Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

WEB OF CAUTION DEMAM BERDARAH DENGUE

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH :

MERSA HERAWATI
(2012.C.03B.0037)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP PALANGKARAYA


JURUSAN S-1 KEPERAWATAN PROGRAM B ANGKATAN III
TAHUN 2013
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, LJ, 1998, Diagnosa Keperawatan; aplikasi praktik klinik, EGC: Jakarta.
Doengoes,ME, 2001, diagnosa keperawatan, EGC: Jakarta.

http://ners-asfibuton.blogspot.com/2012/03/askep-dhf.html

Hidayat, Aziz Alimul A. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak jilid.2. Salemba Medika :
Jakarta

Nasrul, Effendi. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. EGC : Jakarta

Noer, Sjaifoellah dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien. Monica Ester : Jakarta.

Suriadi & Yuliani, Rita. 2001. Buku Pegangan Praktek Klinik : Asuhan Keperawatan pada Anak.
Sagung Seto : Jakarta
etiologi

Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes
Albopictus dan Aedes Aegepty )

definisi
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegepty
(Christantie Efendy,1995 ).

patofisiologi
Nyamuk membawa virus dengue

Virus masuk ke dalam tubuh manusia

Terbentuk kompleks antigen-antibodi

Masuk ke hati
Aktivasi sistem komplemen C3 dan C5 dan
akan melepaskan C3a dan C5a
Virus berkembang biak Melepaskan
Peregangan selaput hati prostaglandin

hepatomegali Agregasi trombosit Melepaskan histamin


Merangsang
nyeri hipotalamus
Perut terasa penuh trombositopenia Peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler

hipertermi
Risiko perdarahan Peningkatan plasma merembes ke luar
Tidak nafsu makan,
Anoreksia (Uji tourniquet positif vaskuler
muntah Hematemesis, melena,
Epistaksis, perdarahan gusi
Petekia, purpura, ekimosis Risiko
Hipovolemik dan kekurangan cairan
Risiko
Risiko tinggi pemenuhan nutrisi Cairan merembes ke hipotensi
kekurangan cairan
kurang dari kebutuhan tubuh pleura
Risiko syok hipovolemik
(Nadi tidak teraba, akral dingin, Kulit dingin, pucat,
dan vena kulit kolaps,Takikardia,Hipotens,Oliguria hemokonsentrasi
Kerja paru-paru
terganggu
Risiko syok
hipovolemik

Penumpukan
sputum

Jalan napas
tidak efektif

Manifestasi klinis Komplikasi Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan


1. Demam tinggi selama 5 7 hari 1. syok hipovolemia 1. Darah lengkap : trombositopenia, 1. Medik
2. Mual, muntah, tidak ada nafsu 2. Dengue Syock Sindrom hemokonsentrasi
a. DHF dengan Renjatan
makan 3. anoreksia jaringan 2. Serologi : uji HI (hemoagutination
3. Perdarahan terutama perdarahan inhibition test). b. DHF tanpa Renjatan
4. perdarahan terjadi karena
bawah kulit, ptechie. 3. Rontgen thoraks : effusi pleura
trombositopenia, menurunnya
4. Nyeri otot
fungsi trombosit dan menurunnya 2. Keperawatan
5. Sakit kepala.
6. Tanda-tanda renjatan (sianosis,
factor koagulasi
kulit lembab dan dingin, tekanan 5. asidosis metabolic
darah menurun, gelisah, capillary 6. kematian
refill lebih dari dua detik, nadi cepat
dan lemah).
B1 B2 (blood) B3 B4 (bladder) B5 B6 (bone)
(breathing) (brain) (bowel))
Peningkatan plasma merembes ke Aktivasi sistem komplemen viremia Evaporasi hepatomegali Metabolisme
luar vaskuler berlebihan dan meningkat
C3 dan C5 dan akan
kurangnya
melepaskan C3a dan C5a asupan cairan
Terbentuk kompleks Ketidakseimb
Cairan merembes ke Perut terasa penuh
antigen-antibodi angan suplai
pleura Hipovolemik Perubahan pola dan
dan hipotensi Agregasi trombosit eliminasi urin Tidak nafsu makan penggunaan
Aktivasi sistem Intervensi : Anoreksia o2 serta
Kerja paru- komplemen C3 dan C5 1. Pantau dan eliminasi muntah
urin, meliputi pemasukatan
paru terganggu trombositopenia dan akan melepaskan nutrisi tidak
Risiko syok frekuensi, Risiko
C3a dan C5a Risiko tinggi pemenuhan nutrisi adekuat
hipovolemik konsistensi, bau, kekurangan
volume dan warna cairan kurang dari kebutuhan tubuh
Penumpukan Intervensi : MK : Risiko
dengan tepat. Intervensi ; Intervensi :
sputum 1. Monitor keadaan perdarahan Melepaskan kelemahan
2. Ajarkan pasien untuk 1. Kaji 1. Kaji keluhan mual, sakit menelan,
umum pasien Intervensi : prostaglandin berespon segera keadaan dan muntah yang dialami pasien
2. Observasi tanda- 1. Beri penjelasan
terhadap kebutuhan umum 2. Kaji cara / bagaimana makanan
MK : tanda vital tiap 2 untuk segera eliminasi MK: Intoleransi
pasien dihidangkan
Jalan napas tidak sampai 3 jam melapor bila ada Merangsang aktivitas
efektif (lemah, 3. Berikan makanan yang mudah
3. Monitor tanda tanda perdarahan hipotalamus Intervensi :
Intervensi : pucat, ditelan seperti bubur
perdarahan lebih lanjut 1. Kaji keluhan pasien
1. Kaji bunyi paru, takikardi) 4. Berikan makanan dalam porsi kecil
4. Lapor dokter bila 2. Monitor tanda 2. Kaji hal-hal yang
frekuensi napas, MK: hipertermi 2. Catat dan frekuensi sering
kedalaman dan usaha tampak syok penurunan mampu atau yang tidak
Intervensi intake dan 5. Ukur berat badan pasien setiap
2. Observasi terhadap hipovolemik. trombosit yang mampu dilakukan oleh
1. Kaji saat timbulnya demam Peregangan selaput hati
output. minggu
sianosis 5. trombosit disertai gejala pasien.
2. Observasi tanda vital (suhu, nadi, 3. Observasi 6. Berikan obat-obatan antiemetik
3. Oksigenasi bila 6. Berikan transfusi klinis. 3. Bantu pasien untuk
perlu tensi, pernafasan) setiap 3 jam tanda-tanda sesuai program dokter.
sesuai program memenuhi kebutuhan
MK: nyeri 7. Catat jumlah / porsi makanan yang
dokter 3. Anjurkan pasien untuk banyak syock. aktivitasnya sehari-hari
Intervensi : dihabiskan oleh pasien setiap hari
7. Chek minum (2,5 liter/24 jam 4. Anjurkan sesuai tingkat
1. Kaji tingkat nyeri yang 8.
haemoglobin, 4. Berikan terapi cairan intravena dan keterbatasan
dialami pasienpasien untuk
hematokrit, obat-obatan sesuai program dokter banyak 4. Letakkan barang-
2. Berikan obat-obat
trombosit 5. Anjurkan untuk tidak memakai minum. barang di tempat yang
analgetik
selimut dan pakaian yang tebal mudah terjangkau oleh
5. Berikan
3. Alihkan perhatian pasien
6. Berikan kompres hangat pasien
dari rasa nyeri.cairan
4. Berikan posisiintravena
yang
sesuai
nyaman, usahakan
situasi ruanganprogram
yang
tenang. dokter

Anda mungkin juga menyukai