PASIEN FRAKTUR
Walter, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J
Walter_ph@yahoo.com
Wakil Ketua Bid. Pendidikan dan Pelatihan DPD Kota Medan
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Kenapa Nyeri kok menjadi perhatian
sekali 5-10 tahun ini?
1. Hak pasien untuk terbebas dari rasa nyeri
2. Merupakan vital sign yang kelima
3. KARS
4. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan BAB III;pasal 5 ayat 2
Tenaga
Pasien
Kesehatan
Kenapa bisa terjadi nyeri, bagaimana
prosesnya????
Pain
Modulation
Descending
modulation Dorsal
Ascending
Horn
Dorsal root
Conduction
input ganglion
Transduction
Spinothala Peripheral
mic nerve
tract
Trauma
Peripheral
nociceptors
Adapted from Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1981, and Kehlet H et al. Anesth Analg.
1993;77:1049.
Modified by AHT
Bagaimana alur manajemen nyeri??
Good Pain
Pain Assesment
Relief
FLACC dan
Visual
Wong Backer Numeric CRIES,
Analouge
Faces Scale Rating Sclae COMFORT,
scale
CPOT
Penatalaksanaan pain
sesuai WHO Step Ladder yang telah dituangkan dalam SOP yang telah ditetapkan
Interventional
Physical Rehab
Approach
The Pain
Patients
Alternative Pshycological
medicine:
massgage, approach
Life style
Change
Principles of Analgesic Prescribing
WHO Analgesic Ladder
Strong opioid
± NSAID ±
adjuvant analgesic
NSAID ±
adjuvant analgesic
± weak opioid
(codeine)
paracetamol
or NSAID ±
adjuvant analgesic
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mild moderate severe
Kapan-kapan saja nyeri dinilai
P: Provokatif/Paliatif:
Apa kira-kita penyebab timbulnya nyeri?
Q: Qualitas :
Bagaimana anda menggambarkan rasa nyeri tersebut?, bagaimana
rasanya?, Seberapa sering terjadinya? contoh: seperti tertusuk,
tertimpa dan lain lain.
R: Radiasi :
Lokasi nyeri dimana?apakah ada penyebaran ke tempat lain?area
penyebarannya dimana?
S: Skala severitas :
Skala kegawatan, dapat menggunakan skala nyeri yang telah
ditetapkan
T: Timing
Bagaimana cara menghitung ringat
beratnya nyeri?
Visual Analoge Scale ( 7 tahun-dewasa)
Numeric Rating pain Scale ( Anak > 9th dan
dewasa ).
Wong Baker Pain Rating Scale ( Anak > 3th dan
dewasa)
Flacc behavioral pain scale ( 2bln-7 th)
Cries Pain Score ( Bayi 0-6 bln )
Comfort pain scale (bayi, anak, dewasa dan
tidak sadar)
CPOT
Visual Analoge Scale (cm/mm)
Numeric Rating pain Scale
( Anak > 9th dan dewasa ).
Wong Baker Pain Rating Scale
( Anak > 3th dan dewasa)
VAS-NUMERIC-WONGBACKER
CRIES
KATEGORI SKOR
Crying; tangisan melengking (high 0-tidak menangis atau tangisan tidak melengking
pitched)
1-tangisan melengking tetapi mudah dihibur
Increased; peningkatan tanda-tanda vital 0-denyut jantung dan TD tidak mengalami perubahan
KATEGORI SKOR
Face / Wajah: 0-tidak ada ekspresi tertentu atau senyuman
2-menangis, menjerit
Skor Total
Perangkat observasi nyeri perawatan
kritikal atau Critical Care Pain
Observation
Tool
Perangkat observasi nyeri (CPOT)
perawatan kritikal (CPOT)
Skala dari 0 sampai 8
Nilai CPOT 3 atau lebih menunjukkan adanya nyeri
Tujuan : dibawah atau sama dengan 2
CPOT tidak mengukur beratnya nyeri melainkan adanya nyeri atau tidak
Penurunan nilai CPOT hingga 2 kebawah menunjukkan intervensi yang
berhasil
Indikator Skor Nilai Deskripsi
Ekspresi wajah Relaksasi, netral 0 Tegangan otot tidak ada saat diobservasi
Tegang 1 Adanya kerutan, alis mata turun, pengerutan mata dan kontraksi levator atau
perubahan lain (contoh membuka mata atau menangis saat prosedur nosiseptif)
Meringis 2 Semua pergerakan termasuk kelopak mata menutup dengan kuat (pasien mungkin akan
membuka mulut atau menggigit ETT)
Pergerakan tubuh Tidak ada 0 Tidak bergerak sama sekali (tidak berarti tidak ada nyeri) atau posisi normal
pergerakan atau (pergerakan tidak menuju temoat nyeri atau tidak dimaksudkan sebagai proteksi)
posisi normal
Proteksi 1 Pelan, pergerakan hati-hati, menyentuh atau menggosok tempat nyeri mencari
perhatian dengan pergerakan
Tidak berhenti 2 Menarik ETT, mencoba duduk, menggerakan tungkai/menggelepar, tidak mengikuti
bergerak perintah, memukul staf, mencoba turun dari tempat tidur
Kategori Skor
1 = Tidur Pulas
2 = Tidur Kurang Nyenyak
Kewaspadaa
3 = Gelisah
n
4 = Sadar Sepenuhnya dan Waspada
5 = Hiper Alert
1 = Tenang
2 = Agak Cemas
Ketenangan 3 = Cemas
4 = Sangat Cemas
5 = Panik
1 = Tidak ada respirasi spontan dan tidak batuk
2 = Respirasi spontan dengan sedikit/ tidak ada respon terhadap ventilasi
3 = Kadang - kadang batu atau terdapat tahanan/perlawanan terhadap
Distres
ventilator
Pernafasan
4 = Sering Batuk, Terdapat tahanan/perlawanan terhadap ventilator
5 = Melawan secara aktif terhadap ventilator, batuk terus menerus/
tersedak
1 = bernafas dengan tenang
2 = Terisak - isak
Menangis 3 = meraung
4 = menangis
5 = berteriak
1 = Tidak ada Pergerakan
2 = Kadang bergerak perlahan
Pergerakan 3 = sering bergerak perlahan
4 = Gerak Aktif / gelisah
5 = Gerak Aktif termasuk badan dan kepala
1 = Otot rileks sepenuhnya, tidak ada tonus otot
2 = Penurunan Tonus otot
Tonus Otot 3 = Tonus otot normal
4 = peningkatan tonus otot dan refleksi jari tangan dan kaki
5 = Kekakuan otot ekstrim dan fleksi jari tangan dan kaki
1 = Otot Wajah rileks sepenuhnya
2 = Tonus otot wajah normal, tidak terlihat tegangan otot wajah yang nyata
Tegangan Wajah 3 = tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata
4 = Tegangan hampir di seluruh otot wajah
5 = seluruh otot wajah tegang, meringis
1 = Tekanan darah dibawah batas normal
2 = Tekanan darah dibatas normal secara konsisten
Tekanan Darah 3 = peningkatan tekanan darah sesekali lebih besar sama dengan 15% diatas batas normal (13 kali selama observasi 2
Basal menit)
4 = Seringnya peningkatan tekanan darah lebih besar sama dengan 15% diatas batas normal (13 kali selama observasi 2
menit)
5 = Peningkatan tekanan darah terus menerus lebih besar sama dengan 15%
1 = Denyut jantung dibawah batas normal
2 = denyut jantung berada dibatas normal secara konsisten
Denyut Jantung
basal 3 = peningkatan denyut jantung lebih besar sama dengan 15% diatas batas normal (13 kali selama observasi 2 menit)
4 = seringnya peningkatan denyut jantung lebih besar sama dengan 15% diatas batas normal (>3 kali selama observasi 2
menit)
5 = Peningkatan denyut jantung terus menerus lebih besar sama dengan 15%
Total Skor Nyeri
9-18 Tidak nyeri
19 - 26 : Nyeri Ringan
27 - 35 : Nyeri Sedang
> 35 : Nyeri Berat
Alur Penanganan Nyeri IGD
Pasien Nyeri
Screening Triase
Comfort Scale
Terapi DPJP
Tim Pain RS
RAWAT JALAN
Pasien Nyeri
Evaluasi
Langkah – langkah:
1. Buat daftar pikiran yang menegangkan / dikhawatirkan
2. Nilai yang paling tidak menyenangkan
3. Tarik nafas dalam, kosongkan pikiran
4. Bayangkan pikiran yang paling tidak menyenangkan dan coba berpikir
yang rasional dan normal ( sambil pejam )
5. Putuskan dengan bantuan set alarm jam 3 menit, atau hitung 1 sd 5
atau 10. Pada saat alarm atau hitungan akhir katakan “STOP”
6. Putuskan tanpa bantuan. Pada saat membayangkan pikiran yang tidak
menyenangkan, katakan “STOP”
7. Ganti pikiran : pada saat muncul pikiran yang tidak menyenangkan,
lalu dilawan /diganti secara atentif/positif dan rasional. Misalnya :
saya selalu gagal ujian, langsung katakan pada diri , “ Tapi ada kok
yang saya lulus”
2.Cara Berpikir: Berpikir Positif/Afirmasi
Langkah – langkah :
1. Buat daftar pengalaman, kemampuan dan semua hal positif yang dimiliki. ( Dapat
ditambah setiap hari )
1. Rumah yang rapi, bersih, tenang, dan nyaman akan membantu mengatasi situasi stres
2. Warna-warna yang sejuk dan indah juga dapat memberi ketenangan
3. Musik, suara, yang lembut akan juga memberi perasaan rileks
4. Pemandangan yang hijau, berbungan dan indah juga dapat memberi ketenangan
3.Cara Lingkungan: Lingkungan Sosial
1. Lingkungan sosial yang terdekat dengan kita adalah suami/istri, dan anak.
a. Untuk itu di dalam keluarga perlu saling mengenal satu dengan yang lain.
b. Jika istri melihat suami sedang stres maka sebaiknya tidak menambah stimulus yang
menambah stres tetapi mendorong untuk menggunakan cara penanggulangan stres.
Tujuan :
1. Pasien mampu mengenal NYERI
2. Pasien mampu mengatasi NYERI melalui teknik relaksasi
3. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi NYERI
PRAKTIK TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
2. Beri waktu kepada klien untuk berespon
3. Dengarkan dengan sikap hangat dan responsif
4. Bina hubungan saling percaya
Tindakan yang harus dilakukan :
a. mengucapkan salam terapeutik
b. berjabat tangan
c. menjelaskan tujuan interaksi
d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
3. Berikan dukungan untuk mengekspresikan diri
4. Bantu pasien mengenal NYERI
a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan NYERI
c. bantu pasien mengenal penyebab NYERI
d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
e. Kaji kemungkinan adanya keinginan untuk bunuh diri
5. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri
a. pengalihan situasi
b. latihan relaksasi
- Tarik nafas dalam
- mengerutkan dan mengendurkan otot
c. teknik 5 jari
6. Membuat rencana latihan Teknik Relaksasi
Tujuan :
1. Keluarga mampu mengenal masalah pada anggota keluarganya
2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah NYERI
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami NYERI
4. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan NYERI
5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami NYERI
TINDAKAN KEPERAWATAN