Radikulopati Lumbal
Spondylolisis lumbal L4-L5,
Spondylolisthesis lumbal L4-L5
Oleh:
Eva Juliana Panjaitan (2019086016305)
Jenny L. Vatratan (2019086016226)
Ririn Andriani Ibrahim (2019086016345)
Pembimbing :
dr. Nelly Y. Tan Rumpaisum, Sp. S
RADIKULOPATI LUMBAL
ANATOMI
Do you need
an online
doctor now?
Anatomi Vertebra
ANATOMI
Do you need
an online
doctor now?
Derajat pergeseran :
Derajat I 25 %
Derajat II 25%-50%
Derajat III 50%-75%
Derajat IV > 75%
MANIFESTASI KLINIS
Rasa nyeri pada daerah sakroiliaka, Pada ruptur diskus intervertebra, nyeri
menjalar ke bokong, paha, hingga ke dirasakan lebih berat bila penderita sedang
betis, dan kaki. duduk atau akan berdiri
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSA
DIAGNOSA
Pasien berbaring, secara pasif lakukan fleksi sendi coxae, sementara lutut
ditahan agar tetap ekstensi. Fleksi pada sendi coxae dengan lutut ekstensi
akan menyebabkan stretching n.iskiadikus.
Dengan tes ini, pada radikulopati lumbal, sebelum tungkai mencapai
kecuraman 70°, akan didapatkan nyeri (terkadang juga disertai dengan baal
dan paresthesia)
Pemeriksaan Fisik
Nerve pressure sign
Pemeriksaan dilakukan dengan : Lasegue’s test dilakukan hingga
penderita merasakan nyeri, kemudian lutut difleksikan 20 derajat
dilanjutkan dengan fleksi sendi coxae dan penekanan n.tibialis pada
fossa poplitea, hingga penderita mengeluh nyeri.
Test ini positif bila terdapat nyeri tajam pada daerah lumbal, bokong
sesisi, atau sepanjang n.iskiadikus.
DIAGNOSA
Pemeriksaan Penunjang
Radikulopati dapat didiagnosa dari menifestasi klinis yang khas, seperti rasa
nyeri, baal, atau paresthesia yang mengikuti pola dermatomal.
Anamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri punggung bawah
Lokasi :
Punggung bagian bawah
RIWAYAT Onset : 6 bulan SMRS
PENYAKIT Kualitas :
SEKARANG Nyeri tulang belakang dirasakan seperti nyeri yang menjalar ke tungkai bawah, semakin lama
nyeri menganggu aktifitas pasien.
Kuantitas :
Nyeri tulang belakang menyebabkan pasien sulit begerak sejak 6 bulan SMRS, nyeri yang
dirasakan dengan VAS (visual analog scale) 5-6.
Anamnesis Autoanamnesis
Kronologis :
Pasien diantar oleh keluarga ke UGD RSUD Dok II dengan keluhan nyeri punggung bawah sejak 6
bulan SMRS. Nyeri dirasakan menjalar ke tungkai bawah kanan dan kiri. Pasien juga mengeluhkan
kesulitan mengerakkan kaki kiri dan kanan sejak 6 bulan SMRS. Pasien mengaku hanya dapat
berbaring dan dibantu untuk melakukan aktivitas sehari hari. Nyeri tulang belakang diperburuk jika
RIWAYAT pasien merubah posisi tubuh atau posisi duduk dalam waktu yang lama. Awal gejala nyeri dirasakan
PENYAKIT pada saat pasien bangun tidur. Pasien sempat berobat pada awal terasa nyeri (6 bulan yang lalu),
SEKARANG namun pasien hanya diberikan obat salep.
Pasien juga mengeluhkan lemas sejak 15 menit SMRS. Pasien post HD pada hari yang sama.
Faktor yang Memperberat :
Ketika beraktivitas, merubah posisi tubuh, duduk lama
Faktor yang Memperingan :
Istrahat/berbaring
Faktor Penyerta :
Batuk (-), Demam (-), mual (+), muntah (-).
Anamnesis
Riwayat keluhan yang serupa (-) Riwayat hipertensi tidak terkontrol (+), Penyakit
ginjal (+) sejak 1 tahun yang lalu, kencing manis (-), penyakit jantung (-),,
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
kolesterol tinggi (-), asam urat (-), riwayat trauma tulang belakang (-).
Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
RIWAYAT PENYAKIT
Riwayat hipertensi (+) dari ibu kandung, kencing manis (-), Kolesterol (-),
KELUARGA
Penyakit Ginjal (-), Penyakit Jantung (-).
- Pasien adalah PNS di kantor Hukum dan HAM, pasien terbiasa duduk dalam
waktu yang lama selama di kantor
RIWAYAT SOSIAL DAN - Pasien sudah menikah
KEBIASAAN - Merokok (-)
- Meminum alkohol (-)
- Makan Pinang (-)
Pemeriksaan Fisik
Refleks Fisiologis
• Biseps ++/++
• Triseps ++/++
• Patella sulit dinilai
• Achiles ++/++
Rangsang Patologis
• Babinski -/-
• Chaddock -/-
• Oppenheim -/-
• Gordon -/-
• Schaefer -/-
• Hoffman -/-
• Trommer -/-
Laboratorium Pemeriksaan Penunjang
HASIL
NILAI RUJUKAN
23/12/2020 27/12/2020 01/01/2021 02/01/2021 6/01/2021 8/01/2021
HGB 13.3- 16.6 g/dL 4,3 10,0 9,0 9,1 8,2 7,5
HCT 41.3 – 52.1 % 12,9 30,0 27,6 27,5 25,4 23,6
Leukosit 3.5 - 10.0 x 10^3/uL 8,18 11,14 6,94 7,29 4,99 6,30
Trombosit 140 – 400 x 10^3/uL 93 155 102 112 103 94
Eritrosit 3.69 – 5.46 10^6/uL 1,69 3,77 3,40 3,44 3,12 2,99
Eo 0.6 – 5.4 % 0.5 1,5 2,2 1,2 2,4 -
Baso 0.3 – 1.4 % 0.2 0,4 0.9 0,5 0,6 -
Neut 39.8 -70.5 % 94,6 75,2 64,1 79,8 77,8 79,2
Lymph 23.1 – 49.9 % 3,2 10,0 16,1 9,6 9,0 11,8
Mono 4.3 – 10.0 % 1,5 12,9 16,7 8.9 10,2 9,0
Kesan :
Para spinal muscle spasme Spondilisis Lumbalis
Spondilolisthesis VL5 terhadap VS1 ke anterior grade I
Pemeriksaan Penunjang
Kesan :
• Destruksi corpus VL 4
end plate inferior dan
VL 5 end plate superior
• Discuss intervertebralis
menyempit VL4-VL5
• Spondilolisthesis VL4
terhadap VL5
Diagnosis Banding
●
Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
Diagnosis Klinis
●
Radikulopati lumbal ec Spondylolisis lumbal L4-L5, Spondylolisthesis lumbal L4-L5
●
Terapi Sp. S
●
Inj. Ketorolac 2 x 30 mg (IV)
●
Tramadol 2 x 50 mg (PO)
●
Dexamethason 2 x 0,5 mg (PO)
●
Terapi lain sesuai TS Sp. PD
●
Konsul Sp. OT
●
Konsul Sp. KFR
●
Terapi Sp. PD
●
IVFD NaCl 0,9% 200 cc + Furosemid 6 amp/24 jam
●
Inj. Ceftriaxon 1 x 2 gr (iv)
●
Inj. Ranitidin 2 x 25 mg (iv)
●
Amlodipin 1 x 10 mg (PO)
●
Valsartan 1 x 80 mg (PO)
●
Natrium Diclofenac 3 x 25 mg (PO)
●
VTD 3 x 1 (PO)
●
Vit. B Complex 2 x 1 (PO)
●
Vit. C 2 x 250 mg (PO)
●
Transfusi PRC
Prognosis
●
Disease : dubia
●
Disability : dubia
●
Discomfort : dubia
FOLLOW
FollowUP RUANGAN
Up Ruangan
Hari/ Planning
Tanggal (Terapi Medikamentosa)
06/01/2021 Inj. Ketorolac 2 x 30 mg (IV)
(HP 14) Tramadol 2 x 50 mg (PO)
HP 1 rawat bersama Sp. S Dexamethason 2 x 0,5 mg (PO)
Terapi lain sesuai TS Sp. PD
Konsul Sp. OT
Konsul Sp. KFR
Aktual: Teori:
Aktual: Teori:
• Status neurologi pasien : Pemeriksaan Status Neurologis
Motorik : 5 5 Gangguan sensorik (hipesthesia atau
hiperesthesia).
