ABSTRAK
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif yang mengancam jiwa
yang menyebabkan sesak napas dan predisposisi eksaserbasi dan penyakit serius. Penatalaksanaan
PPOK terbagi menjadi dua yaitu penatalaksanaan medis dan keperawatan. Penatalaksaan
keperawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pola pernapasan yaitu latihan pernapasan
melalui bibir (pursed-lip breathing). Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi
kasus (case study). Subyek yang digunakan yaitu pasien dengan PPOK. Analisa data dilakukan
menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan
penerapan pursed lip breathing, terjadi penurunan sesak nafas pada pasien PPOK dari nilai RR
(Respiratory Rate) 28 x/menit menjadi 20 x/menit setelah penerapan selama 3 hari. Bagi pasien
PPOK hendaknya dapat melakukan latihan pursed lip breathing secara mandiri untuk membantu
menurunkan menurunkan sesak nafas.
ABSTRACT
Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a life-threatening progressive lung disease that
causes shortness of breath and predisposes to exacerbations and serious illness. COPD
management is divided into two, namely medical management and nursing. Nursing management
that can be done to improve breathing patterns is breathing exercises through the lips (pursed-lip
breathing). The design of this scientific paper uses a case study design. The subjects used were
patients with COPD. Data analysis was carried out using descriptive analysis. The results of the
application showed that after the application of pursed lip breathing, there was a decrease in
shortness of breath in COPD patients from the RR (Respiratory Rate) value of 28 x/minute to 20
x/minute after application for 3 days. COPD patients should be able to do pursed lip breathing
exercises independently to help reduce shortness of breath.
Hipertensi termasuk masalah yang Upaya lain yang dapat dilakukan untuk
besar dan serius karena sering tidak menurunkan tekanan darah penderita
terdeteksi meskipun sudah bertahun- hipertensi selain secara farmakologi
tahun. Ketika gejala timbul, hipertensi dan nonfarmakologi yaitu dengan
sudah menjadi penyakit yang harus
terapi komplementer. Terapi
diterapi seumur hidup, pengobatan
komplementer yang dapat diberikan
yang harus dikeluarkan cukup mahal
dan membutuhkan waktu yang lama5.
yaitu terapi massage kaki menggunkan tersebut menyebabkan tubuh berespon
minyak esensial lavender8. secara fisiologis guna memenuhi
sirkulasi darah ke seluruh tubuh
Massage adalah pengurutan dan dengan cara meningkatkan aliran
pemijatan yang menstimulasi sirkulasi darah. Dengan dilakukannya massage
darah serta metabolisme dalam pada daerah kaki dengan
jaringan, yang bertujuan untuk menggunakan minyak esensial
mengurangi ketegangan otot, lavender, diharapkan aliran darah balik
meningkatkan relaksasi fisik dan menuju jantung menjadi lancar serta
psikologis, mengkaji kondisi kulit dan terciptanya respon relaksasi yang
meningkatkan sirkulasi/ peredaran memberikan efek vasodilatasi pada
darah pada area yang di massage9. pembuluh darah dan merangsang
Aromaterapi lavender adalah suatu aktivitas saraf parasimpatis hingga
cara perawatan tubuh atau pada akhirnya akan menurunkan
penyembuhan penyakit dengan tekanan darah8.
menggunakan minyak esensial.
Minyak lavender dihasilkan dari pucuk Tujuan penerapan massage pada kaki
bunga segar dari bunga lavender menggunakan minyak essensial
dengan proses destilasi, dengan lavender yaitu untuk membantu
komponen utama lynalyl ester dan menurunkan tekanan darah pada
linalool. Aromaterapi lavender sendiri pasien dengan hipertensi.
bermanfaat untuk menurunkan
METODE
kecemasan, nyeri sendi, tekanan darah
tinggi, frekuensi jantung, laju Desain karya tulis ilmiah ini
metabolik, dan mengatasi gangguan menggunakan desain stadi kasus (case
tidur (insomnia), stress dan study). Subyek yang digunakan dalam
maningkatkan produksi hormon studi kasus yaitu dua pasien dengan
10
melatonin dan seretonin . hipertensi. Instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data
Teknik massage pada daerah-daerah menggunakan lembar observasi dan
tertentu pada tubuh dapat standar operasional prosedur (SOP)
menghilangkan sumbatan pada dalam melakukan massage kaki
pembuluh darah sehingga aliran darah menggunakan minyak essensial
dan energi di dalam tubuh kembali lavender. Pengkajian tekanan darah
lancar. Menurut asumsi peneliti, pada mengacu pada derajat hipertensi
seseorang dengan hipertensi dapat menurut JNCVII.
