DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................7
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
A. Definisi..........................................................................................................9
B. Anatomi Fisiologi.........................................................................................9
C. Etiologi........................................................................................................14
D. Klasifikasi...................................................................................................15
E. Manifestasi Klinis.......................................................................................16
F. Patofisiologi................................................................................................17
G. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................17
H. Komplikasi..................................................................................................18
I. Penatalaksanaan..........................................................................................18
J. Konsep Dasar Keperawatan........................................................................22
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN 32
PRE EKLAMPSI BERAT 32
A. Pengkajian Antenatal..................................................................................32
Data Fokus..........................................................................................................36
Analisa Data.......................................................................................................37
Diagnosa Keperawatan.......................................................................................39
Intervensi Keperawatan......................................................................................40
Catatan Perkembangan.......................................................................................44
BAB IV PEMBAHASAN 48
A. Pengkajian...................................................................................................48
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................50
C. Intervensi.....................................................................................................50
D. Implementasi...............................................................................................51
E. Evaluasi.......................................................................................................53
BAB V PENUTUP 54
B. SARAN.......................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nomor satu di Asia. Salah satu penyebab kematian dari ibu melahirkan
2
sangat lebar antara daerah kaya dan miskin, perkotaan
28%, eklampsia 12%, abortus 13%, sepsis 15%, partus lama 18%, dan
Sulawesi Utara, kasus kematian ibu tahun 2015 terdapat 71 kasus yang
mulai dari tahun 2009 sampai dengan 2015, tidak mengalami perubahan
yang berarti. Angka ini stagnan pada posisi 15-17 kasus kematian ibu per
tahun. Hal ini tentu harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah,
karena selain AKI yang stagnan, Padang juga merupakan kota dengan
3
jumlah AKI tertinggi di Sumatera Barat (Dinas Kesehatan Kota Padang,
sebanyak 92 data dan di dapat juga data pada tahun 2019 dari bulan
berat .
adalah perdarahan 27%,pre eklamsia dan eklamsia 14% infeksi 11% partus
kematian ibu akibat pre eklamsia sebesar 17% dan di Indonesia sebanyak
B. Rumusan Masalah
dengan PEB “
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
keperawatan yang bisa dilakukan pada pasien dengan PEB pada Ny. R
2. Tujuan Khusus
4
b. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan PEB pada Ny.R
pada Ny.R
Ny.R
pada Ny.R
yang ada
D. Manfaat Penulisan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein
B. Anatomi Fisiologi
disebabkan oleh efek khusus dari hormon. Perubahan ini terjadi dalam
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah
6
advokat, agak gepeng.Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat
dan pada akhir kehamilan kembali seperti semula, lonjong seperti telur.
dengan pusat.
e. Kehamilan 20 minggu, fundus uteri 2-3 jari di bawah pusat.
f. Kehamilan 24 minggu, fundus uteri kira-kira setinggi pusat.
g. Kehamilan 28 minggu, fundus uteri 2-3 jari di atas pusat.
h. Kehamilan 32 minggu, fundus uteri pertengahan umbilicus dan
prosessus xypoideus.
i. Kehamilan 36-38 minggu, fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah
prosessus xypoideus.
j. Kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali kira-kira 3 jari di
2. Vagina
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon
Hal. 95)
3. Ovarium
7
minggu.Namun akan mengecil setelah plasenta terbentuk, korpus
laun fungsi ini akan diambil alih oleh plasenta. (Wiknjosastro, H. 2006.
Hal .95)
4. Payudara
Payudara akan mengalami perubahan, yaitu mebesar dan tegang
5. Sistem Sirkulasi
6. Sistem Respirasi
Hal. 96)
7. Traktus Digestivus
8
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea)
dijumpai gejala muntah pada pagi hari yang dikenal sebagai moorning
8. Traktus Urinarius
oleh uterus yang membesar sehingga ibu lebih sering kencing dan ini
akan hilang dengan makin tuanya kehamilan, namun akan timbul lagi
9. Kulit
terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, dikenal sebagai
15-20 %.Kelenjar gondok juga tampak lebih jelas, hal ini ditemukan
9
mammae, dan untuk janin, serta disimpan pula untuk laktasi
minggu kedua (0,4 kg/minggu dalam trimester akhir) jadi totalnya 12,5
C. Etiologi
penyakit ini adalah spasmus arteriole, retensi Na dan air dan coogulasi
intravaskulaer.
10
1. Vasospasmus menyebabkan :
a. Hypertensi
b. Pada otak (sakit kepala, kejang)
c. Pada placenta (solution placentae, kematian janin)
d. Pada ginjal (oliguri, insuffisiensi)
e. Pada hati (icterus)
f. Pada retina (amourose)
2. Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab
preeklamsia yaitu :
a. Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,
D. Klasifikasi
1. Preeklamsi Ringan :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang di ukur pada posisi
11
d. Adanya gangguan serebri, gangguan visus, dan rasa nyeri pada
efigastrium
e. Terdapat edema paru dan sianosis
E. Manifestasi Klinis
F. Patofisiologi
12
sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation
( IUGR ).
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Komplikasi
prematuritas.
I. Penatalaksanaan
janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.
2. Penatalaksanaan Pre-Eklampsia Berat
13
a. Dapat ditangani secara aktif atau konservatif. Aktif berarti :
lebih dari 160 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 110
14
tambahan 10 mg lagi. Terminasi kehamilan : bila penderita belum
langsung terminasi.
d. Menjelaskan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam
15
J. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data Biografi
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau >
35 tahun,
b. Riwayat Kesehatan
1) keluhan Utama : biasanya klien dengan preeklamsia mengeluh
eklamsia sebelumnya
5) Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan
16
2) Sirkulasi
Gejala : Biasanya terjadi penurunan oksegen.
3) Abdomen
Gejala :
Inspeksi :Biasanya Perut membuncit sesuai usia kehamilan aterm,
celup, oliguria
5) Makanan / cairan
Gejala :Biasanya terjadi peningkatan berat badan dan penurunan ,
muntah-muntah
Tanda :Biasanya nyeri epigastrium,
6) Integritas ego
Gejala :Perasaan takut.
Tanda : Cemas.
7) Neurosensori
Gejala :Biasanya terjadi hipertensi
Tanda :Biasanya terjadi kejang atau koma
8) Nyeri / kenyamanan
Gejala :Biasanya nyeri epigastrium, nyeri kepala, sakit kepala,
Whezing, sonor.
Tanda :Biasanya ada irama teratur atau tidak, apakah ada bising
atau tidak.
10) Keamanan
Gejala :Apakah adanya gangguan pengihatan, perdarahan spontan.
11) Seksualitas
Gejala :Status Obstetrikus
17
f. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : baik, cukup, lemah
2) Kesadaran : Composmentis (e = 4, v = 5, m = 6)
3) Pemeriksaan Fisik (Persistem)
4) Sistem pernafasan
Pemeriksaan pernapasan, biasanya pernapasan mungkin kurang,
kurang dari 14x/menit, klien biasanya mengalami sesak sehabis
melakukan aktifitas, krekes mungkin ada, adanya edema paru
hiper refleksia klonus pada kaki.
5) Sistem cardiovaskuler
Inspeksi :Apakah Adanya sianosis, kulit pucat, konjungtiva
anemis.
Palpasi
a) Tekanan darah :
Biasanya pada preeklamsia terjadi peningkatan TD, melebihi
pada payudara.
c) Genetalia
Inspeksi : adakah pengeluaran pervaginam berupa lendir
tidak.
d) Abdomen
18
e) Palpasi : untuk mengetahui tinggi fundus uteri, letak janin,
kontraksi uterus
K. Data Fokus
1. Data Subyektif
1. Biasanya ibu mengeluh Panas
2. Biasanya ibu mengeluh sakit kepala
3. Biasanya ibu mengeluh nyeri kepala
4. Biasanya ibu mengeluh nyeri perut akibat fotal distress pada
janin
5. Biasanya ibu mengeluh tegang pada perutnya
6. Biasanya mengeluh nyeri
7. Skala nyeri (2-4)
8. Klien biasanya mengatakan kurang nafsu makan
9. Klien biasanya sering mual muntah
10. Klien biasanya sering bertanya
11. Klien biasanya sering mengungkapkan kecemasan
2. Data Obyektif
19
h. Biasanya klien tampak kurus,
i. biasanya klien tampak lemah, konjungtiva anemis.
