Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI

Dianjurkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Disusun Oleh :
FAIZIN NIM: 742003.S.19012
HARUM HALIMUT TAUBAH NIM : 742003.S.19013
IFFA RIFANI RAHMAN NIM : 742003.S.19014
IFRAH ASHFURI NIM : 742003.S.19015
LIDIYA NIM : 742003.S.19016
MILA KARNELIA NIM : 742003.S.19017
NIKKEN BERLIANI ERITON NIM : 742003.S.19018
NUR KHALIFATUL UMMAH NIM : 742003.S.19019
NURAENI NIM : 742003.S.19020
NURAKHMAWATI NIM : 742003.S.19021
NURHASANAH NIM : 742003.S.19022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat dan
karuniaNya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal Terapi Aktivitas Kelompok yang berjudul “ Stimulasi persepsi”
dengan baik. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas praktek belajar
lapangan keperawatan jiwa Akademi Dharma Husada Cirebon.

Kami menyadari bahwa dalam proposal ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan proposal ini kedepan.

Akhir kata semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan mahasiswa dan pembaca.

Cirebon, Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Topik Kegiatan.......................................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................................1
D. Metode.....................................................................................................................................2
E. Media.......................................................................................................................................2
F. Kriteria Klien..........................................................................................................................2
G. Jenis Kegiatan........................................................................................................................2
H. Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................................................3
I. Komposisi................................................................................................................................3
J. Uraian Struktur Kelompok...................................................................................................4
K. Evaluasi...................................................................................................................................8
L. Penutup....................................................................................................................................8

iii
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori
halusinasi. Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan
pada pasien gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori persepsi :
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada. Dampak dari
halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai
teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi
dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.

B. Topik Kegiatan
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas kelompok untuk mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman untuk didiskusikan dalam kelompok tujuan dari terapi ini untuk
membantu pasien yang mengalami kemunduran orientasi menstimulasi persepsi dalam
upaya memotivasi proses berfikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaptif
(Sutejo, 2018).
Pada terapi ini klien akan diajarkan untuk bisa mempersepsikan apa yang menjadi
gangguan terhadap diri mereka saat ini. Melalui beberapa media yang mana mereka akan
menggambar sesuatu sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan bentuk pengekspresian
mereka terhadap suatu stimulus yang muncul terhadap dirinya.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi adalah pasien memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus
kepadanya (Keliat & Akemat, 2014).

1
2. Tujuan Khusus
Menurut (Keliat & Akemat, 2014).
a) Pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya secara
tepat.
b) Pasien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.
c) Pasien mengidentifikasi hal positif pada dirinya.

D. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran atau stimulus

E. Media
1. Handphone
2. Speaker
3. Kertas putih HVS
4. Kertas origami
5. Pulpen
6. Peniti
7. Jadwal kegiatan pasien
8. Tepak tulis

F. Kriteria Klien
1. Pasien dengan halusinasi yang sudah kooperatif.
2. Pasien yang tidak mengalami gangguan komunikasi verbal.
3. Pasien bisa tulis dan baca.
4. Pasien yang bersedia mengikuti TAK.

G. Jenis Kegiatan
1. Sosialisasi
Pada terapi ini sosialisasi dengan menggunakan Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi dengan metode diskusi, tanya jawab, dan bermain peran atau
stimulus.
2. Proses seleksi

2
Peserta atau klien pada Terapi Aktivtas Kelompok Stimulasi Persepsi ini
berdasarkan dengan kriteria klien.
3. Jumlah dan nama klien
Populasi dalam TAK ini berjumlah 45 pasien dengan halusinasi di Rumah Sakit
Marzoeki Mahdi Bogor. Yang mana sampelnya dengan 22 pasien termasuk kelompok
intervensi dan 22 dijadikan kelompok kontrol.