terjadi penyumbatan ataupun
penyempitan pada pembuluh darah HASIL
sehingga menyebabkan sirkulasi darah
ke seluruh tubuh tidak lancar. Hal
Gambaran subyek penerapan yang sesuai dengan tahapan rencana
didapatkan pada saat pengkajian penerapan adalah sebagai berikut:
Tabel.1
Gambaran Subyek Penerapan
Keluhan saat ini Klien mengatakan sering ke fasilitas Klien mengatakan sering ke fasilitas
kesehatan untuk memeriksakan tekanan kesehatan untuk memeriksakan tekanan
darahnya, klien mengatakan rutin darahnya, klien mengatakan rutin
mengkonsumsi obat anti hipertensi. Klien mengkonsumsi obat anti hipertensi.
tidak mengetahui tentang bagaimana Penatalaksanaan hipertensi untuk dirumah
penanganan dan penatalaksanaan yang klien ketahui hanya mengkonsumsi
hipertensi untuk dirumah kecuali obat. Tekanan darah klien pada saat
mengkonsumsi obat. Tekanan darah klien pengkajian yaitu 140/90 mmHg.
pada saat pengkajian yaitu 150/90
mmHg.
Tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan penerapan massage pada kaki dengan
minyak essensial lavender dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel.2
Tekanan Darah Kedua Subyek (Ny. S dan Ny. K) Sebelum dan Setelah
Penerapan Massage pada Kaki Menggunakan Minyak Essensial
Lavender
Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah (TD)
Subyek TD Hari Pertama TD Hari Kedua TD Hari Ketiga
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah
150/90 140/90 140/80 140/80 140/80 130/80
Ny. S mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
140/90 140/90 140/90 140/80 140/80 130/70
Ny. K
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
PEMBAHASAN Setelah umur 45 tahun dinding arteri akan
1. Karakteristik Responden yang mengalami penebalan karena penumpukan
Mempengaruhi Hipertensi kolagen pada lapisan otot sehingga
a. Usia pembuluh darah akan berangsur-angsur
Subyek yang terlibat dalam penerapan menyempit dan menjadi kaku sehingga
ini yaitu subyek I (Ny. S) berusia 74 tekanan pada pembuluh darah meningkat11.
tahun menderita hipertensi sejak ±6 Berdasarkan uraian diatas menurut analisa
tahun yang lalu dan subyek II berusia penulis resiko terjadinya hipertensi
60 tahun menderita hipertensi sejak meningkat pada usia diatas 45 tahun. Usia
±3 tahun. Insidensi hipertensi naik subyek dalam penerapan ini yaitu subyek I
(Ny. S) 74 tahun dan subyek II (Ny. K)
seiring peningkatan usia. Penuaan
berusia 60 tahun, sehingga keduanya
memengaruhi baroreseptor yang
berisiko mengalami hipertensi karena
terlibat dalam pengaturan tekanan
setelah usia 45 tahun dinding arteri akan
darah serta kelenturan arteri. Ketika mengalami penebalan karena penumpukan
arteri menjadi kurang lentur, tekanan kolagen pada lapisan otot sehingga
dalam pembuluh meningkat. Ini pembuluh darah akan berangsur-angsur
sering kali tampak jelas sebagai menyempit dan menjadi kaku sehingga
peningkatan bertahap tekanan sistolik tekanan pada pembuluh darah meningkat
seiring penuaan6. dan menyebabkan terjadinya hipertensi.
b. Jenis Kelamin Density Lipoprotein (HDL). Kadar
Jenis kelamin kedua subyek (Ny. S kolesterol HDL rendah dan tingginya
dan Ny. K) dalam penerapan yaitu kolesterol LDL (Low Density
perempuan. Risiko hipertensi pada Lipoprotein) mem-pengaruhi
pria dan wanita hampir sama terjadinya proses aterosklerosis dan
antara usia 55 sampai 74 tahun, mengakibatkan tekanan darah tinggi13.
kemudian setelah usia 74 tahun
Berdasarkan uraian diatas menurut
wanita berisiko lebih besar12.
