Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MINI RISET

SUB STASE HEMODIALISA

HUBUNGAN KEPATUHAN DIET TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN


GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA
DI RSUD WONOSARI 2022

DISUSUN OLEH :
Djunaira Andina Ishak 220300882
Rosa Bella Saputri 220300911
Septi Cahyo Nugroho 220300916
Fitriani Bustanil 220300890

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA

2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit ginjal mencakup berbagai penyakit dan gangguan yang mempengaruhi
ginjal. Sebagian besar penyakit ginjal menyerang unit penyaringan ginjal, nefron dan
merusak kemampuan untuk menghilangkan limbah dan kelebihan cairan. Jika penyakit
ginjal tidak segera diobati dan ditangani maka kemungkinan akan terjadi gagal ginjal.
Gagal ginjal merupakan akibat dari beberapa penyakit ginjal yang sudah menahun.
Disebut gagal ginjal akut jika kurang dari tiga bulan dan gagal ginjal kronik jika lebih dari
tiga bulan (Kesehatan, 2018).
Dilaporkan prevalensi di negara maju, data pasien yang mengalami kenaikan IDWG
interdialytic Weight Gain terus mengalami peningkatan. Di Amerika Serikat sekitar
9,7%49,5% dan di Eropa 9,8%-70%, mayoritas responden mengalami peningkatan berat
badan lebih dari 5% dari berat badan kering sebanyak 25 responden (52,1%) dan yang
tidak lebih dari 5% sebanyak 23 responden (47,1%). Prevalensi pasien meninggal karena
kelebihan intake cairan dan makanan pada periode interdialitic (Anggraini,
2016).Hemodialisis adalah suatu bentuk tindakan pertolongan dengan menggunakan alat
yaitu dialyzer yang bertujuan untuk menyaring dan membuang sisa produk metabolisme
toksik yang seharusnya di buang oleh ginjal. Hemodialisis merupakan terapi utama selain
transplantasi ginjal pada orang-orang dengan gagal ginjal kronik (Anggraini, 2016).
Indikator keberhasilan pasien hemodialisa mengelola cairan adalah dengan
mengontrol kenaikan berat badan. Peningkatan berat badan dalam waktu singkat dapat
berarti peningkatan jumlah cairan dalam tubuh. Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa harus memperhatian diet yang tepat. Pembatasan asupan cairan merupakan
salah satu syarat diet pasien Gagal Ginjal Kronik. Asupan (diet) juga mempunyai peranan
yang penting pada seluruh pasien penyakit ginjal kronis dengan stadium V, salah satunya
adalah IDWG. Diperkirakan 50-70% pasien dialisis menunjukkan tanda dan gejala.
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa status gizi yang buruk pada saat pasien
memerlukan dialisis merupakan prediktor kuat peningkatan mortalitas pada masa dialisis
Data yang diperoleh dari dimensi fisik, rata-rata pasien mengungkapkan merasakan nyeri
pada seluruh tubuh dan merasa lemas pada penyakitnya.Nyeri dirasakan ketika aktivitas.
Semua pasien juga mengungkapkan ketika dipasang AV Fistula (Akses Vaskular Fistula)
akan merasakan nyeri dan setelah hemodialisi selesai akan merasakan pusing dan sakit
kepala serta lemas yang terkadang mengganggu untuk perjalanan pulang (Bayhakki,
Hasneli, 2017).
Ketidakpatuhan diet akan berisiko terjadinya komplikasi terhadap pasien. Meskipun
pasien sudah mengerti bahwa kegagalan dapat berisiko fatal bagi dirinya, namun sekitar
50% pasien yang menjalani terapi hemodialisa tidak mematuhi diet makanan dan
pembatasan cairan yang sudah direkomendasikan. Secara umum, ketidakpatuhan pasien
dialisis meliputi 4 (empat) aspek yaitu ketidakpatuhan mengikuti program hemodialisis (0
- 32,3%), ketidakpatuhan dalam program pengobatan (1,2 – 81%), ketidakpatuhan
terhadap restriksi diet (3,4 – 74% dan ketidakpatuhan mengikuti program diet (1,2 –
82,4%) (Relawati, 2016). Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan kepatuhan diet terhadap kualitas hidup pada pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Wonosari.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dan fenomena yang muncul mengenai kepatuhan
diet pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani terapi hemodialisa, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada hubungan antara kepatuhan diet
terhadap kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisa”?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu untuk mengetahui hubungan antara
kepatuhan diet terhadap kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
terapi hemodialisa
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
a. Menganalisa kualitas hidup pasien dilihat dari dimensi kesehatan fisik
b. Menganalisa kualitas hidup pasien dilihat dari dimensi kesehatan psikologis
c. Menganalisa kualitas hidup pasien dilihat dari dimensi hubungan sosial
d. Menganalisa kualitas hidup pasien dilihat dari dimensi lingkungan
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Institusi keperawatan / rumah sakit
a. Dapat menambah wawasan perawat tentang tentang pentingnya mengetahui
hubungan antara diet terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisa dengan rana tindakan memberikan pendidikan
mengenai awal diagnosis, terapi rutin hemodialisa dan pemberian motivasi
b. Memberikan pengetahuan dan dapat diaplikasikan dalam praktik layanan
keperawatan khususnya diet kepada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
terapi hemodialisa

2. Bagi institusi pendidikan keperawatan


a. Dapat dijadikan kepustakaan mengenai kepatuhan diet terhadap kualitas hidup
pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani terapi hemodialisa
b. Dapat dijadikan acuhan bagi penelitian selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Kesehatan, K. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018.

Anggraini, Y. D. (2016). Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di
RSUD Blambangan Banyuwangi. In Keperawatan Hemodialisis (Vol. 56, Issue 45).
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76659

Zurmeli, Bayhakki, & Utami, G. T. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup
Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa, 2(1), 670–681.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/download/5172/5052

Relawati, A. (2016). Gambaran Kepatuhan Diet pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RSUD
Tjitrowardoyo Purworejo (Issue November).

Anda mungkin juga menyukai