0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi sel darah putih dan respons imun tubuh. Secara ringkas, dibahas tentang jenis-jenis sel darah putih seperti granulosit dan limfosit beserta fungsinya, respon sel B dan T terhadap antigen, pembentukan antibodi, jenis-jenis imunoglobulin, serta status imunitas janin dan bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi sel darah putih dan respons imun tubuh. Secara ringkas, dibahas tentang jenis-jenis sel darah putih seperti granulosit dan limfosit beserta fungsinya, respon sel B dan T terhadap antigen, pembentukan antibodi, jenis-jenis imunoglobulin, serta status imunitas janin dan bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi sel darah putih dan respons imun tubuh. Secara ringkas, dibahas tentang jenis-jenis sel darah putih seperti granulosit dan limfosit beserta fungsinya, respon sel B dan T terhadap antigen, pembentukan antibodi, jenis-jenis imunoglobulin, serta status imunitas janin dan bayi baru lahir.
1. Granulosit (neutrofil, eosinofil & basofil) Beredar dalam sumsum tulang atau sirkulasi Neutrofil Penting untuk fagsitosis (pencerna)sisa sel & menghancurkan mikroorganisme mati Pada infeksi berat hanya bisa bertahan beberapa jam Pertahanan pertama pada tempat peradangan Eosinofil Pada keadaan alergi berfungsi protektif bagi penjamu Pertahanan infeksi parasit Menfagositosis sisa-sisa sel Basofil Bersirkulasi dalam aliran darah Bila cedera/infeksi mneyalurkan histamin, bradikinin dan seritonin Mengeluarkan antikoagulasi (heparin) Berperan respon alergi (f: mirip sel mast) 2. Monosit & makrofag Berada dalam darah & masuk ke dalam jaringan melewati membran kapiler yang permeabel akibat peradangan Tidak bersifat fagositik Setelah beberap jam dalam jaringan matang (makrofag) Mencerna bakteri & sisa-sisa sel Menfagositosis SDM &SDP yang telah lisis Limfosit Limfosit Sel B Sel T Ditemukan dijaringan limfoid hati & limpa Setelah lahir limfosit berfloriferasi (hati, limfa) sumsum tulang, kelenjar limfe, timus dan tonsil Limfosit B: menyusun sistem imun humoral (bersirkulasi dalam darah) Limfosit T : menyusun sistem imun seluler RESPON IMUM
Sel B atau T berikatan dengan benda asing
(bakteri, virus, serbuk bunga, makanan (kunci genmbok) antigen
1. Respon sel T terhadap antigen
Sel T berikatan dengan antigen Sel T terangsang berproduksi menghasilkan minimal 5 subtipe sel T a/l: 1. sel T sitotoksik, 2. sel hipersensitivitas tipe lambat, 3. sel T hepler, 4.Sel T penekan, 5.sel pengingat Sel T sitotoksik Secara langsung menghancurkan antigen dengan mengeluarkan bahan-bahan kimia toksik (CD 8 atau sel pembunuh) Sel hipersensitivitas tipe lambat Merangsang sel-sel peradangan (makrofag) untuk berpartisipasi dalam respon antigen Mengeluarkan mediator kimia ( limfokain) Sel T Hepler Mengsekresi bahan-bahan kimia untuk merangsang respon Sel T lainnya ( T4 & CD4) Sel T penekan Menghentikan respon imun seluler ataupun humoral *** Usia Makin tua : Jml & F, sel penekan menurun prevalensi penyakit autoimun meningkat Sel pengingat: Memungkinkan penajmu untuk berespon segera terhadap antigen berikutnya Respon sel B terhadap antigen Jika Sel B berikatan dengan antigen spesifik I kali maka sel tsb mengalami pematangan akhir menjadi sel plasma/sel pengikat ( memory cell) Sel plasma berespon terhadap antigen dengan menghasilakn antibodi dengan berikatan debgang antigen tsb Jika sel plasma manjadi aktif sel tsb ddpt membelah & menghasilakn berjuta-juta antibodi Pembentukan antibodi setelah pemajanan primer sel B terhadap suatu antigen memekan waktu 2mg - >1 th a.b dis Imunoglobin ada min % ( IgG, IgM, IgA,IgE, IgD) IgG: Paling banyak ditemukan Mel;intasi plasenta dari ibu ke pada janin IgM Pertama kali dibentuk dan paling tinggi konsentrasinya sewaktu pajanan primer kepada suatu antigen Antibodi berukuran terbesar IgA: Banyak dalam sekresi air liur mukus, vagina, air susu, sekresi selcer & paru, semen Bekerja lokal lebih banyak IgE: Berperan dalam respon alergi Terstimulasi juga pada infeksi parasit IgD: Peranya kurang diketahui IMUNITAS Imunitas inheran/bawaan Pasif : imunintas yang diberikan (transfer antibodi dari orang lain atau antitoxin yang telah disiapkan) Ex: antitoxin difteria, IgG melalui plasenta, IgA melalui asi Aktif : respon imun seluler & humoral setelah terpajan mikroorganisme atao toksin Status imun janin & bayi baru lahir Imunitas seluler (sel T) berawal di dalam rahim Respon imun primer (IgM) terhadap mikroorganisme dapat dirangsang didalam janin pd trimester ke III Respon imun (IgG, IgA) Fagositosis neutrofil & makrofag, & zat-zat lain belum ada signifikan sampai 6 -8 bl post lahir (janin & bayi baru lahir rentan infeksi) Antibodi IgG dalam uterus ibu secara aktif pindah melinyasi sel-sel placenta & terdeteksi dalam tubuh bayi minimal 6 bl setelah lahir (menghasilkan imunitas pasif terhadap mikroorganisme bagi bayi & janin) IgA & imunologlobulin lannya sampai ke bayi melalui asi