Anda di halaman 1dari 35

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP

PASIEN CKD STAGE V DENGAN THERAPI HEMODIALISIS DI RUMAH


SAKIT CHEVANI TEBING TINGGI TAHUN 2022

PROPOSAL

Oleh:

ADELISWANTI MARPAUNG
2014201061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (SARJANA KEPERAWATAN)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS HAJI SUMATRA UTARA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien CKD


Stage V Dengan Therapi Hemodialisis Di Rumah Sakit Chevani
Tebing Tinggi
Nama : Adeliswanti Marpaung
Nim : 2014201061
Prodi : Ilmu Keperawatan ( Program Sarjana Keperawatan)
Institusi : Universitas Haji Sumatra Utara

Proposal Ini Telah Diperiksa Dan Di Setujui Oleh Pembimbing Untuk


Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Proposal Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Haji Sumatra Utara

Deli Serdang, 2 juni 2022

Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi

Fitri Fadillah, S.Kep,Ns,M.Kep

Mengetahui :

Yetti Fauziah, S.Kep,Ns,M.Kep


Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
1.5 Keaslian .................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan teoritis ........................................................................................ 7
2.1.1 Penyakit Gagal Ginjal Kronik ............................................................... 7
2.1.2 Konsep Keluarga ................................................................................... 9
2.1.3 Kualitas Hidup ....................................................................................... 11
2.2 Kerangka Penelitian ................................................................................. 13
2.3 Hepotesis .................................................................................................. 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis dan Desin Penelitian ........................................................................ 14
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 15
3.3 Populasi dan Sample ................................................................................ 15
3.4 Defenisi Operasional ................................................................................ 17
3.5 Etika Penelitian ......................................................................................... 18
3.6 Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 19
3.7 Pengelolaan dan Teknik Analisa Data ...................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh, apabila tubuh mengalami
kekurangan atau kelebihan cairan dan elektrolit dalam jangka waktu yang cukup lama
maka dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal ( Kemenkes RI,2013). Fungsi ginjal
yang terganggu dapat menyebabkan gagal ginjal. Penyakit tersebut dapat menyerang
setiap golongan baik pria maupun wanita tanpa pandang umur.
Penyakit gagal ginjal kronis (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah
kerusakan pada ginjal yang menetap dan tidak dapat di perbaiki. Hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa factor dan dapat mengakibatkan gangguan multisystem. Penyakit gagal
ginjal kronis di tandai dengan penurunan fungsi ginjal yang di ukur dengan laju filtrasi
glomerulus (LFG) < 60 ml/ min/1,73 m2 yang terjadi lebih dari 3 bulan atau terdapat
gejala-gejala kerusakan ginjal seperti yang dapat dideteksi, kelainan histologis dan
kelainan elektrolit dan riwayat transflantasi ginjal. (mahesvara,I.B.G.A., Yasa,W.P.S., &
Subawa, A,N)
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah penderita
gagal ginjal pada tahun 2013 telah mengalami peningkatan sebesar 50% dibandingkan
dari tahun sebelumnya. Dinegara Amerika serikat, kejadian dan prevalensi gagal ginjal
mengalami peningkatan 50% di tahun 2014. Data menunjukan bahwa setiap tahun
200.000 orang Amerika menjalani hemodialysis karena gangguan gagal ginjal kroniks
yang artinya 1.140 dalam satu juta orang Amerika adalah pasien Hemodialisis menurut
Widyastuti dalam (Bayhakki & Hasneli, 2017).
Prevalensi penyakit gagal ginjal kronik di dunia dan Indonesia cenderung
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut US Renal Data System ( Sistem Data
Ginjal US), pada akhir 2017 total 521.572 orang di rawat dengan ESRD, dan yang
hemodialysis sebanyak 4.244.369 orang, artinya 80% harus menjalani cuci darah.
Berdasarkan data dari Indonesia Renal Registrasi tahun 2019 pasien gagal ginjal yang
menjalani hemodialysis regular jumlahnya semangkin meningkat dengan jumlah pasien
baru mencapai 69.124 orang, dengan pasien aktif 185.901 orang. Dari sisi pembiayaan
kesehatan, data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) tahun 2019
menunjukan bahwa peserta BPJS penyakit kastropik ke 4 terbesar menghabiskan biaya
kesehatan 2,3 triliun rupiah. Sumatra Utara dengan penduduk 14.799.361 jiwa di tahun
2020 penderita PGK3,3 permil=473.579 Jiwa dengan proporsi Dialisis 12 % = 56.829
jiwa. ( Perhimpunan Nefrologi Indonesia Wilayah Sumut : 2022).
Hemodialysis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal untuk pasien Gagal
Ginjal Kronik dimana tindakannya menggunakan alat yaitu dialyzer yang akan
menyaring dan membuang sisa produk metabolisme toksik yang seharusnya di buang
oleh ginjal. Terapi hemodialysis tidak menyembuhkan penyakit yang diderita. Pasien
harus menjalani hemodalisis sepanjang umurnya sampai pasien menemukan ginjal baru
dari hasi pencangkokan ginjal (Rahman, 2013). Pasien harus menjalani terapi
hemodialysis 1-3 kali dalam seminggu setiap pertemuan menghabiskan 2-5 jam.
Pasien yang menjalani hemodialysis dalam jangka waktu panjang banyak
menghadapi berbagai masalah, seperti finansial, kesulitan untuk bekerja, dorongan
seksual yang menurun, defresi dan ketakutan menghadapi kematian, juga gaya hidup
yang harus berubah, sedikit banyak mempengaruhi semangat hidup seseorang. Pasien
dengan hemodialysis semangat hidupnya mengalami penurunan karena perubahan yang
harus dihadapi dan akan mempengaruhi kwalitas hidup pasien gagal ginjal kronis.
Tindakan hemodialysis secara tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup seorang
pasien yang meliputi kesehatan fisik, kondisi psikologis, spiritual, status sosial ekonomi
dan dinamika keluarga (Smaltzer & bare,2016).
Penderita Gagal ginjal kronik juga perlu mengontrol gejala dan komplikasi dari
penyakitnya guna meningkatkan atau tidak memperburuk kwalitas hidup pasien, kwalitas
hidup merupakan indicator penting untuk mengevaluasi hasil hemodialysis pada pasien
Gagal Ginjal Kronik (Griva,2011)
Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pasien dalam perawatan hemodialysis. Salah satu faktor pendukung keberhasilan
pelayanan keperawatan adalah dengan melibatkan keluarga pasien. Dukungan keluarga
yang dimaksud berupa dukungan informasional, emosional, pengharapan, dan dukungan
harga diri. Menurut Nurchayati (2011) mengatakan bahwa apabila dukungan keluarga
tidak didsapatkan maka persentase kondisi kesehatan pasien memburuk. Hasil studi di
Amerika Serikat terhadap sejumlah pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis,
didapatkan bahwa dukungan keluarga dapatmeningkatkan kesehatan pasien yang sedang
menjalani terapi hemodialysis dipengaruhi oleh factor geografis, status sosial ekonomi
dan kebudayaan pada pasien gagal ginjal kronis (widyastuti,2014).
Di RS Chevani pasien gagal ginjal mengalami peningkatan dalam 4 bulan terakhir
khususnya Desember 2021, januari , februari , maret 2022, mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya dengan data rata-rata pasien yang menjalani hemodialysis perbulan
sebesar 24 orang yang menjalani hemodialysis. Pasien yang mempunyai penyakit gagal
ginjal kronis hidupnya akan bergantung oleh mesin hemodialysis , jika pasien
hemodialysis kwalitas hidupnya menurun maka kondisinya pasien juga akan menurun.
Jadi dukungan keluarga sangatlah pentingf bagi pasien gagal ginjal kronis. Diharapkan
keluarga selalu mensuport keluarganya yang menjalani perawatan hemodialysis supaya
penderita gagal ginjal kronik selalu semangat untuk menjalani perawatan hemodialysis.
Menurut hasil wawancara peneliti yang dilakukan terhadap 24 orang yang sedang
melakukan perawatan hemodialysis di Rumah Sakit Cevani Tebing Tinggi

