Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN PURSED LIP BREATHING TERHADAP PENURUNAN SESAK NAPAS

PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)


DI RUANG PARU RSUD JEND. AHMAD YANI
KOTA METRO TAHUN 2021

Rika Iyasa Rahmasari1, Nury Luthfiyatil Fitri 2, Sri Nurhayati3


1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email: rikasari03@icloud.com

ABSTRAK

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif yang mengancam jiwa
yang menyebabkan sesak napas dan predisposisi eksaserbasi dan penyakit serius. Penatalaksanaan
PPOK terbagi menjadi dua yaitu penatalaksanaan medis dan keperawatan. Penatalaksaan
keperawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pola pernapasan yaitu latihan pernapasan
melalui bibir (pursed-lip breathing). Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi
kasus (case study). Subyek yang digunakan yaitu pasien dengan PPOK. Analisa data dilakukan
menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan
penerapan pursed lip breathing, terjadi penurunan sesak nafas pada pasien PPOK dari nilai RR
(Respiratory Rate) 28 x/menit menjadi 20 x/menit setelah penerapan selama 3 hari. Bagi pasien
PPOK hendaknya dapat melakukan latihan pursed lip breathing secara mandiri untuk membantu
menurunkan menurunkan sesak nafas.

Kata Kunci : PPOK, Sesak Nafas, Pursed Lip Breathing.

THE APPLICATION OF PURSED LIP BREATHING TO REDUCING COMPLETE


BREATH IN PATIENTS OF CHRONIC OBSTRUCTION LUNG DISEASE (COPD)
IN THE LUNG ROOM, JEND. AHMAD YANI
METRO CITY IN 2021

ABSTRACT

Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a life-threatening progressive lung disease that
causes shortness of breath and predisposes to exacerbations and serious illness. COPD
management is divided into two, namely medical management and nursing. Nursing management
that can be done to improve breathing patterns is breathing exercises through the lips (pursed-lip
breathing). The design of this scientific paper uses a case study design. The subjects used were
patients with COPD. Data analysis was carried out using descriptive analysis. The results of the
application showed that after the application of pursed lip breathing, there was a decrease in
shortness of breath in COPD patients from the RR (Respiratory Rate) value of 28 x/minute to 20
x/minute after application for 3 days. COPD patients should be able to do pursed lip breathing
exercises independently to help reduce shortness of breath.

Keywords : COPD, Shortness of Breath, Pursed Lip Breathing.


PENDAHULUAN tinggi di dunia. Prevalensi hipertensi
Hipertensi menjadi salah satu penyakit pada tahun 2019 tertinggi sebesar 27%
tidak menular yang menjadi perhatian terjadi di wilayah Afrika sedangkan
utama karena angka kejadian yang
prevalensi hipertensi terendah sebesar Komplikasi hipertensi apabila tidak
18% dan terjadi di wilayah Amerika1. ditangani akan mempengaruhi sistem
kardiovaskular, saraf, dan ginjal. Laju
Hipertensi juga merupakan penyakit
aterosklerosis meningkat,
yang sering dijumpai di masyarakat
meningkatkan resiko penyakit jantung
Indonesia. Berdasarkan hasil Riset
koroner dan stroke. Beban kerja
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
ventrikel kiri meningkat, menyebabkan
2018 prevalensi hipertensi berdasarkan
hipertrofi ventrikel, yang kemudian
hasil pengukuran pada penduduk usia
meningkatkan resiko penyakit jantung
>18 tahun di Indonesia didapatkan
koroner, distritmia, dan gagal jantung.
658.201 penderita terdiagnosa
Sebagian besar kematian akibat
hipertensi, dimana angka tertinggi
hipertensi disebabkan oleh penyakit
terjadi di Provinsi Jawa Barat dengan
jantung koroner dan infark
jumlah 131.153 penderita dan angka
miokardium akut atau gagal jantung6.
terendah berada di Provinsi
Kalimantan Utara dengan jumlah Penatalaksanaan hipertensi terbagi
1.675 penderita. Sementara di Provinsi menjadi dua yaitu secara farmakologis
Lampung prevalensi hipertensi dan nonfarmakologis. Penatalaksanaan
sebanyak 20.484 penderita2 dan
secara farmakologis bertujuan untuk
prevalensi hipertensi di Kota Metro
mencegah kematian dan komplikasi
menempati urutan pertama dari 10
penyakit terbanyak di Kota Metro, dengan mencapai dan
yaitu dengan angka kejadian 18442 mempertahankan tekanan darah arteri
penderita atau 24,01% 3. pada atau kurang dari 140/90 mmHg
Data medical record di Rumah Sakit (130/80 mmHg untuk penderita
Umum Daerah (RSUD) Jend. Ahmad diabetes melitus dan penyakit ginjal
Yani Metro pada tahun 2020, kasus kronis). Pendekatan nonfarmakologis
hipertensi menempati urutan ke-8 dari
mencakup penurunan berat badan,
10 penyakit besar yang ada di Ruang
pembatasan alkohol dan natrium,
Penyakit Jantung dengan jumlah
olahraga teratur dan relaksasi7.
penderita sebanyak 48 orang4.

