Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL / RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“HARGA DIRI RENDAH”

Di susun oleh kelompok 3 :


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG

A. Topik
Terapi aktivitas kelompok peningkatan harga diri
Sesi 1 : menghargai hal positif yang ada pada diri sendiri
B. Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasi hal positif yang ada pada dirinya
2. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
C. Landasan Teori
Harga diri rendah adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan
yang merupakan penguatan individu tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain (Stuart dan Gail, 2006). Beberapa ciri harga
diri rendah yaitu pengalaman seseorang yang menunjukkan rasa bersalah,
menghukum diri sendiri, merasa gagal, gangguan hubungan interpersonal,
mengkritik diri sendiri dan orang lain (Kusumawati dan Hartono, 2010).
Tanda dan gejala harga diri rendah yaitu mengkritik diri sendiri, perasaan
tidak mampu, pandangan hidup yang pesimis, dan penurunan produktifitas
penolakan terhadap kemampuan diri sendiri (Keliat, B. A, Panjaitan R. U dan
Helena N, 2006).
Dampak jika seseorang mengalami Harga diri rendah yaitu dia tidak
akan berkembang dalam kehidupannya, dia akan merasa terkucil dan tidak
mau berinteraksi dengan orang lain atau menarik diri karena merasa rendah
diri dan tidak mempunyai kepercayaan diri. Seseorang dengan harga diri
rendah selalu menyendriri maka cenderung akan berhalusinasi dan bisa
menyebabkan depresi dan bahkan merusak lingkungan dan melakukan
kekerasan pada orang lain (Sudrajat,2004). Gangguan harga diri rendah yang
tidak tertangani akan mengakibatkan gangguan interaksi social : menarik diri,
perubahan penampilan peran, keputusasaan maupun munculnya perilaku
kekerasan yang beresiko mencederai diri orang lain dan lingkungan (Keliat,
B. A, Panjaitan R. U dan Helena N, 2006). Individu yang merasa gagal, tidak
berguna ditambah lagi adanya stressor lain seperti gagal menemukan
pasangan sehingga dampak nya klien menjadi malu untuk bersosialisasi
merupakan akibat klien merasa harga diri rendah.
Penatalaksanaan gangguan harga diri rendah dilakukan dengan
tindakan terapi, seperti : terapi individual, terapi lingkungan, terapi kognitif,
terapi keluarga, terapi kelompok dan terapi bermain. Salah satu psikoterapi
yang dapat dilakukan untuk menanagni masalah harga diri rendah adalah
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktifitas kelompok adalah metode
pengobatan untuk penderita gangguan jiwa yang dilakukan dalam rancangan
waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.
Macam-macam terapi aktifitas kelompok yaitu terapi aktifitas
kelompok stimulasi kognitif atau persepsi, stimulasi sensori, orientasi realitas,
dan sosialisasi (Keliat dan Akemat,2005).
Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi merupakan salah satu
terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok pasien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama dengan cara pasien dilatih
mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami
(Keliat dan Akemat,2005).
Proses penatalaksanaan terapi aktifitas kelompok stimusalsi persepsi
responden bercerita tentang pengalaman positif yang dimiliki untuk
meningkatkan harga dirinya dengan menggali kemampuan positif individu,
dan membantu anggotanya berhubungan satu dengan yang lain, serta
mengubah perilaku yang distruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok ada
pada kontribusi dari setiap anggota dan didalam kelompok seseorang dapat
berbagi pengalaman dan saling menemukan hubungan interpersonal yang baik
dan merasa diakui dan dihargai. Kegiatan ini juga melatih klien untuk
mempersepsikan stimulus yang pernah dialami. Diharapkan respon klien
terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan pada saat bercerita menjadi
adaptif untuk meningkatkan harga diri.