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dapat dibuat rumasan masalah penelitian yaitu:
“Hubungan dukungan keluarga dengan kwalitas hidup pasien CKD stage V dengan terapi
Hemodialisis di RS Chevani Tebing Tinggi)

1.3 Tujuan penelitian


a) Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubunggan dukungan keluarga dengan kwalitas hidup pasien
CKD stage v dengan terapi Hemodialisis
b) Tujuan Khusus
- Mendeskripsikan dukungan keluarga pada pasien dengan CKD stage v di RS
Chevani Tebing Tinggi
- Mendeskripsikan kwalitas hidup pasien dengan CKD stage v di RS Chevani
Tebing Tinggi
- Menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan kwalitas hidup pasien CKD
stage v

1.4 Manfaat Peneliti


a. Bagi perawat
Hasil penelitian ini merupakan ilmu yang sangat bermanfaat bagi perawat karena
merupakan metode pembelajaran langsung dilapangan sehingga menambah manfaat
ilmpengetahuan.
b. Bagi Rumah Sakit Chevani Tebing Tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada penderita gagal
ginjal atau CKD stage v tentang pentingnya dukungan keluarga dalam meningkatkan
kwalitas hidup mereka. Bagi manajemen Rumah sakit Chevani , hasil penelitian ini
dapat dijadikan dasar penyususnan pedoman perawatab pasien gagal ginjal.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan referensi dalam masyarakat untuk hidup
sehat

1.5 Keaslian peneliti


Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang
mempunyai karakteristik yang relative sama dalam hal tema kajian, meskipun
berbeda dalam hal karakteristik subjek, jumlah dan posisi variable penelitian atau
metode analisis yang digunakan. Penelitian yang dilakukan mengenahi Hubungan
Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kwalitas Hidup Pasien pada pasien CKD stage
V dengan Hemodialisis di Rumah Sakit Chevani Tebing Tinggi. Peneliti
menyimulkan semangkin kuat dukungan keluarga makan semangkin baik tingkat
kwalitas hidup pasien penderita CKD stage V.
- Wiwit Dwi Nurbadriyah, M.Kep: 2021 pada bukunya Asuhan Keperawtan Penyakit
Ginjal Kronis menjelaskan tentang ginjal dan defenisi dari penyakit ginjal kronis.
PGK adalah kerusakan pada ginjal yang menetap dan tidak dapat diperbaiki. Hal ini
dapat di sebabkan oleh berbagai faktor dan dapat mengakibatkan gangguan
multisystem.
- Novita Vera Yanti Manalu, 2020. Dalam jurnalnya tentang “Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Tiingkat Kwalitas Hidup Pasien Hemodialysis dengan metode
penelitian deskriftif korelasi menyimpulkan rata-rata dukungan keluarga yang di
dapat pasien CKD stag v masuk dalam katagori baik dengan persentasi 84%,
sedangkan dukungan keluarga cukup memiliki persentase 15,7 %. Ada hubungan
signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup. Hubungan yang didapat
masuk katagori kuat.
- Annisa Maulida, Ana Fadilah, Mavan Yunanto ; 2019, dalam jurnalnya yang
berjudul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis
menggunakan metode penelitian kuantatif dengan design penelitian yang di gunakan
adalah design korelasional menyimpulkan kualitas hidup pasien di ruang
hemodialysis dengan katagori tertinggi adalah baik. Hasil uji statistik menunjukan
bahwa adanya hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
hemodialysis dengan nilai p value (.000).
- Agnes Ririn Silalahi ;2019 dalam jurnalnya yang berjudul Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani
Kemoterapi mengunakan metode kuantatatif menyimpulkan dukungan keluarga pada
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi adalah baik sebanyak 50,7 %,
dan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi adalah
yg cukup sebanyak 54,8 %.
- Septiyandi, dkk ; 2019 dalam jurnal ilmiahny Dukungan Keluarga Dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis. Metode yang digunakan pada jurnal ini adalah survey analitik dengan
pendekatan cross-sectional. Menyimpulkam pasien mengalami dukungan kelurga
yang baik sebanyak 67 % sedangkan minoritas dukungan keluarga sebanyak 33 %.
- Dr. Syafrizal Nasution,SpPD, K-GH (Perhimpunan Nefrologi Indonesia wilayah
Sumut) :2022, prevalensi penyakit ginjal kronis di Indonesia kian meningkat, 2013-
2018 mencapai ± 2 kali lipat. Pernefri skrining berbasis populasi meliputi 12.000
orang : prevalensi PGK 12,5 %.
- Data Rumah Sakit Chevani per 22 februari – 12 afril 2022. Terdapat peningkatan
jumlah pasien gagal ginjal kronis namun peneliti hanya mengambil sample pada
pasien yang menandatangani surat persetujuan Hemodialisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN TEORITIS


