Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH TERAPI BERMAIN BAHASA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

ANAK USIA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANG KERTAWIJAYA


RSU. Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO
*Indah Pastiwi,**Tri Peni,***Siti Indatul Laili

Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ABSTRAK Kata Kunci


Kecemasan merupakan reaksi yang sering terjadi pada anak selama Anak usia
hospitalisasi dan dapat berpengaruh pada fisik maupun psikologinya akibat sekolah,
dari lingkungan asing, dan petugas yang tidak mereka kenali. Bermain Hospitalisasi,
bahasa pada anak usia sekolah dapat mengembangkan kesadaran
Kecemasan,
metalinguistik yaitu kemampuan untuk berpikir tentang bahasa. Tujuan
penelitian ini adalah membuktikan pengaruh terapi bermain bahasa terhadap Terapi
tingkat kecemasan anak usia sekolah akibat hospitalisasidi Ruang bermain
Kertawijaya RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada. Desain Bahasa
penelitian ini menggunakan pra experiment one group pretest-posttest.
Populasi adalah semua anak usia sekolah yang mengalami hospitalisasi di
ruang Kertawijaya. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling, besar
sampel sebanyak 24 anak usia sekolah. Instrumen menggunakan kuesioner
Zung Self- Rating Anxiety Scale untuk menentukan tingkat kecemasan.
Analisa data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test pada bulan Februari-
Maret 2019 di dapatkan hasil ρ=0,00<0,05 ada penurunan kecemasan setelah
di berikan terapi bermain bahasa, dari sebagian besar (83,3%) mengalami
kecemasan ringan menjadi (91,7%) tidak ada kecemasan. Dengan bermain
bahasa anak akan berkata-kata dengan cara menebak dan mendeskripsikan
gambar sehingga anak berkonsentrasi ke bermain bahasa dengan demikian
kecemasan anak akan berkurang.

PENDAHULUAN

Hospitalisasi merupakan masuknya tidak mampu beradaptasi terhadap


individu ke rumah sakit sebagai pasien perubahan tersebut (Saputro & Fazrin,
dengan berbagai alasan seperti pemeriksaan 2017). Beberapa perubahan yang muncul
diagnostik, prosedur operasi, perawatan dapat mengganggu proses pengobatan dan
medis, pemberian obatdan menstabilkan penyembuhan anak.
atau pemantauan kondisi tubuh. Anak Anak usia sekolah mempresepsikan
berusaha untuk beradaptasi dengan perawatan di rumah sakit memaksa mereka
lingkungan asing dan baru yaitu rumah untuk berpisah dengan lingkungan yang
sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi dicintainya, yaitu keluarga terutama
stressor baik terhadap anak maupun orang kelompok sosialnya yang menimbulkan
tua dan keluarga, perubahan kondisi ini kecemasan. Reaksi terhadap perlukaan atau
merupakan masalah besar yang rasa nyeri akan di tunjukkan dengan ekspresi
menimbulkan ketakutan, kecemasan bagi baik secara verbal maupun nonverbal karena
anak yang dapat menyebabkan perubahan anak sudah mampu mengkomunikasikannya.
fisiologis dan psikologis pada anak jika anak Anak usia sekolah sudah mampu
mengontrol perilakunya jika merasa nyeri,
yaitu dengan menggigit bibir atau menggigit RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto
dengan memegang sesuatu dengan erat. didapatkan bahwa belum ada program terapi
Selama masa usia sekolah keterampilan bermain yang khusus dilakukan oleh petugas
bahasa dan kosakata terus meningkat, anak kesehatan dalam menangani kecemasan
usia sekolah mengembangkan kesadaran anak sealama menjalani perawatan.Terapi
metalinguistik yaitu kemampuan untuk bermain hanya dilakukan oleh mahasiswa
berpikir tentang bahasa dan berkomentar keperawatan yang melakukan penelitian di
mengenai sifatnya. Ini memungkinkan rumah sakit dan belum pernah ada penelitian
mereka untuk menikmati lelucon, teka-teki tentang terapi bermain bahasa sebelumnya
dan memainkan kata-kata (Kyle & Carman, di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
2014). Mojokerto.
Angka anak yang menjalani Ansietas sering kali berasal dari
hospitalisasi di Indonesia berdasarkan Badan cepatnya awitan penyakit atau cedera
Pusat Statistik 2015 adalah 15,26%, di terutama ketika anak memiliki pengalaman
daerah pedesaan sebesar 15,75%, sementara terbatas terkait dengan penyakit atau cedera.
di daerah per kotaan sebesar 14,74%. Tidak Ketakutan normal pada masa kanak-kanak
terdapat perbedaan yang signifikan antara mencakup ketakutan berpisah dengan orang
anak laki-laki (15,39%) dan anak perempuan tua dan keluarga atau pelindung mereka,
(15,13%) (Badan Pusat Statistik, 2015). ketakutan kehilangan kontrol, ketakutan
Berdasarkan hasil penelitian dari akan mengalami cedera tubuh. Ketakutan
(Patel, V, & H.N, 2014) di rumah sakit anak serupa dengan ketakutan orang dewasa
Vadodara dari 30 responden di dapatkan terhadap sesuatu yang tidak di ketahui,
anak yang mengalami kecemasan ringan termasuk ketakutan terhadap lingkungan
sebanyak 30.0%, anak yang mengalami yang tidak familiar; prosedur perawatan,
kecemasan sedang sebanyak 36.7%, dan penggunaan alat medis, perlengkapan yang
anak yang mengalami kecemasan berat terlihat menakutkan, orang asing dengan
sebanyak 33,3%. Hasil penelitian (Hale & pakaian yang tidak biasa atau suara anak
Tjahjono, 2013) di RS. Whiliam Booth lain yang menangis dan kehilangan kontrol.
