Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULUS PERSEPSI : MELIPAT KERTAS ORIGAMI
DI WISMA KRESNA RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

Disusun Oleh:

1. Fikri Nour Cahyo (1920171015)


2. Gus Afif Febyan (1920171016)
3. Nia Ayu Romandoni (1920171032)
4. Ririn Mukharomah (1920171034)
5. Rista Fitriani (1920171035)
6. Rofiatun Sholekah (1920171036)
7. Silvia Hidayatul R (1920171038)

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS


PRODI D3 KEPERAWATAN
2019/2020
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI : MELIPAT KERTAS ORIGAMI

A. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi “Melipat kertas origami”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan paparan stimulus
yang diberikan kepadanya
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan nama bentuk yang dibuatnya
b. Klien mampu mendeskripsikan bentuk yang dibuatnya
c. Klien mampu meningkatkan kemampuan daya ingat
d. Klien mampu meningkatkan keberanian atau percaya diri
e. Klien mampu mengemukakan perasaannya

C. Latar Belakang
Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena
adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak
mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
lingkungan. Pengertian seseorang tentang penyakit gangguan jiwa berasal
dari apa yang diyakini sebagai faktor penyebabnya yang berhubungan dengan
biopsikososial (Stuart & Sundeen, 2010). Gangguan jiwa merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Gangguan jiwa dapat
menyerang semua usia.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan.
Tindakan keperawatan yang ditunjukkan pada sistem klien, baik secara
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan upaya menyeluruh
dalam menyelesaikan masalah klien. Terapi aktivitas kelompok merupakan
terapi modalitas keperawatan untuk ditujukan pada kelompok klien dengan
masalah yang sama. Terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan adalah
sosialisasi, stimulus persepsi, stimulus sensori dan orientasi realita. Salah satu
gangguan jiwa skizofrenia juga dapat diikuti dengan gangguan kognitif atau
persepsi (Kelliat, 2014).
Dengan melipat kertas origami pasien akan mencoba untuk
memfokuskan pikiran pasien kesebuah bentuk untuk mendeskripsikan sebuah
bentuk tersebut. Oleh karena itu, saya ingin mengetahui lebih jauh
karakteristik persepsi yang diberikan kepada pasien terutama ketika adanya
stimulus nyata yang klien dapatkan, sehingga saya memilih terapi aktivitas
kelompok stimulus persepsi melipat kertas origami.

D. Kriteria Peserta
1. Klien yang sudah kooperatif
2. Klien sehat secara fisik (tidak cacat)
3. Klien yang mengalami tuli, buta dan mempunyai fisik yang lemah tidak
bisa dilibatkan dalam kegiatan

E. Proses Seleksi
1. Berdasarkan kriteria klien seperti yang telah ditetapkan
2. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawat
3. Melakukan kontrak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan serta menanyakan kesediaan
4. Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan
tempat kegiatan
F. Jadwal Kegiatan
1. Waktu pelaksanaan
Tempat pertemuan : Wisma Kresna
Hari/ tanggal :Jumat, 21 Juni 2019
Waktu : 10.00-10.30 WIB
Jumlah peserta : 5 orang

G. Metode Pelaksanaan
Demonstrasi: melipat kertas origami

H. Media dan Alat


Kertas origami

I. Pengorganisasian
1. Leader: Nia Ayu Romandoni
Bertugas:
a. Membuka acara
b. Memimpin jalannya acara Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
c. Memperkenalkan anggota Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
d. Menjelaskan permainan
e. Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut
f. Menutup acara

2. Coleader: Rista Fitriani


Bertugas:
a. Mendampingi leader
b. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
c. Membantu leader dalam memecahkan masalah

3. Fasilitator: Fikri Nour Cahyo, Gus Afif F, Silvia H, Rofiatun S.


Bertugas:
a. Mendampingi peserta Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
b. Memotivasi klien untuk aktif dalam kegiatan
c. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

4. Observer: Ririn Mukharomah


Bertugas:
a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) dari awal sampai akhir
b. Mencatat aktivitas dalam Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
c. Mengobservasi perilaku pasien
d. Mengevaluasi jalannya proses kegiatan

5. Peserta
Bertugas:
a. Mengikuti kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dari awal
sampai akhir kegiatan.

J. Setting Tempat
Peserta dan terapis duduk bersama dan membentuk lingkaran

L C
LL
K K

K K

F O
K K
Keterangan:

: Leader C : Co.Leader
L
L

K : Klien F : Fasilitator

: Observer
O

K. Antisipasi Kegiatan
1. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir maka akan diganti
oleh cadangan yang telah dipersiapkan dengan cara ditawarkan terlebih
dahulu pada peserta
2. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak
bisa diperingatkan maka harus keluar dari kegiatan setelah dilakukan
penawaran
3. Bila ada kelompok yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan,
leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa di
arahkan terpaksa harus dikeluarkan dari kelompok terapi
4. Bila peserta pasif, leader memotivasi klien dengan dibantu oleh fasilitator

L. Langkah-Langkah Kegiatan
A. Persiapan
1) Pasien 3-8 orang
2) Tempat TAK nyaman
3) Ada topik terapi aktivitas kelompok
4) Alat dan media terapi kelompok
5) Buku laporan TAK

B. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
1) Terapis mengucapkan salam kepada klien
2) Terapis memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilan kepada
klien
3) Check identitas pasien (Nama pasien, No RM, dan tanggal lahir)
dan perkenalkan
4) Jelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok secara umum

b. Validasi
Terapis menanyakan perasaan klien hari ini

c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mampu membuat macam-macam
bentuk origami menggunakan kertas lipat dan menyebutkan bentuk
seperti apakah yang dibuat oleh rekan klien.
2) Buat kontrak
a) Buat kontrak topik TAK hari ini
b) Buat kontrak lama TAK hari ini (15-20 menit)
c) Buat kontrak tempat TAK akan dilakukan
3) Terapis menjelaskan aturan main yaitu:
a) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta ijin kepada
terapis
c) Tidak boleh makan atau minum
d) Jangan berbicara sendiri
e) Beri kesempatan semua pasien untuk BAK/minum dulu

C. Fase Kerja
1) Jelaskan alur atau tatacara diskusikan dalam kegiatan TAK
2) Bagikan kertas
3) Persiapkan kertas
4) Lipat kertas menjadi 2 bagian sama besar secara mendatar (horizontal)
5) Buka lipatan kertas hasil dari langkah ke 2, balik kertas, kemudian
lipat kembali kertas secara mendatar (horizontal) pada sisi lainnya.
6) Buka kembali lipatan kertas hasil dari lagkah ke 3, balik kertas,
kemudian lipat kertas menjadi 2 bagian yang sama besar secara
diagonal.
7) Buka kembali lipatan kertas dari langkah ke 5. Kemudian proses
berikutnya yaitu ikuti garis lipatan yang telah terbentuk.
8) Perhatikan tanda “X” dan “Y”, lalu lipat kertas dan pastikan sisi “X”
sejajar dengan garis lipatan “Y”.
9) Kemudian ipat kertas dan pastikan sisi “A” sejajar dengan sisi “B”
10) Kemudian lipat kembali kertas (sisi “A” ke arah kiri) dengan batasan
sisi “B”
11) Balik kertas lalu beri lukisan agar terlihat lebih bagus.
12) Beri kesempatan salah satu pasien mengungkapkan pendapatnya
13) Berikan reinsforment positif kemampuan menanggapi pendapat
14) Simpulkan hasil diskusi dengan bahasa yang sederhana
15) Bantu pasien bersama-sama melakukan panduan positif

D. Fase Terminasi
1) Tanyakan perasaaan setelah mengikuti TAK
2) Tanyakan Kembali topik TAK yang telah didiskusikan
3) Berikan reinsformen positif
4) Buat rencana tindak lanjut untuk mebudayakan hasil diskusi
5) Buat kontrak topik TAK berikutnya
6) Buat kontrak lama TAK berikutnya
7) Buat kontrak tempat TAK berikutnya
8) Ucapkan salam penutup
9) Dokumentasikan dalam buku laporan TAK
E. Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan saat proses aktivitas kelompok berlangsung
khususnya pada tahap kerja
b. Aspek yang di evaluasi adalah sesuai dengan tujuan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK)
c. Dilakukan formulasi evaluasi seperti yang telah dibuat
FORMAT EVALUASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: MELIPAT KERTAS ORIGAMI

ASPEK YANG NAMA KLIEN


No DONI NUR ALI DARDRI KUSMA NUR
DINILAI
YANTO NTO WAHID
1 Memberi pendapat 1 1 1 1 1
tentang bentuk yang
dibuat
2 Memberi tanggapan 1 1 0 1 0
terhadap bentuk yang
dibuat anggota yang
lain
3 Mengikuti kegiatan 1 1 1 1 1
sampai selesai
JUMLAH 3 3 2 3 2

Keterangan:
0 = Tidak dapat dilakukan
1 = Dapat dilakukan
LAPORAN EVALUASI TAK MELIPAT KERTAS ORIGAMI
DI WISMA KRESNA RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG
Tanggal: 21 Juni 2019

1. Evaluasi Proses
 Kegiatan TAK: melipat kertas origami dimulai dengan persiapan yaitu
membuat pre proposal TAK dan mengajukan kepada pembimbing klinik,
melakukan kontrak dengan klien serta meminta ijin kepada ruangan wisma
Kresna satu hari sebelum kegiatan dimulai
 Pada saat pelaksanaan: kegiatan diawali dengan fase orientasi yaitu
mengingatkan kontrak dengan klien, memperkenalkan diri. Kemudian
dilanjutkan dengan fase kerja dimana semua peserta diberi kesempatan
melipat kertas origami dan memberikan pendapat masing-masing, serta
menanggapi pendapat klien lain
 Kegiatan TAK: melipat kertas origami dapat berlangsung sampai selesai
 Semua peserta hadir tepat waktu
2. Evaluasi Struktur
a. Leader
 Dapat memandu jalannya TAK dengan baik
 Dapat memotivasi peserta untuk memberikan pendapatnya
b. Fasilitator
 Dapat memotivasi klien dampingannya mematuhi aturan main yang ada
 Dapat memotivasi klien dampingannya untuk memberikan pendapat
c. Peserta
 Semua peserta tampak gembira dan bersemangat mengikuti kegiatan
TAK ini
3. Evaluasi Hasil
5 orang peserta dapat memberikan pendapat terhadap bentuk yang dibuat
leader dengan benar, 3 orang peserta dapat memberikan tanggapan atas
pendapat peserta lain dan mendeskripsikan bentuk yang dibuat dan seluruh
peserta berjumlah 5 orang mengikuti kegiatan sampai selesai.

Anda mungkin juga menyukai