2.1.1 Penyakit Gagal Ginjal Kroni (PGK / CKD)
Penyakit ginjal kronis (PGK) adalah kerusakan pada ginjal yang menetap dan
tidak dapat diperbaiki. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat
mengakibatkan gangguan multisystem. Penyakit ginjal kronis di tandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang diukur dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) <60
ml/min/1,73 m2 yang terjadi lebih dari tiga bulan atau terdapat gejala-gejala
kerusakan ginjal seperti kelainan sedimentasi urin dan albuminuria, pencitraan ginjal
yang dapat dideteksi, kelainan histologis dan kelainan elektrolit, dan riwayat
transflantasi ginjal. (Mahesvara,I.B.G.A., Yasa,W>P>S., & Subawa,A.N)
Penyakit ginjal kronis (PGK) atau Chronic Kiddney Desease (CKD)kerusakan
ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat mengeluarkan racun dan produk limbah
dari darah . hal ini di tandai dengan adanya protein dalam urin beserta
menurunnya .laju filtrasi glomerulus (LFG) yang berlangsung selama lebih dari tiga
bulan. (Black & Hawks,2009). (kamasita,S.E.,dkk)
Berikut ini adalah fungsi ginjal secara umum:
a. Proses filtrasi adala masuknya darah dan zat lain kedalam glomerulus dan kapsula
Bowman dari Nefron. Proses ini menghasilkan urine primer, yang mengandung
glukosa, kalium, asam amino, garam, natrium, dan protein.
b. Proses reabsorpsi dimana sebagian besar natrium, fosfat, klorida, glukosa, dan ion-
ion bikarbonat direabsorpsi di tubulus ginjal. Reabsorpsi yang tersisa akan di arahkan
ke papilla ginjal.
c. Darah memasuki tubulus kontrortus distal selama proses augmentasi untuk mengisi
kembali zat-zat yang tidak lagi di butuhkan tubuh. Proses ini mengasilkan urine
normal, yang terdiri dari 95 % air, urea, asam urat, ammonia, pewarna empedu,
garam mineral (NaCL) dan zat berlebih (obat-obatan, vitamin, dll).
d. Metabolic waste products and foreign chemical excretion
e. Maintains electroly and water balance
f. Control the osmolarity and alectrolyte concentrations of body fluids
g. Maintain a healthy blood pressure level
h. Pertahankan keseimbangan asam basa yang stabil
i. Gluconeogenesis

Sisa-sisa metabolism tubuh dan kelebihan cairan dapat menumpuk di dalamtubuh


ketika ginjal mengalami gangguan atau kerusakan. Akhirnya, pembengkakan
pergelangan kaki, muntah, kelemahan, sesak napas, dan kurang tidur dapat terjadi.
Ginjal bisa berhenti bekerja jika tidak di tangani dengan baik. Bisa berakibat fatal,
bahkan fatal, jika ginjal berhenti bekerja . (Fitria, 2013).
Penyakit ginjal dibagi menjadi dua katagori : Penyakit ginjal akut dan kronis :
1. Penyakit Ginjal akut (GGA)
Gangguan ginjal akut (GGA) adalah suatu sindrom yang di sebabkan oleh
kerusakan metabolic atau patologis pada ginjal yang di tandai dengan penurunan
fungsi ginjal secara tiba-tiba selama beberapa hari atau minggu, dengan atau tanpa
oliguria, sehingga mengakibatkan kemampuan ginjal untuk mempertahankan
homeostatis tubuh. Penyakit ginjal akut ditandai dengan penurunan sementara fungsi
ginjal (laju filtrasi glomerulus/LFG), peningkatan kreatinin serum, dan ketidak
mampuan ginjal untuk mengetus homeostatis cairan dan elektrolit. Pergeseran
paradigm dalam klasifikasi dan ketidakmampuan untuk mengenali gejala awal dan
prognosis mengakibatkan istilah gangguan ginjal akut. (Racmadi, 2011)

2. Penyakit Ginjal Kronik (PGK)


Penyakit ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal irreversible dimana
kemampuantubuh untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan, dan
elektrolit gagal ginjal, mengakibatkan uremia (retensi urea dan limbah nitrogen
lainnya dalam darah).
2.1.2 Konsep keluarga
1. Defenisi keluarga
a. Keluaga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan darah,
adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan sosial ( hidup bersama) dan adanya
ubungan fsikologi (ikatan emosional) (Hanson 2001, dalam Doane & Varcoe,
2005).
b. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan; kelahiran,, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga (Duval dan Logan, 1986 dalam friedman, 1998)
c. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
2. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman fungsi keluarga ada 5 antara lain :
1) Fungsi afektif
Meliputi persefsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan psikososial anggota
keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan dapat mencapai
tujuan psikososial yang utama, membentuk sifat kemanusian dalam diri anggota
keluarga, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin secara
lebih akrab, dan harga diri.
2) Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial
Sosial merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, karena individu secara
kontinyu mengubah prilaku mereka sebagai respon terhadap situasi yang terpola
secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses perkembangan
atau perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi
sosial dan pembelajaran peran-peran sosial.
3) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menamba sumberdaya
manusia.
4) Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan. Perawatan kesehatan dan
praktik-praktik sehat ( yang mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga
secara individual) merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi perawatan
kesehatan.
- Kemampuan keluarga mengenal masalah kesetan keluarga
- Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga
- Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang tepat bagi keluargayang
mengalami gangguan kesehatan
- Kemampuan keluarga mempertahankan atau menciptakan suasana rumah
yang sehat
- Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas.
3 Dukungan Keluarga
Friedman, dalam (Lukhmanulhakim dan Lisnawti 2017) menyatakan bahwa
dukungan keluarga terhadap penderita penyakit gagal ginjal kronik sangat dibutuhkan
dalam proses penyembuhan atau pengobatan. Dukungan keluarga memainkan
peranan penting dalam mengidentifikasi perasaan sejahtera , orang yang hidup dalam
lingkungan yang supportif kondisinya jauh lebih baik dari pada mereka yang tidak
memilikinya . karena keluarga adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan
anggota keluarganya, keluarga dapat meningkatkan semangat dan motivasi untuk
berprilaku sehat yaitu memberikan perawatan dan pengobatan yang layak dan di
perlukan.
Dukungan keluarga adalah nasihat, sikap, tindakandan penerimaan keluarga
terhadap penderita sakit. Peran keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan
kesehatan anggota keluarga. Dukungan keluarga pada pasien dengan gagal ginjal
kronik ( chronic kidney desease/ CKD )berupa dukungan instrumental, dukungan
informasional, dukungan emosional, dukungan penghargaan dan dukungan harga diri.
Dukungan keluarga ini diberikan sepanjang hidup pasien yang menunjang untuk
penyembuhan pasien.
Dukungan keluarga erat kaitannya dalam peningkatan kualitas hidup seseorang.
Hal in dikarenakan kualitas hidup merupakan satu persepsi yang hadir dalam
kemampuan, keterbatasan, gejala srata sifat psikologi hidup individu baik dalam
menjalankan peran sebagai fungsinya (Zadded dkk, 2003).

