Skala Intensitas
1 Nyeri ringan
2 Nyeri sedang
3 Nyeri hebat
(Brunner and Suddart, hal 218. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8 vol
1. Jakarta : EGC).
Kekuatan (%)
0 0 Paralisis total.
(Robert Priharjo, hal 139. 1996. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC)
SKALA AKTIVITAS
(Carpenito, Linda J. Hal 576. 1999. Buku Saku Dignosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta :
EGC).
TINGKAT KESADARAN
1. Kompos Mentis :
Sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya
2. Apatis :
Keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan kehidupan sekitarnya,
sikap acuh tak acuh.
3. Samnolen :
Keadaan kesadaran yang mau tidur saja. Dapat dibangunkan dengan rangsangan
nyeri,
akan tetapi jatuh tidur lagi.
4. Delirium
Keadaan kacau motorik yang sangat, memberontak, berteriak-teriak dan tidak sadar
terhadap orang lain tempat dan waktu.
5. Sopor/ semikoma
Keadaan kesadaran yang menyerupai koma, reaksi hanya dapat ditimbulkan dengan
rangsangan nyeri.
6. Koma
Keadaan kesadaran yang hilang sama sekali dan tidak dapat dibangunkan dengan
rangsangan apapun.
(Robert Priharjo, hal 23. 1996. Pengkajian Fisik Keperawata. Jakarta : EGC)
Tingkat Kesadaran
No Kesadaran Tanda-tanda
2. Apatis
Keadaan kesadaran
yang enggan untuk
berhubungan dengan
kehidupan
3. Samnolen sekitarnya, sikapnya
acuh tak acuh.
Keadaan kesadaran
yang mau tidur saja,
4. Delirium dapat dibangunkan
dengan rangsangan
nyeri akan tetapi
jatuh tidur lagi.
Keadaan kacau
5. Supor / motorik yang sangat
semi memberontak,
koma berteriak-teriak dan
tidak sadar terhadap
Koma
orang lain, tempat
6. dan waktu.
Keadaan kesadaran
yang menyerupai
koma, reaksinya
hanya dapat
ditimbulkan dengan
rangsang nyeri.
Keadaan kesadaran
yang hilang sama
sekali dan tidak
dapat dibangunkan
dengan rangsangan
apapun.
Sumber: Robert Priharjo, 1996. Buku Pengkajian Fisik Keperawatan, Jakarta: EGC.
Glasgow Coma Scale (GCS)
Terhadap nyeri 2
Respon verbal
Orientasi baik dan sesuai 5
Bicara kacau 3
Mengerang 2
Respon motorik
Mengikuti perintah 6
Melokalisis nyeri 5
Menghindar nyeri 4
Fleksi abnormal 3
Ekstensi abnormal 2
Sumber: Arief Mansjoer, 2001. Buku Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid
1,Jakarta: Media Aesculapius.
Skala Kekuatan Otot
Bergerak melawan gaya gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahanan otot 3
pemeriksa
Sumber: Robert Priharjo, 1996. Buku pemeriksaan Fisik Keperawatan, Jakarta: EGC.
Skala Aktivitas
Nilai Ciri-ciri
0 Mandiri
Sumber: Lynda Juall Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8,
Jakarta: EGC.
Skala Intensitas Nyeri
1 Tidak nyeri 0
2 Nyeri ringan 1
3 Nyeri sedang 2
4 Nyeri berat 3
Hematokrit 40 – 52 38 – 48 %
MCV 82 – 98 82 – 98 fL
MCH 27 – 32 27 – 32 pg
MCHC 32 – 36 32 – 36 g / dl
Rerata 40 – 60 40 – 60 %
Rerata 20 – 45 20 – 45 %
1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
04 Tahun 2 x TB lahir
06 Tahun 1,5 x TB lahir
13 Tahun 3 x TB lahir
6 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
10 tahun-dewasa 55-90
2 tahun 25
4 tahun 23
6 tahun 21
8 tahun 20
1. Derajat satu
Kulit tampak kemerahan tapi kembali kewarna semula setelah tekanan berkurang,
sifatnya sementara dan tidak ada kerusakan jaringan.
2. Derajat Dua
Kemerahan tidak menghilang setelah tekanan berkurang, edema, kulit pecah, melepuh
dan kerusakan epidermis dan dermis.
3. Derajat Tiga
Kulit pecah ada eksudat (nanah), kerusakan lapisan subcutan, sehingga terjadi infeksi
4. Derajat keempat
Luka meluas menembus otot dan tulang dan tampak jaringan nekrosis