j. Tonus otot perut tampa tegang
k. Biasanya ibu tampak meringis kesakitan
l. Biasanya tamapa cemas
m. Biasanya DJJ bayi cepat >160
n. Bisanya ibu tampak meringis kesakitan
o. biasanya ibu tampak cemas
p. Bianyasa skala nyeri 4 = nyeri berat (skala nyeri 1-5)
q. aktivitas janin menurun
r. DJJ meningkat >160
L. Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
20
biologi c. kekuatan yang terpilih (sudah
menggenggan dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
e. Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN
PRE EKLAMPSI BERAT
A. Pengkajian Antenatal
1. PENGKAJIAN
Nama : Ny.R
Umur : 41 Tahun
Alamat : Jl. Raya Sungai Pua No. 115 Kp. Baru Jr Limo,
21
BB/TB : 92 kg/ 150 cm
BB Sebelum Hamil : 81 kg
Masalah Kesehatan Khusus : tidak ada
Obat- obatan : tidak ada
Alergi obat atau makanan : tidak ada alergi
Frekuensi BAK : 10 x sehari
Frekuensi BAB : 1 x sehari
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. keluhan Utama :
1) Nyeri pinggang menjalar ke ari ari semenjak 6 yang lalu jam
SMRS
2) Keluar lendir bercampur darah
3) Keluar air air (-)
4) Sakit kepala, pusing, mual
5) Demam
6) Cemas
b. Riwayat kesehatan sekarang
Terjadi peningkatan tensi, oedema, pusing, nyeri epigastrium, mual
e.
Riwayat KB
Tidak menggunakan kb
f. Pola nutrisi
Sebelum sakit : 3-4 x dalam sehari
Jenis makanan : nasi ,sayuran ,buah buahan
Sedang sakit : 2 x dalam sehari
Jenis makanan : nasi,sayur, buah buahan
g. Psiko sosial spiritual
Tidak ada pantangan makanan dan lain lain
4. PEMERIKSAAN FISIK
22
a. Keadaan Umum : sedang
b. Kesadaran : Composmentis (e = 4, v = 5, m = 6)
c. Pemeriksaan Fisik
- Kepala :bersih ,tidak ada ketombe
- Mata : konjungtiva ananemis ,sklera tidak ikterik
- Hidung : bersih
- Mulut : mukosa bibir kering
- Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
- Dada : simetris
- Payudara : adanya nyeri tekan pada payudara,papilla mamae
menonjol,areola melebar
- Abdomen
Leopold I : tinggi fundus uteri ½ antara pusat px
Leopold II :di sebelah kiri Teraba keras, bulat dan melenting
(bokong )
Leopold III : tidak teraba
Leopold IV : bagian terbawah tidak ada teraba
- Ekstremitas : Adanya edema pada ke 2 kaki
23
3) Khlorida : 108.6 mEq/l
4) Hb : 8.5
5) Ht : 25.2
6) Leukosit ; 9810
7) Trombo : 238000
USG
g. Pemberian Terapi
1) IUVD RL + MgSO4
2) Paracetamol
3) Ceftriaxon
4) Vit C
5) SF
B. LAPORAN PERSALINAN
1. PRE OP
a. Tanggal : 29 Oktober 2019 jam 00.35 WIB
b. Diagnosa : G4 P2 A1 H2 aterm 38-39 minggu + letak
lintang + PEB
c. Indikasi operasi : PEB
d. Vital Sign : TD : 170/100 mmHg, N : 90x/menit,RR :
2x/menit S: 38,0 ºC
2. POST OP
a. Bayi
1) Bayi Lahir jam : 00.53 WIB
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Nilai APGAR : Menit I : 6 Menit V : 8
4) Suhu : 37.0 ºC
5) Anus : Berlubang
6) Perawatan tali pusar : Ada
7) Perawatan Mata : Ada (Gentamicin)
8) Injeksi Vit K : Ada
9) Berat badan : 4000 gram