H. Pelaksanaan Kegiatan
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat :

I. Komposisi
1. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan yang nyaman dan tenang.

L Co.L
L

K K

F
F

K K
K

3
Keterangan Gambar

L L : Leader

Co.L
Co. L : Co. Leader
L

F F : Fasilitator

O O : Observer

K K : Klien

J. Uraian Struktur Kelompok


1. Pengorganisasian Therapist
a. Leader
1) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) dan menyiapkan proposal kegiatan TAK.
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
3) Mampu memimpin terapi ini dengan baik dan tertib. Serta menetralisir bila
ada masalah yang timbul dalam kelompok
b. Co. Leader
1) Mendampingi leader
2) Menjelaskan aturan main
3) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien.

4
4) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah di buat.
5) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam terapi
ini.
c. Fasilitator
1) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, ikut serta dalam
kegiatan kelompok.
2) Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivasi pada anggota
kelompok untuk aktif dalam mengikuti jalannya terapi.
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
2) Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).
3) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
4) Memberikan hadiah bagi pasien yang menang dalam permainan.
2. Tata Tertib
Tata tertib pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK di mulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih, dan sudah mandi.
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok sealam kegiatan
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK.
3. Strategi Pelaksanaan

5
a. Persiapan
1) Membuka kontrak dengan anggota kelompok
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari leader kepada klien. Leader atau Co. Leader memperkenalkan
diri dan tim terapis lainnya.
2) Evaluasi atau validasi
Leader menanyakan perasaan dan keadaan klien saat ini.
3) Kontrak
(a) Menjelaskan tujuan kegiatan
(b) Menjelaskan aturan main yaitu :
(1) Berkenalan dengan anggota kelompok
(2) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada pemimpin TAK.
(3) Lama kegiatan 45 menit.
(4) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Tahap kerja
1) Seluruh klien duduk dibuat berbentuk lingkaran.
2) Hidupkan musik dan edarkan tepak tulis sesuai dengan arah jarum jam.
3) Pada saat musik berhenti, anggota kelompok yang memegang tepak
tersebut, mendapat giliran untuk perkenalan dengan anggota kelompok yang
ada disebelah kanan dengan cara :
4) Memberi salam (missal, selamat pagi, hallo, dll).
5) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
6) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
7) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
8) Setelah memperkenalkan diri, klien menceritakan sesuai dengan gambar
yang ia buat.

6
9) Ulangi musik kembali, dank lien kembali mengoper tepak tulis, ketika
musik berhenti, klien yang memegang tepak kembali memperagakan poin c
dan d.

d. Tahap terminasi
1) Leader atau Co. Leader memberikan pujian atas keberhasilan dan kerjasama
kelompok.
2) Leader atau Co. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan TAK.
3) Observer mengumumkan pemenang selama kegiatan.
4) Fasilitator membagikan hadiah pada tim yang aktif.
5) Leader atau Co. Leader menganjurkan klien untuk sering bersosialisasi,
selalu bekerjasama dan memasukkan kegiatan halusinasi ke dalam kegiatan
harian sebanyak 3 x 1 minggu.
e. Evaluasi
1) Klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan.
2) Kerjasama klien dalam kegiatan
3) Klien merasa senang selama mengikuti kegiatan.
4. Program Antisipasi Masalah
a. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
1) Penanganan klien yang tidak efektif saat aktifitas kelompok
2) Memanggil klien
3) Memeberi kesempatan pada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain.
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa izin
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan.
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh
ikut kembali.
c. Bila klien lain ingin ikut

7
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah di
pilih.
2) Katakana pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut.
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut.

K. Evaluasi
1. Klien
Dokumentasikan dan observasi klien selama mengikuti kegiatan TAK.
2. Perawat
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK dengan kondusif dan
kooperatif.

L. Penutup
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK Stimulasi Persepsi halusinasi, kemampuan pasien yang diharapkan adalah
memiliki satu hal positif yang akan dilatih dan memperagakannya (Keliat & Akemat,
2014).

Anda mungkin juga menyukai