2.1.3 KUALITAS HIDUP


Kualitas hidup adalah persefsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang
sesuai dengan tempat tinggal sertaberkaitan dengan tujuan, harapan, standart
kepedulian selama hidupnya. Kualitas hidup seseorang berbeda dengan kualitas
hidup orang lain. Hal tersebut tergantung dari interpretasi masing-masing individu
tentang gambaran kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup bisa sangat rendah
dikarenakan apabila aspek-aspek dari kualitas hidup itu sendiri masih kurang di
penuhi (Karangora,2012).
Menurut World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) mendefenisikan
kualitas hidup sebagai persepsi individu tentang posisi mereka dalam hidup, konteks
budaya dan system nilai dimana mereka hidup dan dalam kaitannya dengan tujuan,
harapan, standard dan perhatian mereka (Haugan et al.,2020)
Kualitas hidup merupakan sebuah persefsi individu mengenai posisi individu
dalam hal konteks budaya dan system nilai dimana individu hidup dan hubungannya
dengan tujuan, harapan yang di tetapkan dan perhatian seseorang (nimas,2012).
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
a) kontrol
berkaitan dengan kontrol terhadap prilaku yang dilakukan oleh seseorang guna
menjaga kondisi tubuh
b) Kesempatan yang potensial
Yaitu sesuatu yang berkaitan dengan sebagian besar seseotang dapat melihat
sesuatu peluang yang ada pada dirinya
c) Keterampilan
Keterampilan disini berkaitan dengan kemampuan seseorang pasien untuk
melalukan sebuah keterampilan lain yang dia dapat mengembangkan potensi
dirinya seperti mengikuti sesuatu kegiatan atau kursus tertentu.
d) System dukungan
Dukungan yang dimaksud adalah dukungan yang berasal dari keluarga,
masyarakat, maupun sarana fisik seperti tempat tinggal atau rumah yang layak
dan fasilitas-fasilitas yang memadai sehingga menunjang kehidupannya.
e) Kejadian dalam hidup
Kejadian dalam hidup sangat erat kaitannya dengan perkembangan yang harus
dijalani dan terkadang kemampuan dari seseorang untuk menjalani tugas tersebut
mengakibatkan tekanan tersendiri.
f) Sumber daya
Yang dimaksud disini adalah terkait kempuan dan kondisi fisik dari seseorang.
Sumber daya pada dasarny adalah apa yang dimiliki seseorang sebagai individu.
g) Perubahan lingkungan
Hal yang berhubungan dengan perubhan lingkungan sekitar seperti rusaknya
tempat tinggal akibat bencana.
h) Perubahan politik
Berkaitan dengan negara seperti krisis moneter sehingga menyebabkan orang
kehilangan pekerjaan/mata pencarian.
Selain itu,kualitas hidup seseorangdapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya, mengenali diri sendiri, adaptasi, merasakan perasaan orang lain,
perasaan kasih saying, bersikap optimis, dan mengembangkan sikap empati.
2.2 KERANGKA PENELITIAN

Dukungan keluarga Kualitas hidup

Gambar 2.1. dukungan keluarga erat kaitannya dengan kualitas hidup pasien. Ini
karena kualitas hidup merupakan satu persepsi yang hadir dalam kemampuan,
keterbatasan, serta sifat psikologi baik dalam menjalankan peran sebagai fungsinya.

2.3 HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka dan teori diatas maka dapat disimpulkan sementara sebagai
berikut:
- Adanya hubungan dukungan keluarga dalam meningkatkan kwalitas hidup pasien.
Dukungan keluarga memainkan peranan penting dalam mengidentifikasi perasaan
sejahtera , orang yang hidup dalam lingkungan yang supportif kondisinya jauh lebih baik
dari pada mereka yang tidak memilikinya.
- Tidak ada hubungannya dengan dukungan keluarga jika pasien yang mengalami CKD
mampu mengotrol prilaku hidupnya demi menjaga kondisi tubuh, serta memiliki
ketrampilan yang dapat mengembangkan potensi dirinya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Disain Penelitian


Pada dasarnya penelitian adalah sebuah jembatan antara apa yang di sebut teori dengan
dunia nyata yang berhubungan dengan keseharian manusia. Dengan kata lain, penelitian
melalui konsep dan teori yang dimilikinya, akan memberikan masukan kepada dunia
pengalaman manusia yang sebaliknya, pengalaman yang di dapatkan dari penelitian akan
menjadi masukan baru bagi pengembangan teoritis.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif merupakan
penelitian khusus objek yang tidak dapat di teliti secara statistik atau cara kuantifikasi.
Penelitian kualitatif ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena,
peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan pemikiran manusia secara
individu maupun kelompok (Choy & Almanshur, 2012).
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang di
arahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variable yaitu variable bebas dengan
variable terkait. Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-
sectional dimana penelitian ini dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat
bersamaan antara variable independen dan variable dependen (Nursalam, 2008). Menurut
( Sugiono, 2013) penelitian ini akan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
kualitas hidup pasien CKD stage V dengan terapi Hemodialisis Di Rumah Sakit Chevani
Tebing Tinggi.
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
peneliti. Rancangan penelitian mencakup berbagai hal yang dilakukan peneliti, mulai dari
indentifikasi masalah, rumusan hipotesis, operasional hipotesis, cara pengumpulan data,
sampai akhirnya pada analisis data( sastroasmoro, 2011)
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Chevani Tebing Tinggi yang mana di rumah
sakit tersebut banyak di temui pasien dengan penderita Chronic Kiddney Disease stag
V atau biasa dikenal di masyarakat dengan Gagal Ginjal Kronik.
b. Waktu Penelitian
Penelitian Ini dilakukan dibulan 22 februari – 13 afril 2022. Kegiatan penelitian ini
dilaksanakan dengan tahapan persiapan, pelaksanaan, pengolahan, analisa data dan
pelaporan. Tahap persiapan dimulai dari awal pengajuan judul, ujian proposal, revisi
proposal dan uji coba instrument penelitian. Tahap pelaksanaan dimulai dari tanggal
pengambilan data yang dilakukan disalah satu rumah sakit dikota Tebing Tinggi.
Tahap pengolahan data dan analisa data dilakukan selama kurang lebih 7 minngu
setela pengambilan data.