4 3
Gangguan motorik (pemeriksaan kekuatan
Kesan : Paraparese Inferior
otot, atrofi, fasikulasi, spasme otot).
• Sensoris normal
Perubahan reflex, menjadi hiporefleks
• Pemeriksaan Nervus Kranial : DBN ataupun arefleks
• Refleks Fisiologis : Normal
• Refleks Patologis : -
Pembahasan
Bagaimana mendiagnosis Radikulopati lumbal ec Spondylolisis lumbal L4-L5,
Spondylolisthesis lumbal L4-L5 pada pasien ini ?
Aktual: Teori:
Pada pemeriksaan penunjang : ◦ Pada pemeriksaan CT Scan/ MRI didapatkan
kelainan diskus intervertebra
• CT Scan Lumboscral didapatkan kesan :
• Destruksi corpus VL 4 end plate inferior dan
VL 5 end plate superior
• Discuss intervertebralis menyempit VL4-
VL5
• Spondilolisthesis VL4 terhadap VL5
Pembahasan
Bagaimana mendiagnosis Radikulopati lumbal ec Spondylolisis lumbal L4-L5,
Spondylolisthesis lumbal L4-L5 pada pasien ini ?
Hernia nucleus pulposus terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang (nucleus pulposus) bergeser dan
menonjol sehingga menekan saraf tulang belakang.
Penyebabnya kebanyakan dipengaruhi oleh genetik dibandingkan karena kebiasaan penyebab lainnya bisa
karena trauma.
HNP dapat dibedakan dengan spondylolisis dan spondylolisthesis dengan pemeriksaan penunjang yaitu CT
Scan/MRI
Pembahasan
Teori Aktual
Terapi Non Farmakologis : Pasien ini dikonsulkan ke Sp. KFR untuk
Nyeri Kronik penanganan fisioterapi lebih lanjut
Modulasi nyeri (akupunktur atau modalitas
termal)
Latihan kondisi otot
Pengaturan berat badan, posisi tubuh, dan
aktivitas
Pembahasan
Bagaimana Tatalaksana Radikulopati lumbal ec Spondylolisis lumbal L4-L5,
Spondylolisthesis lumbal L4-L5 pada pasien ini ?
Teori Aktual
Tramadol Tramadol atau lengkapnya tramadol hydrochloride (HCl) sebagai analgesik golongan opioid, dan
bekerja terutama karena efek metabolit O-desmethyltramadol (M1). Tramadol telah terbukti
menghambat reuptake norepinefrin, serotonin, dan meningkatkan pelepasan serotonin untuk
mempengaruhi respon dan persepsi terhadap nyeri.
Ketorolac Ketorolac adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Ketorolac merupakan obat
golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Ketorolac bekerja dengan cara menghambat produksi
senyawa kimia yang bisa menyebabkan peradangan dan rasa nyeri. Ketorolac tidak menimbulkan
ketergantungan. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan
obat pereda nyeri lain, termasuk obat pereda nyeri golongan opioid.
Dexamethason Dexamethasone di gunakan untuk mengobati peradangan, dan menekan kerja sistem imun.
Dexamethasone bekerja dengan cara mencegah aktivasi pelepasan zat-zat tertentu di dalam
tubuh yang dapat menyebabkan reaksi peradangan.
Pembahasan
◦ Apa saja faktor risiko Radikulopati lumbal ec Spondylolisis lumbal L4-L5,
Spondylolisthesis lumbal L4-L5 pada pasien ini ?
Aktual Teori
• Pasien termasuk obesitas dengan BB : 75 kg, TB : • Umur, lansia memiliki risiko lebih tinggi
161 cm (IMT : 28,93)
• Kegemukan (obesitas)
• Pasien memiliki kebiasaan duduk dengan posisi
tubuh condong ke depan dalam waktu yang lama • Pekerjaan yang sering membungkuk
selama bekerja di kantor • Riwayat trauma tulang belakang
• Riwayat keluarga.
KESIMPULAN
Do you need
an online Radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan
doctor now?
gangguan fungsi dan struktur radiks akibat proses patologis yang
dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf dengan pola gangguan
bersifat dermatomal