Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS


DI RUANG ANGSA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA
OLEH :
I DEWA GEDE DWIJA YASA
1202105066
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. An!"#$ F$%$"&"'$ L#()n' *G%!+,-
L#()n'
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari 3 bagian, yaitu :
Kardia.
Fundus.
Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cinci(sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. alam keadaan normal, sfinter meng!alangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
"ambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan en#im$en#im. %el$sel yang melapisi lambung meng!asilkan 3
#at penting :
"endir
"endir melindungi sel$sel lambung dari kerusakan ole! asam lambung. %etiap kelainan pada
lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengara! kepada terbentuknya tukak
lambung.
Asam klorida (&'l)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan ole! pepsin guna
memeca! protein. Keasaman lambung yang tinggi (uga berperan sebagai peng!alang
ter!adap infeksi dengan cara membunu! berbagai bakteri.
)rekursor pepsin (en#im yang memeca!kan protein)
2. D+.$n$%$ / 0+n'+,!$n
*astritis adala! peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik,
difus atau local (%oepaman, +,,-).
*astritis adala! inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mans(oer, +,,,).
*astritis adala! radang mukosa lambung (%(amsu!ida(at, ., +,,-).
*astritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdara!an mukosa lambung
yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal ()atofisiologi, %yl/ia A )rice !al
011)
2erdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan ba!3a *astritis merupakan inflamasi
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.
1. E0$2+#$"&"'$ / $n%$2+n 3%)%
*astritis merupakan sala! satu penyakit yang paling banyak di(umpai diklinik
)enyakit alam ( 4) (ilid 44 5disi 3)
*astritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya (inak dan dapat
sembu! sendiri ( )atofisiologi %yl/ia 6 7ilson) dan 8 -9 : ,9; yang dira3at di 4'<
menderita gastritis akut.
4. P+n4+(( / .3!", 0,+2$%0"%$%$
a. *astritis Akut
Merupakan inflamasi akut dari dinding lambung, biasanya terbatas pada mukosanya sa(a.
+. *astritis eksogen akut, disebabkan faktur dari luar yang terdiri dari beberapa bagian:
*astritis eksogen akut yang simple, disebabkan ole! :
Makanan dan minuman panas yang dapat merusak mukosa lambung, seperti
rempa!$rempa!, alco!ol dan sebagainya.
=bat$obatan seperti, digitalis, iodium, %F, kortison, dsb.
*astritis akute korosi/a, disebabkan ole!:
=bat$obatan seperti : Analgetik, Anti inflamasi, antibiotik dsb.
2a!an kimia dan minuman yang bersifat korosif, ba!an alkali yang kuat seperti,
soda, kaustik, (non$!ydro>ide) korosif sublimat.
1. *astritis endogen akut, disebabkan kelainan dalam tubu! yang terdiri dalam beberapa
bagian :
*astritis infektiosa akut, disebabkan ole! to>in atau bakteri yang beredar
dalam dara! dan masuk ke (antung, misalnya morbili, dipteri , /ariola dsb.
*astritis egmonos akute, di sebabkan ole! in/asi langsung dari bakteri pirogen
pada dinding lambung, seperti streptococcus, stpilacoccus dsb.
b. *astritis Kronis
Merupakan suatu inflamasi kronik yang ter(adi pada 3aktu lama pada permukaan mukosa
lambung, penyebabnya belum diketa!ui secara langsung, namun diduga disebabkan ole! :
+. 2akteri, infeksi stapilococcus (akute) mungkin pada ak!irnya akan men(adi kronis.
1. 4nfeksi lokal, infeksi pada sinus, gigi dan post nasal dapat menimbulkan gastritis.
3. Alko!ol dapat menyebabkan kelainan pada mukosa lambung.
0. Faktor, psikologis dapat menimbulkan !ipersekresi asam lambung.
5. P!".$%$"&"'$
2a!an$ba!an makanan, minuman, obat maupun #at kimia yang masuk kedalam
lambung menyebabkan iritasi atau erosi pada mukosanya se!ingga lambung ke!ilangan
barrier (pelindung). %elan(utnya ter(adi peningkatan difusi balik ion !idrogen. *angguan
difusi pada mukosa dan penngkatan sekresi asam lambung yang meningkat ? banyak. Asam
lambung dan en#im$en#im pencernaan. Kemudian mengin/asi mukosa lambung dan
ter(adila! reaksi peradangan.
emikian (uga ter(adi peradangan dilambung karena in/asi langsung pada sel$sel
dinding lambung ole! bakteri dan terinfeksi. )eradangan ini termanifestasi seperti perasaan
peri! di epigastrium, rasa panas ? terbakar dan nyeri tekan.