3.3 Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin di teliti. Populasi ini sering
juga disebut dengan universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun
benda mati, dan manusia, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat di ukur atau
diamati.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti atau
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi tidak hanya terbatas pada
orang tetapi juga pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik
atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut ( sugiyono, 2010). Populasi
dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas . dikatakan terbatas apabila jumlah individu
atau objek dalam populasi tersebut terbatas atau dapat dihitung. Sedangkan bersifat
tidak terbatas dalam arti tidak dapat di tentukan jumlah individu atau objek dalam
populasi tersebut ( Hidayat,2009). Populasi pada penelitian ini adalah pasien Gagal
Ginjal Kronik ( CKD stage V) yang sedang menjalani terapi hemodialysis di Rumah
Sakit Chevani jumlah rata-rata pasien total selama penelitian 19 orang.
b. Sampel
Sample adalah bagian besar dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan tidak mugkin mempelajari semua yang
ada pada populisi. Untuk menentukan sampel yang di gunakan maka peneliti
menggunakan metode sampling simple random sampling (Sugiyono:2018).
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari keseluruhan populasi
mengingat jumbal populasi yang sedikit.
Kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Pasien CKD yang menjalani Hemodialisis baik dari rawat jalan maupun
dari rawat inap
b. Pasien CKD yang mau menjadi sebagai responden
c. Pasien CKDyang mampu berkomunikasi secara verbal dan bisa baca tulis
i. Kriteria eksklusi pada penelitian sebagai berikut :
a. Pasien CKD yang mengundurkan diri dari responden
b. Pasien CKD yang mengalami masalah kesehatan yang mendadak seperti
pusing, lelah, lemah, dan masalah lain yang tidak memungkinkan untuk
jadi responden.
3.4 Defenisi Operasional
Table 3.2
Defenisi operasional

Variable Defenisi Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

Variable Dukungan keluarga Kuisioner Pada hasil Ordinal


independen erat kaitannya dalam dengan 20 dukungan
peningkatan kualitas pertanyaan keluarga yaitu
hidup seseorang. Hal mengenai dengan skala likert
in dikarenakan dukungan 4=selalu
kualitas hidup keluarga yang 3=sering
merupakan satu di dalamnya 4 2=jarang
persepsi yang hadir komponen 1=tidak pernah
dalam kemampuan, dukungan Dari skala diatas
keterbatasan, gejala keluarga didapatkan nilai
srata sifat psikologi rentang yaitu:
hidup individu baik 1= Rendah (18-
dalam menjalankan 32)
peran sebagai 2= Sedang (33-48)
fungsinya (Zadded 3= Tinggi(49-64)
dkk, 2003). 4= Sangat tinggi
(65-80)
Variable World Health Kuesioner a. Skor < 50 : Interval
dependen Organization Quality dengan jumlah kualitas hidup
of Life (WHOQOL) pertanyaan SF buruk
mendefenisikan 36 b. Skor >50 :
kualitas hidup kualitas hidup
sebagai persepsi baik
individu tentang
posisi mereka dalam
hidup, konteks
budaya dan system
nilai dimana mereka
hidup dan dalam
kaitannya dengan
tujuan, harapan,
standard dan
perhatian mereka
(Haugan et al.,2020)

3.5 Etika Penelitian


Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan komite etik dan ijin
penelitian dari Rumah Sakit Chevani dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip etika
penelitian yaitu The five right of human subjects in research ( Polit & Beck dalam
Kurniawan,2015) lima hak tersebut adalah:
a. Respect for Autonomy
Partisipan memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar untuk menerima dan
menolak menjadi partisipan. Peneliti menjelaskan pada partisipan tentang proses
penelitian yang meliputi wawancara mendalam dengan direkam menggunakan voice
recorder, selanjutnya partisipan diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia
atau menolak berpartisipasi dalam penelitian.
b. Privaci atau dignity
Partisipan memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa
yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan bagaimana
informasi tentang mereka dibagi dengan orang lain. Peneliti hanya melakukan
wawancara pada waktu yang telah disepakati dengan partisipan. Setting wawancara
dibuat berdasarkan pertimbangan terciptanya suasana santai, tenang dan kondusif
serta tidak diketahui oleh orang lain, kecuali keluarga partisipan dan petugas terkait
yang diijinkan oleh partisipan.
c. Anonymity dan Confidentialy
Peneliti menjelaskan kepada partisipan bahwa identitasnya terjamin kerahasiaannya
dengan menggunakan pengkodean sebagai pengganti identitas dari partisipan. Selain
itu peneliti menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar
persetujuan mengikuti penelitian, biodata, hasil rekaman dan transkup wawancara
dalam tempat khusus yang hanya digunakan untuk keperluan proses analisis sampai
penyusunan laporan penelitian sehingga partisipan tidak perlu takut data yang bersifat
rahasia dan pribadi diketahui orang lain.
d. Justice
Peneliti memberikan kesempatan yang sama bagi pasien yang memenuhi kriteria
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini selain itu, peneliti memberikan kesempatan
yang sama dengan partisipan untuk mengungkapkan perasaannya baik senang
maupun sedihdan mengungkapkan seluruh pengalamannya terkait motivasi hidup
pada PGK.
e. Beneficence dan Nonmaleficence
Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan penelitian telah berusaha
melindungi partisipan dari bahaya ketidak nyamanan (protection from discomfort).
Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, penggunaan alat, dan penggunaan data
penelitian sehingga dapat dialami oleh partisipan dan bersedia menandatangani serta
ketersediaan berpartisipasi atau Informed Consent. Selama proses wawancara
berlangsung peneliti memperhatikan beberapa hal yang dapat merugikan partisipan
antara lain status hemodinamik, kenyamanan, kondisi partisipan maka peneliti
menghentikan wawancara terlebih dulu dan memulainya lagi ketika kondisi sudah
stabil dan partisipan siap untuk melakukan wawancara.

