Anda di halaman 1dari 3

Skala GCS Dan Skala Otot

GCS
Nilai Ket
Respon Mata

Spontan 4 Mata terbuka secara spontan


Rangsangan Suara 3 Mata terbuka dengan perintahverbal
Rangsangan Nyeri 2 Mata terbuka dengan rangsangan nyeri
Tidak Ada 1 Tidak membuka mata
Respon Motorik
Mematuhi perintah 6 Bereaksi terhadap perintah verval
Melokalisasi 5 Mengidentifikasi nyeri yang terlokalisasi
Menarik 4 Fleksi dan menarik dari rangsangan nyeri
Fleksi abnormal 3 Membentuk posisi dekortikasi
Ekstensi abnormal 2 Membentuk posisi deserebrasi
Tidak ada 1 Tidak ada respon
Respon Verbal
Orientasi baik 5 Orientasi baik dan mampu berbicara
Binggung 4 Disorientasi dan binggung
Kata-kata yang tidak tepat 3 Mengulang kata-kata yang tidak tepat secara acak
Kata-kata yang tidak jelas 2 Meregang atau merintih
Tidak ada 1 Tidak ada respon

SKALA KEKUATAN OTOT


Skala Nilai Ket.
Normal Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
5/5 mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh
Baik 4/5 Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang
Sedang 3/5 Hanya mampu melawan gaya gravitasi
Buruk 2/5 Tidak mampu melawan gaya gravitas {gerakkan pasif}i
Sedikit 1/5 Kontraksi otot dapat di palpasi tampa gerakkan persendian
Tidak ada 0/5 Tidak ada kontraksi otot
Kekuatan Otot

Kekuatan Otot

Yaitu kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot, merupakan suatu kemampuan untuk

membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot penting untuk meningkatkan kondisi

fisik secara keseluruhan. Kekuatan otot dipengaruhi oleh: usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, suhu otot

(Depkes, 1996).

Untuk memeriksa kekuatan otot ada 2 cara :

1.      Pasien disuruh menggerakkan bagian ekstremitas atau badannya dan pemeriksaan menahan gerakan ini.

2.      Pemeriksaan menggerakkan bagian ekstremitas atau badan pasien dan ia disuruh menahan.

No Nilai Kekuatan Otot Keterangan

1 0 (0%) Paralisis, tdk ada kntrksi otot sm skli

2 1 (10%) Terlht atau teraba getaran kontraksi otot ttp tdk ada

gerak sm skl
3 2 (25%) Dpt menggerakkn anggota gerak tanpa gravitasi

4 3 (50%) Dpt menggerakkn anggota gerak untuk menahan

berat (gravitasi)
5 4 (75%) Dpt menggerakkn sendi dg aktif dan melawan

tahanan
6 5 (100%) Kekuatan normal

Mmengukur/menilai kekuatan otot pasien dengan memakai skala klasik 0,1,2,3,4,5. antara lain;

Skala 0.
artinya otot tak mampu bergerak/lumpuh total, misalnya jika tapak tangan dan jari mempunyai skala 0

berarti tapak tangan dan jari tetap saja ditempat walau sudah diperintahkan untuk bergerak.

Skala 1.

Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerakan pada persendian yang harus

digerakkan oleh otot tersebut.

Skala 2,

dapat mengerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah misalnya tapak tangan disuruh

telungkup atau lurus bengkok tapi jika ditahan sedikit saja sudah tak mampu bergerak

Skala 3,

dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat menggerakkan tapak tangan dan jari

Skala4,

Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.

Skala 5,

bebeas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal (normal).

Skala diatas pada umumnya dipakai untuk memeriksa penderita yang mengalami kelumpuhan

selain mendiagnosa status kelumpuhan juga dipakai untuk melihat apakah ada kemajuan yang diperoleh

selama menjalani perawatan atau sebaliknya apakah terjadi perburukan pada seseorang penderita.

Menjabat tangan pasien dapat juga di gunakan untuk mengukur kekuatan ototnya, dengan cara

mengajak berjabat tangan dan menganjurkan pasien untuk mengerahkan tenaga memencet jari-jari kita.

Kalau lemah akan terasa tangan pasien tak mampu meremas kuat tangan kita. Kesulitannya adalah kalau

pasien cewek yang tak pernah menggunakan tenaga otot jari tangan, remasannya terasa kurang kuat

walaupun sudah dipaksakan untuk itu dapat diperiksa lebih jauh dengan hati-hati.

Anda mungkin juga menyukai