%pasme lambung (uga mengalami peningkatan diiringi gangguan pada spinkter
esop!agus se!ingga ter(adi mual$mual sampai munta!. 2ila iritasi ? erosi pada mukosa
lambung sampai pada (aringan lambung dan mengenai pembulu! dara!. %e!ingga
kontinuitasnya terputus dapat mennimbulkan !ematemesis maupun melena.
6. K&%$.$3%$
*astritis menurut (enisnya terbagi men(adi 1, yaitu (a/id =/edorf 1991) :
+. *astritis akut
isebabkan ole! mencerna asam atau alkali kuat yang dapat menyebabkan mukosa
men(adi gangren atau perforasi. *astritis akut dibagi men(adi dua garis besar yaitu :
*astritis 5ksogen akut ( biasanya disebabkan ole! faktor$faktor dari luar, seperti
ba!an kimiamisal : lisol, alko!ol, merokok, kafein lada, steroid , mekanis iritasi
bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis
renda! suda! dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
*astritis 5ndogen akut (adala! gastritis yang disebabkan ole! kelainan badan ).

1. *astritis Kronik
4nflamasi lambung yang lama dapat disebabkan ole! ulkus benigna atau maligna
dari lambung, atau ole! bakteri &elicobacter pylory (&. )ylory). *astritis kronik
dikelompokkan lagi dalam 1 tipe yaitu tipe A dan tipe 2. ikatakan gastritis kronik tipe
A (ika mampu meng!asilkan imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari
kelen(ar lambung dan penurunan mukosa. )enurunan pada sekresi gastrik
mempengaru!i produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada proses ini.
*astritis kronik tipe 2 lebi! la#im. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi !elicobacterpylori
yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
5. G+6& 3&$n$%
a. *astritis Akut
+) *astritis Akute 5ksogen %imple :
@yeri epigastrik mendadak.
@ausea yang di susul dengan /omitus.
%aat serangan pasien berkeringat, gelisa!, sakit perut, dan kadang disertai panas serta
tac!icardi.
2iasanya dalam +$1 !ari sembu! kembali.
1) *astritis Akute 5ksogen Korosi/a :
)asien kolaps dengan kulit yang dingin.
Tac!icardi dan sianosis.
)erasaan seperti terbakar, pada epigastrium.
@yeri !ebat ? kolik.
3) *astritis 4nfeksiosa Akute :
Anoreksia
)erasaan tertekan pada epigastrium.
Aumitus.
&ematemisis
0) *astritis &egmonos Akute :
@yeri !ebat mendadak di epigastrium.
.asa tegang pada epigastrium.
)anas tinggi dan lemas
"ida! kering sedikit ekterik.
%ianosis pada ektremitas.
Abdomen lembek.

b. *astritis Kronis
+) *astritis %uperfisialis
.asa tertekan yang samar pada epigastrium.
)enurunan 22
Kembung ? rasa penu! pada epigastrium.
.asa peri! sebelun dan sesuda! makan.
Terasa pusing
Aomitus
1) *astritis Atropikan
.asa tertekan pada epigastrium.
.asa penu! pada perut.
Keluar angin pada mulut.
Muda! tersinggung.
Mulut dan tenggorokan terasa kering.
3) *astritis &ypertropik Kronik
@yeri pada epigastrium yang tidak selalu berkurang setela! minum susu.
@yeri biasanya timbul pada malam !ari.
Kadang disertai melena.