Surabaya di dapatkan bahwa anak yang Pajanan terhadap orang asing, situasi dan
mengalami kecemasan fisiologis sebanyak prosedur yang mungkin baru dialami dan
19%, anak yang mengalami over sensitivity nyeri yang dapat memicu peningkatan
sebanyak 55%, anak yang mengalami ansietas dan ketakutan. Secara keseluruhan,
consentration anxiety sebanyak 26%. hospitalisasi merupakan pengalaman yang
Study pendahuluan yang dilakukan buruk bagi mereka (Kyle & Carman, 2014).
pada tanggal 12 Januari 2019 di ruang Bermain merupakan kegiatan yang
Kertawijaya RSU Dr. Wahidin Sudiro dilakukan anak untuk mengatasi berbagai
Husodo Mojokerto terdapat 8 anak dan macam perasaan yang tidak menyenangkan
menunjukkan semuanya tidak kooperatif dan dalam dirinya. Dengan bermain anak akan
cemas dengan tindakan perawatan ditandai mendapatkan kegembiraan dan kepuasan.
dengan menangis, sebagian ada yang Terapi bermain merupakan kegiatan untuk
menendang, dan takut terhadap petugas mengatasi masalah emosi dan perilaku anak-
kesehatan dengan selalu memegang tangan anak karena responsif terhadap kebutuhan
kedua orang tua mereka. Hasil wawancara unik dan beragam dalam perkembangan
peneliti dengan kepala ruangan Kertawijaya mereka. Anak-anak tidak seperti orang
dewasa yang dapat berkomunikasi secara Berdasarkan latar belakang diatas,
alami melalui kata-kata, mereka lebih alami peneliti ingin meneliti tentang “Pengaruh
mengekspresikan diri melalui bermain dan Terapi Bermain Bahasa Terhadap Tingkat
beraktivitas (Saputro & Fazrin, 2017). Kecemasan Anak Usia Sekolah Akibat
Respon fisiologis yang dapat muncul Hospitalisasi”
meliputi perubahan pada sistem
kardiovaskuler seperti palpitasi, denyut METODE PENELITIAN
jantung meningkat, perubahan pola napas Penelitian ini menggunakan metode
yang semakin cepat, selain itu, kondisi penelitian pra eksperimen dengan
hospitalisasi dapat juga menyebabkan nafsu pendekatan one group pretest-posttest,
makan menurun, gugup, pusing, tremor, peneliti melakukan penilaian tingkat
hingga insomnia, keluar keringat dingin dan kecemasan setelah dilakukan pre test
wajah menjadi kemerahan. Perubahan responden kemudian di berikan perlakuan
perilaku juga dapat terjadi, seperti gelisah, setelah diberikan perlakuan peneliti
anak rewel, mudah terkejut, menangis, memberikan post test pada hari yang sama.
berontak, menghindar hingga menarik diri, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
tidak sabar, tegang, dan waspada terhadap anak usia sekolah yang menjalani rawat inap
lingkungan. Hal-hal tersebut membuat anak di ruang Kertawijaya RSU Dr. Wahidin
tidak nyaman serta mengganggu proses Sudiro Husodo Mojokerto. Sampling yang
perawatan dan pengobatan pada anak digunakan dalam penelitian ini adalah
(Saputro & Fazrin, 2017). Consecutive Sampling. Sampel sebagian
Salah satu permainan yang di anak usia sekolahsebanyak 24 yang
rekomendasikan adalah bermain dalam memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
prosedur proyek- proyek yang melibatkan Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
rutinitas dan lingkungan rumah sakit yaitu anak usia sekolah yang di rawat inap hari ke
bermain bahasa (Adriana, 2011). Petugas 2, kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
kesehatan atau orang tua mengajarkan anak anak usia sekolah yang menjalani rawat inap
tentang hal –hal yang ada di rumah sakit, dengan keadaan umum kurang baik. Waktu
seperti menyebutkan kata kerja yang ada di penelitian dilakukan pada bulan Februari-
rumah sakit, menyebutkan peralatan- Maret 2019. Alat ukur pada penelitian ini
peralatan yang sering digunakan dalam menggunakan kuesioner kecemasan Zung
perawatan dan pengobatan.Pengenalan Self- Rating Anxiety Scale (Nursalam, 2017).
peralatan ini bisa dengan gambar bercerita
HASIL
atau petugas bercerita dengan tentang
Tabel1 Distribusi Frekuensi Responden
peralatan seperti tensimeter, stetoskop.
Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin,
Dengan terapi tersebut anak dapat
Pengalaman Masuk Rumah Sakit
menguasai situasi yang tidak familiar dan
Pada Anak Usia Sekolah Di RSU
merasa aman dalam lingkungan yang asing
Dr. Wahidin Sudiro Husodo
(Saputro & Fazrin, 2017). Dengan bermain
Mojokerto
bahasa anak akan berkata-kata dengan cara
No Variabel Kategori F (%)
menebak atau bercerita sehingga anak
berkonsentrasi ke bermain bahasa dengan 1. Usia 6-7 tahun 12 50,0
8-9 tahun 6 25,0
demikian kecemasan anak akan berkurang.