3.6 Tehnik Dan Instrumen Pengumpulan Data


3.6.1 Tehnik
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada partisipan
dengan alat pengumpul data yaitu kuisioner untuk mengukur kualitas hidup pasien
CKD stage v yang menjalani hemodialysis.
3.6.2 Instrument pengumpulan data
Instrument penelitian menggunakan kuesioner mengenai dukungan keluarga dan
kualitas hidup penderita CKD stage V. Kuisioner diawali dengan data data demografi
keluarga partisipan, dukungan keluarga, kualitas hidup partisipan.
3.6.2.1 kuisioner dukungan keluarga
kuisioner dukungan keluarga digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan
keluarga yang diberikan anggota keluarga kepada partisipan. Kuisioner dibuat
sendiri oleh peneliti. Kuisioner ini diberikan kepada salah satu anggota
keluarga untuk di jawab dengan jujur tanpa bantuan dari peneliti. Pengukuran
dukungan keluarga dilihat dari 4 dimensi meliputi dmensi emosional, dimensi
penghargaan, dimensi instrumental, dan dimensi informasi. Item pertanyaan
pada kuisioner ini berjumlah 20. Pengukuran jawaban kuisioner ini
menggunakan skala likert. Penilaian pertanyaan positif yaitu selalu=4, sering
= 3, jarang= 2, tidak pernah = 1. Skala pengukuran yang digunakan dalam
kuisioner ini yaitu skala Nominal dengan katagori :
Katagori baik jika jawaban : 76-100%
Katagori buruk jika skor jawaban : < 76 %
3.6.2.2 kuisioner kualitas hidup
kuisioner kualitas hidup digunakan untuk mengukur tingkat kualitas hidup
penderita CKD Stage V. Kuisioner kualitas hidup ini diberikan kepada
pederita CKD Stage V terdiri dari 36 pertanyaan. Pertanyaan terdiri dari 8
elemen yaitu fungsi fisik, terdiri dari 10 item, funsi sosial terdiri dari 2 item,
nyeri tubuh terdiri dari 2 item, kesehatan mental umum terdiri dari 5 item,
keterbatasan peran yang disebabkan masalah emosi terdiri dari 3 item,
vitalitas terdiri dari 4 item, persepsi sehat umum terdiri dari 5 item, ginunakan
untuk mengukur kualitas hidup seseorang dalam 4 minggu terakhir.
Katagori baik jika jawaban : > 50-100 %
Katagori buruk jika skor jawaban : < 50 %
3.6.3 Uji Validasi dan Realiabilitas
Validasi instrument adalah penentuan seberapa baik instrument tersebut
mencerminkan konsep abstrak yang sedang di teliti. Relibilitas bukanlah fenomena
yang sama sekali atau tidak sama sekali, melainkan diukur berkali-kali dan terus
berlanjut. Validasi akan berpariasi dari satu sample ke sample yang lain dan satu
situasi lainnya; oleh karena itu pengujian validasi mengevaluasi penggunaan
instrument untuk kelompok tertentu sesuai dengan ukuran yang diteliti (Polit,2012).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrument berupa lembar kuisioner
Short Form (SF-36) yang terdiri dari 36 komponen. Penulis tidak melakukan uji
validasi dan realibilitas karena kuisioner yang diadopsi merupakan kuisioner baku
dan dijadikan sebagai alat pengukur kualitas hidup yang sudah valid dan reliable
(Kautsar, 2017).

3.7 Pengelolahan dan Tehnik Analisa Data


3.7.1 Pengelolahan
Setelah seluruh data yang dibutuhkan terkumpul oleh peneliti, maka dilakukan
pengelolahan data dengan cara perhitungan statistic untuk menentukan hubungan
dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien CKD Stage V. Cara yang dilakukan
untuk menganalisa data yaitu denga beberapa tahapan:
1. Editing
Setelah kuisioner diisi oleh responden, selanjutnya peneliti melakukan
pengecekan kembali kuisioner yang telah diisi oleh responden apakah sudah lengkap
dan tidak ada yang kosong, apabila ada pertanyaan yang belum terjawab, maka
peneliti memberikan kembali pada responden untuk diisi.
2. Coding
Merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang terisi
atas beberapa katagori terhadap klasifikasi jawaban responden. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengelolahan dan analisa data menggunakan computer.
Pengcodingan pada kuisioner dukungan keluarga dan kuisioner kualitas hidup PGK.
Pada karakteristik demografi keluarga pengcodingannya terdiri dari usia dengan
kriteria pengcodingan dewasa awal (20-40 tahun)=1, dewasa tengah (41-60 tahun)=2,
lanjut usia (>60 tahun)=3. Hubungan dengan pasien kriteria pengcodingan suami=1,
istri=2, anak=3, simbah=4, menantu=5, adik=6, cucu=7. Jenis kelamin dengan
kriteria pengcodingan laki-laki=1, perempuan=2. Pendidikan dengan kriteria
pengcodingan perguruan tinggi= 1, SMA=2, SMP=3, SD=4, tidak sekolah=5.
Pekerjaan dengan kriteria pengcodingan buruh=1, IRT=2, karyawan swasta=3,
pensiunan=4, PNS=5, tidak bekerja=6, wiraswasta=7. Pendapatan dengan kriteria
pengcodingan ,750.000=1, 750.000-1.452.400 =2, 1.452.400-2.000.000= 3,
>2.000.000=4. Keyakinan terhadap penyakit dengan kriteria pengcodingan ikhlas=1,
pola hidup tidak sehat=2, sebagai penggugur dosa=3, sudah ketentuan dari Tuhan=4,
Ujian dari Tuhan untuk mengankat derajat=5. Perasaan dengan kriteria ikhlas=1,
sedih=2, tindakan yang dilakukan kelurga saat sakit dengan kriteria pengcodingan
membeli obat di apotek=1, pergi ke puskesmas/RS =2.
Pada karakteristik demografi penderita CKD Stage V terdiri dari usia dengan
kriteria pengcodingan dewasa awal (20-40 tahun)=1, dewasa tengah (41-60 tahun)=2,
lanjut usia (>60 tahun)=3. Hubungan dengan pasien kriteria pengcodingan suami=1,
istri=2, anak=3, simbah=4, menantu=5, adik=6, cucu=7. Jenis kelamin dengan
kriteria pengcodingan laki-laki=1, perempuan=2. Pendidikan dengan kriteria
pengcodingan perguruan tinggi= 1, SMA=2, SMP=3, SD=4, tidak
sekolah=5.Pekerjaan dengan kriteria pengcodingan buruh=1, IRT=2, karyawan
swasta=3, pensiunan=4, PNS=5, tidak bekerja=6, wiraswasta=7. Pendapatan dengan
kriteria pengcodingan ,750.000=1, 750.000-1.452.400 =2, 1.452.400-2.000.000= 3,
>2.000.000=4. Lama menderita dengan kriteria pengcodingan <3 tahun=1, >3
tahun=2. Komplikasi dengan kriteria asam lambung & bronchitis = 1, hipertensi=2,
jantung= 3, kolestrol dan asam urat=4, sinusitis dan peradangan di otak =5, struk=6,
luka=7, paru-paru=8, pendengaran berkurang=9, penglihatan berkurang=10,
tulang=11, anemia=12, hepatitis=13, tidak ada = 14.
Pada karakteristik demografi keluarga penderita CKD Stage V untuk hubungan
karakteristik keluarga penderita CKD Stage V dengan dukungan keluarga antara lain
usia usia dengan kriteria dewasa awal=1, dewasa tengah=2, hubungan dengan pasien
dengan kriteria pasangan=1, saudara=2. Agama dengan kriteria Islam=1, Non Muslim
=2. Jenis kelamin dengan kriteria laki-laki =1, perempuan=2. Pendidikan dengan
kriteria Sekolah=1, tidak sekolah= 2. Pendapatan dengan kriteria diatas UMR =1,
dibawah UMR =2. Keyakinan dengan kriteria dari Tuhan=1, dari manusia=2.
Perasaan dengan kriteria ikhlas=1, sedih=2. Tindakan keluarga dengan kriteria
membeli obat di apotek=1, pergi ke puskesmas/RS=2.
Pada karakteristik demografi penderita CKD Stage V untuk hubungan
karakteristik penderita CKD Stage V antara lain usia dengan kriteria dewasa awal=1,
dewasa tengah=2. Agama dengan kriteria Islam=1, non Muslim=2. Jenis kelamin
dengan kriteria laki-laki =1, perempuan=2. Pendidikan dengan kriteria sekolah =1,
tidak sekolah =2. Pekerjaan dengan kriteria bekerja=1, tidak bekerja =2. Pendapatan
dengan kriteria diatas UMR=1, dibawah UMR=2. Lama menderita > 3 tahun= 1, >3
tahun =2. Komplikasi dengan kriteria iya=1, tidak=2.
Pengcodingan pada variable bebas dan variable terkait adalah dukungan keluarga
dengan kriteria pengcodingan baik=1, buruk=2. Kualitas hidup penderita CKD Stge
V dengan kriteria baik=1, buruk=2.
3. Tabulasi
Untuk mempermudah analisa data, serta pengambilan kesimpulan, data
dimasukan kedalam bentuk table distribusi. Data yang diperoleh dari responden
dimasukan kedalam program komputerisasi. Semua data disajikan dalam bentuk table
disertai narasi sebagai penjelasan.
Analisa data bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan pokok penelitian,
yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang mengungkapkan fenomena
(Nursalam, 2014).
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisa univariate bertujuan menjelaskan karakteristik setiap variable penelitiaan
(polit,2012). Analisa univariate pada penelitian adalah menganalisis data
distribusi frekuensi dari prestasio pada data demografi (nama inisial, umur, jenis
kelamin, pekerjaan, agama, status, suku, pendidikan, pekerjaan, penghasilan).
Kedua dukungan keluarga, ketiga kual;itas hidup.
b. Analisa bivariate dilakukan terhadap dua variableyang diduga berubungan atau
berkorelasi (polit, 2012). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan
Sperman Rank (Rho). Uji Sperman Rank (Rho)digunakan untuk mengukur
tingkat atau eratnya hubungan antara dua variable yang berskala ordinal. Melalui
program komputerisasi dengan uji Sperman Rank yang digunakan untuk
mengidentifikasi Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien
CKD Stage V di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Chevani Tebing Tinggi.
Daftar Pustaka