Hipertensi termasuk masalah yang Upaya lain yang dapat dilakukan untuk
besar dan serius karena sering tidak menurunkan tekanan darah penderita
terdeteksi meskipun sudah bertahun- hipertensi selain secara farmakologi
tahun. Ketika gejala timbul, hipertensi dan nonfarmakologi yaitu dengan
sudah menjadi penyakit yang harus
terapi komplementer. Terapi
diterapi seumur hidup, pengobatan
komplementer yang dapat diberikan
yang harus dikeluarkan cukup mahal
dan membutuhkan waktu yang lama5.
yaitu terapi massage kaki menggunkan tersebut menyebabkan tubuh berespon
minyak esensial lavender8. secara fisiologis guna memenuhi
sirkulasi darah ke seluruh tubuh
Massage adalah pengurutan dan dengan cara meningkatkan aliran
pemijatan yang menstimulasi sirkulasi darah. Dengan dilakukannya massage
darah serta metabolisme dalam pada daerah kaki dengan
jaringan, yang bertujuan untuk menggunakan minyak esensial
mengurangi ketegangan otot, lavender, diharapkan aliran darah balik
meningkatkan relaksasi fisik dan menuju jantung menjadi lancar serta
psikologis, mengkaji kondisi kulit dan terciptanya respon relaksasi yang
meningkatkan sirkulasi/ peredaran memberikan efek vasodilatasi pada
darah pada area yang di massage9. pembuluh darah dan merangsang
Aromaterapi lavender adalah suatu aktivitas saraf parasimpatis hingga
cara perawatan tubuh atau pada akhirnya akan menurunkan
penyembuhan penyakit dengan tekanan darah8.
menggunakan minyak esensial.
Minyak lavender dihasilkan dari pucuk Tujuan penerapan massage pada kaki
bunga segar dari bunga lavender menggunakan minyak essensial
dengan proses destilasi, dengan lavender yaitu untuk membantu
komponen utama lynalyl ester dan menurunkan tekanan darah pada
linalool. Aromaterapi lavender sendiri pasien dengan hipertensi.
bermanfaat untuk menurunkan
METODE
kecemasan, nyeri sendi, tekanan darah
tinggi, frekuensi jantung, laju Desain karya tulis ilmiah ini
metabolik, dan mengatasi gangguan menggunakan desain stadi kasus (case
tidur (insomnia), stress dan study). Subyek yang digunakan dalam
maningkatkan produksi hormon studi kasus yaitu dua pasien dengan
10
melatonin dan seretonin . hipertensi. Instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data
Teknik massage pada daerah-daerah menggunakan lembar observasi dan
tertentu pada tubuh dapat standar operasional prosedur (SOP)
menghilangkan sumbatan pada dalam melakukan massage kaki
pembuluh darah sehingga aliran darah menggunakan minyak essensial
dan energi di dalam tubuh kembali lavender. Pengkajian tekanan darah
lancar. Menurut asumsi peneliti, pada mengacu pada derajat hipertensi
seseorang dengan hipertensi dapat menurut JNCVII.
terjadi penyumbatan ataupun
penyempitan pada pembuluh darah HASIL
sehingga menyebabkan sirkulasi darah
ke seluruh tubuh tidak lancar. Hal
Gambaran subyek penerapan yang sesuai dengan tahapan rencana
didapatkan pada saat pengkajian penerapan adalah sebagai berikut:

