Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN

GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA


RSUD SUKADANA LAMPUNG

SKRIPSI

Oleh :

BAMBANG EKO CAHYONO


2020206203189P

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


`UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gagal ginjal kronik adalah kondisi saat fungsi ginjal menurun secara

bertahap karena kerusakan ginjal (LeMone, Burke & Bauldoff, 2015). Gagal

ginjal kronik merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat besar,

menurut studi Global Burden of Disease (GBD) memperkirakan bahwa pada

tahun 2015 1,2 juta orang meninggal karena gagal ginjal yang meningkat

sebesar 32% sejak tahun 2005. Selain itu, setiap tahun, sekitar 1,7 juta orang

diperkirakan meninggal karena cedera ginjal akut. Secara keseluruhan,

diperkirakan 5-10 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ginjal

(WHO, 2018).

Jumlah kasus gagal ginjal kronik di Indonesia juga cukup tinggi.

Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi

gagal ginjal kronik di Indonesia sebesar 3.8 permil dengan angka tertinggi

berada di Kalimantan Utara sebesar 6.4 permil dan angka terendah berada di

Sumatra Barat sebesar 1.8 permil (Kemenkes RI, 2018). Sedangkan di

Provinsi Lampung insiden gagal ginjal kronik yaitu 22.171 penderita

(Kemenkes RI, 2019).

Ginjal berfungsi sebagai organ pengatur keseimbangan air dan

elektrolit, keseimbangan asam basa, ekskresi air dari sisa metabolik dan

toksin, serta mengeluarkan beberapa hormon (hormon renin, eritropoietin,

prostaglandin). Ginjal juga mengatur transportasi garam, air dan elektrolit


(Susianti, 2019). Apabila terjadi kerusakan pada ginjal, maka akan

menyebabkan penurunan fungsi ginjal sehingga terjadi gagal ginjal.

Penatalaksanaan gagal ginjal kronik dapat dilakukan dengan berbagai

cara diantaranya pengaturan diet, masukan kalori suplemen dan vitamin,

pembatasan asupan cairan, obat-obatan, terapi penggantian ginjal seperti

transplantasi ginjal dan hemodialisis (HD). Gaya hidup seperti diet

merupakan penatalaksanaan yang harus dipatuhi oleh pasien gagal ginjal

kronik (Of, Cident, & Modalities, 2018 dalam Triyono et al, 2020).

Adapun upaya diet yang dianjurkan pada pasien hemodialisis yang

perlu diperhatikan meliputi jenis diet, jumlah diet, jumlah asupan cairan,

asupan elektrolit, dan juga kepatuhan dalam menjalankan dietnya, seperti

diet rendah protein, asupan cairan, kalium, natrium, dan fosfat. Sehingga

diharapkan pasien datang tanpa mengalami sesak, odema, ALO ( acute lung

oedema) dan gagal nafas. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kualitas hidup pasien, kualitas hidup baik dalam segi fisik meliputi

kemampuan individu untuk mendapatkan hidup yang normal terkait dengan

persepsi secara individu mengenai tujuan, harapan, standar dan perhatian

secara spesifik terhadap kehidupan yang dialami dengan dipengaruhi oleh

nilai dan budaya pada lingkungan individu tersebut berada (Ayunda &

Priyantini, 2017).

Kualitas hidup adalah tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang

dirasakan seseorang tentang berbagai aspek dalam kehidupannya. Kualitas

hidup termasuk kemandirian, privacy, pilihan, penghargaan dan kebebasan


bertindak. Kualitas hidup adalah tingkatan yang menggambarkan

keunggulan seorang individu yang dapat dinilai dari kehidupan mereka.

Keunggulan individu tersebut biasanya dilihat dari tujuan hidupnya, kontrol

pribadinya, hubungan interpersonal, perkembangan pribadi, intelektual dan

kondisi materi (Ekasari et al, 2018).

Menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh Endang Wahyuni et al

pada tahun 2012 dengan judul Hubungan Kepatuhan Pola Diet Gagal Ginjal

Kronik Dengan Kualitas Hidup Pasien di Unit Hemodialisis Rsud

Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik

Consecutive Sampling yaitu pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani

hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 104 pasien. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien

yang menjalani terapi Hemodialisa patuh dalam melaksanakan program diet

gagal ginjal kronik. Sebagian besar pasien yang menderita gagal ginjal kronik

di Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki kualitas

hidup yang baik. Kepatuhan pola diet dengan kualitas hidup pasien gagal

ginjal kronik memiliki hubungan keeratan yang kuat Hasil uji chi square

diperoleh p-value 0,000 < 0,05.

Berdasarkan hasil observasi wawancara yang dilakukan peneliti

menemui dalam satu shift sebanyak 15 pasien yang menjalankan terapi

hemodialisa dengan diagnosa gagal ginjal kronik, 4 diantaranya mengalami

edema, dua pasien mengalami anoreksia, dengan gambaran ini maka peneliti
menyimpulkan bahwa masih ada pasien yang tidak mematuhi pola dietnya,

sehingga terjadi penurunan kualitas hidup, dibuktikan dengan adanya

penurunan berat badan dan peningkatan berat badan pada pasien edema

ekstermitas, pada beberapa pasien lainnya ditemukan, pasien yang melanggar

pola diet namun kualitas hidup pasien masih baik dilihat dari status rekam

medis dan kondisi fisik setelah peneliti menemui pasien (berat badan normal,

Hb normal, aktifitas sehari-hari dilakukan secara mandiri, tidak adanya

keluhan dari ketidaknyamanan). Mencermati uraian di atas, maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hubungan kepatuhan diet dengan

kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di ruang Hemodialisa RSUD

Sukadana Lampung Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena diatas, maka rumusan masalah yang dapat

diteliti dalam penelitian ini “Apakah Ada Hubungan Kepatuhan Diet Dengan

Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa RSUD

Sukadana Lampung Timur tahun 2021.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan untuk penelitian ini adalah mengetahui hubungan

kepatuhan diet dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di ruang

Hemodialisa RSUD Sukadana Lampung Timur.


2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia dan pendidikan

pasien di RSUD Sukadana Lampung Timur.

b. Mengetahui distribusi kepatuhan pola diet pasien gagal ginjal kronik di

ruang Hemodialisa RSUD Sukadana Lampung Timur.

c. Mengetahui distribusi kualitas hidup dari pasien yang menderita gagal

ginjal kronik di ruang Hemodialisa RSUD Sukadana Lampung Timur.

d. Mengetahui hubungan kepatuhan diet dengan kualitas hidup pasien

gagal ginjal kronik di ruang Hemodialisa RSUD Sukadana Lampung

Timur.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:

1. Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan di bulan Oktober 2021

2. Lingkup Tempat

Penelitian dilakukan di ruang Hemodialisa RSUD Sukadana Lampung

Timur.

3. Lingkup Masalah

Hubungan kepatuhan diet dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik

di ruang Hemodialisa RSUD Sukadana Lampung Timur.


E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian diharapkan bisa menambah pengetahuan ilmu

keperawatan khususnya tentang pentingnya kepatuhan diet terhadap

kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dan dapat menjadi bahan

perbandingan dalam penelitian selanjutnya.

2. Bagi aplikatif

a. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak manajemen rumah sakit

untuk bahan pembinaan perawat dalam meningkatkan kualitas

pelayanan khususnya tentang kepatuhan diet terhadap kualitas hidup

pasien gagal ginjal kronik.

b. Bagi pasien

Diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan

pasien tentang kepatuhan diet sehingga meningkatkan kualitas hidup

pasien gagal ginjal kronik.

c. Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini mampu dijadikan sebagai informasi dan

bahan masukan sebagai acuan dan data awal dalam melakukan

penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai