PROPOSAL
Oleh:
ADELISWANTI MARPAUNG
2014201061
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Mengetahui :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
1.5 Keaslian .................................................................................................... 4
Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh, apabila tubuh mengalami
kekurangan atau kelebihan cairan dan elektrolit dalam jangka waktu yang cukup lama
maka dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal ( Kemenkes RI,2013). Fungsi ginjal
yang terganggu dapat menyebabkan gagal ginjal. Penyakit tersebut dapat menyerang
setiap golongan baik pria maupun wanita tanpa pandang umur.
Penyakit gagal ginjal kronis (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah
kerusakan pada ginjal yang menetap dan tidak dapat di perbaiki. Hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa factor dan dapat mengakibatkan gangguan multisystem. Penyakit gagal
ginjal kronis di tandai dengan penurunan fungsi ginjal yang di ukur dengan laju filtrasi
glomerulus (LFG) < 60 ml/ min/1,73 m2 yang terjadi lebih dari 3 bulan atau terdapat
gejala-gejala kerusakan ginjal seperti yang dapat dideteksi, kelainan histologis dan
kelainan elektrolit dan riwayat transflantasi ginjal. (mahesvara,I.B.G.A., Yasa,W.P.S., &
Subawa, A,N)
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah penderita
gagal ginjal pada tahun 2013 telah mengalami peningkatan sebesar 50% dibandingkan
dari tahun sebelumnya. Dinegara Amerika serikat, kejadian dan prevalensi gagal ginjal
mengalami peningkatan 50% di tahun 2014. Data menunjukan bahwa setiap tahun
200.000 orang Amerika menjalani hemodialysis karena gangguan gagal ginjal kroniks
yang artinya 1.140 dalam satu juta orang Amerika adalah pasien Hemodialisis menurut
Widyastuti dalam (Bayhakki & Hasneli, 2017).
Prevalensi penyakit gagal ginjal kronik di dunia dan Indonesia cenderung
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut US Renal Data System ( Sistem Data
Ginjal US), pada akhir 2017 total 521.572 orang di rawat dengan ESRD, dan yang
hemodialysis sebanyak 4.244.369 orang, artinya 80% harus menjalani cuci darah.
Berdasarkan data dari Indonesia Renal Registrasi tahun 2019 pasien gagal ginjal yang
menjalani hemodialysis regular jumlahnya semangkin meningkat dengan jumlah pasien
baru mencapai 69.124 orang, dengan pasien aktif 185.901 orang. Dari sisi pembiayaan
kesehatan, data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) tahun 2019
menunjukan bahwa peserta BPJS penyakit kastropik ke 4 terbesar menghabiskan biaya
kesehatan 2,3 triliun rupiah. Sumatra Utara dengan penduduk 14.799.361 jiwa di tahun
2020 penderita PGK3,3 permil=473.579 Jiwa dengan proporsi Dialisis 12 % = 56.829
jiwa. ( Perhimpunan Nefrologi Indonesia Wilayah Sumut : 2022).
Hemodialysis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal untuk pasien Gagal
Ginjal Kronik dimana tindakannya menggunakan alat yaitu dialyzer yang akan
menyaring dan membuang sisa produk metabolisme toksik yang seharusnya di buang
oleh ginjal. Terapi hemodialysis tidak menyembuhkan penyakit yang diderita. Pasien
harus menjalani hemodalisis sepanjang umurnya sampai pasien menemukan ginjal baru
dari hasi pencangkokan ginjal (Rahman, 2013). Pasien harus menjalani terapi
hemodialysis 1-3 kali dalam seminggu setiap pertemuan menghabiskan 2-5 jam.
Pasien yang menjalani hemodialysis dalam jangka waktu panjang banyak
menghadapi berbagai masalah, seperti finansial, kesulitan untuk bekerja, dorongan
seksual yang menurun, defresi dan ketakutan menghadapi kematian, juga gaya hidup
yang harus berubah, sedikit banyak mempengaruhi semangat hidup seseorang. Pasien
dengan hemodialysis semangat hidupnya mengalami penurunan karena perubahan yang
harus dihadapi dan akan mempengaruhi kwalitas hidup pasien gagal ginjal kronis.
Tindakan hemodialysis secara tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup seorang
pasien yang meliputi kesehatan fisik, kondisi psikologis, spiritual, status sosial ekonomi
dan dinamika keluarga (Smaltzer & bare,2016).
Penderita Gagal ginjal kronik juga perlu mengontrol gejala dan komplikasi dari
penyakitnya guna meningkatkan atau tidak memperburuk kwalitas hidup pasien, kwalitas
hidup merupakan indicator penting untuk mengevaluasi hasil hemodialysis pada pasien
Gagal Ginjal Kronik (Griva,2011)
Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pasien dalam perawatan hemodialysis. Salah satu faktor pendukung keberhasilan
pelayanan keperawatan adalah dengan melibatkan keluarga pasien. Dukungan keluarga
yang dimaksud berupa dukungan informasional, emosional, pengharapan, dan dukungan
harga diri. Menurut Nurchayati (2011) mengatakan bahwa apabila dukungan keluarga
tidak didsapatkan maka persentase kondisi kesehatan pasien memburuk. Hasil studi di
Amerika Serikat terhadap sejumlah pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis,
didapatkan bahwa dukungan keluarga dapatmeningkatkan kesehatan pasien yang sedang
menjalani terapi hemodialysis dipengaruhi oleh factor geografis, status sosial ekonomi
dan kebudayaan pada pasien gagal ginjal kronis (widyastuti,2014).
Di RS Chevani pasien gagal ginjal mengalami peningkatan dalam 4 bulan terakhir
khususnya Desember 2021, januari , februari , maret 2022, mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya dengan data rata-rata pasien yang menjalani hemodialysis perbulan
sebesar 24 orang yang menjalani hemodialysis. Pasien yang mempunyai penyakit gagal
ginjal kronis hidupnya akan bergantung oleh mesin hemodialysis , jika pasien
hemodialysis kwalitas hidupnya menurun maka kondisinya pasien juga akan menurun.
Jadi dukungan keluarga sangatlah pentingf bagi pasien gagal ginjal kronis. Diharapkan
keluarga selalu mensuport keluarganya yang menjalani perawatan hemodialysis supaya
penderita gagal ginjal kronik selalu semangat untuk menjalani perawatan hemodialysis.
Menurut hasil wawancara peneliti yang dilakukan terhadap 24 orang yang sedang
melakukan perawatan hemodialysis di Rumah Sakit Cevani Tebing Tinggi
Gambar 2.1. dukungan keluarga erat kaitannya dengan kualitas hidup pasien. Ini
karena kualitas hidup merupakan satu persepsi yang hadir dalam kemampuan,
keterbatasan, serta sifat psikologi baik dalam menjalankan peran sebagai fungsinya.
2.3 HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka dan teori diatas maka dapat disimpulkan sementara sebagai
berikut:
- Adanya hubungan dukungan keluarga dalam meningkatkan kwalitas hidup pasien.
Dukungan keluarga memainkan peranan penting dalam mengidentifikasi perasaan
sejahtera , orang yang hidup dalam lingkungan yang supportif kondisinya jauh lebih baik
dari pada mereka yang tidak memilikinya.
- Tidak ada hubungannya dengan dukungan keluarga jika pasien yang mengalami CKD
mampu mengotrol prilaku hidupnya demi menjaga kondisi tubuh, serta memiliki
ketrampilan yang dapat mengembangkan potensi dirinya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Annisa maulida, Ana Fadilah, Masvan Yulianto (2019). Hubungan dukungan keluarga dengan
kualitas hidup pasien hemodialysis di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Agnes ririn silalahi (2019). Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Medan
Novita verayanti manalu (2020) Dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi di RS Advent Bandar Lampung
Seftiyandi harapan, dkk (2019). Dukungan keluarga dalam kualitas hidup pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi hemodialysis di RSU Royal Prima Medan
Dr. Syafrizal Nasution Sp.PD. KGH (Perhimpunan Nefrologio Indonesia). (2022). Situasi dan
beban penyakit ginjal kronik di Sumatra Utara
Luxfiyati (2019). Penyusunan Instrumen Kualitas Hidup Yang Berhubungan Dengan Kesehatan
Berbasis Islam. Makasar
Ruth Kania Friscilla Duha (2021). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lanjut
Usia Pada Penderita Hipertensi. Medan
Lampiran 1.
INFORMED CONSENT
Kepada Yth.
Ibu/Bapak Respondent
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Krpreawatan
Universitas Haji Sumatra Utara.
Nama : Adeliswanti Marpaung
Nim : 2014201061
Akan mengadakan penelitian dengan tujuan untuk menyusun tugas akhir Sarjana
Keperawatan Universitas Haji Sumatra Utara dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kualitas Hidup Pasien CKD Stage V Dengan Therapi Hemodialisis Di Rumah Sakit
Chevani Tebing Tingi”.
Dengan segala kerendahan hati penulis mohon Ibu/bapak untuk berkenan menjadi
responden penelitian ini dengan bersedia mengisi kuisioner dari peneliti. Hasil penelitian akan
dijaga kerahasiaannya dan semata-mata hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan
tidak ada keraguan bagi Ibu/Bapak .
Demikian permohonan peneliti buat, atas kesediaan Ibu/Bapak dalam Penelitian, peneliti
ucapkan terimakasih.
Adeliswanti Marpaung
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Dengan ini saya mengatakan bahwa suda diberikan penjelasan tentang manfaat dan
kerugian selama menjadi subjek penelitian dan bersedia mengikuti penelitian tersebut secara
suka rela sebagai subjek penelitian.
Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dalam
paksaan siapapun dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Atas bantuan dan partisipasinya
disampaikan terimakasih.