10-12 tahun 6 25,0
2. Jenis Laki-laki 13 54,2 diketahui asymp.sig (2-tailed) bernilai
kelamin Permpuan 11 45,8 0,000. Karena 0,000 <0,05 maka dapat
3. Pengalaman Pernah di 8 33,3 disimpulkan bahwa “H1 diterima” artinya
masuk rawat di ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-
rumah sakit rumah sakit
test setelah pemberian terapi bermain
Belum 16 66,7
pernah bahasa, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dirawat di ada pengaruh terapi bermain bahasa
rumah sakit terhadap tingkat kecemasan anak usia
Total 72 100 sekolah akibat hospitalisasi di ruang
Kertawijaya di RSU Dr. Wahidin Sudiro
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa Husodo Mojokerto.
sebagian responden berusia 6-7 tahun
(50,0%). Karakteristik responden PEMBAHASAN
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki 13 bahwa sebelum diberikan terapi bermain
responden (54,2%). Karakteristik responden bahasa sebagian besar responden mengalami
berdasarkan pengalaman masuk rumah sakit kecemasan ringan yaitu sebanyak 20
menunjukkan sebagian besar responden responden (83,3%).
belum pernah di rawat di rumah sakit Menurut teori (Kyle & Carman,
sebanyak 16 responden (66,7%). 2014). Anak lebih rentan terhadap efek
Tabel 2 Karakteristik kecemasan sebelum penyakit dan hospitalisasi karena kondisi ini
dan sesudah dilakukan terapi merupakan perubahan dari status kesehatan
bermain bahasa di ruang dan rutinitas umum mereka.Mereka juga
Kertawijaya RSU Dr. Wahidin memiliki keterbatasan pemahaman untuk
Sudiro Husodo Mojokerto pada membantu menyelesaikan stresor yang
bulan Februari-Maret 2019 mungkin terjadi selama masa perawatan.
Tingkat Pre Post Kecemasan merupakan perasaan tidak santai
Kecemasan Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase yang samar-samar karena ketidaknyamanan
(%) (%)
Tidak ada 2 8,3 22 91,7 atau rasa takut disertai suatu respon
Kecemasan (Ibrahim, 2007).
Kecemasan 20 83,3 2 8,3
ringan Kecemasan dapat disebabkan dari
Kecemasan 2 8,3 0 0 efek fisiologis masalah kesehatan, efek
sedang psikologis penyakit serta ketakutan yang
Kecemasan 0 0 0 0
berat berhubungan dengan keseluruhan proses dan
Jumlah 24 100,0 24 100,0 kemungkinan cedera tubuh, bahaya fisik,
dan nyeri. Setiap anak usia sekolah memiliki
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan respon yang berbeda. Seiring dengan
terdapat peningkatan prosentase tidak ada pertambahan usia maka permintaan bantuan
kecemasan dari 8,3% menjadi 91,7%, terjadi dari anak akan berkurang dan anak hanya
penurunan prosentase dari ringan sampai akan meminta pertolongan jika terdapat
sedang 91,6 % menjadi 8,3% keluhan akan kenyamanan.
Hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
menggunakan SPSS 22.0 diketahui bahwa dari hampir setengah dari responden berusia
berdasarkan output test statistic diatas 6-7 tahun sebanyak 12 responden (50,0%).
Hasil dari tabulasi silang menunjukkan dalam menjalani perawatan di rumah sakit
terdapat responden yang berusia 6-7 tahun akan mempengaruhi kecemasan anak ketika
sebanyak 12 responden mengalami masuk kembali ke rumah sakit, karena
kecemasan ringan sampai sedang. Anak usia mereka merasa takut dan trauma dengan
sekolah mengkhawatirkan ketidakmampuan, perawatan yang pernah diterima. Sehingga
serta takut terhadap cidera dan rasa nyeri. respon anak berbeda-beda dalam
Mereka ingin mengetahui alasan prosedur mengekspresikan kecemasan mereka.
dan pemeriksaan yang dilakukan (Kyle & Berdasarkan tabel 2 pada post-test
Carman, 2014). Tingkat kecemasan dapat terdapat sebagian besar dari responden
dipengaruhi oleh faktor usia, karena usia mengalami penurunan kecemasan sebanyak
sangat berkaitan dengan perkembangan 22 responden (91,7%) mengalami
kognitif anak. Pada anak yang berusia lebih kecemasan normal dan 2 responden (8,3%)
muda pola pikirnya dalam menghadapi mengalami kecemasan ringan.
persoalan yang dapat menimbulkan Menurut teori (Adriana, 2011), terapi
kecemasan masih kurang daripada anak bermain merupakan suatu usaha yang
yang berusia diatasnya.Anak belum mampu dilakukan untuk mengubah tingkah laku
menerima presepsi tentang penyakit serta bermasalah, dengan menempatkan anak
lingkungan asing rumah sakit, sehingga dalam sitiasi bermain. Tujuan terapi bermain
respon yang diberikan cenderung berat. ini adalah memberikan stimulasi pada anak
Semakin muda usia anak maka semakin sehingga daya pikir anak akan terangsang
tinggi kecemasan yang dialami akibat untuk mendayagunakan aspek emosional,
hospitalisasi. sosial serta fisiknya, bermain juga dapat
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan meningkatkan kemampuan fisik,
sebagian besar baru pertama kali dirawat di pengalaman, dan pengetahuannya. Setiap
rumah sakit sebanyak 16 responden pengalaman merupakan sesuatu yang
(66,7%). Hasil dari tabulasi silang berharga dan belajar dari pengalaman dapat
menunjukkan terdapat responden yang baaru meningkatkan keterampilan menghadapi
pertama kali dirawat di rumah sakit kecemasan.
