PENDAHULUAN
Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat
menyerupai nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya, atau nyeri yang
berasal dari punggung bawah yang dapat menjalar ke daerah lain atau sebaliknya
(referred pain). Low back pain bukan merupakan penyakit ataupun diagnosis
untuk suatu penyakit namun merupakan istilah untuk nyeri yang dirasakan di area
anatomi yang terkena dengan berbagai variasi lama terjadinya nyeri. Nyeri
Low Back Pain (nyeri pinggang belakang) sering dijumpai dalam praktek
nyeri ini merupakan penyebab paling sering dari pembatasan aktivitas pada
penduduk dengan usia <45 tahun, urutan ke 2 untuk penyebab paling sering
operasi.
Data epidemiologi mengenai Low Back Pain di Indonesia belum ada, namun
diperkirakan 40% penduduk pulau Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah
menderita nyeri pinggang, prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada wanita 13,6%
Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa Rmah Sakit di Indonesia
ringan, namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan
tepat. Sebagian besar Low Back Pain dapat sembuh dalam waktu singkat,
sehingga keluhan ini sering tidak mendapat perhatian yang cukup mendalam. Oleh
karena itu, kemungkinan penyebab yang lebih serius tidak dikenali sedini
mungkin. Dengan anamnesis dan pemeriksaan yang teliti serta analisis perasaan
nyeri yang seksama dapat didiagnosis dengan tepat dan sedini mungkin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 DEFINISI
Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
kurang baik atau low back pain adalah kelainan umum yang melibatkan
otot dan tulang. Sumber rasa sakit yang dialami individu ini adalah karena
cidera pada struktur jaringan lunak yang meliputi otot, fascia dan ligamen.
Low back pain merupakan suatu nyeri pada daerah punggang bawah yang
dihasilkan dari rangsangan fisik atau sikap tubuh yang buruk (poor
dengan stress atau strain otot punggung bawah, tendon, ligament yang
tumpul, intensitas bervariasi dan seringkali menjadi kronik. Nyeri ini tidak
Gangguan yang terjadi pada low back pain yaitu nyeri tekan pada
manusia yang terdiri dari kolumna vertebra, spinal cord, otot-otot dan
bilateral. Fungsi dari tulang belakang adalah untuk penyangga tubuh saat
posisi berdiri dan duduk, melindungi spinal cord dan sebagai fungsi
pergerakan.
vertebra. Regio cervical terdiri dari tujuh tulang vertebra cervikal, regio thorakal
tersusun atas dua belas tulang vertebra. regio lumbal terdiri dari 5 tulang vertebra,
region sacral terdiri dari 5 tulang yang menyatu dan regio coccygeal terdiri dari
arkus (pedikel dan lamina), prosesus (spinosus dan transverses) dan foramina
(vertebra dan neural). Pada korpus vertebra memiliki artikulasi pada permukaan
diskus intervertebral. Arkus vertebra terdiri atas pedikel dan lamina. Arkus
vertebra terbentuk dari dua pusat osifikasi yang menyatu. Kegagalan penyatuan
ini akan menimbulkan poenyakit yang disebut spina bifida. Arkus vertebra yang
menyatu di bagian tengahnya akan terbentuk kanal vertebra yang terisi oleh spinal
tulang rusuk.
Annulus fibrosus meurpakan struktur terluar yang terdiri dari annulus bagian luar
dan annulus bagian dalam. Annulus bagian luiar tersusun atas serat padat kolagen
yang terususun lebih longgar. Serat kolagen terususun oblik dan kuat menahan
beban regangan . Annulus bagian luar memiliki inervasi saraf sehingga apabila
annulus fibrosus. Nucleus pulposus merupakan masa kenyal yang terususu atas
air, proteoglikan dan kolagen tipe 2. Struktur ini mampu menahan beban kompresi
dimana beban kompresi terbesar adalah dalam posisi duduk sambil condong ke
depan. Komposisi air dan proteoglykan akan menurun seiring bertambahnya usia.
Nucleus pulposus mampu mendorong keluar annulus dan menekan serat saraf
bawah dan kaki. Struktur tulang belakang ini harus dipertahankan dalam kondisi
yang baik agar tidak terjadi kerusakan yang dapat menyebabkan cidera.
garis besar dibagi menjadi dua yaitu otot ekstrinsik dan otot instrinsik. Otot
Serratus posterior. Otot-otot intrinsic yaitu M. Splenius Lig. Nuchae dan Proc.
