Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS FALETEHAN

EFEKTIVITAS MANAJEMEN DIIT UNTUK MENINGKATKAN


KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL DENGAN
HEMODIALISA DI RSUD DR. DRAJAT PRAWIRANEGARA
SERANG BANTEN

Disusun Oleh :
ENDAH NOVITA NINGSIH
5020031030

PROGRAM SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit gagal ginjal didefinisikan sebagai suatu kerusakan fungsi dan struktur
ginjal dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus yang terjadi secara
menetap dan bersifat irreversibel sehingga tidak dapat kembali seperti sedia kala.
Solusi yang dapat dilakukan pasien dengan mempertahankan fungsi ginjal agar
tidak memburuk dan tetap stabil .Parameter penyakit ginjal kronik dapat diukur
melalui fungsi ginjal yaitu ureum dan kreatinin. Semakin tinggi ureum dan
kreatinin maka semakin mengindikasikan bahwa fungsi ginjal mengalami
penurunan sehingga tidak dapat melakukan tugasnya dalam hal metabolisme,
ekskresi, dan regulasi, dan hormone(Riahta & Yetti, 2020).

Penyakit ginjal menjadi salah satu permasalahan yang kursial diseluruh dunia
karena prevalensi insidennya semakin meningkat dari tahun ketahun dan
merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang cukup tinggi.
Yayasan ginjal Indonesia mencatat 6,7% penduduk Indonesia menderita gangguan
fungsi ginjal dari tingkatan sedang hingga berat. Di Indonesia pada saat ini
terdapat 70 ribu penderita gagal ginjal diindonesia pada saat ini perlu
mendapatkan perawatan berupa rutin melakukan dialysis maupun cangkok ginjal
(Triyono, H. Sugiarto, S., Yuli, T. & Rofiyati, W, 2020).

Menurut data dari USRDS (The United States Renal Data System) pada tahun
2013 menunjukkan angka kejadian pasien dengan gagal ginjal kronik yang
menjalani dialisis di Amerika Serikat sebanyak 1.924 per 1 juta penduduk, di
Singapura sebanyak 1.661 per 1 juta penduduk dan di Jepang sebanyak 2.309 per
1 juta penduduk per tahun (USRDS dalam kusuma, 2013).

Hemodialisa adalah proses pembuangan zat sisa metabolisme, zat toksis lainnya
melalui membran semipermiabel sebagai pemisah antara cairan dan darah yang
sengaja dibuat dalam dialiser. Membran semipermiabel adalah lembar tipis,
berpori-pori terbuat dari selulosa atau bahan sintetik (Ebrahimi, H., Sadeghi, M.,
Amanpour, F., & Dadgari, A, 2016)

Pasien yang melakukan dialisis 50-70% mengalami malnutrisi. Sehingga


morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi yang
normal. Keadaan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien (Hermawati,
Silvitasari, 2020).

Penatalaksanaan gagal ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan
mengatur pola diit, pembatasan asupan cairan, obat-obatan, masukan kalori
suplemen dan vitamin. Dari beberapa cara penatalaksanaan diatas yang memiliki
peranan penting dalam proses perjalanan penyakit gagal ginjal adalah mengatur
pola diit atau disebut juga dengan manajemen diit. Manajemen diit masuk
kedalam gaya hidup sehari-hari yang harus dipatuhi oleh pasien gagal ginjal untuk
meningkatkan kualitas hidupnya (Triyono, H. Sugiarto, S., Yuli, T. & Rofiyati, W,
2020).

Kualitas hidup merupakan kondisi dimana seseorang merasa puas akan


kehidupannya serta menganggap kebutuhannya tercukupi walaupun masih
mempunyai kekurangan. Kualitas hidup seseorang sangat erat kaitannya dengan
kondisi fisik serta mental. Kualitas hidup pada pasien hemodialisa umumnya akan
terganggu baik dalam bidang aktivitas, social dan berbagai faktor lainnya.
Kualitas hidup berkaitan dengan lifestyle (kepatuhan diet, latihan dan aktifitas).
Kepatuhan diet pasien hemodialisa berpengaruh penting terhadap keseimbangan
kreatinin dan ureum dalam darah. Sehingga pasien hemodialisa perlu mematuhi
diit yang dianjurkan dokter agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya (Triyono,
H. Sugiarto, S., Yuli, T. & Rofiyati, W, 2020).

Berdasarkan fenomena diatas, dengan justifikasi tersebut, penulis tertarik


menerapkan intervensi ini menjadi salah satu peranan penting untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisa.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Menerapkan program EBN berupa manajemen diit untuk meningkatkan
kualitas hidup pada pasien gagal ginjal yang dilakukan hemodialisa
1.2.2 Tujuan khusus
1. Menyusun landasan ilmiah dan rasional untuk rencana penerapan
intervensi keperawatan manajemen diit untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien gagal ginjal yang dilakukan hemodialisa.
2. Pengembangan evidence based nursing practice tentang
penatalaksanaan manajemen diit pada pasien hemodialisa bagi ners
spesialis keperawatan medikal bedah.
3. Mengembangkan ilmu terapan (applied science) pada area
Keperawatan Medikal Bedah.