10) Panjang badan : 51 cm
11) Lingkar kepala : 33 cm
12) Lingkar dada : 32 cm
13) Lingkar perut : 28 cm
14) Lingkar lengan : 11 cm
b. Ibu
1) Keadaan umum : sedang
2) Kesadaran : CM
3) TD: 130/90 Mmhg Nadi : 80x/mnt RR : 20x/mnt S :36,7 C
C. Data Fokus
24
1 jam yang lalu b. Pasien tampak menahan
b. Ibu mengatakan nyeri pada nyeri
bagian vagina c. Skala nyeri 4-5
c. Ibu mengatakan tidak kuat d. Pasien dilakukan SC
menahan sakit di perut dan e. Ibu tampak lemah
pinggang f. Pasien tampak sesak
d. Ibu mengatakan badan terasa g. Aktivitas pasien tampak
lemas dibantu keluarga
e. Ibu mengatakan keluar darah h. TD : 170/100 mmHg, N :
dari daerah kemaluan 90x/menit,RR : 27 x/menit ,
f. Pasien mengatakan kepala S: 38,0 ºC
pusing, dan sakit kepala i. Ibu tampak tegang dan
pasien mengatakan nyeri ulu cemas
hati j. Ibu tampak pusing karena
g. Pasien mengatakan mual penglihatannya kabur
h. Pasien mengatakan perutnya - TD : 170/100 mmHg, N :
tegang dan cemas 90x/menit,RR : 2x/menit S:
i. Pasien mengatakan 38,0 ºC
penglihatan kabur
j. Ibu mengatakan deman -
k. Ibu mengatakan tidak nafsu
makan
D. Analisa Data
Pre Op
DS :
- Ibu mengatakan nyeri
Pada bagian pinggang
dan menjalar ke ari ari
DO
25
2 DS :
- Pasien mengatakan Defisit nutrisi
tidak mau makan ( Faktor biologis )
- Pasien mengatakan Gangguan mencerna
mual Makanan
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak mual
- Pasien sudah di
puasakan
- TD : 170/100 mmHg,
N : 90x/menit,RR :
2x/menit S: 38,0 ºC
DS :
- Pasien mengatakan
cemas terhahap
penyakitnya
DO :
3 - Pasien tampak ce,as Status kesehatan Ansietas
dan tegang
- TD : 170/100 mmHg,
N : 90x/menit,RR :
2x/menit S: 38,0 ºC
POST OP
DS :
- Ibu mengatakan nyeri
dibagian luka operasi
DO :
4 Luka operasi Nyeri
- Pasien dilakukan SC
Terdapat luka sayatan
bekas operasi
- TD: 130/90 Mmhg
- Nadi :80x/mnt
- RR: 20X/mnt
S : 36,7 C
26
operasi terasa sakit
DO :
- Pasien dilakukan SC
- Terdapat luka di perut
- Pasien tampak atifitas
dibantu keluarga
- TD: 130/90 Mmhg
- Nadi :80x/mnt
- RR: 20X/mnt
- S : 36,7 C
DS :
- klien mengatakan
lemas, kepala kadang-
kadang pusing.
DO :
- klien tampak lemas. Tindakan SC Intoleransi
6 - ADL dibantu oleh ( luka insisi ) mobilitas fisik
keluarga.
- TD: 130/90 Mmhg
- Nadi :80x/mnt
- RR: 20X/mnt
- S : 36,7 C
DS :
- Ibu mengatakan
keluar darah sedikit
dari bekas luka
operasi
7 DO : Resiko
Tindakan
- Terdapat luka operasi pembedahan perdarahan
- TD: 130/90 Mmhg
- Nadi :80x/mnt
- RR: 20X/mnt
- S : 36,7 C
E. Diagnosa Keperawatan
PRE Op :
POST OP :
27
2. Resiko infeksi b.d luka operasi
3. Intoleransi aktivitas b.d Tindakan SC ( luka insisi )
4. Resiko perdarahan b.d tindakan pembedahan
F. Intervensi Keperawatan
28
Status kesehatan berkurang atau hilang - Jelaskan mekanisme
Kriteria Hasil : proses persalinan
- Ibu tampak tenang - gali dan tingkatkan
- Ibu kooperatif terhadap mekanisme koping ibu
tindakan perawatan yang efektif.