sebanyak 16 responden. Anak yang Ketika anak menjalani hospitalisasi
mempunyai pengalaman hospitalisasi akan memunculkan beberapa respon yang
sebelumnya akan memiliki kecemasan yang berbeda pada setiap anak. Setelah diberikan
lebih rendah dibandingkan dengan anak terapi bermain bahasa dengan menebak
yang belum memiliki pengalaman sama gambar responden mengalami perubahan
sekali. Pengalaman pernah dilakukan dari yang sebelumnya diam, menolak diajak
perawatan juga membuat anak komunikasi, marah, menjadi tampak lebih
menghubungkan kejadian sebelumnya senang mulai memperlihatkan
dengan perawatan saat ini. Anak yang ketertarikannya ketika diajak untuk menebak
memiliki pengalaman yang tidak gambar hal tersebut terlihat dari antusias
menyenangkan selama dirawat di rumah responden dalam menebak gambar dan
sakit sebelumnya akan membuat anak takut mendeskripsikan gambar tersebut. Saat anak
dan trauma (Saputro & Fazrin, 2017). mengalami proses hospitalisasi anak
Saat berada di rumah sakit anak mengalami kecemasan, selain rasa sakit
akan memasuki lingkungan yang baru dan yang dialami anak juga mengalami
kembali beradaptasi. Pengalaman responden
ketakutan pada terapi yang diberikan oleh merangsang daya pikir anak dalam aspek
petugas kesehatan. emosional, sosial, serta fisiknya. Selain itu
Teknik distraksi yang diberikan pengalaman, pengetahuan dan
dengan terapi bermain dapat menurunkan keseimbangan mental anak akan meningkat.
tingkat kecemasan.Penurunan tingkat Bermain dirumah sakit bagi anak akan
kecemasan anak terjadi karena saat stresor membantu untuk melanjutkan tumbuh
yang dapat mengganggu anak terebut dapat kembangnya agar tidak terhambat dengan
dialihkan dengan pemberian terapi bermain. kondisi anak tersebut. Anak juga dapat
Terapi bermain bahasa yang dilakukan mengekspresikan pikiran dan fantasinya.
dengan menebak gambar dapat mengalihkan Berdasarkan hasil peneltian ini
pehatian dan juga dapat menjadi sarana menunjukkan adanya perubahan tingkat
untuk membantu melupakan rasa takut kecemasan sebelum dan sesudah diberikan
mereka.Dalam keadaan sakit anak mungkin terapi bermain bahasa terhadap anak usia
tidak mau menceritakan keadaan mereka sekolah akibat hospitalisasi. Hal ini
karena takut, tetapi dengan bermain anak dikarenakan teknik distraksi yang diberikan
memiliki kesempatan untuk menceritakan dengan terapi bermain dapat menurunkan
pengalaman dan apa yang dirasakan. tingkat kecemasan. Penurunan tingkat
Hasil uji statistik terhadap pengaruh kecemasan anak terjadi karena saat stresor
terapi bermain bahasa terhadap tingkat yang dapat mengganggu anak terebut dapat
kecemasan anak usia sekolah akibat dialihkan dengan pemberian terapi bermain
hospitalisasi dengan menggunakan uji bahasa yang dapat memberikan rangsangan
Wilxocon Sign Rank Test menggunakan ke otak yang selanjutnya dapat merangsang
SPSS 22.0 didapatkan nilai asymp.sig (2- pengeluaran endorphin dan denofrin yang
tailed) bernilai 0,000. Karena 0.000 < 0,05. dapat mempengaruhi serabut delta A dan C
Terdapat peningkatan prosentase tidak ada untuk merangsang sistem parasimpatis.
kecemasan dari 8,3% menjadi 91,7%, terjadi Sehingga setelah di berikan terapi bermain
penurunan prosentase dari ringan sampai bahasa anak akan memperlihatkan
sedang 91,6 % menjadi 8,3%. Hal tersebut perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan
menunjukkan hasil yang signifikan setelah sesudah diberikan terapi bermain.
dilakukan terapi bermain terhadap
responden anak usia sekolah yang menjalani KESIMPULAN
hospitalisasi.
Permainan dapat menjadi media Terdapat pengaruh terapi bermain
komunikasi antara anak dengan orang lain, bahasa terhadap tingkat kecemasan anak
termasuk dengan perawat atau petugas usia sekolah akibat hospitalisasi di Ruang
kesehatan dirumah sakit perawat dapat Kertawijaya RSU Dr. Wahidin Sudiro
mengkaji dan perasaan dan pikiran anak Husodo Mojokerto.
melalui ekspresi non verbal yang
ditunjukkan selama melakukan permainan SARAN
atau melalui interaksi yang ditujukan anak Disarankan kepada rumah sakit agar
dengan kelompok bermainnya (Supartini, memberikanterapi bermain yang lebih
2004). Ditambah dengan adanya usaha variatif serta durasi dan sesi yang lebih
untuk memberikan variasi dalam permainan, lama, tempat dan fasilitas bermain sesuai
permainan juga dapat membantu anak untuk kondisi anak agar dapat melakukan aktivitas
bermain bersama dengan anak yang di rawat Kyle, T., & Carman, S. (2014b). Buku Ajar
di ruangan. Keperawatan Pediatri (2nd ed.).