analisa penulis resiko terjadinya
Perempuan akan mengalami
hipertensi meningkat pada usia diatas
peningkatan resiko tekanan darah
45 tahun. Usia subyek dalam
tinggi (hipertensi) setelah menopouse
penerapan ini yaitu subyek I (Ny. S)
yaitu usia diatas 45 tahun. Perempuan
74 tahun dan subyek II (Ny. K)
yang belum menopouse dilindungi
berusia 60 tahun, sehingga keduanya
oleh hormon estrogen yang berperan
berisiko mengalami hipertensi karena
dalam meningkatkan kadar High
setelah usia 45 tahun dinding arteri
akan mengalami penebalan karena yang berkulit putih dan pria yang
penumpukan kolagen pada lapisan berkulit hitam dibandingkan kematian
otot sehingga pembuluh darah akan pada wanita yang berkulit hitam.
berangsur-angsur menyempit dan Peningkatan hipertensi orang berkulit
menjadi kaku sehingga tekanan pada hitam tidaklah jelas, tetapi
pembuluh darah meningkat dan peningkatannya dikaitkan dengan
menyebabkan terjadinya hipertensi. kadar renin yang lebih rendah,
sensitivitas yang lebih terhadap
c. Riwayat Keluarga
asupan garam, dan tingginya stres
Seseorang dengan riwayat hipertensi
lingkungan12. Kedua subyek (Ny. S
keluarga, beberapa gen mungkin
dan Ny. K) dalam penerapan berkulit
berinteraksi dengan yang lainnya dan
coklat sawo matang.
juga dengan lingkungan yang
menyebabkan tekanan darah naik dari Berdasarkan uraian diatas menurut
12
waktu ke waktu . Kedua subyek (Ny. analisa penulis resiko terjadinya
S dan Ny. K) dalam penerapan tidak hipertensi meningkat pada seseorang
mempunyai riwayat hipertensi yang memiliki warna kulit hitam.
didalam keluarga. Kedua subyek dalam penerapan ini
(Ny. S dan Ny. K) memiliki warna
Berdasarkan uraian diatas menurut
kulit coklat (sawon matang) sehingga
analisa penulis resiko terjadinya
kedua subyek tidak berisiko
hipertensi meningkat pada seseorang
mengalami hipertensi akibat etnis.
yang memiliki riwayat hipertensi
didalam keluarga. Kedua subyek e. Stres
dalam penerapan ini (Ny. S dan Ny. Stres meningkatkan resistensi
K) didalam keluarganya tidak ada vaskular perifer dan curah jantung
yang mempunyai riwayat penyakit serta menstimulasi aktivitas sistem
hipertensi sehingga kedua subyek saraf simpatis. Jika respon stres
tidak berisiko mengalami hipertensi menjadi berkepanjangan atau
akibat riwayat keluarga. berlebihan, disfungsi organ sasaran
atau penyakit akan dihasilkan. Oleh
d. Etnis
karena itu stres adalah permasalah
Statistik mortalitas meng-indikasikan
persepsi, interprestasi orang terhadap
bahwa angka kematian pada wanita
kejadian yang menciptakan banyakt
berkulit putih dewasa dengan
stresor dan respon stres12. Kedua
hipertensi lebih rendah daripada pria
subyek (Ny. S dan Ny. K) dalam pembuluh terbuka, perfusi kapiler,
penerapan sudah lama menderita dan oksigenasi semua jaringan tubuh6.
hipertensi subyek I (Ny. S) sudah 6
Pada saat melakukan pengkajian
tahun menderita hipertensi dan subyek
terhadap kedua subyek (Ny. S dan Ny.
II (Ny. K) sudah 3 tahun menderita
K), didapatkan hasil pengukuran
hipertensi, kedua subyek sudah
tekanan darah sebelum dilakukan
terbiasa dengan masalah kesehatan
penerapan massage pada kaki
terkait hipertensi dan tidak mengalami
menggunakan minyak essensial
stres.
lavender pada subyek I (Ny. S) yaitu
Berdasarkan uraian diatas menurut 150/90 mmHg dan pada subyek II
analisa penulis resiko terjadinya (Ny. K) yaitu 140/90 mmHg.
hipertensi meningkat pada seseorang
Penatalaksanaan hipertensi yang dapat
yang memiliki stres. Kedua subyek
dilakukan yaitu dengan memberikan
dalam penerapan ini (Ny. S dan Ny.
terapi komplementer, salah satu terapi
K) tidak mengalami stres sehingga
komplementer yang akan diberikan
kedua subyek tidak berisiko
yaitu massage kaki menggunkan
mengalami hipertensi akibat stres.
minyak esensial lavender.