Tabel.1
Gambaran Subyek Penerapan

Data Subyek I Subyek II


Nama Ny. S Ny. K
Usia 74 tahun 60 tahun
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga
Berat dan 51 kg dan 150 cm 57 kg dan 150 cm
Tinggi Badan
Tanggal 08 Juni 2021 08 Juni 2021
pengkajian
Riwayat Klien mengatakan menderita hipertensi Klien mengatakan menderita hipertensi
kesehatan sejak tahun 2015 atau 6 tahun yang lalu, sejak tahun 2018 atau 3 tahun yang lalu,
sebelumnya sebelumnya klien pernah dirawat sebelumnya klien pernah dirawat dirumah
dirumah sakit dengan tensi tinggi yaitu sakit dengan tensi tinggi yaitu 160/100
170/110 mmHg dan tidak pernah kontrol. mmHg dan tidak pernah kontrol.

Keluhan saat ini Klien mengatakan sering ke fasilitas Klien mengatakan sering ke fasilitas
kesehatan untuk memeriksakan tekanan kesehatan untuk memeriksakan tekanan
darahnya, klien mengatakan rutin darahnya, klien mengatakan rutin
mengkonsumsi obat anti hipertensi. Klien mengkonsumsi obat anti hipertensi.
tidak mengetahui tentang bagaimana Penatalaksanaan hipertensi untuk dirumah
penanganan dan penatalaksanaan yang klien ketahui hanya mengkonsumsi
hipertensi untuk dirumah kecuali obat. Tekanan darah klien pada saat
mengkonsumsi obat. Tekanan darah klien pengkajian yaitu 140/90 mmHg.
pada saat pengkajian yaitu 150/90
mmHg.

Tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan penerapan massage pada kaki dengan
minyak essensial lavender dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel.2
Tekanan Darah Kedua Subyek (Ny. S dan Ny. K) Sebelum dan Setelah
Penerapan Massage pada Kaki Menggunakan Minyak Essensial
Lavender
Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah (TD)
Subyek TD Hari Pertama TD Hari Kedua TD Hari Ketiga
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah
150/90 140/90 140/80 140/80 140/80 130/80
Ny. S mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
140/90 140/90 140/90 140/80 140/80 130/70
Ny. K
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
PEMBAHASAN Setelah umur 45 tahun dinding arteri akan
1. Karakteristik Responden yang mengalami penebalan karena penumpukan
Mempengaruhi Hipertensi kolagen pada lapisan otot sehingga
a. Usia pembuluh darah akan berangsur-angsur
Subyek yang terlibat dalam penerapan menyempit dan menjadi kaku sehingga
ini yaitu subyek I (Ny. S) berusia 74 tekanan pada pembuluh darah meningkat11.
tahun menderita hipertensi sejak ±6 Berdasarkan uraian diatas menurut analisa
tahun yang lalu dan subyek II berusia penulis resiko terjadinya hipertensi
60 tahun menderita hipertensi sejak meningkat pada usia diatas 45 tahun. Usia
±3 tahun. Insidensi hipertensi naik subyek dalam penerapan ini yaitu subyek I
(Ny. S) 74 tahun dan subyek II (Ny. K)
seiring peningkatan usia. Penuaan
berusia 60 tahun, sehingga keduanya
memengaruhi baroreseptor yang
berisiko mengalami hipertensi karena
terlibat dalam pengaturan tekanan
setelah usia 45 tahun dinding arteri akan
darah serta kelenturan arteri. Ketika mengalami penebalan karena penumpukan
arteri menjadi kurang lentur, tekanan kolagen pada lapisan otot sehingga
dalam pembuluh meningkat. Ini pembuluh darah akan berangsur-angsur
sering kali tampak jelas sebagai menyempit dan menjadi kaku sehingga
peningkatan bertahap tekanan sistolik tekanan pada pembuluh darah meningkat
seiring penuaan6. dan menyebabkan terjadinya hipertensi.
b. Jenis Kelamin Density Lipoprotein (HDL). Kadar
Jenis kelamin kedua subyek (Ny. S kolesterol HDL rendah dan tingginya
dan Ny. K) dalam penerapan yaitu kolesterol LDL (Low Density
perempuan. Risiko hipertensi pada Lipoprotein) mem-pengaruhi
pria dan wanita hampir sama terjadinya proses aterosklerosis dan
antara usia 55 sampai 74 tahun, mengakibatkan tekanan darah tinggi13.
kemudian setelah usia 74 tahun
Berdasarkan uraian diatas menurut
wanita berisiko lebih besar12.
analisa penulis resiko terjadinya
Perempuan akan mengalami
hipertensi meningkat pada usia diatas
peningkatan resiko tekanan darah
45 tahun. Usia subyek dalam
tinggi (hipertensi) setelah menopouse
penerapan ini yaitu subyek I (Ny. S)
yaitu usia diatas 45 tahun. Perempuan
74 tahun dan subyek II (Ny. K)
yang belum menopouse dilindungi
berusia 60 tahun, sehingga keduanya
oleh hormon estrogen yang berperan
berisiko mengalami hipertensi karena
dalam meningkatkan kadar High
setelah usia 45 tahun dinding arteri
akan mengalami penebalan karena yang berkulit putih dan pria yang
penumpukan kolagen pada lapisan berkulit hitam dibandingkan kematian
otot sehingga pembuluh darah akan pada wanita yang berkulit hitam.
berangsur-angsur menyempit dan Peningkatan hipertensi orang berkulit
menjadi kaku sehingga tekanan pada hitam tidaklah jelas, tetapi
pembuluh darah meningkat dan peningkatannya dikaitkan dengan
menyebabkan terjadinya hipertensi. kadar renin yang lebih rendah,
sensitivitas yang lebih terhadap
c. Riwayat Keluarga
asupan garam, dan tingginya stres
Seseorang dengan riwayat hipertensi
lingkungan12. Kedua subyek (Ny. S
keluarga, beberapa gen mungkin
dan Ny. K) dalam penerapan berkulit
berinteraksi dengan yang lainnya dan
coklat sawo matang.
juga dengan lingkungan yang
menyebabkan tekanan darah naik dari Berdasarkan uraian diatas menurut
12
waktu ke waktu . Kedua subyek (Ny. analisa penulis resiko terjadinya
S dan Ny. K) dalam penerapan tidak hipertensi meningkat pada seseorang
mempunyai riwayat hipertensi yang memiliki warna kulit hitam.
didalam keluarga. Kedua subyek dalam penerapan ini
(Ny. S dan Ny. K) memiliki warna
Berdasarkan uraian diatas menurut
kulit coklat (sawon matang) sehingga
analisa penulis resiko terjadinya
kedua subyek tidak berisiko
hipertensi meningkat pada seseorang
mengalami hipertensi akibat etnis.
yang memiliki riwayat hipertensi
didalam keluarga. Kedua subyek e. Stres
dalam penerapan ini (Ny. S dan Ny. Stres meningkatkan resistensi
K) didalam keluarganya tidak ada vaskular perifer dan curah jantung
yang mempunyai riwayat penyakit serta menstimulasi aktivitas sistem
hipertensi sehingga kedua subyek saraf simpatis. Jika respon stres
tidak berisiko mengalami hipertensi menjadi berkepanjangan atau
akibat riwayat keluarga. berlebihan, disfungsi organ sasaran
atau penyakit akan dihasilkan. Oleh
d. Etnis
karena itu stres adalah permasalah
Statistik mortalitas meng-indikasikan
persepsi, interprestasi orang terhadap
bahwa angka kematian pada wanita
kejadian yang menciptakan banyakt
berkulit putih dewasa dengan
stresor dan respon stres12. Kedua
hipertensi lebih rendah daripada pria
subyek (Ny. S dan Ny. K) dalam pembuluh terbuka, perfusi kapiler,
penerapan sudah lama menderita dan oksigenasi semua jaringan tubuh6.
hipertensi subyek I (Ny. S) sudah 6
Pada saat melakukan pengkajian
tahun menderita hipertensi dan subyek
terhadap kedua subyek (Ny. S dan Ny.
II (Ny. K) sudah 3 tahun menderita
K), didapatkan hasil pengukuran
hipertensi, kedua subyek sudah
tekanan darah sebelum dilakukan
terbiasa dengan masalah kesehatan
penerapan massage pada kaki
terkait hipertensi dan tidak mengalami
menggunakan minyak essensial
stres.
lavender pada subyek I (Ny. S) yaitu
Berdasarkan uraian diatas menurut 150/90 mmHg dan pada subyek II
analisa penulis resiko terjadinya (Ny. K) yaitu 140/90 mmHg.
hipertensi meningkat pada seseorang
Penatalaksanaan hipertensi yang dapat
yang memiliki stres. Kedua subyek
dilakukan yaitu dengan memberikan
dalam penerapan ini (Ny. S dan Ny.
terapi komplementer, salah satu terapi
K) tidak mengalami stres sehingga
komplementer yang akan diberikan
kedua subyek tidak berisiko
yaitu massage kaki menggunkan
mengalami hipertensi akibat stres.
minyak esensial lavender.