1.3 Manfaat
Dengan mematuhi manajemen diit pada pasien dengan hemodialisa, secara tidak
langsung akan mengurangi angka kematian dan kesakitan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik serta pelaksanaan diit yang teratur dan
dipatuhi. Pelaksanaan manajemen diit menjadi peranan penting yang aman dan
dapat dilakukan dikehidupan sehari-hari.
BAB II
PENELUSURAN EVIDENCE

2.1. Pertanyaan Klinis

2.2 Analisis PICO

2.3 Sumber Penelusuran dan Kata Kunci

No Critical Appraisa (Validity, Important, Applicability)


1. Nama peneliti : Hermawati, Ika Silvitasari
Tahun : 2020
Alamat web : Google scholar
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : Pengaruh self management dietary counselling (smdc)
terhadap kualitas hidup pada pasien hemodialisis
Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
pengaruh self management dietary counsellinf (SMDC) terhadap kualitas hidup
pada pasien hemodialisa.
Metode Penelitian :
1. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pretest and posttest with
control group design (quasi experiment with control)
2. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonpobablity sampling
dengan pendekatan consecutive sampling, penelitian ini melibatkan 40
responden.
3. Analisis data penelitian ini menggunakan uji statistik yang digunakan
adalah uji non parametrik, untuk mengetahui pengaruh SMDC terhadap
kualitas hidup menggunakan uji Wilcoxon, sedangkan untuk mengetahui
perbedaan hasil pengukuran kualitas hidup menggunakan uji Mann-
Whitney.
Hasil penelitian :
Hasil penelitian diperoleh peningkatan skor Kidney Disease and Quality of Life
Short Form Questionnaire-36 version (KDQoL-SF36) dari rata-rata skor sebelum
intervensi 60 menjadi 80. Pada uji beda terdapat perbedaan kualitas hidup pada
kelompok yang diberikan intervensi (78,30 ±,4,23) memiliki kualitas hidup
lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol (68,00±,4,23).
Kesimpulan :
Terdapat pengaruh Self Management Dietary Counselling (SMDC) yang dapat
meningkatkan kualitas hidup pada pasien hemodialisis,
2. Nama peneliti : Hossein Ebrahimi, Mahdi Sadeghi, Farzaneh Amanpour, Ali
Dadgari
Tahun : 2020
Alamat web : Google scholar
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : Influence of Nutritional Education on Hemodialysis Patients’
Knowledge and Quality of Life
Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi Pengaruh Pendidikan Gizi pada
Pasien Hemodialisis Pengetahuan dan Kualitas Hidup
Metode Penelitian :
1. penelitian pretest and posttest with control group design (quasi
experiment with control)
2. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling yang melibatkan 99
pasien yang menjalani hemodialisa.
3. Analisis data penelitian ini menggunakan One Way ANOVA, Student's
t-test dan paired t-test
Hasil penelitian :
Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah edukasi gizi yang
dilakukan ke dalam kelompok eksperimen yang berlangsung selama 12 minggu.
Setelah 16 minggu dilakukan post test tentang instruksi diet dan kualitus hidup
yang harus dilakukan mereka untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau
tidak.
Kesimpulan :
Terdapat pengaruh atau perbedaan antara pasien yang belum dilakukan
intervensi dengan yang sudah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol.
Dengan hasil pasien yang telah dilakukan intervensi lebih mengetahui dan
menjalankan manajemen diitnya dalam kehidupan sehari-hari
3 Nama peneliti : Inne Dame Riahta, Krisna Yetti
Tahun : 2020
Alamat web : Google scholar
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : Diet dan nutrisi pada penyakit ginjal kronik
Tujuan penelitian : .Tujuan penelitian ini adalah untuk mengulas pola diet
yang sesuai dengan penderita penyakit ginjal kronik.
Metode Penelitian :
1. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat sekunder. Yang telaah
beberapa artikel pilihan dengan topik, tujuan yang sama walaupun
jumlah sampel dan tempat bervariasi.
2. Proses penelusuran artikel melalui database ProQuest, Pubmed,
ScienceDirect, EbscoHost,CINAHL,Medline adan Wiley Online
Library.