- Ibu dapat menerima - Beri support system
kondisi yang dialami pada ibu.
sekarang
29
sesudah tindakan
Monitor tanda dan
gejala infeksi
Kaji suhu tubuh
pasien
Tingkatkan intake
nutrisi
6. Risiko Tujuan : resiko Amati insisi dan
Perdarahan b.d perdarahan teratasi luka untuk perdarahan
tindakan Mengalami yang tampak
pembedahan perdarahan minimal Amati proses
atau tidak ada penyembuhan luka
perdarahan yang Amati balutan
tampak (mis, jahitan untuk perdarahan
tidak lebih dari satu yang tampak
balutan setiap 4 jam) Pantau tanda-
Mempunyai tanda vital, terutama
tekanan darah, nadi, tekanan darah, dan
dan pernapasan nadi
dalam batas normal. Periksa kadar
hemoglobin dan
kematokrit
G. Catatan Perkembangan
30
Nyeri semakin hebat O:
Menggunakan strategi Skala nyeri 4-5
komunikasi terapeutik Pasien tampak
Mengajarkan teknik meringis
non farmakologi
seperti teknik A: Nyeri
relaksasi tarik nafas
dalam P: Intervensi
Pasien melakukan dilanjutkan
teknik relaksasi tarik
nafas dalam
2 Selasa, 29 Defisit nutrisi Maajemen nutrisi S:
Oktober 2019 b.d faktor - Kaji adanya alergi - Pasien mengatakan
Pukul : 00.00 biologis makanan tidak mau makan
WIB ( gangguan - Kaji makanan yang - Pasien
mencerna ) disukai pasien mengatakan mual
- Anjurkan makan O:
sedikit tapi sering - Pasien tampak mual
Anjurkan - Pasien tampah
kolaborasi dengan lemah
ahli gizi - Pasien tampak tidak
menghabiskan
makanannnya
-
A : defisit nutrisi
P : Intervensi
dilanjutkan
3 Ansietas b.d - Kaji tingkat kecemasan S:
Selasa / 29 status ibu Ibu mengatakan cemas
Oktober 2019 kesehatan - Jelaskan mekanisme terhadap penyakitnya
Pukul :00.00 proses persalinan sekarang
WIB - gali dan tingkatkan
O:
mekanisme koping ibu ibu tampak cemas dan
yang efektif. tegang
- Beri support system
pada ibu. A:
Ansietas
P : intervensi dilanjutkan
31
dalam
P: Intervensi
dilanjutkan
5 Resiko infeksi Pertahankan tehnik S:
Rabu , 30 berhubungan aseptic Pasien mengatakan
Oktober 2019 dengan adanya Pertahankan tehnik luka post sc berdarah
Pukul : 12.15 luka operasi isolasi O:
WIB Batasi pengunjung terdapat luka operasi
bila perlu A:
Cuci tangan Resiko infeksi
sebelum dan
sesudah tindakan P:
Monitor tanda dan Intervensi dilanjutkan
gejala infeksi
Kaji suhu tubuh
pasien
Tingkatkan intake
nutrisi
6
rabu, 30 Risiko Amati insisi dan S:
Oktober 2019 Perdarahan luka untuk O : - terdapat luka
b.d tindakan perdarahan yang operasi
Pukul : 12.30 pembedahan tampak
WIB Amati proses A; resiko perdarahan
penyembuhan luka P : intervensi
dilanjutkan
Amati balutan
untuk perdarahan
yang tampak
Pantau tanda-tanda
vital, terutama
tekanan darah, dan
nadi
7. Rabu , 30 Intoleransi Bantu klien untuk S:
Oktober 2019 aktivitas b.d mengidentifikasi Klien
Pukul :12. 20 proses aktivitas yang mengatakan
WIB persalinan mampu dilakukan badan terasa
Bantu klien lemas
koagulasi O:
