PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
TANTI TRIMULYA
P00320020042
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Gagal Ginjal Kronik
B. Konsep Hemodialisasi
C. Konsep Kecemasan
A. Dasar Pemikiran
B. Kerangka Konsep/Kerja
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
G. Teknik Penyajian Data
H. Etika Penelitian
I. Keterbatasan Peneliti
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal
darah gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Gagal ginjal kronik
merupakan suatu keadaan klinis yang di tandai dengan penurunan fungsi ginjal yang
pasien akan mengalami gangguan psikologis dan sosial ekonomi dan para penderita
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisasi secara rutin,rata –rata sudah
Hemodialisasi adalah salah satu terapi pengganti ginjal terapi yang berfungsi
memgeluarkan cairan yang berlebihan didalam tubuh, dan merupakan suatu proses
yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dilisiss
jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu ) atau pasien dengan penyakit
gagal ginjal kronik yang membutuhkan terapi jangka panjang atau terapi permanen.
gagal ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktifitas metabolic atau
endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapinya
– kurangnya selama 3 bulan dengan lama waktu 4-5 jam, yang bertujuan untuk
cairan dan elektrolit. Pada pasien yang menjalani hemodialisasi tidak dapat di
berkaitan dengan prasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Sunart, 2004:144). Tingkat
60 tahun yaitu 15 orang (35%), jenis kelamin sama antara laki-laki dan perempuan
19.612 hingga 100.000 antara tahun 2014 sampai 2019 . Berdasarkan data pada
terbaru di RSUD BAHTERAMAS pada tahun 2019 untuk 8 bulan yaitu Januari
sampai Agustus menunjukkan pertambahan pasien sebanyak 122 orang jumlah pasien
gagal ginjal kronik pada tahun 2016 sampai 2019 sebanyak 1473 orang.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik saat
2. Tujuan khusus
lama hemodialisasi.
b. Diketahui gambaran tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
manfaat terapi.
b. Bagi Responden
hemodialisasi
TINJAUAN PUSTAKA
metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal
darah (Mutaqqin & Sari, 2011). Ginjal memiliki fungsi sebagai pengatur
ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring sisa-sisa makanan dan air dalam
tubuh. Apabila kondisi ini terjadi, kadar cairan berbahaya dan racun akan terkumpul
di dalam tubuh. Gagal ginjal kronik merupakan kondisi di mana penurunan fungsi
ginjal secara tetap dan ukuran ginjal yang menyusut. Penyakit ginjal tahap akhir
(PGTA) atau gagal ginjal kronik (GGK) adalah penyakit yang sulit disembuhkan dan
bersifat tidak dapat pulih kembali (Setyaningsih, 2011) Perkembangan gagal ginjal
yang bersifat progresif, lambat, dan biasanya berlangsung satu tahun merupakan ciri
dan volume cairan tubuh. Penyebab gagal ginjal antara lain usia, jenis kelamin,
lain yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Selain itu kebiasaan merokok
dan penggunaan minuman suplemen energi juga dapat menjadi penyebab terjadinya
menurunnya fungsi ginjal yang terjadi dalam waktu lebih dari 3 bualan. Penyakit
gagal ginjal kronik juga dapat terjadi apabila nilai GFR kurang dari
60ml/menit/1,73m2, yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Hal tersebut dapat
didasarkan pada faal ginjal yang masih tersisa, yang dapat diukur dengan klirens
kreatin. Pada penyakit ginjal kronik stadium V (lima) dengan tes kreatinin
pengganti agar dapat bertahan hidup dengan kualitas baik. Salah satu terapi pengganti
yang dilakukan adalah hemodialisis (NA, Panggabean, Lengkong VM, & Chistine,
2012).
b. Anatomi Ginjal
diunduh darihttps://okclas.blogspot.com/2014/09/apa-saja-fungsi-ginjal-sebagai-alat-
ekskresi-utama-pada-manusia.html)
menyinngkirkan sisa metabolisme tubuh. Selain itu, ginjal juga memainkan peranan
penting dalam mengekskresikan obat dari tubuh, oleh karena itu ginjal merupakan
organ yang rentan terhadap kerusakan akibat obat dan radikal bebas. Ginjal
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah, pada manusia ginjal
berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu beukuran panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5-
6cm , dan tebal 3 – 4 cm dengan berat sekitar 140 gram. Ginjal terdapat 1 pasang
yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang
c. Fisiologi Ginjal
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak,
yang memiliki fungsi untuk menyaring atau membersihkan darah. Aliran darah ke
ginjal adalah 1,2 liter / menit atau 1.700 liter / hari, darah tersebut di saring menjadi
produksi hormon.Tiga proses utama akan terjadi di nefron dalam pembentukan urin,
yaitu filtrasi, reabsorpsi dan sekresi. Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi
sejumlah besar cairan yang hampir bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula
bowman. Kebanyakan zat dalam plasma kecuali protein, difiltrasi secara bebas
sehingga konsentrasinya pada filtrat glomerulus dalam kapsula bowman hampir sama
dengan plasma. Awalnya zat akan difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus
tetapi tidak difiltrasi kemudian direabsorpsi parsial, reabsorpsi lengkap dan kemudian
akan dieksresi (Sherwood., 2011). Menurut Sherwood (2011), ginjal memiliki fungsi
yaitu :
,klafikasi stadium ditentukan oleh nilai laju filtrasi glomelurus (LFG) yaitu stadium
yang lebih tinggi menunjukkan nilai laju filtrasi glomelurus yang lebih rendah.
Menurut The Kidney Diases Outcomes Quality Insiative (KDOQI) dalam Wijaya &
Putri (2013), batasan dan stadium penyakit ginjal kronik (PGK) dibagi atas 5 (lima)
stadium, yaitu:
Tabel 2.1.Stadium CKD
3
Penurunan sedang penyakit
30-59 mL/ menit
ginjal
kegagalan suatu gagal ginjal kronik sesuai pada tahapan tabel di atas:
keluhan yang tidak khas seperti sakit kepala, lelah, letargi, nafsu makan menurun,
muntah, gangguan pertumbuhan. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai anak yang
tampak pucat, lemah.manifestasi klinik pada pasien Gagal Ginjal di antaranya yaitu :
elektrolit
berbagai komlikasi.Ginjal normal memiliki 1 juta nefron (unit satuan ginjal) yang
menjaga laju filtrasi glomerulus dengan meningkatkan kerja nefron yang masih sehat
ketika ada nefron yang rusak. Laju aliran darah ke ginjal berkisar 400 mg / 100 gram
jaringan permenit , laju ini lebih banyak di bandingkan dengan aliran ke jaringan lain
seperti jantung, hati dan otak. Filtrasi glomerulus bergantung pada tekanan intra dan
metabolik yang terkait dengan penyakit ginjal kronik mencegah dan menangani
2. Konsep Hemodialisasi
a. Definisi Hemodialisasi
Hemodialisasi adalah proses pertukaran zat terlarut dan produk sisa tubuh. Zat
sisa yang menumpuk pada pasien PKG ditarik denganmekansime difusi pasif
tersebut di harapkan pengeluaran albumin yang terjadi pada pasien PKG dapat di
turunkan, gejala uremia, berukurang, sehingga gambaran klinis pasien juga dapat
efek samping pada kondisi fisik serta psikologis penderita GGK (Kemenkes, 2018).
ginjal kronik stadium terminal jadi fungsi ginjal di gantikan oleh alat yang disebut
dyalizer (artificial kidney), pada dialyzer ini terjadi proses pemindahan zat-zat terlarut
dalam darah kedalam cairan dialisa atau sebaliknya .hemodialisasi adalah suatu
proses dimana komposisi solute darah diubah oleh larutan lain melalui membran semi
GGK mengingat tindakan ini merupakan salah satu tindakan yang juga bermanfaaat
b. Tujuan Hemodialisasi
Tujuan hemodialisasi pada pasien gagal ginjal kronik adalah (Wijaya dan
Putri, 2013):
urat.
c. Penatalaksanaan Hemodialisasi
Penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisasi
4. Cairan yang diperbolehkan adalah 500ml atau lebih dari keluaran urine
24 jam.
otot.
hipertensif.
d. Prinsip hemodilisasi
1) Difusi
Dihubungkan dengan pergeseran partikel-partikel dari daerah konsentrasi
pergeseran urea, kreatinin dan asam urat dari darah klien ke larutan dialisat
2) Osmosa
yang kadar partikel-partikel rendah ke daerah yang kadar partikel lebih tinggi.
3) Ultrafiltrasi
Terdiri dari pergeseran cairan lewat membran semi permeabel dampak dari
e. Indikasi Hemodialisa
untuk sementara sampai fungsi ginjalnya pulih (laju filtrasi glomerulus < 5ml).
terdapat indikasi:
- Asidosis
4) Demam Tinggi
g. Komplikasi Hemodialisasi
dikeluarkan.
2) Emboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja
6) Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dan cepat
3. Konsep Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan yang tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar
dengan respon otonom (sumber tidal diketahui oleh indivvidu) sehingga individu
yang tidal menyenangkan ,dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi.
b. Penyebab Kecemasan
kecemasan, yaitu:
predisposisi kecemasan.
perkembangan, yaitu pada masa bayi, masa remaja dan masa dewasa.
1) Jenis Kelamin
kecemasan yang spontan dan episodik.Gangguan ini lebih sering dialami oleh wanita
daripada pria.
2) Lingkungan
kecemasan dibanding bila dia berada di lingkungan yang biasa dia tempati.
3) Pengalaman
memiliki kemampuan beradaptasi atau mekanisme koping yang lebih baik, sehingga
tingkat kecemasan pun akan berbeda dan dapat menunjukkan tingkat kecemasan yang
lebih ringan.
4) Pendidikan
mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan
5) Umur
Seseorang yang mempunyai umur lebih muda ternyata lebih mudah
mengalami gangguan akibat kecemasan dari pada seseorang yang lebih tua, tetapi ada
d. Patofisiologi Kecemasan
Sistem syaraf pusat menerima suatu persepsi ancaman.Persepsi ini timbul akibat
adanya rangsangan dari luar dan dalam yang berupa pengalaman masa lalu dan faktor
genetik. Kemudian rangsangan dipersepsi oleh panca indra, diteruskan dan direspon
oleh sistem syaraf pusat melibatkan jalur cortex cerebri – limbic system – reticular
untuk mensekresi mediator hormonal terhadap target organ yaitu kelenjar adrenal
yang kemudian memicu saraf otonom melalui mediator hormonal yang lain (Owen,
2016).
e. Jenis-Jenis Kecemasan
dirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar. Ada tiga
memang mengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian. Ketakutan ini dianggap
sebagai suatu unsur pokok normal dari mekanisme pertahanan dasariah kita.
pertanyaan tentang siapa dirinya, untuk apa hidupnya dan akan kemanakah kelak
Menurut Sundeen dan Stuart (2013), respon rentang kecemasan yaitu respon
tentang sehat-sakit yang dapat dipakai untuk menggambarkan respon tentang sehat-