Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Cendikia Muda

Volume 2, Nomor 4, Desember 2022


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI KEPALA PASIEN


HIPERTENSI DI RUANG JANTUNG RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO

IMPLEMENTATION OF ODEEP BREATH RELAXATION ON HEAD PAIN IN


HYPERTENSION PATIENTS IN THE HEART ROOM OF RSUD JEND. AHMAD YANI
METRO CITY

Rindiani Saputri1, Sapti Ayubbana2, Senja Atika Sari HS3


1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email: rindi.shaputri@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi adalah penyakit yang dapat meningkatkan risiko utama pada penyakit jantung koroner,
gagal jantung dan stroke. Gejala klinis yang timbul akibat peningkatan tekanan darah yaitu edema
dependen, penglihatan kabur, mual, muntah dan nyeri kepala. Salah satu teknik relaksasi yang
dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri dan mudah dilakukan adalah relaksasi nafas dalam. Yang
bertujuan untuk mengetahui efektifitas relaksasi nafas dalam terhadap nyeri kepala pasien
hipertensi. Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus
(case study). Responden yang digunakan yaitu dua pasien dengan hipertensi. Penerapan dilakukan
selama 3 hari. Analisa data dilakukan dengan melihat skala nyeri kepala sebelum dan setelah
penerapan relaksasi nafas dalam menggunakan skala nyeri menurut Bourbonis. Mendapatkan hasil
dengan Skala nyeri pada responden I dari skala 6 menjadi skala 2 dan responden II dari skala 5
menjadi skala 4. Jadi kesimpulan dari penerapan relaksasi nafas dalam sangat efektif menurunkan
skala nyeri kepala pada pasien hipertensi.

Kata Kunci : Hipertensi, Nyeri Kepala, Relaksasi Nafas Dalam.

ABSTRACT

Hypertension is a disease that can increase the main risk of coronary heart disease, heart failure
and stroke. Clinical symptoms that arise due to increased blood pressure are dependent edema,
blurred vision, nausea, vomiting and headache. One of the relaxation techniques that can be done
to reduce pain and is easy to do is deep breathing relaxation. The aim of this study was to
determine the effectiveness of deep breathing relaxation on headaches in hypertensive patients.
The method used in this scientific paper uses a case study design. Respondents used were two
patients with hypertension. The application was carried out for 3 days. Data analysis was carried
out by looking at the headache scale before and after the application of deep breath relaxation
using the pain scale according to Bourbonis. Getting results with a pain scale in respondent I from
a scale of 6 to a scale of 2 and respondent II from a scale of 5 to a scale of 4. So the conclusion is
that the application of deep breathing relaxation is very effective in reducing the headache scale in
hypertensive patients.

Keywords : Hypertension, Headache, Deep Breathing Relaxation.

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 506


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

PENDAHULUAN termasuk rasa tidak nyaman yang


Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang tengkorak (kepala) mulai dari
meningkatkan risiko utama pada penyakit kening kearah atas dan belakang kepala
jantung koroner, gagal jantung dan stroke1. dan bagian wajah6.
Prevalensi hipertensi di Indonesia
Nyeri kepala pada penderita hipertensi
berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
disebabkan karena kerusakan vaskuler
(Riskesdas) mengalami peningkatan pada
akibat dari hipertensi tampak jelas pada
tahun 2013 kejadian hipertensi sebanyak
seluruh pembuluh perifer. Perubahan
25.8% dan meningkat menjadi 34.1% di
struktur dalam arteri-arteri kecil dan
tahun 2018. Prevalensi hipertensi di
arteriola menyebabkan penyumbatan
Provinsi Lampung mengalami peningkatan
pembuluh darah. Bila pembuluh darah
pada tahun 2013 25.6% menjadi 31.5% di
menyempit maka aliran arteri akan
tahun 20182. Berdasarkan laporan Dinas
terganggu. Pada jaringan yang terganggu
Kesehatan Kota Metro pada tahun 2020
akan terjadi penurunan O2 (oksigen) dan
prevelensi penderita hipertensi di Kota
peningkatan CO2 (karbondioksida)
Metro sebanyak 17.401 penderita atau
kemudian terjadi metabolisme anaerob
26,24%3.
dalam tubuh yang meningkatkan asam
Data medical record di Rumah Sakit laktat dan menstimulasi peka nyeri kapiler
Umum Daerah (RSUD) Jend. Ahmad Yani pada otak7.
Metro pada tahun 2020, kasus hipertensi
Penatalaksanaan nyeri terbagi menjadi dua,
menempati urutan ke-8 dari 10 penyakit
yaitu secara farmakologis dan
besar yang ada di Ruang Penyakit Jantung
nonfarmakologis. Penatalaksanaan secara
dengan jumlah penderita sebanyak 48
farmakologis dapat dilakukan dengan
orang4.
memberikan analgesik. Secara
Hipertensi adalah keadaan terjadi nonfarmakologis penatalaksanaan nyeri
peningkatan tekanan darah secara antara lain dengan menggunakan stimulasi
abnormal dan terus menerus yang dan massase kutaneus, stimulasi kulit,
disebabkan satu atau beberapa faktor transcutaneous electrical nerve stimulation
resiko yang tidak berjalan sebagaimana (TENS), distraksi, imajinasi termbimbing,
mestinya dalam mempertahankan tekanan hipnosis, metoda bedah-neuro dan teknik
darah secara normal. Gejala klinis yang relaksasi8.
timbul akibat peningkatan tekanan darah
Salah satu teknik relaksasi yang dapat
yaitu edema dependen, penglihatan kabur,
dilakukan untuk menurunkan nyeri adalah
mual, muntah dan nyeri kepala5. Nyeri
relaksasi nafas dalam. Relaksasi nafas
kepala adalah perasaan sakit atau nyeri
dalam adalah tindakan yang mudah untuk

