatal pada wajah, leher dan seluruh
badan beberapa saat setelah makan makanan laut. Pada pemeriksaan ditemukan bercak kemerahan dan
edema lokal di daerah wajah, leher dan seluruh badan. Selain itu, kelopak mata sedikit bengkak. Apakah
diagnosis yang tepat pasien ini? *

a. Urtikaria Akut

b. Liken Simpleks :

c. Dermatitis Atopik

d. Eritroderma

e. Psoriasis

90. Seorang anak 12 tahun dibawa oleh Ibunya ke poliklinik karena mengeluh gatal-gatal pada sela-sela
jari tangan, lipat paha dan selangkangan sejak 2 hari yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada malam
hari. Keluhan dirasakan setelah anak pulang berlibur bersama teman-teman sekolahnya. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan papula dan pustula serta ekskoriasi pada sela-sela jari, punggung tangan,
telapak tangan, lipat paha dan selangkangan. Pada pemeriksaan penunjang kerokan kulit ditemukan
tungau seperti pada gambar. Apakah diagnosis pasien ini? *

a. Tinea Manus : Central Healing


b. Scabies

c. Prurigo

d. Insect bite

e. Kandidiasis

91. Seorang anak 12 tahun dibawa oleh Ibunya ke poliklinik karena mengeluh gatal-gatal pada sela-sela
jari tangan, lipat paha dan selangkangan sejak 2 hari yang lalu. Gatal dirasakan terutama pada malam
hari. Keluhan dirasakan setelah anak pulang berlibur bersama teman-teman sekolahnya. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan papula dan pustula serta ekskoriasi pada sela-sela jari, punggung tangan,
telapak tangan, lipat paha dan selangkangan. Pada pemeriksaan penunjang kerokan kulit ditemukan
tungau seperti pada gambar. Apakah farmakoterapi yang tepat untuk pasien ini. *

a. Krim Myconazole 2 % dioleskan malam hari selama 7 hari

b. Krim Permetrin 5% seluruh tubuh kecuali wajah, sekali pemberian diulangi seminggu lagi bila masih
ada gejala

c. Emulsi benzil benzoas 20-25% dioles pada daerah yang gatal , tiga kali sehari selama 7 hari

d. Salep Sulfur presipitatum 4-20% oleh setiap setiap pagi pada daerah yang gatal selama 7 hari/3 Hari

e. Krim Gammexane 50 % dioleskan setiap jam pada daerah yang gatal selama 7 hari

92. Seorang dokter umum hendak mengetahui apakah pajanan debu semen berhubungan dengan
peningkatan insidens bronkitis. Untuk itu, ia mengamati para pelamar sebuah perusahaan semen di
Kupang. Sebagian dari mereka ada yang bekerja di kantor dan sebagian ada yang bekerja di pabrik.
Mereka diamati/difollow up selama periode tertentu kemudian ditentukan berapakah dari pekerja di
kantor dan di pabrik yang menderita bronkitis ; dari data ini dapat dihitung resiko relatif berupa risk
ratio pajanan debu semen terhadap terjadinya bronkitis. Apakah desain penelitian yang digunakan oleh
dokter tersebut… *

a. Cohort

b. Case Report

c. Cross sectional

d. Eksperimental

e. Case Control

93. Seorang dokter umum hendak mengetahui apakah pajanan debu semen berhubungan dengan
peningkatan insidens bronkitis. Untuk itu, ia mengamati para pelamar sebuah perusahaan semen di
Kupang. Sebagian dari mereka ada yang bekerja di kantor dan sebagian ada yang bekerja di pabrik.
Mereka diamati selama periode tertentu kemudian ditentukan berapakah dari pekerja di kantor dan di
pabrik yang menderita bronkitis ; dari data ini dapat dihitung resiko relatif berupa risk ratio pajanan
debu semen terhadap terjadinya bronkitis. Apakah salah satu kelebihan desain penelitian yang
digunakan oleh dokter tersebut… *
a. Biasanya digunakan untuk meneliti etiologi atau resiko pada penyakit yang jarang = Case control

b. Biasanya digunakan untuk menentukan prevalensi suatu penyakit : cross sectional

c. Subyek yang diteliti tidak mudah mengalami drop-out atau perubahan intensitas pajanan = case
control

d. Desain terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti.