7. P+#+,$3%n .$%$3
a) Kesadaran : pada a3alnya 'M ( compos mentis), perasaan tidak berdaya.
b) .espirasi : tidak mengalami gangguan
c) Kardio/askuler : !ypotensi, takikardia, disritmia, nadi perifer lema!, pengisian kapiler
lambat (/asokontriksi), 3arna kulit pucat, sianosis, kulit?membrane mukosa berkeringat
( status syok, nyeri akut)
d) )ersyarafan : sakit kepala, kelema!an, tingkat kesadaran dapat terganggu,
disorientasi?bingung, nyeri epigastrium.
e) )encernaan : anoreksia, mual, munta! ole! karena luka duodenal, nyeri ulu !ati, tidak
toleran ter!adap makanan ( coklat, pedas), membrane mukosa kering. Factor pencetus :
makanan, rokok, alco!ol, obat$obatan dan stressor psikologi.
f) *enetourenaria : biasanya tidak mengalami gangguan.
g) Muskuloskletal : kelema!an, kelela!an.
!) 4ntergritas ego : factor stress akut, kronis, perasaan tidak berdaya, adanya tanda ansietas
: gelisa!, pucat, berkeringat.
8. P+#+,$3%n 2$'n"%!$3/P+n)n6n'
a. )emeriksaan laboratorium
Kultur : untuk membuktikan adanya infeksi &elicobacter pylori
'"= ( .apid ureum test) : untuk menegakkan diagnosis &.pylori
)emeriksaan serologi untuk &.pylori : sebagai diagnosis a3al
Analisis cairan lambung : untuk memper(elas diagnosis
b. )emeriksaan radiologi
5ndoskopi : meliputi topografi dan gambaran endoskopinya dimana gambaran
endoskopinya meliputi :
5ritematous ? eksudatif
5rosi flat, erosi raised, atrofi, !emoragik, !yperplasia rugae.
&ispatologi dengan melakukan biopsy pada semua segmen lambung dimana
!asilnya meliputi :
5tiologi
Menyebutkan ada tidaknya bakteri &elicobacter )ylori
Topografi
Meliputi gastritis kronis antrum, korpus atau gastritis dengan predomonasi
antrum atau korpus.
Morfologi
Menerangkan tentang inflamasinya, akti/itas radang, metaplasia intestinal,
&elicobacter pylori.
10. D$'n"%$%/3,$!+,$ 2$'n"%$%
a. *astritis akut
Tiga cara dalam menegakkan diagnosis yaitu gambaran klinis, gambaran lesi mukosa
akut dimukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal dengan tepi rata pada endoskopi
dan gambaran radiologi. engan kontras tunggal sukar untuk meli!at lesi permukaan
yang superficial, karena itu sebaiknya digunakan kontras ganda. %ecara umum peranan
endoskopi saluran cerna bagian atas lebi! sensiti/e dan spesifik untuk diagnosis kelainan
akut lambung.
b. *astritis kronis
iagnosis gastritis kronik ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan
dilan(utkan dengan pemeriksaan !ispatologi biopsy mukosa lambung. )erlu pula
dilakukan kultur untuk membuktikan adanya infeksi &elicobacter )ylori apalagi (ika
ditemukan ulkus baik pada lambung ataupun pada duodenum, mengingat angka ke(adian
yang cukup tinggi yaitu !amper mencapai +99;. ilakukan pula rapid ureum test
('"=). 'riteria minimal untuk menegakkan diagnosis &.pylori (ika !asil '"= dan atau
)A positif. ilakukan pula pemeriksaan serologi untuk &.pylori sebagai diagnosis a3al.
11. T9+,094/!$n23n 0+nn'nn
)enatalaksanaan gastritis secara umum adala! meng!ilangkan faktor utama yaitu
etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta =bat$obatan. @amun
secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut :
*astritis Akut
Kurangi minum alko!ol dan makan sampai ge(ala$ge(ala meng!ilangB uba! men(adi
diet yang tidak mengiritasi.
Cika ge(ala$ge(ala menetap, mungkin diperlukan cairan 4A.
Cika gastritis ter(adi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan
asam dengan antasida umum, misalnya aluminium !idroksida, antagonis reseptor &1,
in!ibitor pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor).
Cika gastritis ter(adi akibat menelan basa kuat, gunakan sari bua! (eruk yang encer
atau cuka yang di encerkan.
Cika korosi para!, !indari emetik dan bilas lambung karena ba!aya perforasi.
Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan
merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida
menetralisir asam lambung dan dapat meng!ilangkan rasa sakit akibat asam lambung
dengan cepat.