Peneliti menyarankan untuk Jakarta: EGC.
melakukan penelitian lebih lanjut tentang Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
pengaruh terapi bermain bahasa terhadap Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
tingkat kecemasan anak yang menjalani Cipta.
hospitalisasi dengan mempertimbangkan Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian
faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan Ilmu Keperawatan (4th ed.). Jakarta:
kecemasan, bisa diberikan dalam bentuk lain Salemba Medika.
sebagai media bermain disesuaikan dengan Nursalam, Susilaningrum, R., & Utami, S.
usia responden. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan
Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Patel, K., V, S., & H.N, R. (2014). A study
DAFTAR PUSTAKA to assess the effectiveness of play
therapy on anxiety among hospitalized
Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang Dan
children\n. IOSR Journal of Nursing
Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
and Health Science (IOSR-JNHS),
Salemba Medika.
3(5), 17–23. Retrieved from
Azizah, L. M., Zaunuri, I., & Akbar, A.
http://www.iosrjournals.org/iosr-
(2016). Buku Ajar Keperawatan
jnhs/papers/vol3-issue5/Version-
Kesehatan Jiwa. Yogjakarta:
3/D03531723.pdf
Indomedia Pustaka.
Riyadi, S., & Sukarmin. (2009). Asuhan
Gisele, S., Aurichio, M., Maria, C., Floriano,
Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta:
D. F., Buchhorn, E., Damião, C., …
Graha Ilmu.
Mariano, L. (2017). Influence of
Saputro, H., & Fazrin, I. (2017). Anak sakit
Therapeutic Play on the anxiety of
wajib bermain di Rumah Sakit.
hospitalized school-age children :
Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan
Clinical trial, 70(6), 1244–1249.
(FORIKES).
Hale, M. ., & Tjahjono. (2013). William
https://doi.org/10.1093/jnci/djt165
Booth Surabaya. Pengaruh Terapi
[doi]; djt165 [pii]
Bermain Terhadap Kecemasan Anak
Soeparno. (1980). Media Pengajaran
Yang Mengalami Hospitalisasi Di
Bahasa. Yogjakarta: Proyek
Ruang Mirah Delima Rumah Sakit
Peningkatan/ Pengembangan
William Booth Surabaya.
Perguruab Tinggi IKIP Yogjakarta.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018).
Statistik, B. P. (2015). Profil Anak Indonesia
NANDA International Diagnosis
2015. Kementerian Pemberdayaan
Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
Perempuan Dan Perlindungan Anak
2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.
Serta Badan Pusat Statistik. Retrieved
Ibrahim, A. S. (2007). Panik Neurosis dan
from
Gangguan Cemas. Jakarta: Dua AS-
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uplo
AS.
ads/slider/c7c3e-profil-anak-indonesia-
Kyle, T., & Carman, S. (2014a). Buku Ajar
2015.pdf%7D
Keperawatan Pediatri (2nd ed.).
Sugiarsih, S. (2010). Permainan Bahasa
Jakarta: EGC.
Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di Sekolah Dasar. Suatu Keterampilan Berbahasa.
Yogjakarta: Fakultas Pendidikan Bandung: CV. Angkasa.
Universitas Negeri Yogjakarta. Wong, D. L. (2004). Pedoman Klinis
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Keperawatan Pediatrik (4th ed.).
Penelitian. Bandung: Alfabeta. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Yati, M., Wahyuni, S., Pratiwi, D. S., &
Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Islaeli. (2017). The Effect Of
EGC. StoryTelling In a Play Therapy On
Suriadi, & Yuliana, R. (2010). Asuhan Anxiety Level In Pre-School Children
Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV. During Hospitalozation In The
Sagung Seto. General Hospital Of Buton, 3(3), 96–
Tarigan, H. G. (2015). Membaca Sebagai 101
THE EFFECT OF LANGUAGE PLAYING THERAPY ON THE ANXIETY LEVEL
OF SCHOOL AGE CHILDREN DUE TO HOSPITALITY IN KERTAWIJAYA
SPACE OF Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

*Indah Pastiwi,**Tri Peni,***Siti Indatul Laili

Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ABSTRAK Kata Kunci


Anxiety is a reaction that often occurs in children during hospitalization School age
and can affect both the physical and psychological consequences of children,
foreign environments, and officers they do not recognize. Playing Hospitalization,
language in school-age children can develop metalinguistic awareness,
Anxiety,
namely the ability to think about language. The purpose of this study was
to prove the effect of language play therapy on the anxiety level of Language play
school-age children due to the hospitalisation in the Kertawijaya Room of therapy
RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. The design of this study
used a pre-experimental group pretest posttest. The population is all
school-age children who experienced hospitalization in the Kertawijaya
room. Sampling with consecutive sampling, a sample of 24 school-age
children. The instrument uses the Zung Self-Rating AnxietyScale
questionnaire to determine anxiety levels. Analysis of data using the
Wilcoxon Sign Rank Test in February-March 2019 in getting the results ρ
= 0.00 <0.05 there was a decrease in anxiety after being given language
play therapy, of the majority (83.3%) experiencing mild anxiety to be (91
, 7%) there is no anxiety. By playing the language the child will speak by
guessing and describing the image so that the child concentrates on
playing the language so that the child's anxiety will decrease.

PRELIMINARY

Hospitalization is the entry of with the treatment and healing process of the
individuals into hospitals as patients for child.
various reasons such as diagnostic School-age children perceive
examinations, surgical procedures, medical hospital care forcing them to separate from
care, drug administration and stabilizing or their beloved environment, namely families,
monitoring the condition of the body. especially their social groups that cause
Children try to adapt to foreign and new anxiety. Reactions to injury or pain will be
environments, namely hospitals, so that the demonstrated by expression both verbally
condition becomes a stressor for both and nonverbally because the child is able to
children and parents and families, changes communicate it. School-age children are
in this condition are major problems that able to control their behavior if they feel
cause fear, anxiety for children that can pain, namely by biting their lips or biting by
cause physiological and psychological holding something tightly. During the school
changes in children if childunable to adapt age language and vocabulary skills
to these changes (Saputro & Fazrin, 2017). continued to increase, school-age children
Some changes that appear can interfere developed metalinguistic awareness namely
the ability to think about language and previous language play therapy at RSU Dr.
comment on its nature. This allows them to Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.
enjoy jokes, puzzles and play words (Kyle & Anxiety often results from the rapid
Carman, 2014). onset of illness or injury especially when the
The number of children undergoing child has limited experience related to
hospitalization in Indonesia based on the illness or injury. Normal childhood fears
2015 Central Bureau of Statistics is 15.26%, include fear of separating from their parents
in rural areas it is 15.75%, while in regions and family or protector, fear of losing
per urban is 14.74%. There were no control, fear of bodily injury. The child's
significant differences between boys fear is similar to that of an adult's fear of
(15.39%) and girls (15.13%) (Badan Pusat something unknown, including unfamiliar
Statistik, 2015). fear of the environment; maintenance
Based on the results of the research procedures, use of medical devices,
(Patel, V, & HN, 2014) in Vadodara equipment that looks scary, strangers with
Hospital of 30 respondents, there were unusual clothes or the sound of other
30.0% of children who experienced mild children crying and losing control. Exposure
anxiety, 36.7% of children who had to strangers, situations and procedures that
moderate anxiety, and 33 children with may be experienced and pain that can lead to
severe anxiety. 3%. Research results (Hale increased anxiety and fear. Overall,
& Tjahjono, 2013) in hospitals. Whiliam hospitalization is a bad experience for them
Booth Surabaya found that children who (Kyle & Carman, 2014).
experience physiological anxiety as much as Playing is an activity carried out by
19%, children who experience children to overcome various kinds of
oversensitivity as much as 55%, children unpleasant feelings in him. By playing
who experience consentration as much as children will get excitement and satisfaction.
26%. Play therapy is an activity to overcome
Preliminary study conducted on children's emotional and behavioral
January 12, 2019 in the Kertawijaya room of problems because they are responsive to
Dr. RSU Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto their unique and diverse needs in their
had 8 children and showed that all of them development. Children are not like adults
were uncooperative and anxious about the who can communicate naturally through
care actions marked by crying, some words, they are more naturally expressing
kicking, and fearing health workers by themselves through play and activity
always holding the hands of their parents. (Saputro & Fazrin, 2017).
The interview results of the researchers with Physiological responses that can arise
the head of the Kertawijaya room at RSU include changes in the cardiovascular
Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto system such as palpitations, increased heart
found that there was no play therapy rate, changes in breathing patterns that are
program specifically carried out by health increasingly fast, besides, hospitalization
workers in dealing with child anxiety as conditions can also cause decreased appetite,
long as undergoing treatment. Play therapy nervousness, dizziness, tremors, insomnia,
was only carried out by nursing students cold sweat and face become reddish.
who conducted research in hospitals and Behavior changes can also occur, such as
there had never been any research on anxiety, fussy children, easily surprised,
crying, rebelling, avoiding withdrawal, Consecutive Sampling. A sample of 24
impatience, tension, and awareness of the school-age children who met the inclusion
environment. These things make children and exclusion criteria. The inclusion criteria
uncomfortable and disrupt the care and in this study were school-aged children who
treatment process for children (Saputro & were hospitalized on day 2, the exclusion
Fazrin, 2017). criteria in this study were school-aged
One of the recommended games is to children who underwent hospitalization with
play in the procedures of projects that poor general conditions. The time of the
involve hospital routines and environments, study was conducted in February-March
namely playing the language (Adriana, 2019. Measuring instruments in this study
2011). Health workers or parents teach used an anxiety questionnaire Zung Self-
children about things that are in the hospital, Rating Anxiety Scale (Nursalam, 2017).
such as mentioning the verbs in the hospital,
mentioning equipment that is often used in RESULTS
care and treatment. The introduction of this
Table 1 Frequency Distribution of
equipment can be with pictures of stories or
Respondents by Age, Gender,
officers telling stories with about equipment
Experience Entering
such as tensimeter, stethoscope. With this
Hospitals for School-Age
therapy children can master situations that
Children in Dr. RSU Wahidin
are unfamiliar and feel safe in a foreign
Sudiro Husodo Mojokerto
environment (Saputro & Fazrin, 2017). By
playing the language the child will speak by No Variable Category F (%)
guessing or telling stories so that the child 1. Age 6-7 years old 12 50,0
concentrates on playing the language so that 8-9 years old 6 25,0
the child's anxiety will decrease. 10-12 years 6 25,0
Based on the background above, the old
researcher wanted to examine the "Effects of 2. Gender Male 13 54,2
Therapy for Language Playing on the Female 11 45,8
Anxiety Level of School-Age Children Due 3. Hospital Have been 8 33,3
to Hospitality" experience treated in a
hospital
Never been 16 66,7
RESEARCH METHODS treated in a
hospital
This study used a pre-experimental
Total 72 100
research method with a one group pretest-
posttest approach, researchers assessed the Based on table 1 shows that some
level of anxiety after respondent's pre-test respondents were 6-7 years old (50.0%).
was then given treatment after being given Characteristics of respondents based on sex
treatment the researcher gave a post test on showed most of the male sex were 13
the same day. The population in this study respondents (54.2%). Characteristics of
were all school-aged children who were respondents based on hospital experience
hospitalized in the Kertawijaya room of Dr. showed that the majority of respondents had
RSU Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. never been hospitalized as many as 16
The sampling used in this study was respondents (66.7%).