e. Hasil penelitian dapat diperoleh dengan cepat dengan biaya yang relatif kecil = cross sectional

Seorang dokter sedang menjalani liburan. Saat itu dia ingin berjalan-jalan ke sebuah Mall. Sampai di
parkiran, dia melihat seorang gelandangan yang terluka parah karena tertabrak angkot, lalu dengan
cepat menolong korban tersebut. Apakah prinsip yang dilakukan oleh dokter tersebut di atas? *

a. Respect

b. Responsibility

c. Excellent

d. Altruism : Mementingkan Kebutuhan Orang lain.

e. Honour

94. Seorang dokter yang baru lulus mendapat tugas PTT di Desa X. Di desa tersebut sedang terjadi
kejadian luar biasa (KLB) penyakit Demam Berdarah. Dokter tersebut lalu berinisiatif mengajak bapak RT
untuk menggerakkan warga dengan berpartisipasi melakukan program 3M. Menurut prinsip five star
dokter, apakah prinsip yang dianut dokter di atas? *

a. Manager

b. Communicator

c. Community leader

d. Care provider

e. Decision maker

95. Seorang dokter umum pada praktek pribadi berencana untuk cuti ke luar kota dalam waktu 2
minggu. Ia mempunyai beberapa pasien DM tipe II yang ingin melakukan pemeriksaan rutin. Dokter
tersebut kemudian merujuk pasien-pasiennya ke sesama dokter umum lainnya sesuai dengan diagnosis
penyakit yang diderita. Apakah tipe rujukan yang dilakukan oleh dokter di atas? *

a. Horizontal

b. Vertical

c. Interval : Konsul ke dokter (sempat dirawat)

d. Cross : pasiennya terus selamanya

e. Kolateral : Konsul ke dokter


96. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol rutin. Pasien tersebut minta
didahulukan antriannya dengan alasan dia adalah anggota Dewan yang sedang ditunggu untuk rapat.
Dokter menolak karena masih banyak pasien yang mengantri. Selain itu tidak ada kegawatdaruratan
yang mendesak dari pasien tersebut untuk segera ditangani. Apakah prinsip yang dilakukan oleh dokter
tersebut di atas? *

a. Empati

b. Autonomy : Pasien Memilih

c. Non malefiance : no harm, gawat darurat

d. Benefience : Dokter menjelaskan pilihan , Memilih yang terbaik

e. Justice : Harus Adil.

97. Seorang perempuan berusia 22 tahun diantar Ibunya periksa ke poliklinik. Pasien belum menikah,
namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien diketahui sedang hamil 8 minggu. Pasien
menolak untuk memberitahukan Ibunya yang sedang menunggu di luar. Apakah sikap yang harus
dipegang oleh dokter dalam kasus di atas ? *

a. Beneficience

b. Empati

c. Autonomi

d. Justice

e. Non maleficience

98. Seorang dokter yang bertugas di sebuah kecamatan akan mengadakan program promkes kepada
para siswa di SMA. Promkes ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai efek pernikahan
terlalu dini terhadap kesehatan. Tujuan akhir dari program ini adalah untuk menurunkan angka
pernikahan dini yang semakin meningkat pada siswa di SMA tersebut. Apakah tipe pendekatan yang
paling baik untuk program di atas ? *

a. Behavior modification

b. Skill training

c. Inquiry learning

d. Peer group discussion

e. Motivating interviewing

99. Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar istrinya ke praktek dokter umum. Dari hasil pemeriksaan,
laki-laki tersebut dicurigai terkena infeksi Gonnorhoe. Paisen memiliki riwayat sering berhubungan
seksual dengan PSK. Dokter melarang pasien untuk berhubungan seksual dengan istri sementara waktu,
dan dokter juga menyarankan istrinya untuk segera diobati diobati. Pasien menolak memberitahu hal
tersebut pada istrinya, namun dokter tetap harus memberitahu penyakit tersebut kepada istri pasien.
Apakah dasar bioetik yang digunakan oleh dokter di atas? *

a. Emphaty

b. Non-maleficene

c. Beneficence

d. Justice

e. Autonomi

Anda mungkin juga menyukai