Saraf Spinal
31 asang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan
ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks
bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf
neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal
diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna vertebra tempat
2.2.2 EPIDEMIOLOGI
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) ada disetiap
budaya dan negara. Hampir 80% dari setiap individu pernah mengalami
LBP dalam hidup mereka. Pada titik waktu tertentu, minimal 15% dari
LBP serius (terjadi lebih dari 2 minggu) adalah 14%. Prevalensi nyeri
LBP di negara-negara industri lebih dari 70%, kejadian dalam satu tahun
15%-45%, pada orang dewasa 5% per tahun. Dari semua kasus LBP di
Amerika 70% disebabkan oleh peregangan otot atau keseleo, 10% karena
45 tahun di Amerika.
17%.
2.2.3 ETIOLOGI
adalah penyakit atau cedera pada otot, tulang, dan / atau saraf tulang
belakang. Rasa sakit yang timbul dari kelainan organ di dalam perut,
panggul, atau dada juga dapat dirasakan di punggung. Ini disebut nyeri
alih. Banyak kelainan dalam perut, seperti radang usus buntu, aneurisma,
punggung bagian bawah. Selain itu, efek hormon estrogen wanita dan
kurang dari 6 minggu. Rasa ini dapat hilang atau sembuh. Acute Low
mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian
tersebut dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang
onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low
1. LBP Viserogenik
2. LBP vaskulogenik
makin memberat saat jalan dan mereda saat berdiri. Nyeri dapat
iritasi radiks.
3. LBP neurogenik
4. LBP spondilogenik
6. LBP osteogenik
7. LBP diskogenik
Spondilosis
dan nyeri tekan ditempat tersebut. Hal ini disebabkan oleh spasme
kebanyakan terjadi pada L5-S1 dan L4-L5. pada HNP lateral L5-
antara kedua bokong dan betis, belakang tumit dan telapak kaki.
negative. Pada HNP lateral L4-L5 rasa nyeri dan nyeri tekan
hasil positif.
Spondilitis ankilosa
8. LBP miogenik
Ketegangan otot
nyeri. Rasa nyeri timbul karena iskemia ringan pada jaringan otot,
c) Faktor Resiko
a. Usia
Secara teori, nyeri pinggang atau LBP dapat dialami oleh siapa
saja, pada umur berapa saja. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada
b. Jenis Kelamin
Berat Badan
Tinggi Badan
beban tubuh.
Pekerjaan
seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal. Kasur yang
diletakkan di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian
dahulu.
bawah atau low back pain antara lain otot, tendon, diskus, ligamen dan
terhadap stimuli nociceptive dalam hal ini nyeri seperti pada peregangan
ligamen, otot, fascia atau kapsul sendi secara terus menerus yang
Nyeri terjadi jika saraf sensoris perifer, yang disebut nociseptor terpicu
oleh rangsang mekanik kimiawi maupun thermal maka impuls nyeri akan
adanya kerusakan sel. Keterlibatan ke dua enzim dan akumulasi asam laktat di
samping itu, muscle spasm juga penyebab umum dari nyeri. Nyeri dapat
berasal dari efek langsung dari muscle spasm yang merangsang reseptor nyeri
mechanosensitive, tetapi dapat juga berasal dari efek tidak langsung dari
fisiologi pada otot tersebut yaitu berkurangnya massa otot dan penurunan
spasm juga dapat terjadi sebagai respon terhadap perubahan sirkulasi dan
metabolik lokal yang terjadi ketika otot dalam keadaan kontraksi yang
lingkungan sirkulasi dan metabolic. Pada kondisi low back pain, jaringan
lunak yang sering mengalami muscle spasm adalah otot paravertebralis
2.2.5 DIAGNOSIS
defekasi. Selain nyeri oleh penyebab mekanik ada pula nyeri non-
b. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Neurologik
c. Pemeriksaan Penunjang
cerebrospinal.
sebagian diskogenik.
tertentu.
2.2.6 PENATALAKSANAAN
1. Obat-obatan
steroid.
4-5 hari.
macam penanganan :
dengan korset untuk 4-6 minggu lagi, bila jenis fraktur stabil.
Bila tidak stabil, diperlukan tirah baring yang lebih lama (6-8
minggu)
- Operatif : Tindakan operatif merupakan indikasi bila
d. Osteoporosis
dangkal.
Konservatif, berupa:
Tirah baring selama 3-5 hari dengan alas keras selama fase
Traksi pelvis
3. Tindakan Operatif
a. Terapi Panas
Infra Red, mempunyai daya tembus yang superfisial, dapat memberikan rasa
aferen.
b. Terapi Dingin Cold packs dan masase dengan balok es dapat digunakan sebagai
terapi dingin.
d. Massage Efek yang timbul dalam pemberian massage adalah bersifat reflektoris
dan mekanik.
e. Latihan
Relaksasi, berbaring di alas yang kaku dengan punggung lurus dan lutut
ditekuk. Atur nafas dalam hitungan dua-dua. Kepalkan tangan lalu biarkan
Lutut ke dada, tarik lutut kiri bergantian dengan kanan ke dada dengan
kedua tangan.
William Flexion Exercise William flexion exercise adalah program latihan
yang terdiri atas 7 macam gerak yang menonjolkan pada penurunan lordosis
lumbal (terjadi fleksi lumbal). William flexion exercise telah menjadi dasar
Adapun tujuan dari william flexion exercise adalah untuk mengurangi nyeri,
2.2.7 PROGNOSIS
mereka yang memiliki kecacatan yang tinggi atau intensitas nyeri yang
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas
Umur : 63 Tahun
Suku : Batak
Alamat : Dok V
No. DM :
lalu lintas ± 30 tahun yang lalu saat pasien masih berusia 32 tahun. Pasien
mengaku ditabrak oleh pengendara mobil dari arah belakang pasien. Sejak
saat pasien mengalami trauma kedua kalinya yaitu kecelakaaan lalu lintas lagi
pada awal tahun 2019. Sejak kejadian kecelakaan pada awal tahun 2019
tersebut pasien sering sekali merasakan nyeri punggung bawah yang terus
melakukan aktivitas, saat akan berdiri dari posisi duduk dan pada saat
berbaring lurus ditempat yang lurus seperti di lantai atau di Kasur yang tipis.
Riwayat kelemahan pada anggota gerak tidak ada, riwayat kram-kram pada
anggota tubuh tidak ada, riwayat nyeri sendi pada pagi hari tidak ada, buang
air kecil biasa, pada saat buang air besar kadang-kadang penderita merasa
Hipertensi : Disangkal
Jantung : Disangkal
Menurut pasien tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit seperti
pasien.
3.6 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
Inspeksi :
− Bentuk : Simetris
− Wajah : Simetris
2. Leher :
3. Thoraks :
Perkusi : Sonor
Musculokeletal Status
Palpasi : Hangat (-), Nyeri tekan (+) regio lumbosakral, Spasme otot (-)
3.7 Diagnosa
Terapi panas :
serabut aferen.
digunakan pada LBP akut atau kronik untuk menurunkan rasa nyeri.
Korset TLSO
3.9 Prognosis
dan 85% pasien membaik setelah 3 bulan. Dilaporkan tingkat kekumatan LBP
mencapai 62% pada tahun pertama. Setelah tahun kedua, 80% pasien
Lebih dari sepertiga pasien dengan nyeri kronis sembuh dalm 12 bulan.
yang tinggi atau intensitas nyeri yang tinggi, memiliki pendidikan yang
rendah.
BAB IV
PEMBAHASAN
Low back pain merupakan suatu nyeri pada daerah punggang bawah
yang dihasilkan dari rangsangan fisik atau sikap tubuh yang buruk (poor
dengan keluhan utama nyeri punggung bagian bawah yang dirasakan sejak
pasien masih usia muda akibat kecelakaan lalu lintas. Hal ini sesuai dengan
teori bahwa Low back pain dapat disebabkan oleh karena adanya trauma dan
Pada teori Low back pain di berikan modalitas fisik seperti Terapi
Electrical Nerve Stimulation) Dapat digunakan pada LBP akut atau kronik
untuk menurunkan rasa nyeri. Relaksasi, berbaring di alas yang kaku dengan
punggung lurus dan lutut ditekuk. Pada kasus pasien di berikan Infra Red dan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
kurang baik atau low back pain adalah kelainan umum yang melibatkan
2. Dari semua kasus LBP di Amerika 70% disebabkan oleh peregangan otot
3. Penyebab umum nyeri punggung adalah penyakit atau cedera pada otot,
TENS.
mereka yang memiliki kecacatan yang tinggi atau intensitas nyeri yang
Andini F.2015. Risk Factor of Low Back Pain in Workers. J Majority. Vol.4.
Maher Christpher G, dkk. 2011. Prognosis For Patients with chronic low back
Paulsen, F & Waschke. J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Kedokteran. Edisi 23.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC.