Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPOTERMIA

OLEH:
NAMA : NURFADILA RAIS, S.KEP
STAMBUK : 144 2018 2126

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019

1
ASUHAN KEPERAWATAN BY.NY DENGAN DIAGNOSA
HIPOTERMIA DI RUANGAN PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK MINASAUPA

OLEH:
NAMA : NURFADILA RAIS, S.KEP
STAMBUK : 144 2018 2126

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019

2
A. Definisi Hipotermia
bayi hipotermia adalah bayi dengan suhu badan dibawah
normal.adapun suhu normal pada neonatus adalah 36,5o-37,5oC. Gejala
awal pada hipotermi apabila suhu <36o C atau kedua kaki dan
tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi
sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 320-36o C). Disebut hipotermia
berat bila suhu <32o C diperlukan termometer ukuran rendah yang dapat
mengukur sampai 25o C.
Menurut Indarso F(2001), disamping sebagai suatu
gejala,hipotermia merupakan awal penyakit yang berakhir dengan
kematian.
B. Klasifikasi Hipotermia
1. Hipotermi spintas.
Yaitu penurunan suhu tubuh1-2◦c sesudah lahir. Suhu tubuh akan
menjadi normal kembali setelah bayi berumur 4-8 jam, bila suhu ruang di
atur sebaik-baiknya. Hipotermi sepintas ini terdapat pada bayi dengan
BBLR, hipoksia, resusitasi lama, ruangan tempat bersalin yang dingin, bila
bayi segera di bungkus setelah lahir terlalucepat di mandikan (kurang dari
4 -6 jam sesudah lahir).
2. Hipotermi akut.
Terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12
jam, terdapat pada bayi dengan BBLR, diruang tempat bersalin yang
dingin, incubator yang cukup panas. Terapinya adalah: segeralah masukan
bayi segera kedalam inkubataor yang suhunya sudah menurut kebutuhan
bayi dan dalam kaadaan telanjang supaya dapat di awasi secara teliti.
Gejala bayi lemah,gelisah, pernafasan dan bunyi jantung lambat serta kedu
kaki dingin.
3. Hipotermi sekunder
Penurunan suhu tubuh yang tidak di sebabkan oleh suhu
lingkungan yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, syndrome
gangguan nafas, penyakit jantung bawaan yang berat,hipoksia dan

3
hipoglikemi, BBLR. Pengobatan dengan mengobati penyebab Misalnya:
pemberian antibiotika,larutan glukosa, oksigen dan sebagainya.
4. Cold injuri
Yaitu hipotermi yang timbul karena terlalu lama dalam ruang
dingin(lebih dari 12 jam). Gejala: lemah, tidak mau minum, badan dingin,
oligoria , suhu berkisar sekitar 29,5◦c-35◦c, tidak banyak bergerak,
oedema, serta kemerahan pada tangan, kaki dan muka, seolah-olah dalam
keadaan sehat, pengerasan jaringan sub kutis. Pengobatan : memanaskan
secara perlahan-lahan, antibiotika, pemberian larutan glukosa10% dan
kastikastiroid.
 Aktifitas berkurang
 Suhu badan dibawah 36◦c
 Lemah
 Perabaan terhadap tubuhnya teraba dingin
 Telapak kaki dingin (ini merupakan pertanda bahwa
hipoterminya sudah berlngsung lama)
 Kaki, tangan dan badannya akan mengeras(sklerema)
C. Etiologi Hipotermi
Penyebab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu :
1. Jaringan lemak subkutan tipis.
2. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
3. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
4. Bayi baru lahir tidak ada respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
5. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang
berisiko tinggi mengalami hipotermia.
6. Bayi dipisahkan dari ibunya segera mungkin setelah lahir
7. Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur.
8. Tempat melahirkan yang dingin.
9. Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis,sindrom
dengan pernapasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.

4
Faktor pencetus hipotermia menurut Depkes RI,1992 :
1. Faktor lingkungan.
2. Syok.
3. Infeksi.
4. Gangguan endokrin metabolik.
5. Kurang gizi
6. Obat-obatan.
7. Aneka cuaca
Mekanisme hilangnya panas pada bayi yaitu :
1. Radiasi adalah panas yang hilang dari objek yang hangat (bayi) ke
objekyang dingin. Misal BBL diletakkan ditempat yang dingin.
2. Konduksi adalah pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi
langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin. Misal popok atau
celana basah tidak langsung diganti.
3. Konveksi adalah hilangnya panas dari bayi ke udara sekelilingnya.
Misal BBL diletakkan dekat pintu atau jendela terbuka.
4. Evaporasi adalah hilangnya panas akibat penguapan dari air pada kulit
bayi misalnya cairan amnion pada bayi
D. Patofisiologi Hipotermi
Sewaktu kulit bayi menjadi dingin, saraf afferen menyampaikan
pada sentral pengatur panas di hipothalamus. Saraf yang dari
hipothalamus sewaktu mencapaib rown fat memacu
pelepasan noradrenalin lokal sehingga trigliserida dioksidasi menjadi
gliserol dan asam lemak.Blood gliserol level meningkat, tetapi asam
lemak secara lokal dikonsumsi untuk menghasilkan panas. Daerah brown
fat menjadi panas, kemudian didistribusikan ke beberapa bagian tubuh
melalui aliran darah.
Ini menunjukkan bahwa bayi akan memerlukan oksigen tambahan
dan glukosa untuk metabolisme yang digunakan untuk menjaga tubuh
tetap hangat. Methabolicther mogenesis yang efektif
memerlukan integritas dari sistem syaraf sentral,kecukupan darib r own

5
fat, dan tersedianya glukosa serta oksigen. Perubahan fisiologis akibat
hipotermia yang terjadi pada sistem syaraf pusat antara lain depresi linier
dari metabolisme otak, amnesia, apatis, disartria, pertimbangan yang
terganggu adaptasi yang salah, EEG yang abnormal, depressi kesadaran
yang progresif, dilatasi pupil, dan halusinasi. Dalam keadaan berat dapat
terjadi kehilangan autoregulasi otak, aliran darah otak menurun, koma,
refleks okuli yang hilang, dan penurunanyangprogressif dari aktivitas
EEG.
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal.
Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius
(suhu ketiak). Hipotermi merupakan salah satu penyebab tersering dari
kematian bayi baru lahir, terutama dengan berat badan kurang dari 2,5 Kg
Gejala awal hipotermi apabila suhu kurang dari 36 derajat Celsius atau
kedua kaki dan tangan teraba dingin.
E. Tanda dan Gejala Hipotermi
a. Berikut beberapa gejala bayi terkena hipotermia,yaitu :
1. Suhu tubuh bayi turun dari normalnya.
2. Bayi tidak mau minum atau menetek.
3. Bayi tampak lesu atau mengantuk saja.
4. Tubuh bayi teraba dingin.
5. Dalam keadaan berat denyut jantung bayi menurun dan kulit
tubuh mengeras (sklerema).
6. Kulit bayi berwarna merah muda dan terlihat sehat.
7. Lebih diam dari biasanya.
8. Hilang kesadaran.
9. Pernapasannya cepat.
10. Denyut nadinya melemah.
11. Gangguan penglihatan.
12. Pupil mata melebar (dilatasi) dan tidak bereaksi.
b. Berikut adalah tanda terjadinya hipotermia
Tanda-tanda hipotermia sedang :

6
a) Aktifitas berkurang.
b) Tangisan lemah.
c) Kulit berwarna tidak rata (cutis malviorata).
d) Kemampuan menghisap lemah.
e) Kaki teraba dingin.
f) Jika hipotermia berlanjut akan timbul cidera dingin.
c. Tanda-tanda hipotermia berat :
a) Aktifitas berkurang,letargis.
b) Bibir dan kuku kebiruan.
c) Pernafasan lambat.
d) Bunyi jantung lambat.
e) Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosis
metabolik.
f) Risiko untuk kematian bayi.
d. Tanda-tanda stadium lanjut hipotermia :
a) Muka,ujung kaki dan tangan berwarna merah terang.
b) Bagian tubuh lainnya pucat.
c) Kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada
punggung,kaki dan tangan(sklerema).
F. Komplikasi
Hipotermi yang terjadi pada bayi apabila tidak tertangani dengan
tepat akan menyebabkan beberapa gangguan yang akan
menyertai yakni:
1. Gangguan sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti
mengdip)
2. Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara
berangsur, menghilangnya tekanan darah sistolik
3. Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen
4. Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer
G. Penatalaksanaan Umum
1. Penanganan hipotermia secara umum untuk bayi

7
Pengaturan suhu tubuh bayi belumlah terkendali dengan baik. Bayi bisa
kehilangan suhu tubuh secara cepat dan terkena hipotermi dalam kamar
yang dingin. Bayi yang mengalami hipotermi harus dihangatkan secara
bertahap. Berikut beberapa cara penanganan hipotermia untuk bayi :
a. Hangatkan bayi secara bertahap. Bawalah ia ke ruangan yang
hangat. Bungkuslah tubuhnya dengan selimut tebal.
b. Pakaikan topi dan dekaplah si kecil agar ia menjadi hangat oleh panas
tubuh anda.
2. Penanganan hipotermia secara umum untuk balita
a. Jika ia mampu melakukannya,minta anak berendam air hangat. Bila
warna kulitnya telah kembali normal,segera keringkan dan bungkus
tubuhnya dengan handuk tebal atau selimut.
b. Kenakan pakaian tebal dan baringkan anak di tempat tidur. Pakaikan
selimut yang cukup banyak. Tutupi kepalanya dengan topi atau pastikan
suhu dalam ruangan cukup hangat. Temani anak.
c. Berikan anak minuman hangat dan makanan penuh energi,misalnya
cokelat. Jangan tinggalkan anak sendirian,kecuali anda yakin warna kulit
dan suhu tubuhnya telah kembali normal.
3. Dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Jangan menempelkan sumber panas langsung,seperti botol berisi air
panas ke kulit anak. Anak harus menjadi hangat secara bertahap.
b. Jika anak hilang kesadaran,bukalah saluran udaranya dan
periksa pernapasannya. Jika anak bernapas,baringkan ia pada posisi
pemulihan,jika tidak bernapas,mulailah bantuan pernapasan dan
kompresi dada. Telepon Ambulans.
H. Prinsip Dasar Untuk Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir
1. Mengeringkan bayi segera setelah lahir
Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui
jendela/pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan dan
bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya dapat timbul serangan
dingin (cold stress) yang merupakan gejala awal hipotermia. Bayi kedinginan

8
biasanya tidak memperlihatkan gejala menggigil oleh karena kontrol suhunya
masih belum sempurna. Hal ini menyebabkan gejala awal hipotermia
seringkali tidak terdeteksi oleh ibu atau keluarga bayi atau penolong
persalinan. Untuk mencengah terjadinya serangan dinginadalah sebagai
berikut:
a. Setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuk yang kering
dan bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu).
Mengeringkan tubuh bayi harus dilakukan dengan cepat.dimulai dari kepala
kemudian seluruh tubuh bayi. Handuk yang basah harus diganti dengan
handuk lain yang kering dan hangat.
b. Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut,diberi tepi
atau tutup kepala,kaos tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan
telungkup di atas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
c. Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar dapat
merangsang rooting refleks dan bayi mendapat kalori.
d. Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada waktu
merujuk.
e. Memberikan penghangatan pada bayi baru lahir secara mandiri.
f. Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan.
g. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Untuk mencengah terjadinya serangan dingin ibu atau keluarga dan penolong
persalinan harus menunda memandikan bayi. Beberapa kriteria dalam
memandikan bayi;
1) Pada bayi lahir sehat yaitu lahir cukup bulan,berat>2.500 gram,langsung
menangis kuat,memandikan bayi ditunda selama kurang lebih 24 jam
setelah kelahiran. Pada saat memandikan bayi gunakanlah air hangat.
2) Pada bayi lahir dengan risiko (tidak termasuk kriteria di atas),keadaan
umum bayi lemah atau bayi dengan berat lahir < 2.000 gram sebaiknya
bayi jangan dimandikan ditunda beberapa hari sampai keadaan umum
membaik yaitu bila suhu tubuh bayi stabil,bayi sudah lebih kuat dan dapat
menghisap ASI dengan baik.

9
I. Tindakan Pada Hipotermia Bayi Baru Lahir
Bayi yang mengalami hipotermi biasanya mudah sekali meninggal.
Tindakan yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam
inkubator atau melalui penyinaran lampu.
Cara lain yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh setiap orang
adalah menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan telungkup di
dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. Untuk menjaga bayi
tetap hangat,tubuh ibu dan bayi harus berada di dalam 1 pakaian (merupakan
teknologi tepat guna baru) disebut sebagai metode Kanguru. Sebaiknya ibu
menggunakan pakaian longgar berkancing depan.Bila tubuh bayi masih
dingin,gunakanlah selimut atau kain hangat yang diseterika terlebih dahulu yang
digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukanlah berulang kali sampai
tubuh bayi hangat.
Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia sehingga bayi harus diberi
ASI sedikit-sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak mengisap beri infus glukosa
10 % sebanyak 60-80 ml/kg per hari.

DAFTAR PUSTAKA

10
2009. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan Hipoterm Sedang
Terhadap Bayi. Jakarta : http://d3kebidanan.blogspot.com (diakses tanggal 15
oktober 2011 jam 16.53 WIB)
Getty.2011.Bila Bayi Alami Hipotermia. Jakarta
: http://lifestyle.okezone.com (diakses tanggal 12 Maret 2013, jam 17.00 WIB)
Ronaldo.2009.Pertolongan Pertama untuk Bayi dan Anak (terjemahan). Jakarta
(halaman 90-91)
Penanganan Esensial dasar Kegawat-Daruratan Obstetri dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta (halaman 75-76)
Saifudin,Abdul Bari,George Adriaansz,Gulardi Hanifa
Wiknjosastro,DjokoWaspodo.2009.AcuanNasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta (halaman372-374).
Wiknjosastro,Gulardi H,George Adriaansz,Omo Abdul Madjid,R.Soerjo
Hardjono,J.M.Seno Adjie.2008.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta( Halaman 123-
126).

11

Anda mungkin juga menyukai