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 507


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

dipelajari dan berkontribusi dalam di Ruang Jantung RSUD Jendral Ahmad


menurunkan atau meredakan nyeri dengan Yani Kota Metro dengan nomor uji layak
mengurangi tekanan atau kekakuan otot etik 000/118/KEPK-LE/LL-3/2021. Alat
dan ansietas9. pengumpulan data dalam penerapan ini
terdiri dari kuesioner karakteristik subjek
Relaksasi nafas dalam ini suatu bentuk
asuhan keperawatan yang dalam hal ini penerapan (usia, pekerjaan, pola makan,

perawat mengajarkan kepada klien jenis kelamin, pendidikan dan riwayat


bagaimana cara melakukan nafas dalam, penyakit pasien), serta lembar observasi
nafas lambat (menahan inspirasi secara nyeri kepala menggunakan skala nyeri
maksimal) dan bagaimana menghembus- menurut Bourbonis.
kan nafas secara perlahan, selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik HASIL
relaksasi nafas dalam juga dapat Gambaran subyek penerapan yang
meningkatkan ventilasi paru dan didapatkan pada saat pengkajian sesuai
meningkatkan oksigenasi darah. Tehnik ini dengan tahapan rencana penerapan adalah
dapat menurunkan nyeri kepala dengan sebagai berikut:
mekanisme merelaksasikan otot- otot
Tabel 1
seklet yang mengalami spasme yang
Gambaran Responden I
disebabkan oleh peningkatkan
Data Responden I
prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi Nama Ny. S
pembuluh darah ke otak dan meningkatkan Usia 55 tahun
Jenis kelamin Perempuan
aliran darah ke otak dan mengalir ke Pekerjaan Asisten rumah tangga
daerah yang mengalami spasme dan Suku Jawa
Pendidikan SMA
iskemik, teknik relaksasi nafas dalam juga Riwayat Klien mengatakan
kesehatan menderita penyakit maagh
mampu merangsang tubuh untuk
dan hipertensi sejak 1
melepaskan ipoid endogen yang endorphin tahun yang lalu. Keluarga
mempunyai riwayat
dan enkefalin10. penyakit hipertensi.
Keluhan saat Klien mengatakan mual
Tujuan penerapan relaksasi nafas dalam ini ini muntah, pusing seperti
adalah untuk membantu menurunkan nyeri ditimpa benda berat,
lemas. Klien mengatakan
kepala pada pasien hipertensi. dirumah rutin
mengkonsumsi obat anti
hipertensi yaitu
METODE Amlodipine 1x5 mg, klien
Desain karya tulis ilmiah ini menggunakan mengatakan apabila
keluhan pusing berat
desain stadi kasus (case study). Subyek muncul tekanan darah
klien tinggi sehingga klien
yang digunakan dalam studi kasus yaitu
minum obat untuk
pasien dengan hipertensi yang terdiri dari 2 mengurangi nyeri tersebut
dank lien tidak mengetahui
pasien. Penerapan dilakukan selama 3 hari cara penangananya tanpa