Annisa maulida, Ana Fadilah, Masvan Yulianto (2019). Hubungan dukungan keluarga dengan
kualitas hidup pasien hemodialysis di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

Agnes ririn silalahi (2019). Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Medan

Novita verayanti manalu (2020) Dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi di RS Advent Bandar Lampung

Seftiyandi harapan, dkk (2019). Dukungan keluarga dalam kualitas hidup pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi hemodialysis di RSU Royal Prima Medan

Dr. Syafrizal Nasution Sp.PD. KGH (Perhimpunan Nefrologio Indonesia). (2022). Situasi dan
beban penyakit ginjal kronik di Sumatra Utara

Luxfiyati (2019). Penyusunan Instrumen Kualitas Hidup Yang Berhubungan Dengan Kesehatan
Berbasis Islam. Makasar

Ruth Kania Friscilla Duha (2021). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lanjut
Usia Pada Penderita Hipertensi. Medan
Lampiran 1.
INFORMED CONSENT

Kepada Yth.
Ibu/Bapak Respondent
Di tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Krpreawatan
Universitas Haji Sumatra Utara.
Nama : Adeliswanti Marpaung
Nim : 2014201061

Akan mengadakan penelitian dengan tujuan untuk menyusun tugas akhir Sarjana
Keperawatan Universitas Haji Sumatra Utara dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kualitas Hidup Pasien CKD Stage V Dengan Therapi Hemodialisis Di Rumah Sakit
Chevani Tebing Tingi”.
Dengan segala kerendahan hati penulis mohon Ibu/bapak untuk berkenan menjadi
responden penelitian ini dengan bersedia mengisi kuisioner dari peneliti. Hasil penelitian akan
dijaga kerahasiaannya dan semata-mata hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan
tidak ada keraguan bagi Ibu/Bapak .
Demikian permohonan peneliti buat, atas kesediaan Ibu/Bapak dalam Penelitian, peneliti
ucapkan terimakasih.

Tebing Tinggi, Februari 2022


Peneliti,

Adeliswanti Marpaung
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Inisial :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :

Dengan ini saya mengatakan bahwa suda diberikan penjelasan tentang manfaat dan
kerugian selama menjadi subjek penelitian dan bersedia mengikuti penelitian tersebut secara
suka rela sebagai subjek penelitian.

Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dalam
paksaan siapapun dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Atas bantuan dan partisipasinya
disampaikan terimakasih.

Tebing Tinggi, Februari 2022

Peneliti Responden

(Adeliswanti Marpaung) (……………………….)


