Anda di halaman 1dari 4

GLASGOW COMA SCALE = GCS

Untuk mengetahui tingkat kesadaran dapat digunakan skala koma glasgow (Glasgow Coma
Scale = GCS) dengan memperhatikan respon membuka mata, respon verbal dan respon
motorik.

Nilai GCS :

Respon Nilai
a. Membuka mata
Spontan
Dengan perintah 4
Dengan rangsang nyeri 3
2
Tidak berespon
1

b. Respon motorik
Menurut perintah 6
Mengetahui lokasi nyeri 5
Reaksi menghindar nyeri 4
3
Fleksi abnormal (dekortikasi)
2
Ekstensi abnormal (decerebrasi) 1
Tidak berespon

c. Respon verbal
Baik menjawab/orientasi penuh.
Bingung 5
Kata-kata tidak dapat dimengerti 4
Suara tidak jelas 3
Tidak berespon 2
1

Ke-3 hal tersebut masing-masing diberi angka : Skor yang kurang dari 8 disebut coma.
Skor yang lebih dari 8 kesadaran baik.

HASIL :

Nilai Motorik + Nilai Verbal + Nilai Mata Jumlah Skor = ...........

TINGKAT KESADARAN

1
Tingkat kesadaran merupakan indikator utama adanya perubahan status neurologi
pasien, karena berhubungan dengan fungsi hemisfer serebral dan retikular activating sistem
(RAS)

1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat


menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..

2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.

3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-


teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.

4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang


lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri.

6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak
ada respon pupil terhadap cahaya).

KEKUATAN OTOT

Kekuatan otot dapat diukur dengan menggunakan skala 0-5 pada lokasi otot yang akan
dinilai.

Keadaan fungsi otot Nilai % normal


Tidak terdapat kontraksi otot, lumpuh total 0 0
Terdapat sedikit gerakan, tidak ada pergerakan 1 10
Terdapat gerakan, tetapi tidak mampu menahan 2 25
gravitasi
3 50
Terdapat pergerakan dan mampu melawan gravitasi
Mampu melawan gravitasi dan melawan sedikit 4 75
tahanan 5 100
Mampu melawan gravitasi dan tahanan yang kuat.

2
SISTEM VENTRICULAR DAN CAIRAN CEREBROSPINALIS

Sistem ventrikular adalah rongga dalam otak yang saling berhubungan dengan rongga
yang lain. Di dalamnya terdapat banyak sel-sel ependyma dan menyimpan cairan
serebrospinalis. Ventrikel yang ada dalam otak adalah ventrikel lateral (terdapat pada setiap
hemisfer serebri), ventrikel ketiga (terdapat pada diensefalon), dan venrtikel keempat (dalam
pons dan medula oblongata). Ventrikel lateral mempunyai hubungan dengan ventrikel ketiga
melalui sepasang foramen interventrikulus monro. Ventrikel ketiga dan keempat dihubungkan
melalui suatu saluran sempit didalam otak tengah yakni akueduktus sylvius. Pada ventrikel
keempat terdapat tiga lubang yakni sepasang foramen luschka dilateral dan satu foramen
magendie di medial yang berlanjut ke ruang subarakhnoid otak dan medula spinalis.

Cairan serebrospinalis (CSF) banyak ditemukan dalam ventrikel, di saluran sentral


medula spinalis dan di ruang subarachnoid. Cairan ini merupakan hasil penyaringan dari
darah yang masuk ke Flexus Choroid yang terdapat pada ventrikel.

Cairan serebrospinalis berupa plasma yang tidak berwarna, jernih dan normalnya
mengandung protein dan glukosa. Pada orang dewasa rata-rata diproduksi cairan
serebrospinalis sebanyak 400 - 600 ml/hari. Pada bagian otak kira-kira terdapat 100 - 150 ml.
Normalnya tekanan cairan serebrospinalis 60 - 180 mmH2O atau 0 - 1 5 mmHg.

Setelah bersikulasi di otak dan medula spinalis cairan serebrospinalis kemudian kembali
ke otak dan diabsorpsi di vili arachnoid, selanjutnya cairan masuk ke sistem vena melalui
vena jugularis ke vena cava superior dan akhirnya masuk ke sirkulasi sistemik. Fungsi dari
CSF untuk mempertahankan fungsi normal saraf seperti untuk nutrisi dan pengaturan
lingkungan kimia susunan saraf pusat.

Tabel : Komponen dan nilai normal CSF

Test laboratorium Nilai normal (dewasa)

3
Penampilan Putih jernih, tidak berwarna Tekanan

Tekanan 0-15 mmHg

Protein 5-45 mg/100 ml

50-75 mg/100 ml
Glukosa

Elektrolit s.d 141,0 mEq/L

- Sodium s.d 3,3 mEq/L

- Potasium Chlorida 120 - 1 30 mEq/L -

PH 7.32 - 7.35

Kandungan Sel

- Sel darah merah Tidak ada

- Sel darah putih 0-5 mm3

Kultur Tidak ada organisme

Anda mungkin juga menyukai