Hasil penelitian :
Berdasarkan hasil analisis keseluruhan artikel terpilih, pembatasan asupan
protein, gula, garam dan peningkatan asupan sayuran serta buah merupakan
strategi diet yang dianjurkan untuk kestabilan penyakit. Agar manajemen diet
dapat terkontrol dengan optimal, sebaiknya penderita memiliki catatan
pengaturan nutrisi harian dengan memanfaatkan layanan kesehatan
Kesimpulan :
Berdasarkan hal tersebut diet pada penyakit ginjal kronik tidak dapat
disamaratakan satu sama lain. Hal yang sangat penting dalam mengatur pola
diet adalah memulai sedini mungkin sehingga kesehatan ginjal dapat menjadi
lebih baik.
4. Nama peneliti : Gayle M. Timmerman., Muna J. Tahir, Richard M. Lewis,
Deborah Samoson, Holli Temple, and Michale R. Forman
Tahun : 2017
Alamat web : Google scholar
Tahun terbit jurnal : 2017
Judul penelitian : Self – management of diatery intake using mindful eathing to
improve diatery intake for individuals with early stage chronic kidney desease

Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi manajemen


diri asupan makanan menggunakan pola makan yang penuh perhatian untuk
meningkatkan asupan makanan individu dengan penyakit ginjal kronik tahap
awal.
Metode Penelitian :
1. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pretest and post test with
control group design (quasi eksperimen with control)
2. Tehnik pengambilan sampel secara acak. Populasi target termasuk orang
dewasa yang tinggal di komunitas (berusia 45-78 tahun) berjumlah 19
orang.

Hasil penelitian :
Intervensi ini bertujuan untuk :
1. Menurunkan atau mempertahankan BB;
2. Mengikuti diet diabetes;
3. Membatasi asupan natrium, protein, fosfor, atau kalium (bila sesuai).
Untuk meningkatkan asupan makanan bagi inidvidu dengan penyakit
ginjal kronik
4. Manajemen BB (mengatur kalori dan porsi)
5. Makanan sehat untuk jantung (yaitu, kurangi lemak jenuh tambah buah
dan sayuran), kurangi asupan natrium, keola karbohidrat untuk penderita
diabetes, dan hindari asupan protein berlebih.

Kesimpulan :
Intervensi yang dilakukan pada penelitian ini sangat bermanfaat bagi penderita
gagal ginjal dengan menjaga diit dan mematuhinya.

BAB III

ANALISIS DAN KESIMPULAN

A. Analisis Jurnal
Penatalaksanaan gagal ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
dengan mengatur pola diit, pembatasan asupan cairan, obat-obatan, masukan
kalori suplemen dan vitamin. Manajemen diit masuk kedalam gaya hidup
sehari-hari yang harus dipatuhi oleh pasien gagal ginjal untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Kualitas hidup seseorang sangat erat kaitannya dengan
kondisi fisik serta mental, pada pasien hemodialisa umumnya akan terganggu
baik dalam bidang aktivitas, social dan berbagai faktor lainnya. Maka dari itu
butuh tindak lanjut untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang
manajemen diit terhadap keluarga pasien yang mengalami gagal ginjal agar
bisa mengatur pola makan yang tepat secara mandiri tanpa didampingi orang
lain.
B. Kesimpulan
Hasil analisis yang dilakukan dari 4 jurnal didapatkan jumlah sampel
terbanyak yaitu 99 responden pada pasien gagal ginjal dengan eksperimen
berlangsung selama 12 minggu. Dengan metode penelitian rata-rata
menggunakan quasi eksperiment with control. Hasil penelitian ini didapatkan
adanya pengaruh yang baik bagi penderita pasien gagal ginjal dalam menjaga
asupan diet dan nutrisi. Hal yang sangat penting untuk penderita gagal ginjal
dengan mengatur pola diet yang sedini mungkin sehingga kesehatan ginjal
dapat menjadi lebih baik .
DAFTAR PUSTAKA

Ebrahimi, H., Sadeghi, M., Amanpour, F., & Dadgari, A. (2016). Influence of
nutritional education on hemodialysis patients' knowledge and quality of
life. Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation, 27(2), 250.

Hermawati, H., & Silvitasari, I. (2020). PENGARUH SELF MANAGEMENT


DIETARY COUNSELLING (SMDC) TERHADAP KUALITAS HIDUP
PADA PASIEN HEMODIALISIS. Jurnal Keperawatan'Aisyiyah, 7(1), 39-47.

Timmerman, G. M., Tahir, M. J., Lewis, R. M., Samoson, D., Temple, H., & Forman,
M. R. (2017). Self-management of dietary intake using mindful eating to
improve dietary intake for individuals with early stage chronic kidney
disease. Journal of behavioral medicine, 40(5), 702-711.

Triyono, H. G., Sugiarto, S., Yuli, T. I., & Rofiyati, W. (2020). Kepatuhan Diet
dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro:
Korelasi Studi. Wiraraja Medika: Jurnal Kesehatan, 10(2), 78-83.

Anda mungkin juga menyukai