Peneliti Responden
Dalam 4 minggu terakhir apakah keadaan kesehatan anda sangat membatasi aktifitas yang ada
lakukan dibawah ini ?
SM = Sangat Membatasi
SdM = Sedikit Membatasi
TM = Tidak Membatasi
No. Pertanyaan SM Sd TM
M
3. Aktifitas yang membutuhkan banyak energy,
mengangkat beban berat, dan melakukan olah raga
berat
4. Aktifitas ringan seperti memindahkan meja, menyapu,
jogging/jalan santai
5. Mengangkat atau membawa barang ringan (belanjaan,
tas)
6. Menaiki beberapa anak tangga
7. Menaiki satu tangga
8. Menekuk leher/tangan/kaki, bersujud dan berbungkuk
9. Berjalan lebih dari 1,5 km
10. Berjalan melewati beberapa gang/1 km
11. Berjalan melewati satu gang/0,5 km
12. Mandi atau memakai baju sendiri
Selama 4 minggu terakhir apakah anda mengalami masalah-masalah berikut di bawah ini dengan
pekerjaan anda atau aktifitas anda sehari-hari sebagai akibat dari masalah anda ?
No. Pertanyaan Ya Tidak
13. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan pekerjaan atau
aktifitas lain
14. Menyelesaikan pekerjaan tidak tepat waktunya
15. Terbatas pada beberapa pekerjaan atau aktifitas lain
16. Mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan atau aktifitas-aktifitas
lain (misalnya yang membutukan energy extra seperti
mendongkrak/bertukang, mencuci)
Selama 4 minggu terakhir apakah pekerjaan atau aktifitas sehari-hari anda mengalami beberapa
masalah dibawah ini sebagai akibat dari masalah emosi anda (seperti merasa sedih/tertekan atau
cemas )
No Pertanyaan Ya Tidak
.
17. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan pekerjaan atau
aktifitas lain
18. Menyelesaikan pekerjaan tidak lama dari biasanya
19. Dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan lain tidak berhati-hati
sebagaimana biasanya
20.Dalam 4 minggu terakhir seberapa besar kesehatan fisik anda atau masalah emosional
mengganggu aktifitas sosial anda seperti biasa dengan keluarga, teman, tetangga atau
perkumpulan anda ?
- Tidak mengganggu =1
- Sedikit mengganggu =2
- Cukup mengganggu =3
- Mengganggu sekali =4
- Sangat mengganggu seksli = 5
21. Seberapa besar anda merasakan nyeri pada tumbuh anda selama 4 minggu terakhir
- Tidak mengganggu sedikit pun =1
- Sedikit mengganggu =2
- Cukup mengganggu =3
- Sangat mengganggu =4
- Sangat mengganggu sekali =5
22. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa besar rasa sakit/nyeri mengganggu pekerjaan anda sehari-
hari (termasuk pekerjaan diluar rumah dan pekerjaan didalam rumah)?
- Tidak mengganggu sedikitpun =1
- Sedikit mengganggu =2
- Cukup mengganggu =3
- Sangat mengganggu =4
- Sangat mengganggu sekali =5
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah tentang bagaimana perasaan anda dalam 4
minggu terakhir, untuk setiap pertanyaan silahkan beri 1 jawaban yang paling sesuai
dengan perasaan anda.
Keterangan :
S = Selalu
HS = Hampir Selalu
CS = Cukup Sering
KK = Kadang-kadang
J = Jarang
TP = Tidak Pernah
No. Pertanyaan S HS CS KK TP
23. Apakah anda merasa penuh semangat ?
24. Apakah anda orang yang sangat gugup ?
25. Apakah anda merasa sangat tertekan dan tak ada
yang menggembirakan anda?
26. Apakah anda merasa tenang dan damai ?
27. Apakah anda memiliki banyak tenaga?
28. Apakah anda merasa putus asa dan sedih?
29. Apakah anda merasa bosan?
30. Apakah anda seorang yang periang?
31. Apakah anda merasa cepat lelah ?
32. Dalam 4 minggu terakhir sebrapa sering kesehatan fisik anda atau masalah emosi
mempengaruhi kegiatan sosial anda ( seperti mengunjungi teman, saudara dan lain-lain)?
- Selalu =1
- Hamper Selalu =2
- Kadang-kadang =3
- Jarang =4
- Tidak pernah =5
Petunjuk berikut dimaksud untuk menjawab pertanyaan no. 33-36. Menurut anda, sejauh
mana kebenaran pertanyaan berikut menggambarkan keadaan kesehatan anda.
Keterangan :
B = Benar
BS = Benar Sekali
TT = Tidak Tahu
S = Salah
SS = Salah Sekali
No. Pertanyaan B BS TT S SS
33. Saya meras sedikit mudah merasa sakit
34. Saya sama sehatnya seperti orang lain
35. Saya merasa kesehatan saya semangkin memburuk
36. Kesehatan saya sangat baik