Pertahankan Klien tampak
bedrest selama lemah
perdarahan Aktivitas klien
Kolaborasi tampak dibantu
pemberian anti keluarga
perdarahan A:
jelaskan tanda dan Intoleransi
gejala perdarahan aktivitas
P:
32
Intervensi dilanjutkan
A : intervensi teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
4. kamis/ 31 Nyeri akut b.d Observasi tanda-tanda S:
Oktober 2019 luka operasi – tanda vital Klien
Pukul :12.00 Melakukan mengatakan
WIB pengkajian nyeri nyeri sedikit
secara komprehensif berkurang
Nyeri semakin hebat O:
Menggunakan strategi Skala nyeri 3-4
komunikasi terapeutik Pasien tampak
Mengajarkan teknik tidak meringis
non farmakologi lagi
seperti teknik
relaksasi tarik nafas A: intervensi teratasi
dalam sebagian
Pasien melakukan
teknik relaksasi tarik P: Intervensi
nafas dalam dilanjutkan
5 Resiko infeksi Pertahankan tehnik S:
kamis , 31 berhubungan aseptic -Ibu mengatakan
Oktober 2019 dengan adanya Pertahankan tehnik keluar darah sedikit
Pukul : 12.15 luka operasi isolasi O:
WIB Batasi pengunjung -terdapat luka operasi
bila perlu A:
Cuci tangan -Resiko infeksi
sebelum dan
sesudah tindakan P:
Monitor tanda dan -Intervensi dilanjutkan
33
gejala infeksi
Kaji suhu tubuh
pasien
Tingkatkan intake
nutrisi
6.
kamis , 31 Risiko Amati insisi dan S:
Oktober 2019 Perdarahan luka untuk perdarahan -Ibu mengatakan
b.d tindakan yang tampak keluar darah sedikit
Pukul : 12.30 pembedahan Amati proses O : - terdapat luka
WIB penyembuhan luka operasi
Amati balutan
untuk perdarahan A; resiko perdarahan
yang tampak P : intervensi
Pantau tanda-tanda dilanjutkan
vital, terutama
tekanan darah, dan
nadi
Periksa kadar
hemoglobin dan
kematokrit
P:
Intervensi dilanjutkan
34
Pukul : 11.35 (gangguan Anjurkan menghabiskan
WIB mencerna ) - kolaborasi dengan makananya
ahli gizi
O:
- Pasien tampak
sudah mau makan
A : intervensi teratasi
P : Intervensi di
hentikan
4. Jumat / 01 Nyeri akut b.d Observasi tanda-tanda S:
november luka operasi – tanda vital Klien
2019 Melakukan mengatakan
Pukul :12.00 pengkajian nyeri nyeri sudah
WIB secara komprehensif berkurang
Nyeri semakin hebat O:
Menggunakan strategi Skala nyeri 3
komunikasi terapeutik Pasien tampak
Mengajarkan teknik tidak meringis
non farmakologi lagi
seperti teknik
relaksasi tarik nafas A: masalah teratasi
dalam
Pasien melakukan teknik P: Intervensi
relaksasi tarik nafas dalam dihentikan
5. Resiko infeksi Pertahankan tehnik S:
Jumat , 01 berhubungan aseptic -Ibu mengatakan sudah
november dengan adanya Pertahankan tehnik bisa menjaga
2019 luka operasi isolasi kebersihannya
Pukul : 12.15 Batasi pengunjung O:
WIB bila perlu -Ibu tampak sudah bisa
Cuci tangan menjaga
sebelum dan kebersihannya
sesudah tindakan A:
Monitor tanda dan -intervensi teratasi
gejala infeksi
Kaji suhu tubuh P:
pasien -Intervensi dihentikan
Tingkatkan intake
nutrisi
6.
Jumat , 01 Risiko Amati insisi dan S:
Oktober 2019 Perdarahan luka untuk perdarahan -Ibu mengatakan
b.d tindakan yang tampak darahnya tidak keluar
Pukul : 12.30 pembedahan Amati proses lagi
WIB penyembuhan luka O : - tampak kondisi
Amati balutan luka suda bagus
untuk perdarahan
A; intervensi di
35
yang tampak hentikan
Pantau tanda-tanda P : intervensi
vital, terutama dihentikan
tekanan darah, dan
nadi
P:
Intervensi
dihentikan
36
BAB IV
PEMBAHASAN
Bukittinggi tahun 2019. Berdasarkan tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus yang
1. Pengkajian
kebutuhan klien sesuai dengan kebutuhan yang ada. Data yang didapat setelah
pengkajian pada Ny. R cukup sesuai dengan teori yang dibuat. Data-data tersebut
2. Keluhan utama
Dalam keluhan utama dengan tinjauan kasus tidak ada terdapat kesenjangan
pada saat dilakukan pengkajian. Pada tinjauan teori biasanya klien mengeluh
nyeri pada jalan lahir, dan pada tinjauan kasus juga ditemukan klien
37
ari semenjak 6 jam SMRS, Keluar lendir bercampur darah , Keluar air air (-) Sakit
kepala, pusing, mual , Sesak nafas apabila berakifitas , Adanya nyeri tekan pada
demam , Cemas .
seluruhnya dialami oleh pasien. Sesuai dengan data objektif dan data
karakteristik yang terdapat pada SDKI, SLKI, SIKI, yaitu sebagai berikut
PRE Op :
POST OP :
5. Intervensi
rencana asuhan keperawatan yang telah disusun oleh SDKI, SLKI, SIKI
dikembangkan berdasarkan teori yang dapat diterima secara logis dan sesuai
38
dengan kondisi pasien. Intervensi yang dilakukan adalah menagement nyeri,
begitu berarti hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor pendukung
6. Implementasi
keperawatan yang didelegasikan kepada orang tua anak. Dalam tahap ini
ini, penulis mengambil aktivitas dari beberapa jurnal penelitian yang telah
dipublikasikan.
7. Evaluasi
mencapai perkembangan yang lebih baik dan optimal, maka dari itu
sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, maka pada hari itu perawat
39
1. Pada diagnosa pertama yaitu nyeri berhubungan dengan proses
nutrisi dan diangaap masalah sudah teratasi sebagian karena tidak ada
sudah teratasi sebagian karena nyeri klien sudah berkurang dan skala
nyeri 3.
40
7. Pada diagnosa keenam yaitu intoleransi aktivitas berhubungan
dibantu keluarga dan klien masih terbaring lemah di atas tempat tidur.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penulisan kasus seminar setelah praktek
PRE Op :
POST OP :
berdasarkan teori yang dapat diterima secara logis dan sesuai dengan
dilakukan .
41
B. SARAN
pada :
1. Penulis/ Mahasiswa
Mengasah kemampuan terutama dalam penerapan memberikan
Bukittinggi.
2. Instansi Pendidikan
Sebagai bahan masukan kepada Universitas Fort De Kock
DAFTAR PUSTAKA
42
Chapman, Vicky. (2006). Asuhan Kebidanan Persalinan &
Kelahiran.Jakarta :EGC
Himpunan Kedokteran Feto Maternal POGI. (2006). Pedoman
Pengelolaan Hipertensi dalam Kehamilan di Indonesia, edisi (2). Kelompok Kerja
Penyusun
Manuaba, Ida Bagus Gede. (2010). Ilmu Penyakit Kandungan dan
KB.Jakarta :EGC
Manjoer, Arif, dkk. (2009). Kapita Selekta Edisi Ketiga Jilid
Ketiga.Jakarta :Media Aesculapius
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed rev, Jakarta:
Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. (2008). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP
Prawirohardjo, S. (2008).Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP
Robert J. M.(2007). Carl A Hubel Oxydative Stress in
Preeclampsia. AJOG, 190: 117 – 8
Sofoewan S.(2007). Preeklampsia – Eklampsia di Beberapa Rumah Sakit
diIndonesia, patogen. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran
danKesehatan esis, dan kemungkinan pencegahannya. MOGI, 27; 141 – 151.
Syaifudin.(2006). Anatomi Fisiologi.EGC. Jakarta.
Yusmardi.(2010). Perbandingan Kadar Asam Folat Serum
MaternalPreeklampsia Berat dengan Kehamilan Normal. Tesis Bagian Obgyn FK
USU : RSUP Haji Adam Malik
43