D. Klien
1. Karakteristik klien :
a. Klien mengalami harga diri rendah dengan menarik diri,
b. Klien yang tidak dalam keadaan sakit fisik
2. Proses seleksi : dilakukan 1 hari sebelum TAK
3. Klien diambil dari 4 orang dari ruang rawat inap kejiwaan
E. Pengorganisasian
1. Waktu pelaksanaan :
Hari : Jumat, 26 Juni 2020
Pukul : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : RSJ Cisarua
2. Tim terapis :
a. Leader : Fikri Rizky F
bertugas :
1) Membuka kegiatan terapi aktivitas kelompok
2) Memperkenalkan asal institusi dan memperkenalkan tim perawat
3) Memberi kesempatan peserta untuk memperkenalkan diri (nama,
ruangan, alas an masuk)
4) Menjelaskan topik dan tujuan permainan
5) Menetralisir keadaan jika terjadi masalah
6) Memberi kesempatan peserta untuk mengekspresikan perasaan
ketika bercerita
b. Co leader : Citra Algiatie S
1) Menjelaskan tata cara permainan
2) Membagi kelompok bermain
3) Membagikan hadiah
c. Fasilitator : Heni
Arianti
Ghita
Hilma
1) Mempersiapkan tempat bermain
2) Mempersiapkan dan menyediakan alat dan media permainan
3) Menyiapkan hadiah untuk peserta
4) Memfasilitasi kebutuhan saat permainan berlangsung
5) Memberi motivasi dan dukungan kepada setiap individu
d. Observer : Novia
1) Menjelaskan kriteria penilaian permainan
2) Mengawasi jalannya kegiatan sesuai rencana
3) Menilai kelompok dan menentukan pemenang
4) Mengumumkan pemenang
e. Klien : Rini
Irwan
Nadya
Kelompok lain
3. Metode : Diskusi dan permainan
4. Setting : Klien duduk melingkar
5. Media : Musik,spidol, pulpen, dan pengalas
F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Tim terapis mempersiapkan alat dan tempat yang diperlukan
b. Tim terapis mengingatkan kontrak kepada klien
2. Orientasi (15 menit)
a. Salam terapeutik : leader membuka kegiatan dan mengucapkan salam
b. Validasi :
1) Menanyakan perasaan klien pada hari ini
2) Leader memperkenalkan diri
3) Terapis yang lain memperkenalkan dirinya masing-masing
4) Leader memotivasi peserta untuk memperkenalkan diri secara
bergantian
5) Klien memperkenalkan diri secara bergantian
6) Fasilitator memberikan name tag untuk dipakai oleh klien
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan topik dan tujuan kegiatan
2) Leader menyerahkan tugas kepada co leader untuk menjelaskan
tatacara permainan dan hadiah bagi pemenang
3) Co leader menjelaskan aturan main :
a) Setiap peserta harus mengikuti kegiatan TAK sampai akhir
b) Apabila ada anggota yang akan keluar dari kelompok, terlebih
dahulu meminta izin kepada terapis
c) Kegiatan berlangsung selama 60 menit
3. Kerja (30 menit)
a. Terapis menyiapkan alat terlebih dahulu yaitu music dan spidol
b. Terapis menjelaskan peraturan permainan yang akan dilakukan
c. Terapis memberikan contoh kepada klien tentang teknik permainan
d. Terapis memberikan aba-aba untuk memulai permainan
e. Terapis meminta pada saat spidol berhenti kepada salah satu klien agar
klien dapat menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menyebutkan hal - hal yang positif tentang dirinya
f. Terapis meminta agar klien dapat menceritakan tulisan tentang
pengalaman yang tidak menyenangkan dan menyebutkan hal - hal
yang positif tentang dirinya
g. Terapis memberikan pujian dan bertepuk tangan kepada setiap klien
yang telah menceritakan pengalamannya
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Observer memberikan penilaian selama berjalannya TAK
2) Co leader memberikan penghargaan dan pujian kepada setiap
peserta TAK
b. Tindak lanjut
1) Meminta klien untuk menyimpan kertas tersebut dan membaca
ulang apabila rasa rendah dirinya sedang muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Leader menawarkan dan menyepakati kontrak kegiatan TAK
berikutnya
2) Leader mengakhiri permainan
3) Fasilatator merapikan kembali alat yang telah digunakan
4) Leader menyepakati kegiatan TAK berikutnya
5) Fasilitator menyepakati tempat dan waktu yang akan datang