Tekanan darah kedua subyek (Ny. S


2. Hasil Penerapan
dan Ny. K) setelah dilakukan
Tekanan darah merupakan salah satu
penerapan massage kaki
parameter hemodinamika yang
menggunakan minyak esensial
sederhana dan mudah dilakukan
lavender selama 3 hari, didapatkan
pengukurannya. Tekanan darah
bahwa terjadi penurunan tekanan
menggambarkan hemodinamika
yaitu pada subyek I (Ny. S) menjadi
seseorang saat itu. Hemodinamika
130/80 mmHg dan pada subyek II
adalah suatu keadaan di mana tekanan
(Ny. K) menjadi 130/70 mmHg.
darah dan aliran darah dapat
mempertahankan perfusi atau Aromaterapi lavender adalah suatu
pertukaran zat di jaringan tubuh . 14
cara perawatan tubuh atau
Tekanan darah adalah tegangan atau penyembuhan penyakit dengan
tekanan yang dikeluarkan darah menggunakan minyak esensial.
terhadap dinding arteri. Sejumlah Minyak lavender dihasilkan dari
tekanan tertentu dalam sistem pucuk bunga segar dari bunga
diperlukan untuk mempertahankan lavender dengan proses destilasi,
dengan komponen utama lynalyl ester pada akhirnya akan menurunkan
dan linalool. Aromaterapi lavender tekanan darah8.
sendiri bermanfaat untuk menurunkan
Hal ini dibuktikan oleh penelitian
kecemasan, nyeri sendi, tekanan darah
yang dilakukan oleh Setyawati (2015)
tinggi, frekuensi jantung, laju
tentang pengaruh pemijatan tungkai
metabolik, dan mengatasi gangguan
dan kaki dengan aromaterapi lavender
tidur (insomnia), stress dan
terhadap penurunan tekanan darah
maningkatkan produksi hormon
pada penderita hipertensi primer,
10
melatonin dan seretonin .
menunjukkan hasil penelitian bahwa
Teknik massage pada daerah-daerah ada pengaruh pemijatan tungkai dan
tertentu pada tubuh dapat kaki dengan aromaterapi lavender
menghilangkan sumbatan pada dalam menurunkan tekanan darah
pembuluh darah sehingga aliran darah pada penderita hipertensi primer.
dan energi di dalam tubuh kembali
Penelitian lain dilakukan oleh
lancar. Menurut asumsi peneliti, pada
Herliawati dan Girsang (2017) tentang
seseorang dengan hipertensi dapat
uji berbagai terapi komplementer
terjadi penyumbatan ataupun
terhadap penurunan tekanan darah
penyempitan pada pembuluh darah
penderita hipertensi dengan jumlah
sehingga menyebabkan sirkulasi
sampel yang digunakan adalah 40
darah ke seluruh tubuh tidak lancar.
orang masing-masing 10 orang untuk
Hal tersebut menyebabkan tubuh
1 perlakuan terapi komplementer yang
berespon secara fisiologis guna
dilakukan selama 3 hari berturut-turut.
memenuhi sirkulasi darah ke seluruh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tubuh dengan cara meningkatkan
terapi komplementer tersebut diatas
aliran darah. Dengan dilakukannya
efektif dalam menurunkan tekanan
massage pada daerah kaki dengan
darah responden baik tekanan darah
menggunakan minyak esensial
sistolik dan diatolik dengan rata-rata
lavender, diharapkan aliran darah
penurunan tekanan darah sistolik
balik menuju jantung menjadi lancar
terbesar adalah setelah dilakukan
serta terciptanya respon relaksasi yang
terapi massage kaki menggunkan
memberikan efek vasodilatasi pada
minyak esensial lavender (11,40
pembuluh darah dan merangsang
mmHg) sedangkan penurunan tekanan
aktivitas saraf parasimpatis hingga
darah diastolik yang terbesar setelah
dilakukan terapi ralaksasi meditasi DAFTAR PUSTAKA
(5,50 mmHg). 1. WHO. (2019). Hypertension. diakses
pada tanggal 24 Maret 2021 pukul