Table 2 Characteristics of anxiety before and stressors that may occur during the treatment
after language play therapy in the period. Anxiety is a vague feeling that is not
Kertawijaya room of Dr. RSU relaxed because of discomfort or fear
Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto accompanied by a response (Ibrahim, 2007).
in February-March 2019 Anxiety can be caused by
Anxiety level Pre Post physiological effects of health problems,
Frekuency Percentage Frekuency Percentage psychological effects of illness and fear
(%) (%)
No anxiety 2 8,3 22 91,7
related to the overall process and the
Mild anxiety 20 83,3 2 8,3 possibility of bodily injury, physical danger,
Moderate 2 8,3 0 0 and pain. Every school-age child has a
anxiety
Severe 0 0 0 0 different response. As age increases,
anxiety requests for help from children will decrease
Total 24 100,0 24 100,0
and children will only ask for help if there
are complaints of comfort.
Based on table 2 shows there is an Based on table 1 shows that almost
increase in the percentage of no anxiety half of the respondents aged 6-7 years were
from 8.3% to 91.7%, a decrease in 12 respondents (50.0%). The results of cross
percentage from mild to moderate 91.6% to tabulation showed that there were
8.3% respondents aged 6-7 years as many as 12
The Wilcoxon Sign Rank Test test respondents experienced mild to moderate
results using SPSS 22.0 note that based on anxiety. School-age children worry about
the test output of the statistics above it is disability, and fear of injury and pain. They
known that asymp.sig (2-tailed) is worth want to know the reasons for the procedure
0,000. Because 0,000 <0,05, it can be and the examination that was carried out
concluded that "H1 is accepted" means that (Kyle & Carman, 2014). The level of
there is a difference between the results of anxiety can be influenced by age, because
pre-test and post-test after giving language age is closely related to children's cognitive
play therapy, so it can be concluded that development. In children who are younger,
there is influence of language play therapy their mindset in dealing with problems that
on the anxiety level of school-age children can cause anxiety is still less than children
Kertawijaya's room at Dr. RSU Wahidin above the age. Children have not been able
Sudiro Husodo Mojokerto. to accept perceptions about the disease and
the environment of foreign hospitals, so the
DISCUSSION
Based on table 2 shows that before response given tends to be heavy. The
given language play therapy most younger the age of the child, the higher the
respondents experienced mild anxiety as anxiety experienced due to hospitalization.
Based on table 1, most of the first
many as 20 respondents (83.3%).
According to theory (Kyle & Carman, time being treated in hospital were 16
2014). Children are more susceptible to the respondents (66.7%). The results of cross
effects of disease and hospitalization tabulation showed that there were 16
respondents who were first admitted to the
because this condition is a change in their
health status and general routine. They also hospital. Children who have previous
have limited understanding to help resolve experience of hospitalization will have
lower anxiety than children who have no
experience at all. The experience of having more pleased to begin showing interest
been treated also made the child connect the when invited to guess the picture, it was
previous events with current treatments. seen from the enthusiastic respondents in
Children who have unpleasant experiences guessing the picture and describing the
while being hospitalized before will make picture When children experience the
children afraid and traumatized hospitalization process children experience
(Saputro&Fazrin, 2017). anxiety, in addition to the pain experienced
While in hospital the child will enter a by children also experience fear in the
new environment and re-adapt. The therapy provided by health workers.
experience of respondents in undergoing Distraction techniques provided by
treatment at the hospital will affect play therapy can reduce the level of anxiety.
children's anxiety when re-entering the Decreasing children's anxiety levels occur
hospital, because they feel afraid and because when stressors can interfere with
traumatized by the care they have received. the child can be diverted by giving play
So the children's response is different in therapy. Language playing therapy is done
expressing their anxiety. by guessing the image can divert attention
Based on table 2 in the post-test there and can also be a means to help forget their
were most of the respondents experiencing a fear. In a state of illness children may not
decrease in anxiety as many as 22 want to tell their situation for fear, but by
respondents (91.7%) experienced normal playing children have the opportunity to
anxiety and 2 respondents (8.3%) share experiences and what they feel.
experienced mild anxiety. The statistical test results on the effect
According to the theory (Adriana, 2011), of language play therapy on the anxiety
play therapy is an attempt made to change level of school-age children due to
problematic behavior, by placing children in hospitalization using the Wilxocon Sign
playing situations. The purpose of this play Rank Test using SPSS 22.0 were obtained
therapy is to provide stimulation to the child asymp.sig (2-tailed) value worth 0,000.
so that the child's thinking power will be Because 0,000 <0.05. There was an increase
stimulated to utilize his emotional, social in the percentage of no anxiety from 8.3% to
and physical aspects, playing can also 91.7%, a decrease in the percentage from
improve his physical abilities, experience, mild to moderate 91.6% to 8.3%. This
and knowledge. Every experience is shows significant results after playing
something valuable and learning from therapy on respondents of school-age
experience can improve skills to deal with children who undergo hospitalization.