G. Evaluasi Dan Dokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama Peserta Yang Ikut TAK


1 Mengikuti kegiatan dari
awal samapi akhir
2 Membagi kertas
sebanyak jumlah kilen
yang ikut TAK
3 Menuliskan nama klien
lain dimasing-masing
kertas
4 Menuliskan hal – hal
positif klien lain
dimasing-masing kertas
5 Menyerahkan kertas
yang diisi ke teman
sesuai dengan namanya
6 Membaca kertas yang
telah dibagikan
7 Mengungkapkan
perasaan setelah
membaca hal – hal
positif diri
H. Skenario Terapi Aktifitas Kelompok Pada Pasien Harga Diri Rendah

SESI 1
Fase Orientasi
Leader : “ Assalamuailaikum ibu/bapak, perkenalkan saya dengan Fikri Rizky
biasa dipanggil Fikri, disini saya akan mengadakan terapi aktifitas
kelompok yaitu untuk mengidentifikasi hal positif dalam diri kita
semua dan menceritakan pengalaman yang menarik yang pernah
kita alami, selanjutnya kita akan bermain bersama. Bagaimana
apakah ibu/bapak bersedia?
Pasien : “ Iya bersedia”.
Leader :“Nah sekarang kita perkenalan dulu ya dimulai dari co leader nya
kemudian dilanjut oleh fasilatator kemudian pada ibu/bapak
sekalian.”
Pasien : “iya”
Kemudian anggota Terapi Aktifitas Kelompok memperkenalkan diri masing-
masing.
Co. Leader : “ Bagaimana perasaan ibu/bapak hari ini?
Pasien : “ Baik “
Leader : “Sebelum kita mulai, kita membuat kesepakatan dulu ya. Disini kita
akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok selama 30 menit.
Selama kita melakukan diskusi, peserta (Ibu/bapak) dilarang untuk
meninggalkan ruangan ini ya. Bagaimana, apakah sudah paham?”
Pasien : “ Iya, paham”
Observer : “ Baiklah, untuk peserta yang sudah datang ada 4 orang”
Leader : “ Baiklah, kita mulai sekarang ya? “
Peseta : “ iya “
Fase Kerja
Co Leader :“ Selamat pagi semua. Masih ingat siapa saya ? iya benar sekali.
nah, Sebelum kita mulai, ada yang ingin saya jelaskan. Disini saya
membawa kertas yang di dalamnya telah diberi nomer urut.
Aturan mainnya yaitu nanti peserta dapat langsung menuliskan
pengalaman yang menarik dan hal positif yang ada pada diri
peserta, nah nanti setiap peserta boleh memilih kertas yang telah
saya siapkan ini, kemudian menceritakan dimulai dari peserta
yang mendapatkan angka terendah. Bagaimana apakah ada yang
ingin ditanyakan terlebih dahulu? Baiklah, kita coba ya “
Kemudian permainan dimulai dengan pasien diberikan contoh terlebih dahulu
oleh fasilitatornya. Pada saat peserta selesai menceritakan apa yang dituliskan
kemudian peserta yang lainnya memberikan tepuk tangan sebagai salah satu
tanda bahwa kita menghargai apa yang dilakukan oleh peserta.

Fase Terminasi
Leader : “Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang hari ini?”
Pasien : “ Senang sekali “
Leader : “Sekarang coba salah satu menyebutkan manfaat dari kegiatan yang
barusan kita lakukan.”
Pasien : “ saya mengingat lagi pengalaman yang menarik pada diri saya dan
ada beberapa hal positif dalam diri saya.”
Leader :“Iya benar sekali, beri tepuk tangan untuk ibu mia”. Nah ibu/bapak
berhubung waktu yang sudah kita sepakati telah habis,maka
pertemuan kali ini saya cukupkan sampai di sini dulu ya Ibu
Bagaimana jika besok kita bertemu lagi untuk berbincang-bincang
tentang melatih hal positif dalam diri. Bagaimana apakah bersedia?
Untuk tempatnya nanti diruangan ini selama 45 menit, bagaiamana? “
Pasien : “ Iya Mau. “
Leader : “ Sesuai dengan yang kita sepakati tadi ya Ibu Bapak semua besok
kita akan bertemu di sini pukul 08.00 WIB untuk melakukan kegiatan
Terapi Aktifitas Kelompokyaitu untuk melatih hal positif dalam diri
selama 45 menit ya.”
Pasien: “iya”
Leader : “ baik terimakasih kepada ibu bapak atas partisipasinya melakukan
kegiatan terapi aktifitas kelompok ini. Kalau begitu saya tutup saja
sampai jumpa besok diruangan ini ya. Wassalamualaikum wr.wb.”
Pasien :”Waalaikumsalam wr.wb”

Daftar Pustaka
Struart & Gail, W, (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Hermawan Deni, Suerni Titik, Sawab. (2016). Pengaruh TAK Stimulasi Persepsi;
Bercerita Pengalaman Positif Yang DImiliki Terhadap Harga Diri Pada
Pasien Harga Diri Rendah (HDR) Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo. Jurnal
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK)
Widowati, Sri. dkk. (2010). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Peningkatan Harga
Diri Terhadap Harga Diri Klien Menarik Diri Di Ruang Seruni RS Jiwa Dr
Radjiman Wediodiningrat Lawang. Jurnal Keperawatan Volume 1 No 1

Anda mungkin juga menyukai