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 508


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

menggunakan obat sebelum dilakukan penerapan relaksasi


nafas dalam masuk kategori nyeri sedang
Tabel 2
dengan nilai 6 dan 5. Setelah dilakukan
Gambaran Responden II
relaksasi nafas dalam selama 3 hari terjadi
Data Responden II
Nama Tn. M penurunan skala nyeri pada kedua
Usia 58 tahun responden menjadi 2 dalam kategori nyeri
Jenis kelamin Laki-laki
Pekerjaan Buruh ringan pada responden I dan 4 dalam
Suku Jawa
kategori nyeri sedang pada responden II.
Pendidikan SMA
Riwayat Pasien mengatakan sudah
kesehatan menderita Hipertensi sejak PEMBAHASAN
2 Tahun yang lalu dan
sering kambuh. Pasien Penerapan ini menjelaskan tindakan yang
mengatakan bahwa tidak
dilakukan terhadap skala nyeri kepala
ada keluarganya yang
menderita Hipertensi. pasien hipertensi. Hasil analisa pengkajian
Keluhan saat Dari hasil pengkaian
ini Pasien mengeluh nyeri menunjukkan terjadi penurunan skala nyeri
kepala, setelah dilakukan
pada kedua responden dengan hipertensi,
pengkajian nyeri di
dapatkan hasil yaitu yaitu dimana skala nyeri kedua responden
P: Tekanan darah yang
tinggi, Q: cekot-cekot, R: sebelum penerapan dalam kategori nyeri
Tengkuk kepala, S: Skala sedang dengan nilai 6 dan 5, menjadi 2
5, T: Saat TD naik dan saat
beraktivitas. dalam kategori nyeri ringan pada
responden I dan 4 dalam kategori nyeri
Skala nyeri kedua responden sebelum dan
setelah dilakukan relaksasi nafas dalam sedang pada responden II.

dapat dilihat pada tabel di bawah: Hasil penerapan ini relevan dengan
Tabel 3 penelitian sebelumnya tentang pengaruh
Skala Nyeri Kedua Responden teknik relaksasi nafas dalam untuk
Penerapan
mengurangi nyeri kepala pada penderita
Pengukuran Skala Nyeri
Responden Hari I hipertensi, menunjukkan bahwa sebagian
Sebelum Setelah
besar nyeri yang dialami oleh 2 responden
Sedang Sedang
I
(6) (5) adalah nyeri sedang dengan skala 4-6
Sedang Sedang
II (nyeri sedang). Setelah diberikan terapi
(5) (5)
Pengukuran Skala Nyeri relaksasi nafas dalam ini turun menjadi 3-4
Responden Hari II Hari III
Setelah Setelah (nyeri ringan). Dari hasil observasi ada
Ringan Ringan
I pengaruh dari pemberian terapi teknik
(3) (2)
Sedang Sedang relaksasi nafas dalam untuk menurunkan
II
(4) (4)
nyeri pada penderita hipertensi11.
Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan
Penelitian yang lain tentang
bahwa skala nyeri kedua responden
penatalaksanaan teknik relaksasi nafas

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 509


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

dalam pada pasien hipertensi untuk meningkatkan asam laktat dan


mengurangi nyeri di RSUD dr.Loekmono menstimulasi peka nyeri kapiler pada
Hadi Kudus, hasil penelitian menunjukkan otak7.
bahwa pemberian teknik relaksasi nafas
Relaksasi nafas dalam adalah tindakan
dalam dilakukan selama 2 hari. Dari hasil
yang mudah untuk dipelajari dan
kesimpulan yang didapat ada pengaruh
berkontribusi dalam menurunkan atau
terhadap pemberian teknik relaksasi nafas
meredakan nyeri dengan mengurangi
dalam untuk mengurangi nyeri pada pasien
tekanan atau kekakuan otot dan ansietas9.
10
hipertensi .
Relaksasi nafas dalam ini suatu bentuk
Penelitian selanjutnya tentang pengaruh asuhan keperawatan yang dalam hal ini
relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri perawat mengajarkan kepada klien
kepala pada pasien hipertensi di Wilayah bagaimana cara melakukan nafas dalam,
Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota nafas lambat (menahan inspirasi secara
Bengkulu, hasil penelitian menunjukkan maksimal) dan bagaimana menghembus-
terdapat pengaruh relaksasi nafas dalam kan nafas secara perlahan, selain dapat
terhadap skala nyeri kepala pada pasien menurunkan intensitas nyeri, teknik
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas relaksasi nafas dalam juga dapat
12
Sawah Lebar Kota Bengkulu . meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah. Tehnik ini
Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau
dapat menurunkan nyeri kepala dengan
nyeri termasuk rasa tidak nyaman yang
mekanisme merelaksasikan otot-otot seklet
menyerang tengkorak (kepala) mulai dari
yang mengalami spasme yang disebabkan
kening kearah atas dan belakang kepala
oleh peningkatkan prostaglandin sehingga
dan bagian wajah6. Nyeri kepala pada
terjadi vasodilatasi pembuluh darah ke
penderita hipertensi disebabkan karena
otak dan meningkatkan aliran darah ke
kerusakan vaskuler akibat dari hipertensi
otak dan mengalir ke daerah yang
tampak jelas pada seluruh pembuluh
mengalami spasme dan iskemik, teknik
perifer. Perubahan struktur dalam arteri-
relaksasi nafas dalam juga mampu
arteri kecil dan arteriola menyebabkan
merangsang tubuh untuk melepaskan ipoid
penyumbatan pembuluh darah. Bila
endogen yang endorphin dan enkefalin.
pembuluh darah menyempit maka aliran
Aktivasi reseptor opioid dapat memberikan
arteri akan terganggu. Pada jaringan yang
efek pereda nyeri terhadap tubuh
terganggu akan terjadi penurunan O2
manusia10.
(oksigen) dan peningkatan CO2
(karbondioksida) kemudian terjadi Berdasarkan hasil dari penerapan dan
metabolisme anaerob dalam tubuh yang penelitian sebelumnya, penulis dapat

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 510


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

menyimpulkan bahwa penerapan relaksasi Selain itu cara merespon terhadap nyeri
nafas dalam dapat membantu menurunkan akan berbeda antara lansia dengan usia
skala nyeri kepala pada pasien hipertensi. yang lebih muda, begitu pula dengan
Sehingga pasien hipertensi yang efek plasebo yang terjadi ketika
mengalami nyeri kepala dapat melakukan seseorang berespon terhadap
relaksasi nafas dalam sebagai pengobatan atau tindakan lain karena
penatalaksanaan dalam menurunkan nyeri suatu harapan bahwa pengobatan atau
kepala. tindakan tersebut akan memberikan
hasil12.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
nyeri kepala pada responden penerapan b. Jenis Kelamin
yaitu antara lain: Responden dalam penerapan ini
berjenis kelamin perempuan dan laki-
a. Usia
laki. Jenis kelamin dapat menjadikan
Responden yang terlibat dalam
faktor yang signifikan dalam respons
penerapan ini berusia 55 dan 58 tahun.
nyeri, pria lebih jarang melaporkan
Usia dapat mengubah persepsi dan
nyeri dibandingkan wanita. Hal ini
pengalaman nyeri, terdapat beberapa
tidak berarti bahwa pria jarang
variasi dalam batas nyeri yang
merasakan nyeri, hanya saja mereka
dikaitkan dengan kronologis usia,
jarang memperlihatkan hal itu9.
Individu dewasa mungkin tidak
melaporkan adanya nyeri karena takut Jenis kelamin, secara umum pria dan
bahwa hal tersebut mengindikasikan wanita tidak berbeda secara bermakna
diagnosis yang buruk9. dalam berespon terhadap nyeri13.

Usia merupakan variable yang penting c. Faktor Sosiobudaya


mempengaruhi nyeri, khususnya pada Responden dalam penerapan ini
anak-anak dan lansia. Cara bereaksi bersuku jawa. Ras, budaya, dan etnik
lansia dengan orang yang lebih muda merupakan faktor penting dalam
berbeda ini dikarenakan individu lansia respons individu terhadap nyeri9.
mempunyai metabolisme yang lambat
Budaya dan etniksitas mempunyai
dan rasio lemak tubuh terhadap massa
pengaruh pada bagaimana seseorang
otot lebih besar dibandingkan individu
berespon terhadap nyeri (bagaimana
berusia lebih muda persepsi sensori
nyeri diuraikan atau seseorang
stimulus nyeri pada lansia mungkin
berperilaku dalam berespon terhadap
mengalami penurunan sebagai akibat
nyeri)12. Seseorang dengan suku Jawa
13
perubahan patologis .
sering mencoba untuk mengabaikan

