Anda di halaman 1dari 36

Sistem Pertahanan Tubuh

Dra Lilis Ernawati, M.Agr


NIP: 19630329 198703 2 006

SMA TA’MIRIYAH SURABAYA (TERAKREDITASI-A)


JALAN INDRAPURA : 2 SURABAYA
Sistem Pertahanan Tubuh
(IMMUNITAS/IMMUNIS = BEBAS DARI SESUATU)

FUNGSI:
• Melindungi tubuh dari serangan benda
asing atau bibit penyakit yang masuk ke
dalam tubuh, berupa mikroorganisme
patogen (virus, bakteri, dan jamur)
Ada 2 sistem pertahanan tubuh
• Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
Pertahanan pertama
1. kulit Pertahanan Fisik
2. membran mukosa
3. rambut hidung dan silia - Pertahanan mekanik
4. cairan sekresi kulit, membran mukosa- P. kimiawi
Pertahanan kedua
1. Inflamasi
2. sel-sel fagosit
3. protein anti mikroba
• Sistem pertahanan tubuh spesifik
Pertahanan ketiga
1. Limfosit
2. Antibodi
Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
• Pertahanan di permukaan tubuh
1. Pertahanan fisik
Merupakan lapisan terluar tubuh yang
menghalangi jalan masuknya patogen ke dalam
tubuh
Kulit
mengandung j. Epitel, air dan keratin
Fungsi: mempersulit masuknya patogen dan
menghambat pertumbuhan patogen
Membran mukosa
Pada saluran digesti,respirasi,kelamin
Fungsi: meghalangi masuknya patogen
Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
2. Pertahanan mekanik
Rambut hidung
Fungsi: menyaring udara yang dihirup dari
partikel berbahaya maupun mikroorganisme
Silia pada trakhea
Fungsi: menyapu partikel berbahaya yang
terperangkap dalam lendir agar dapat
dikeluarkan bersama air ludah
Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
3. Pertahanan kimiawi
sekret yang dihasilkan kulit (minyak, keringat)
Fungsi: memberi suasana asam pH 3-5 sehingga
menghambat pertumbuhan mikroorganisme
mukosa mengandung enzim lisosim, saliva, air mata
Fungsi: membunuh bakteri
4. Pertahanan biologis
Populasi bakteri tidak membahayakan
Fungsi: kompetisi nutrisi dengan bakteri patogen
Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
• Inflamasi (Respon peradangan)
Merupakan respon terhadap kerusakan jaringan
(tergores, terbentur keras)
Mekanisme:
1. Luka – merangsang mastosit mengeluarkan
histamin dan prostaglandin
2. terjadi perpindahan sel-sel fagosit (neutrofil dan
monosit) ke jaringan terinfeksi
3. sel fagosit memakan patogen
Fungsi bagi sistem pertahanan tubuh:
1. Mencegah infeksi ke jaringan lain
2. Mempercepat proses penyembuhan
3. Sinyal adanya bahaya pada monosit dan neutrofil
Mekanisme pertahanan tubuh melalui
Inflamasi (peradangan)
Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
• Fagositosis
merupakan peristiwa sel menelan sel atau zat lain
setelah mendapat sinyal kimiawi dari jaringan yang
terinfeksi patogen
Neutrofil
memasuki jaringan yang terinfeksi dan menelan
patogen
Monosit
setelah masuk ke jaringan berubah menjadi makrofag
lalu menelan patogen
Mengapa tubuh mengalami demam
ketika terinfeksi patogen?
• Karena makrofag melepaskan senyawa pirogen
• Pirogen berfungsi memberikan sinyal kepada
hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh
• Naiknya suhu bertujuan menghambat
pertumbuhan mikroba patogen sehingga mudah
dilumpuhkan
Bagaimana cara makrofag (big eaters)
membunuh patogen?
• Menyelubungi patogen dengan kaki semu
(pseudopodia)
• Menelan patogen (fagositosis)
• Menghancurkan patogen dengan bantuan
lisosom
• Terbentuk nanah (neutrofil , sel fagosit yang
hidup atau mati, sel tubuh dan patogen yang
mati)
• Indikator bahwa infeksi telah sembuh
Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
• Protein antimikroba
Protein komplemen
membunuh bakteri dengan membuat lubang
pada dinding sel dan membran sel bakteri.
Protein komplemen
Sistem pertahanan tubuh non-spesifik
• Interferon
• Dihasilkan oleh sel yang terinfeksi virus
• Senyawa yang dihasilkan ketika virus
memasuki tubuh melalui kulit dan selaput lendir
• Berikatan dengan sel yang tidak terinfeksi
membentuk zat yang mampu mencegah
replikasi sehingga serangan virus dapat
dicegah
Sistem pertahanan tubuh spesifik
(sistem imun)
• Merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu
yang masuk ke dalam tubuh setelah berhasil melewati
sistem pertahanan tubuh non – spesifik
• Komponen sistem kekebalan tubuh
Limfosit sel ᵝ
Proses pembentukan dan pematangan di sumsum tulang
Berperan pembentukan kekebalan humoral dengan
membentuk antibodi
sel ᵝ plasma: membentuk antibodi
sel ᵝ pengingat: mengingat antigen , menstimulasi sel ᵝ plasma
sel ᵝ pembelah: membentuk sel ᵝ plasma dan sel ᵝ pengingat
Sistem pertahanan tubuh spesifik
(sistem imun)
• Limfosit sel T
Proses pembentukan di sumsum tulang dan pematangan
di sel timus
Peran:
• pembentukan kekebalan seluler dengan cara
menyerang sel penghasil antigen secara langsung
• Membantu produksi antibodi oleh sel ᵝ plasma
• Sel Tpembunuh: menyerang patogen
• Sel T pembantu: membentuk sel T lain dan sel ᵝ plasma
Serta mengaktivasi makrofag untuk fagositosis
• Sel T supresor: menghentikan respon imun
Antibodi
• Merupakan senyawa protein yang berfungsi
melawan antigen dengan cara mengikatnya dan
selanjutnya dihancurkan oleh makrofag
• Bersifat spesifik
• Tersusun atas 2 macam rantai polipeptida yang
identik (2 rantai ringan dan 2 rantai berat)
• Keempat molekul antibodi dihubungkan oleh
ikatan disulfida
• Bentuk molekul seperti huruf Y
Struktur antibodi
Tipe-tipe antibodi
No Tipe Karakteristik
1. IgM Dilepaskan ke aliran darah saat infeksi I (respon
kekebalan primer
2. IgG Respon kekebalan sekunder mengalir melalui darah dan
plasenta, kekebalan pasif
3. IgA Pada air mata,air ludah,keringat,membran mukosa.
Mencegah infeksi pada permukaan ,mencegah kematian
bayi akibat infeksi saluran pencernaan
4. IgD Pada permukaan limfosit ᵝ sebagai reseptor dan
marangsang pembentukan antibodi oleh sel ᵝ plasma
5., IgE Pada basofil dalam darah dan mastosit jaringan.
Merangsang sel melepaskan histamin dan terlibat dalam
reaksi alergi
Respon kekebalan tubuh terhadap antigen
Kekebalan Humoral (antibody mediated immunity)
• Respon kekebalan primer
Antibodi yang dihasilkan sel ᵝ plasma yang terdapat dalam
cairan darah dan limfe akan mengikat antigen sehingga
memudahkan makrofag menangkap dan menghancurkan
patogen.
•Respon kekebalan sekunder
Antibodi yang dihasilkan sel ᵝ plasma yang dibentuk oleh sel ᵝ
pengingat akan mengikat antigen yang sama yang masuk
kembali ke dalam tubuh.
Responnya lebih cepat karena adanya memori immunologi
Kekebalan Humoral
Kekebalan seluler (Cell mediated immunity)

