Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah

secara abnormal dan terus-menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah

yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana

mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal (Majid, 2019). Salah

satu masalah utama pada penderita hipertensi saat datang ke klinik pengobatan

setelah adanya keluhan nyeri kepala dan tengkuk. Saat ini banyak penderita

hipertensi yang mengetahui bahwa rasa nyeri tengkuk dan kepala hanya dapat

dikurangi dengan obat hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah

peningkatan tekanan darah presisten pada pembuluh darah arteri, dimana tekanan

darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada umumnya

ketika seseorang yang menderita hipertensi akan muncul tanda dan gejala yaitu

salah satu tengkuk terasa nyeri atau nyeri kepala (Putra, 2018). Nyeri merupakan

pengalaman yang tidak menyenangkan dan menyebabkan penderita merasa tidak

nyaman. Selain itu ketidaknyamanan harus segera diatasi, karena rasa nyaman

merupakan kebutuhan dasar manusia (Patasik, 2013).

Menurut data WHO (World Health Organization) tahun 2018, prevalensi

hipertensi sebesar 22%. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, menunjukan

prevalensi sebanyak 34,1% masyarakat Indonesia dewasa umur 18 tahun keatas

terkena hipertensi. Prevalensi penderita hipertensi Jawa Timur tahun 2019 pada

yaitu sebesar 22,71% atau sekitar 2.360.592 penduduk (Dinas kesehatan Provensi

Jawa Timur, 2019). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember

1
2

tahun 2018, jumlah kasus penyakit hipertensi yang terjadi pada perempuan adalah

53,69% atau 16.385 kasus. Pada laki-laki adalah 46,31% atau 14.135 kasus.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 15 maret 2020 di RT

07/RW 02 Kecamatan Kaliwates Kota Jember terdapat 8 penderita dari 10 penderita

hipertensi dengan keluhan nyeri kepala.

Penderita hipertensi banyak yang tidak menyadari dirinya mengalami

hipertensi karena gejala hipertensi bersifat aksiomatik sampai menimbulkan efek

nyeri kepala hebat tak tertahankan sehingga mengganggu kenyamanan penderita

serta dengan munculnya penyakit komplikasi seperti stroke, IMA, difungsi ginjal,

gangguan pengelihatan (Klabunde, 2015). Melihat kejadian dan dampak dari

hipertensi, maka perlu dilakukan penatalaksanaan hipertensi yang terdiri dari terapi

farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis pada hipertensi

merupakan terapi yang menggunakan obat-obatan untuk mempertahankan tekanan

darah dalam batas normal, namun pada terapi ini memiliki efek samping yang

berbeda-beda pada setiap golongannya. Salah satu contoh terapi farmakologis

diuretic memiliki efek samping keletihan, kram kaki, peningkatan gula darah,

terutama pada penderita diabetes (Kowalski, 2012).

Terapi non farmakologis yang dapat dilakukan kepada klien meliputi:

pengaturan makan, olahraga, dan pengelolaan stres. Salah satu teknik untuk

mengelola stres adalah dengan teknik relaksasi. Teknik ini dilakukan dengan cara

melatih otot otot supaya rileks (Sulistyarini, 2013). Terapi relaksasi dapat dilakukan

dengan banyak cara, antara lain genggam jari dan genggam tangan. Genggam jari

dapat menurunkan Mean Arterial Pressure (MAP) pada klien hipertensi (Taufik,

2018). Genggam jari dapat menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi (Diana,
3

2016). Adapun genggam jari yang dimaksud adalah menggenggam jemari satu

persatu, dari jempol menuju ke kelingking secara bergantian dengan menggunakan

tangan yang berlawanan, sehingga terasa denyut nadi dari genggaman tersebut.

Beberapa artikel menuliskan terkait dengan manfaat ilmiah dari genggam tangan

yaitu ketika ada tekanan dalam sentuhan, detak jantung akan turun, dan tekanan

darah akan turun (Hill, 2011). Hal ini yang membuat rasa nyaman pada penderita

hipertensi ketika tekanan darah turun maka nyeri kepala yang dirasakan klien juga

berkurang.

Upaya seorang perawat adalah membantu meredakan nyeri dengan

memberikan intervensi pereda nyeri menggunakan pendekatan / managemen

farmakologi maupun non farmakologi. Manajemen untuk menghilangkan rasa

nyeri dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan terapi non

farmakologi (Kozier, 2017). Metode pereda nyeri non farmakologi mempuyai

resiko yang sangat rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan merupakan pengganti

untuk obat-obatan, tindakan tersebut mungkin diperlukan atau sesuai untuk

mempersingkat episode nyeri (Pinandita, 2012). Teknik relaksasi merupakan salah

satu metode managemen nyeri non farmakologi dalam penanggulangan nyeri.

Relaksasi genggam jari merupakan teknik relaksasi yang sangat sederhana dalam

upaya menurunkan nyeri dan mudah untuk dilakukan oleh siapapun yang

berhubungan dengan jari tangan serta aliran energy di dalam tubuh. Relaksasi

genggam dilakukan dengan mengenggam jari selama 15 menit sampai 30 menit

dengan mengahilangkan perasaan – perasaan negative dari masalah yang

menggangu penderita. Dalam keadaan relaksasi secara ilmiah akan memicu

pengeluaran hormon endofrin sehingga memblok transmisi stimulus nyeri (Ainun,


4

2017). Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan penelitian

tentang “Penerapan Teknik Relaksasi Gemgam Jari Pada Penderita Hipertensi

Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Terapi

Relaksasi Gemgam Jari Pada Penderita Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan

Nyeri Akut di Desa Kaliwates Rt 07 Rw 02 Jember”?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum Mengetahui Penerapan Terapi Relaksasi Gemgam Jari Pada

Penderita Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Desa

Kaliwates Rt 07 Rw 02 Jember.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan dengan masalah nyeri akut pada

penderita hipertensi di Desa Kaliwates Rt 07 Rw 02 Jember.

b. Menetapkan diagnosis keperawatan dengan masalah nyeri akut pada

penderita hipertensi di Desa Kaliwates Rt 07 Rw 02 Jember.

c. Menyusun perencanaan keperawatan dengan masalah nyeri akut pada

penderita hipertensi di Desa Kaliwates Rt 07 Rw 02 Jember.

d. Melakukan penerapan tenik relaksasi genggam jari dengan masalah nyeri

akut pada penderita hipertensi di Desa Kaliwates Rt 07 Rw 02 Jember.

e. Melakukan evaluasi keperawatan dengan masalah nyeri akut pada penderita

hipertensi di Desa Kaliwates Rt 07 Rw 02 Jember.


5

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Pendidikan Karya Ilmiah ini dapat menjadi data dasar dan kelengkapan

literatur bagi perkembangan pada institusi pendidikan keperawatan

khususnya manfaat dalam penerapan terapi relaksasi genggam jari pada

penderita hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut

b. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Karya Ilmiah ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai informasi untuk menciptakan mutu pelayanan kesehatan

yang lebih profesional dengan pengetahuan perawat yang tinggi dalam

penerapan terapi relaksasi gemgam jari pada penderita hipertensi dengan

masalah keperawatan nyeri akut

2. Manfaat Praktis

Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi

penderita hipertensi agar lebih mandiri dalam melakukan pencegahan terhadap

penyakit hipertensi, serta dapat menjadikan masukan bagi pelayanan kesehatan

khususnya perawat dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai educator dan

konselor bagi penderita dalam memberikan asuhan keperawatan mulai dari

tindakan promotif dan preventif.

Anda mungkin juga menyukai