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 511


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

rasa sakit akibat nyeri dan hanya diam, Medikal Bedah Volume 3. Alih Bahasa:
Subekti, B N. Jakarta: EGC.
menunjukkan sikap tabah, dan mencoba
2. Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama
mengalihkan rasa sakit akibat nyeri
Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan
melalui kegiatan keagamaan13. RI Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
kebudayan, keyakinan dan nilai-nilai
3. Dinkes Kota Metro. (2020). Profil
Kebudayaan mempengaruhi cara
Kesehatan Kota Metro. Kota Metro:
individu mengatasi nyeri13. Dinas Kesehatan Kota Metro.
4. Medikal Record RSUD Jend. Ahmad
d. Pengalaman sebelumnya mengenai Yani Metro. (2020). 10 Besar Penyakit
nyeri di Ruang Jantung RSUD Jend. Ahmad
Yani Metro.
Responden dalam penerapan ini
5. Wijaya, S.A & Putri., M.Y. (2013).
mempunyai riwayat penyakit hipertensi KMB 1: Keperawatan Medikal Bedah.
1 tahun dan 2 tahun yang lalu, sehingga Yogyakarta: Nuha Medika.
kedua responden mempunyai 6. Wiyoto, T. B. (2011). Remedial
Massage.Yogyakarta: Nuha Medika.
pengalaman nyeri kepala sebelumnya.
7. Setyawan, D & Kusuma, M A B.
Pengalaman sebelumnya mengenai (2014). Pengaruh Pemberian Kompres
nyeri mempengaruhi persepsi akan Hangat Pada Leher Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Kepala
nyeri yang akan dialami saat ini. Pada Pasian Hipertensi di RSUD
Individu yang memiliki pengalaman Tugurejo Semarang. Jurnal Program
Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES
negatif dengan nyeri pada masa kanak- Telogorejo Semarang.
kanak dapat memiliki kesulitan untuk 8. Lusianah., Indaryani, D. E., & Suratun.
mengelola nyeri . 9 (2012). Prosedur Keperawatan.
Jakarta. CV. Trans Info Media.
Pengalaman sebelumnya, apabila 9. Black, J M & Hawks, J H. (2014).
individu sejak lama sering mengalami Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Buku 1. Jakarta : Salemba Medika.
serangkaian episode nyeri tanpa pernah
10. Cahyanti (2017) tentang
sembuh atau menderita nyeri berat penatalaksanaan teknik relaksasi nafas
maka ansietas atau bahkan rasa takut dalam pada pasien hipertensi untuk
mengurangi nyeri di RSUD
dapat muncul13. dr.Loekmono Hadi Kudus. Jurnal
keperawatan.
KESIMPULAN 11. Nurtanti, S. (2018). Pengaruh Teknik
Penerapan relaksasi nafas dalam sangat Relaksasi Nafas Dalam Untuk
efektif dalam menurunkan intensitas Mengurangi Nyeri Kepala Pada
nyeri kepala yang di alami oleh Penderita Hipertensi. Jurnal
responden I dan II pada pasien Keperawatan GSH, 6(2), 27-32.
Hipertensi. 12. Fernalia, F., Priyanti, W., Effendi, S., &
DAFTAR PUSTAKA Amita, D. (2019). Pengaruh Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Skala Nyeri
1. LeMone, P., Burke, KM & Bauldoff, G. Kepala Pada Pasien Hipertensi Di
(2015). Buku Ajar Keperawatan Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 512


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

Kota Bengkulu. Malahayati Nursing


Journal, 1(1).
13. Rispawati, B. H., & Halid, S. (2020).
Pengaruh Pemberian Masase Dalam
Penurunan Nyeri Kepala Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di Desa Dasan
Tereng Wilayah Kerja Puskesmas
Narmada. Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, 10(2), 36-44.
14. Rahayu, M. K., Waluyanti, F. T., &
Hayati, H. (2019). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan dengan Reaksi Nyeri
Akibat Tindakan Invasif Pada Anak
Yang Dirawat. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Altruistik, 2(2), 13_21-
13_21.

Saputri, Penerapan Relaksasi Napas Dalam 513

Anda mungkin juga menyukai