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh 19.00 WIB dalam website:
https://www.who.int/
Amirudin, Pratikwo dan Sedjati
2. Kemenkes RI. (2019). Hasil Utama
(2018) tentang efektivitas massage
Riskesdas 2018. Kementrian
kaki dengan minyak esensial lavender Kesehatan RI. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
dan sereh wangi terhadap penurunan
3. Dinkes Kota Metro. (2019). Profil
tekanan darah yang dilakukan selama
Kesehatan Kota Metro. Kota Metro:
20 menit setiap hari selama 3 hari. Dinas Kesehatan Kota Metro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4. Medikal Record RSUD Jend. Ahmad
Yani Metro. (2020). 10 Besar
massage kaki menggunakan minyak
Penyakit di Ruang Penyakit Jantung
esensial lavender, sereh wangi efektif RSUD Jend. Ahmad Yani Metro.
untuk menurunkan tekanan darah 5. Alifariki, L.O., dkk. (2019).
Epidemiologi Hipertensi (Sebuah
penderita hipertensi. Namun, minyak
Tinjauan Berbasis Riset). Yogyakarta:
essensial lavender cenderung lebih LeutikaPrio.
banyak mengalami penurunan tekanan 6. LeMone, P., Burke, KM & Bauldoff,
G. (2015). Buku Ajar Keperawatan
darah dibanding minyak sereh wangi. Medikal Bedah Volume 3. Alih
Bahasa: Subekti, B N. Jakarta: EGC.
Berdasarkan hasil penerapan diatas
7. Brunner & Suddarth. (2020).
penulis dapat menyimpulkan bahwa Keperawatan Medikal-Bedah Edisi
penerapan massage kaki dengan 12. alih bahasa Yulianti, D & Kimin,
A. Jakarta: EGC.
minyak esensial lavender dapat
8. Herliawati, H., & Ramadhani, R.
membantu menurunkan tekanan darah (2011). Pengaruh Masase Kaki
pasien hipertensi, sehingga pasien Dengan Minyak Esensial Lavender
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
hipertensi dapat melakukan massage Penderita Hipertensi Primer Usia 45-
kaki menggunakan minyak essensial 59 Tahun Di Kelurahan Timbangan
Kecamatan Indralaya Utara
lavender dalam mengontrol tekanan Kabupaten Ogan Ilir. ePrints UNSRI.
darah. 9. Mubarak, W I., Indrawati, L &
Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
KESIMPULAN Keperawatan Dasar Buku 1. Jakarta:
Penerapan massage kaki menggunakan Salemba Medika.
minyak essensial lavender pada pasien 10. Setyawati, T.
(2015). Pengaruh Pemiijatan Tungkai
hipertensi mampu menurunkan tekanan Dan Kaki Dengan Aromaterapi
darah. Lavender Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Primer (Doctoral
dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
11. Tawaang, E., Mulyadi &
Palandeng, H. (2013). Pengaruh
Teknik Relaksasi Napas Dalam
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Pasien Hipertensi Sedang-Berat.
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume
1. Nomor 1.
12. Black, J M & Hawks, J H.
(2014). Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8. Buku 2. Jakarta : Salemba
Medika.
13. Novitaningtyas, T.
(2014). Hubungan karakteristik
(umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan) dan aktivitas fisik dengan
tekanan darah pada lansia (Doctoral
dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
14. Muttaqin, A. (2012). Asuhan
Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskular.
Jakarta : Salemba Medika.
15. Amirudin, Z., Pratikwo, H.S
& Sedjati, R.S. (2018). Efektivitas
Masase Kaki Dengan Minyak
Esensial Lavender Dan Sereh Wangi.
Jurnal Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang.

Anda mungkin juga menyukai