anxiety. The game can be a medium of
communication between children and other
When children undergo people, including nurses or health workers at
hospitalization, there will be a number of the hospital nurses can examine and feelings
different responses for each child. After and thoughts of children through non verbal
being given language playing therapy by expressions shown during the game or
guessing the image of the respondent through interactions aimed at children with
experiencing a change from the previously their playing groups (Supartini, 2004).
silent, refusing to be invited to Coupled with the effort to provide variety in
communication, being angry, becoming the game, the game can also help children to
stimulate children's thinking in emotional, language play therapy on the anxiety level
social, and physical aspects. In addition, of children undergo in hospitalization by
children's experience, knowledge and mental considering the factors that can cause
balance will increase. Playing at the hospital anxiety, can begivenin other forms as
for children will help to continue the growth playing media according to the age of the
and development so that it is not hampered respondent.
by the child's condition. Children can also
express their thoughts and fantasies. BIBLIOGRAPHY
Based on the results of this study,
Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang Dan
there was a change in anxiety level before
Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
and after being given language play therapy
Salemba Medika.
to school-age children due to hospitalization.
Azizah, L. M., Zaunuri, I., & Akbar, A.
This is because the distraction techniques
(2016). Buku Ajar Keperawatan
provided by play therapy can reduce anxiety
Kesehatan Jiwa. Yogjakarta:
levels. Decreasing children's anxiety level
Indomedia Pustaka.
occurs because when stressors can interfere
Gisele, S., Aurichio, M., Maria, C., Floriano,
with the child can be diverted by providing
D. F., Buchhorn, E., Damião, C., …
language play therapy that can provide
Mariano, L. (2017). Influence of
stimulation to the brain which can then
Therapeutic Play on the anxiety of
stimulate the release of endorphin and
hospitalized school-age children :
denofrin which can affect delta A and C
Clinical trial, 70(6), 1244–1249.
fibers to stimulate the parasympathetic
Hale, M. ., & Tjahjono. (2013). William
system. So that after being given child
Booth Surabaya. Pengaruh Terapi
language play therapy, they will show
Bermain Terhadap Kecemasan Anak
different levels of anxiety before and after
Yang Mengalami Hospitalisasi Di
playing therapy.
Ruang Mirah Delima Rumah Sakit
CONCLUSION William Booth Surabaya.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018).
There is the influence of language play NANDA International Diagnosis
therapy on the anxiety level of school-age Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
children due to hospitalization in the 2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.
Kertawijaya Room of Dr. RSU Wahidin Ibrahim, A. S. (2007). Panik Neurosis dan
Sudiro Husodo Mojokerto. Gangguan Cemas. Jakarta: Dua AS-
AS.
SUGGESTION
Kyle, T., & Carman, S. (2014a). Buku Ajar
It is recommended to the hospital to provide Keperawatan Pediatri (2nd ed.).
morevaried play therapy as well as long Jakarta: EGC.
erduration andsessions, play ground Kyle, T., & Carman, S. (2014b). Buku Ajar
facilities and facilities according to the Keperawatan Pediatri (2nd ed.).
child's conditions that they can play Jakarta: EGC.
activities together with children who are Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
cared for in the room. The research er Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
suggests fur the research on the effect of Cipta.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Serta Badan Pusat Statistik. Retrieved
Ilmu Keperawatan (4th ed.). Jakarta: from
Salemba Medika. https://www.kemenpppa.go.id/lib/uplo
Nursalam, Susilaningrum, R., & Utami, S. ads/slider/c7c3e-profil-anak-indonesia-
(2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan 2015.pdf%7D
Anak. Jakarta: Salemba Medika. Sugiarsih, S. (2010). Permainan Bahasa
Patel, K., V, S., & H.N, R. (2014). A study Dalam Pembelajaran Bahasa
to assess the effectiveness of play Indonesia Di Sekolah Dasar.
therapy on anxiety among hospitalized Yogjakarta: Fakultas Pendidikan
children\n. IOSR Journal of Nursing Universitas Negeri Yogjakarta.
and Health Science (IOSR-JNHS), Sugiyono. (2007). Statistika Untuk
3(5), 17–23. Retrieved from Penelitian. Bandung: Alfabeta.
http://www.iosrjournals.org/iosr- Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep
jnhs/papers/vol3-issue5/Version- Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
3/D03531723.pdf EGC.
Riyadi, S., & Sukarmin. (2009). Asuhan Suriadi, & Yuliana, R. (2010). Asuhan
Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV.
Graha Ilmu. Sagung Seto.
Saputro, H., & Fazrin, I. (2017). Anak sakit Tarigan, H. G. (2015). Membaca Sebagai
wajib bermain di Rumah Sakit. Suatu Keterampilan Berbahasa.
Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan Bandung: CV. Angkasa.
(FORIKES). Wong, D. L. (2004). Pedoman Klinis
https://doi.org/10.1093/jnci/djt165 Keperawatan Pediatrik (4th ed.).
[doi]; djt165 [pii] Jakarta: EGC.
Soeparno. (1980). Media Pengajaran Yati, M., Wahyuni, S., Pratiwi, D. S., &
Bahasa. Yogjakarta: Proyek Islaeli. (2017). The Effect Of
Peningkatan/ Pengembangan StoryTelling In a Play Therapy On
Perguruab Tinggi IKIP Yogjakarta. Anxiety Level In Pre-School Children
Statistik, B. P. (2015). Profil Anak Indonesia During Hospitalozation In The
2015. Kementerian Pemberdayaan General Hospital Of Buton, 3(3), 96–
Perempuan Dan Perlindungan Anak 101

Anda mungkin juga menyukai