Lampiran 3.
Kuisioner Dukungan Keluarga
Petunjuk pengisian
Bacalah pernyataan dibawah ini, lalu pilihlah salah satu yang tersedia disampingnya dengan memberikan
tanda checklist pada kolom yang tersedia dengan keterangan sbb:
 Tp( tidak pernah)
 JR ( jarang )
 KD (kadang-kadang)
 SR (sering)
 SL (selalu)
No Soal T J K S SL
P R D R
1. Keluarga mendampingi saya saat therapy hemodialisis
2. Tanpa saya minta, keluarga saya mengajak saya menunjukan
kepeduliannya dengan mengajak saya membicarakan maslah yang
dihadapi
3. Keluarga tetap mencintai dan memperhatikan saya
4. Keluarga memaklumi sakit yang saya alami
5. Keluarga memberikan perhatian yang baik setiap saya membutukan
bantuan
6. Keluarga menghibur saya saat saya sedang sedih dengan kondisi saya
7. Keluarga menyediakan waktu dan fasilitas jika saya memerlukan untuk
keperluan pengobatan
8. Keluarga sangat berperan aktif dalam setiap pengobatan dan perawatan
sakit saya
9. Keluarga bersedia membiayai perawatan dan pengobatan saya
10. Keluarga berusaha untuk mencarikan kekurangan sarana dan peralatan
perawatan yang saya perlukan
11. Keluarga siap membantu saya dalam melakukan aktifitas sehari-hari
bila saya sakit seperti mandi, berpakaian, menyuapi makan, bangun dan
beranjak dari tempat tidur ketika saya tidak mampu.
12. Keluarga memberitahu saya tentang hasil pemeriksaan dan pengobatan
dari dokter/perawat yang merawat saya
13. Keluarga mengingatkan saya untuk kontrol, minum obat, olah raga,
istirahatdan makan makanan sehat.
14. Keluarga mengingatkan saya tentang prilaku-prilaku yang dapat
memperburuk penyakit saya
15. Keluarga menjelaskan kepada saya setiap saya bertanya hal-hal yang
tidak jelas tentang penyakit
16. Keluarga memberi pujian dan perhatian kepada saya bila saya
melakukan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan
17. Keluarga melibatkan saya dalam pengambilan keputusan mengenai
pengobatan/perawatan yang akan saya jalani
18. Keluarga melibatkan saya dalam pengambilan keputusan tentang hal-hal
yang menyangkut masalah keluarga
19. Keluarga melibatkan saya dalam aktifitas sosial
20 Keluarga tidak melarang saya untuk berhubungan dengan teman
Lampiran 4
Kuisioner Kualitas Hidup SF-36

1. Bagaimana anda mengatakan kondisi kesehatan anda saat ini ?


- Sangat baik sekali =1
- Sangat baik =2
- Baik =3
- Cukup baik =4
- Buruk =5
2. Bagaimana kesehatan anda saat ini dibandingkan satu tahun yang lalu ?
- Sangat lebih baik =1
- Lebih baik =2
- Sama saja =3
- Lebih buruk =4
- Sangat buruk =5

Dalam 4 minggu terakhir apakah keadaan kesehatan anda sangat membatasi aktifitas yang ada
lakukan dibawah ini ?
SM = Sangat Membatasi
SdM = Sedikit Membatasi
TM = Tidak Membatasi
No. Pertanyaan SM Sd TM
M
3. Aktifitas yang membutuhkan banyak energy,
mengangkat beban berat, dan melakukan olah raga
berat
4. Aktifitas ringan seperti memindahkan meja, menyapu,
jogging/jalan santai
5. Mengangkat atau membawa barang ringan (belanjaan,
tas)
6. Menaiki beberapa anak tangga
7. Menaiki satu tangga
8. Menekuk leher/tangan/kaki, bersujud dan berbungkuk
9. Berjalan lebih dari 1,5 km
10. Berjalan melewati beberapa gang/1 km
11. Berjalan melewati satu gang/0,5 km
12. Mandi atau memakai baju sendiri
Selama 4 minggu terakhir apakah anda mengalami masalah-masalah berikut di bawah ini dengan
pekerjaan anda atau aktifitas anda sehari-hari sebagai akibat dari masalah anda ?
No. Pertanyaan Ya Tidak
13. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan pekerjaan atau
aktifitas lain
14. Menyelesaikan pekerjaan tidak tepat waktunya
15. Terbatas pada beberapa pekerjaan atau aktifitas lain
16. Mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan atau aktifitas-aktifitas
lain (misalnya yang membutukan energy extra seperti
mendongkrak/bertukang, mencuci)

Selama 4 minggu terakhir apakah pekerjaan atau aktifitas sehari-hari anda mengalami beberapa
masalah dibawah ini sebagai akibat dari masalah emosi anda (seperti merasa sedih/tertekan atau
cemas )
No Pertanyaan Ya Tidak
.
17. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan pekerjaan atau
aktifitas lain
18. Menyelesaikan pekerjaan tidak lama dari biasanya
19. Dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan lain tidak berhati-hati
sebagaimana biasanya

20.Dalam 4 minggu terakhir seberapa besar kesehatan fisik anda atau masalah emosional
mengganggu aktifitas sosial anda seperti biasa dengan keluarga, teman, tetangga atau
perkumpulan anda ?
- Tidak mengganggu =1
- Sedikit mengganggu =2
- Cukup mengganggu =3
- Mengganggu sekali =4
- Sangat mengganggu seksli = 5
21. Seberapa besar anda merasakan nyeri pada tumbuh anda selama 4 minggu terakhir
- Tidak mengganggu sedikit pun =1
- Sedikit mengganggu =2
- Cukup mengganggu =3
- Sangat mengganggu =4
- Sangat mengganggu sekali =5
22. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa besar rasa sakit/nyeri mengganggu pekerjaan anda sehari-
hari (termasuk pekerjaan diluar rumah dan pekerjaan didalam rumah)?
- Tidak mengganggu sedikitpun =1
- Sedikit mengganggu =2
- Cukup mengganggu =3
- Sangat mengganggu =4
- Sangat mengganggu sekali =5
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah tentang bagaimana perasaan anda dalam 4
minggu terakhir, untuk setiap pertanyaan silahkan beri 1 jawaban yang paling sesuai
dengan perasaan anda.
Keterangan :
S = Selalu
HS = Hampir Selalu
CS = Cukup Sering
KK = Kadang-kadang
J = Jarang
TP = Tidak Pernah

No. Pertanyaan S HS CS KK TP
23. Apakah anda merasa penuh semangat ?
24. Apakah anda orang yang sangat gugup ?
25. Apakah anda merasa sangat tertekan dan tak ada
yang menggembirakan anda?
26. Apakah anda merasa tenang dan damai ?
27. Apakah anda memiliki banyak tenaga?
28. Apakah anda merasa putus asa dan sedih?
29. Apakah anda merasa bosan?
30. Apakah anda seorang yang periang?
31. Apakah anda merasa cepat lelah ?

32. Dalam 4 minggu terakhir sebrapa sering kesehatan fisik anda atau masalah emosi
mempengaruhi kegiatan sosial anda ( seperti mengunjungi teman, saudara dan lain-lain)?
- Selalu =1
- Hamper Selalu =2
- Kadang-kadang =3
- Jarang =4
- Tidak pernah =5
Petunjuk berikut dimaksud untuk menjawab pertanyaan no. 33-36. Menurut anda, sejauh
mana kebenaran pertanyaan berikut menggambarkan keadaan kesehatan anda.
Keterangan :
B = Benar
BS = Benar Sekali
TT = Tidak Tahu
S = Salah
SS = Salah Sekali
No. Pertanyaan B BS TT S SS
33. Saya meras sedikit mudah merasa sakit
34. Saya sama sehatnya seperti orang lain
35. Saya merasa kesehatan saya semangkin memburuk
36. Kesehatan saya sangat baik

Anda mungkin juga menyukai