Dosen Pengampu :
Ns. Giat Wantoro, M.Kep
Ns. Yuliana, M.Kep
Disusun Oleh :
Selvi Anggraini
2021 91 054
J. Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri akut b/d agen cidera fisik
2. Gangguan mobilitas fisik b/d gangguan neuromuskular
3. Risiko berat badan lebih b/d kurang aktifitas fisik harian (SDKI, 2018)
K. Intervensi Keperawatan Teoritis
No Kode Diagnosa Luaran Intervensi
Diagnosa Keperawatan
1 D.0077 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan 3x8 jam
agen cidera fisik
diharapkan nyeri berkurang 1. lokasi, karakteristik,
dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi,
1. Mampu mengenali kualitas, intensitas
nyeri nyeri
2. Mampu 2. Identifikasi skala
menggunakan nyeri
manajemen 3. Identifikasi respon
nonfarmakologi nyeri non verbal
untuk mengurangi 4. Identifikasi faktor
nyeri yang memperberat
3. Mampu mencari dan memperingan
bantuan untuk nyeri
mengurangi nyeri 5. Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
6. Identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri
7. Identifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
8. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
9. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik
imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat
dan tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat
bantu (mis. tongkat,
kruk)
2. Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu
3. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
Edukasi
1) Jelaskan tujuan
kepatuhan diet
terhadap kesehatan
2) Informasikan
makanan yang
diperbolehkan dan
dilarang
3) Informasikan
kemungkinan
interaksi obat dan
makanan, jika perlu
4) Anjurkan
mempertahankan
posisi semi fowler
(30-45 derajat ) 20-
30 menit setelah
makan
5) Anjurkan mengganti
bahan makanan
sesuai diet yang
diprogramkan
6) Anjurkan
melakukan olahraga
sesuai toleransi
7) Ajarkan cara
membaca label dan
memilih makanan
yang sesuai
8) Ajarkan cara
merencanakan
makanan yang
sesuai program
9) Rekomendasiakn
resep makanan yang
sesuai dengan
Kolaborasi
Johannes. 2010. Hubungan Antara Postur Tubuh dengan Terjadinya Nyeri. Punggung Bawah
pada Pasien Poliklinik Neurologi di RSUP H. Adam. Malik Medan.
Noor Helmi, Z. (2014). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba. Medika.
Muttaqin, A. (2011). Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal Aplikasi Pada Praktik Klinik
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis (4th ed.).
Jakarta: Salemba Medika.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st
ed.). Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Ratini M.2015. Pain Management: Musculoskeletal Pain.
http://www.webmd.com/painmanagement/guide/musculoskeletal-pain.
Sengkey, L. S. (2018). Rehabilisasi Medis Pada Low Back pain. Retrieved from
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-rehabilitasi-mediak-pada-low-back-pain3952.html