)eng!ambat asam : Ketika antasida suda! tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit
tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin,
ranitidin, ni#atidin atau famotidin untuk mengurangi (umla! asam lambung yang
diproduksi.

*astritis Kronis
Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
'ytoprotecti/e agents : =bat$obat golongan ini membantu untuk melindungi (aringan$
(aringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Dang termasuk ke dalamnya adala!
sucraflate dan misoprostol. Cika meminum obat$obat A4@% secara teratur (karena
suatu sebab), dokter biasanya mengan(urkan untuk meminum obat$obat golongan ini.
'ytoprotecti/e agents yang lainnya adala! bismut! subsalicylate yang (uga
meng!ambat akti/itas &. )ylori.
)eng!ambat pompa proton : 'ara yang lebi! efektif untuk mengurangi asam lambung
adala! dengan cara menutup EpompaF asam dalam sel$sel lambung peng!asil asam.
)eng!ambat pompa proton mengurangi asam dengan cara menutup ker(a dari
Epompa$pompaF ini. Dang termasuk obat golongan ini adala! omepra#ole,
lansopra#ole, rabepra#ole dan esomepra#ole. =bat$obat golongan ini (uga
meng!ambat ker(a &. pylori.
&. p!ylory mungkin diatasi dengan antibiotik (misB tetrasiklin atau amo>icillin) dan
garam bismut! (pepto bismol) atau terapi &.)!ylory. .Terapi ter!adap &. )ylori.
Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi &. pylori. Dang paling sering
digunakan adala! kombinasi dari antibiotik dan peng!ambat pompa proton.
Terkadang ditamba!kan pula bismut! subsalycilate. Antibiotik berfungsi untuk
membunu! bakteri, peng!ambat pompa proton berfungsi untuk meringankan rasa
sakit, mual, menyembu!kan inflamasi dan meningkatkan efektifitas antibiotik. Terapi
ter!adap infeksi &. pylori tidak selalu ber!asil, kecepatan untuk membunu! &. pylori
sangat beragam, bergantung pada regimen yang digunakan. Akan tetapi kombinasi
dari tiga obat tampaknya lebi! efektif daripada kombinasi dua obat. Terapi dalam
(angka 3aktu yang lama (terapi selama 1 minggu dibandingkan dengan +9 !ari) (uga
tampaknya meningkatkan efektifitas. <ntuk memastikan &. pylori suda! !ilang, dapat
dilakukan pemeriksaan kembali setela! terapi dilaksanakan. )emeriksaan pernapasan
dan pemeriksaan feces adala! dua (enis pemeriksaan yang sering dipakai untuk
memastikan suda! tidak adanya &. pylori. )emeriksaan dara! akan menun(ukkan
!asil yang positif selama beberapa bulan atau ba!kan lebi! 3alaupun pada
kenyataanya bakteri tersebut suda! !ilang.
12. K"#0&$3%$
a. *astritis Akute
)erdara!an saluran cerna atas, !ingga anemia dan kematian.
<lkus pada lambung.
)erforasi lambung.
b. *astritis Kronis
*angguan penyerapan Aitamin 2+1 karena atropi lambung dan akan ter(adi anemia
pernisiosa.
*angguan penyerapan #at besi.
)enyempitan daeara! fillorus.
Kanker lambung.
:. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. P+n'36$n
+. )engka(ian
(+) 4dentitas )asien
- @ama :
- <mur :
- Alamat :
- )eker(aan :
- @o. .eg :
- Tgl. M.% :
- Tgl. )engka(ian :
- > Medis :
(1) 4dentitas )enanggung Ca3ab
- @ama :
- <mur :
- )endidikan :
- )eker(aan :
- &ub. dgn pasien :
(3) .i3ayat Kese!atan
- Kelu!an utama :
- .i3ayat penyakit sekarang :
- .i3ayat ke!amilan dan kela!iran:
- .i3ayat kese!atan keluarga
(0) )ola Kese!atan Fungsional )ola *ordon
$ )ola persepsi dan pemeli!araan kese!atan
$ )ola nutrisi dan metabolic
$ )ola cairan dan metabolic
$ )ola istira!at dan tidur
$ )ola akti/itas dan lati!an
$ )ola eliminasi
$ )ola persepsi dan kognitif
$ )ola reproduksi dan seksual
$ )ola persepsi dan konsep diri
$ )ola mekanisme koping
$ )ola nilai dan kepercayaan
(G) )engka(ian Fisik
$ Keadaan umum pasien
$ Kesadaran
$ )emeriksaan TTA
(H) )emeriksaan )enun(ang
$ )emeriksaan "aboratorium
$ )emeriksaan radiologic
Analisa (pengelompokan data)
% :
Klien mengalu! kelema!an ? kelela!an
Klien memiliki perasaan tidak berdaya
Klien mengelu! mual, masala! menelan : cegukan, nyeri ulu !ati, senda3a
bau asam, tidak toleran ter!adap makanan conto! : makanan pedas, diet,
penurunan berat badan.