• Kekebalan yang melibatkan sel T pembunuh yang


akan menyerang dan menghancurkan sel asing
secara langsung dengan cara merusak membran
sel
• Apabila infeksi telah berhasil ditangani, sel T
supresor akan menghentikan respon kekebalan
dengan cara menghambat aktivitas sel T
pembunuh dan membatasi produksi antibodi
yang dihasilkan sel ᵝ plasma
Jenis-jenis kekebalan tubuh
• Kekebalan Aktif
Merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh
tubuh itu sendiri
Kekebalan Aktif Alami
Kekebalan yang diperoleh setelah seseorang
mengalami sakit akibat infeksi suatu kuman
penyakit
Kekebalan Aktif buatan
kekebalan yang diperoleh melalui vaksinasi
Jenis-jenis kekebalan tubuh
• Kekebalan pasif
Merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima
antibodi dari luar
Kekebalan pasif alami
• Bayi setelah menerima antibodi dari ibunya melalui
plasenta saat masih berada di dalam kandungan
• Pemberian ASI pertama (kolostrum) yang banyak
mengandung antibodi
Kekebalan pasif buatan
• Menyuntikkan antibodi yang diekstrak dari satu individu
ke tubuh orang lain sebagai serum
• Pemberian serum antibisa pada orang yang dipatuk ular
berbisa
Gangguan pada sistem kekebalan tubuh
• Alergi (Hipersensitivitas)
Merupakan respon imun yang berlebihan terhadap suatu
senyawa yang menimbulkan alergi (alergen) yang masuk
ke dalam tubuh
Mekanisme :
• Alergen masuk ke dalam tubuh
• Alergen merangsang sel ᵝ plasma mensekresi antibodi
IgE
• IgE berikatan dengan mastosit – alergen yang masuk ke
dalam tubuh untuk kedua kali akan berikatan dg IgE
• Sel mastosit melepaskan histamin
• Respon inflamasi mengakibatkan timbul alergi (bersin,
kulit gatal, mata berair, hidung berlendir,sulit napas)
Gangguan pada sistem kekebalan tubuh
• Autoimunitas
Merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat
antibodi yang diproduksi justru yang menyerang sel-sel
tubuh sendiri dengan sel asing karena gagalnya
pematangan sel T di kelenjar timus
Diabetes millitus
Antibodi yang menyerang sel-sel ᵝ di pankreas yang
menghasilkan insulin
Myasthemia gravis
Antibodi yang menyerang otot lurik
Adisson’s disease
antibodi yang menyerang kelenjar adrenalin sehingga
tubuh kehilangan berat badan, kadar gula rendah, mudah
lelah, pigmentasi kulit meningkat
Autoimunitas
Myasthenia Gravis
Addison disease
Aquired Immuno Deficiency Syndrome

• Merupakan kumpulan berbagai penyakit


oleh melemahnya sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh infeksi virus
HIV , Virus tersebut menyerang sel T
pembantu sehingga mengakibatkan
kemampuan tubuh melawan kuman
penyakit menjadi berkurang
Struktur HIV
Grafik konsentrasi sel T dan konsentrasi HIV
dalam darah
Thank You

Anda mungkin juga menyukai