Klien mengelu! sakit kepala?pusing
= :
&ipotensi, kelema!an? nadi perifer lema!, 3arna kulit : pucat, sianosis
(tergantung pada (umla! ke!ilangan dara!), kelembaban kulit ? membrane
mukosa : berkeringat ( menun(ukkan status syok, nyeri akut, respon
psikologik), takikardia, disritmia.
tanda ansietas misalnya : gelisa!, pucat, berkeringat, per!atian menyempit,
gemetar, suara gemetar.
@yeri tekan abdomen
Munta!, membrane mukosa kering, penurunan produksi mukosa, berat (enis
urine meningkat.
2. D$'n"% 3+0+,;!n 4n' #)n'3$n #)n<)&
a. @yeri ber!ubungan dengan agen cedera (biologis, #at kimia, fisik, psikologis)
ditandai dengan melaporkan nyeri secara /erbal
b. Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutu!an tubu! ber!ubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan ditandai dengan nyeri abdomen dan
ketidakmampuan memakan makanan
c. Kekurangan /olume cairan ber!ubungan dengan ke!ilangan cairan aktif ditandai
dengan penurunan tekanan dara! dan kelema!an
1. R+n<n A%)9n K+0+,;!n
Terlampir
4. E=&)%$
N" N" D>
E=&)%$
+. +.
% : )asien menyatakan nyeri !ilang dan merasa nyaman
= : )asien nampak rileks, muka tenang
A : 4nter/ensi tercapai
) : )erta!ankan inter/ensi
1. 1.
% : )asien mengatakan suda! mampu makan teratur dan tidak
ada mual dan munta!
= : )asien terli!at mampu meng!abiskan porsi makan dan klien
suda! @ampak tidak lemas
A : 4nter/ensi tercapai
) : )erta!ankan inter/ensi
3 3
% : - Klien mengatakan tidak merasa lemas, tidak merasa
!aus berlebi!an, tidak mual dan munta!
- Klien mengatakan keluaran urine tela! normal
- Klien mangatakan tidak merasa pusing
= : Tekanan dara! klien normal, turgor kulit normal, membrane
mukosa lembab
A : 4nter/ensi tercapai
) : )erta!ankan inter/ensi

R+n<n A%)9n K+0+,;!n
D$'n"%+ T)6)n 2n K,$!+,$ H%$& In!+,=+n%$ R%$"n&
*angguan rasa
nyaman : @yeri akut
%etela! dilakukan asu!an
kepera3atan selama ....> 10 (am,
nyeri teratasi dengan kriteria
!asil :
NOC label : Pain control
+. Mengenal faktor
penyebab
1. Menggunakan metode
pencega!an (skala 3)
3. Menggunakan metode
nonanalgesik untuk
mengurangi nyeri (skala
3)
0. Mengenali ge(ala$ge(ala
nyeri (skala 3)
G. Melaporkan nyeri suda!
terkontrol (skala 3)
NOC label : Pain level
+. Melaporkan adanya
Pain management
+. kompre!ensif (lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi).
1. =bser/asi reaksi non/erbal
dari ketidak nyamanan.
3. *unakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengeta!ui
pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
0. 2erikan lingkungan yang
tenang
G. A(arkan teknik non
farmakologis (relaksasi,
distraksi dll) untuk mengetasi
nyeri.
H. Kolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi
+. <ntuk mengeta!ui seberapa
berat rasa nyeri yang dirasakan
dan mengeta!ui pemberian
terapi sesuai indikasi.
1. Mengeta!ui reaksi non/erbal
dari klien
3. <ntuk mengeta!ui
pengalaman nyeri klien
sebelumnya
0. Agar klien merasa nyaman
G. <ntuk mengurangi nyeri yang
dirasakan klien
H. Membantu mengurangi rasa
nyeri
I. Menge/aluasi nyeri yang
nyeri (skala 3)
1. Frekuensi nyeri (skala 3)
3. )an(angnya episode
nyeri (skala 3)
0. )ernyataan nyeri (skala
3)
G. 5kspresi 3a(a! saat
nyeri (skala 3)
nyeri.
I. 5/aluasi tindakan pengurang
nyeri?kontrol nyeri.
-. Monitor penerimaan klien
tentang mana(emen nyeri.
,. Monitor Aital sign
+9. 5/aluasi efektifitas analgetik,
tanda dan ge(ala efek
samping
dirasakan klien
-. Agar mengeta!ui persepsi
klien tentang mana(emen nyeri
yang diberikan
,. Menentukan kondisi pasien
secara berkala
+9. Agar menilai keefektifan
analgetik dan penanganan
yang cepat ter!adap efek
sampingnya
Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutu!an tubu!
%etela! diberikan asu!an
kepera3atan selama J> 10 (am
kebutu!an nutrisi pasien
terpenu!i dengan criteria !asil :
NOC Label : Nutritional Status
+. )emasukan nutrisi yang
adekuat
1. Cumla! cairan dan makanan
yang diterima sesuai dengan
kebutu!an tubu! pasien
3. @ilai laboratorium dalam
NIC Label : Nutrition Therapy
+. "akukan pengka(ian lengkap
mengenai nutrisi klien.
1. Monitor intake
makanan?cairan dan !itung
intake kalori !arian
3. Mengatur lingkungan men(adi
menyenangkan dan rileks.
0. )ili! supplement nutrisi (ika
diperlukan
+. apat mengeta!ui status nutrisi
klien se!ingga dapat
melakukan inter/ensi yang
tepat.
1. Mengeta!ui intake kalori
apabila ter(adi kekurangan
3. Memberikan lingkungan yang
nyaman pada klien untuk
makan
0. <ntuk meningkatkan asupan
rentang normal, protein total
H$- gr;, albumin 3,G$G gr;,
globulin +,G$3 gr;, &2 tidak
kurang dari +9 gr;
0. Membran mukosa dan
kon(ungti/a tidak pucat
G. An(urkan pasien untuk
memili! makanan yang lunak,
tidak berbumbu, dan tidak
asam.
H. Monitor !asil pemeriksaan
laboratorium, (ika diperlukan.
nutrisi klien
G. Mencega! ter(adinya
pendara!an pada esop!agus
H. Mengeta!ui status nutrisi klien
se!ingga dapat diberikan diet
yang tepat
Kekurangan /olume
cairan
%etela! mendapatkan asu!an
kepera3atan J> 10 (am,
di!arapkan keadaan klien
membaik dengan kriteria !asil:
1) NOC label: Flui !alance
+. Tekanan dara! klien
mendekati kisaran normal
(sistol: +19$+39 dan
diastol: -9$,9) (skala G)
1. enyut nadi mendekati
kisaran H9$+99 kali per
menit (skala G)
3. 4ntake dan keluaran
selama 10 (am seimbang
(skala G)
0. 5lastisitas turgor kulit
baik (skala G)
G. Membran mukosa
lembab (skala G)
NIC label: Flui "anagement
+. )erta!ankan catatan intake dan
output yang akurat
1. Monitor status !idrasi
(kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat, tekanan
dara! ortostatik), (ika
diperlukan
3. Monitor /ital sign
0. Monitor masukan
makanan?cairan dan !itung
intake kalori
G. Kolaborasikan pemberian
cairan 4A
H. Monitor status nutrisi
I. orong keluarga untuk
membantu pasien makan
+. Keseimbangan cairan dalam
tubu! terpenu!i.
1. apat mengeta!ui keadaan
umum secara cepat
3. Mengeta!ui keadaan umum
secara cepat
0. Terpantau agar cairan dalam
tubu! seimbang
G. Menggantikan ke!ilangan
cairan dan memperbaiki
keseimbangan cairan
H. Terpantau agar nutrisi
terpenu!i
I. @utrisi dapat terpenu!i
-. Mencega! ter(adinya
komplikasi lebi! lan(ut
H. Tidak ada rasa !aus yang
berlebi!an (skala G)
I. Konfusi menurun (skala
G)
-. )using teratasi (skala G)
#) NOC label: Nutritional
Status: Foo an Flui
Inta$e
+. 4ntake makanan peroral
yang adekuat, sesuai
kebutu!an (skala G)
1. 4ntake cairan peroral yang
adekuat, sesuai kebutu!an
(skala G)
%) NOC label: Tissue
Integrity: S$in an "ucous
"embranes
+. Temperatur kulit
-. Kolaborasi dengan dokter
NIC label: &ypovolemia
"anagement
+. Monitor status cairan termasuk
intake dan output cairan
1. Monitor tingkat &b dan
!ematokrit
3. Monitor tanda /ital
0. Monitor respon pasien
ter!adap penamba!an cairan
G. Monitor berat badan
H. orong pasien untuk
menamba! intake oral
I. Monitor adanya tanda dan
ge(ala kelebi!an /olume cairan
-. Monitor adanya tanda gagal
gin(al
+. Terpantau keseimbangan cairan
dalam tubu! terpenu!i
1. Terpantau tingkat &b dan
!ematokrit (ika ter(adi
kelainan
3. Mengeta!ui keadaan umum
secara cepat
0. Memantau keadaan pasien
G. Memantau keadaan umum
status gi#i pasien
H. Membantu memenu!i nutrisi
tubu!
I. Memantau (ika ter(adi
kelebi!an /olume cairan
Memantau (ika ter(adi
komplikasi lebi! lan(ut
mendekati kisaran 3H
o
$
3-
o
' (skala G)
1. 5lastisitas kulit kembali
(sesuai umur, kembali ke
keadaan semula setela!
ditarik tanpa bekas atau
kerutan sisa) (skala G)
3. )erspirasi ter(adi dengan
(umla! dan pada kondisi
yang tepat (skala G)
0. Tekstur kulit kering dan
!alus (skala G)
Ketebalan kulit mendekati
normal (skala G)
PATHWAY
4n/asi langsung
dari bakteri pirogen
pada dinding
lambung
Gastritis
endogen
akut
Makanan
&
minuman
panas,
obat -
Bahan kimia
yang bersifat
korosif
Gastritis
Eksogen
akut
Bakteri &
infeksi
local
Gastritis
@yeri
epigastrium
Gangguan
rasa
nyaman :
Infamasi
Kelainan pada
mukosa
lambung
Gastritis
Kronis
o!in "
bakteri yg
beredar
dalam darah
dan masuk
ke #antung
$sikologi
s
%lokohol
Erosi
mukosa
lambung
Menurunnya tonus
& peristaltik
lambung
&orongan
ekspulsi isi
lambung ke
Muntah
Kekurangan
volume cairan
Menurunnya
sensori untuk
makan
%noreksia
Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
+. Aras, %ri3aty. 199I. Artikel Ilmiah: Prevalensi dan Distribusi Gangguan Elektrolit
pada Lanjut Usia di Bangsal Penakit Dalam !"UP Dr# $ariadi "emarang. %emarang
1. 'arpenito, "ynda Cuall. 199H. Buku "aku Diagnosis $epera%atan Edisi &'. Cakarta :
5*'
3. &erdman, T. &eat!er. 19+1. Diagnosis $epera%atan: De(inisi dan $lasi(ikasi )'&)*
)'&+. Cakarta: 5*'
0. Coanne, dkk. 199-. ,ursing Interventions -lassi(i.ation /,I-01 2i(th Edition. Amerika:
Mosby
G. Moor!ead, dkk. 199-. ,ursing 3ut.omes -lassi(i.ation /,3-01 2ourth Edition.
Amerika: Mosby
H. )otter, )atricia A. 199G. Buku Ajar 2undamental $epera%atan: $onsep1 Proses1 dan
Praktik1 E4+1 5ol# ). Cakarta: 5*'
I. %melt#er, %u#anne '. 199+. Buku Ajar $epera%atan 6edikal*Bedah Brunner 7
"uddarth# 5ol# &# E48# Cakarta : 5*'

Anda mungkin juga menyukai