Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI

PELAKSANAAN MENARIK DIRI

Disusun Oleh:
RAHMA SAFITRI (201911027)

Program Studi Diploma III Keperawatan

STIKES MUHAMMADIYAH KENDAL


2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi


dengan oranglain, menghindari hubungan dari orang lain (Rawlins, 1998).
Menurut Carpenito(2001), Menarik diri adalah suatu usaha untuk menghindari
interaksi dengan oranglain dan kemudian menghindari berhubungan, ini
merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang berhubungan dengan
suatu stresor atau ancaman.
Isolasi sosial adalah suatu sikap dimana individu menghindari diri dari
interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan
akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran,
prestasi, atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara
spontan dengan orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan
diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan dengan
orang lain ( Balitbang, 2007).
Perilaku yang di munculkan oleh individu yang teramati lewat perilaku
yang maladaptif yang merupakan suatu upaya individu tersebut untuk
mengatasi kecemasannya, berhubungan dengan rasa takut, kesepian,
kemarahan, rasa malu, rasa bersalah, dan rasa tidak aman (Stuart & Sunden,
1995).

B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan isolasi sosial adalah:
a. Faktor perkembangan
Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui
individu dengan sukses. Keluarga adalah tempat pertama yang
memberikan pengalaman bagi individu dalam menjalin hubungan
dengan orang lain. Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian, dan
kehangatan dari ibu/pengasuh pada bayi akan memberikan rasa tidak
aman yang dapat menghambat terbentuknya rasa percaya diri dan
dapat mengembangkan tingkah laku curiga pada orang lain maupun
lingkungan di kemudian hari. Komunikasi yang hangat sangat penting
dalam masa ini, agar anak tidak merasa diperlakukan sebagai objek.
b. Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan merupakan
faktor pendukung terjadinya gangguan berhubungan. Dapat juga
disebabkan oleh karena norma-norma yang salah yang dianut oleh satu
keluarga, seperti anggota tidak produktif diasingkan dari lingkungan
sosial.
c. Faktor biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung yang
menyebabkan terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Organ
tubuh yang jelas mempengaruhi adalah otak . Insiden tertinggi
skizofrenia ditemukan pada keluarga yang anggota keluarganya ada
yang menderita skizofrenia. Klien skizofrenia yang mengalami
masalah dalam hubungan sosial terdapat kelainan pada struktur otak
seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat volume otak
serta perubahan struktur limbik.
2. Faktor Presipitasi
Stresor presipitasi terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh
faktor internal maupun eksternal meliputi:
a. Stresor sosial budaya
Stresor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan
seperti perceraian, berpisah dengan orang yang dicintai, kesepian
karena ditinggal jauh, dirawat di rumah sakit atau dipenjara.
b. Stresor psikologi
c. Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya
kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain.

C. Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis menurut Budi Anna Keliat (1998), tanda dan gejala Isolasi
Sosial: Menarik Diri adalah sebagai berikut :
1. Apatis.
2. Ekspresi sedih.
3. Afek tumpul.
4. Menghindar dari orang lain (menyendiri).
5. Komunikasi kurang/tidak ada.
6. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
7. Tidak ada kontak mata.
8. Klien sering menunduk.
9. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
10. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan
atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
11. Tidak melakukan kegiatan seharil.Sering tidur, posisi tidur klien seperti
posisi tidur janin.

D. Penatalaksanaan
Ada jenis penata laksanaan yang bisa dilakukan dalam kelompok
penyakit skizofenia termasuk isolasi sosial :
1. Psikofarmaka
Terapi yang menggunakan obat, tujuannya untuk mengurangi atau
menghilangkan gejala - gejala gangguan jiwa. Yang tergolong dalam obat
tersebut antara lain :
a. Chlorpromazine (CPZ )
Indikasi untuk sindrom psikopis yaitu berdaya barat untuk menilai
realistis, wahana halusinasi, gangguan perasaan dan prilaku atau tidak
terkendali tidak mampu bekerja.
b. Haloperiode ( HLP )
Indikasi berdaya barat dalam kemampuan menilai realita dalam
fungsi mental serta dalam fungsi kehidupan sehari - hari dengan efek
samping yaitu : penyakit hati, penyakit darah.
c. Tryhexipenidil ( THP )
Indikasi segala jenis perkinson, termasuk pasca encephalitis dengan
efek samping yaitu mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual,
muntah, bingung, agitasi. Kontra indikasi yaitu hipersensitif terhadap
tryhexipenidil, glukosa sudut sempit, hiperteropi prostate dan obstruksi
saluran cerna.
E. Pohon Masalah

Risiko Gangguan Persepsi Sensori


Halusinasi

Effect

Isolasi Sosial: menarik diri


Core Problem

Gangguan Konsep Diri


Harga Diri Rendah

Causa

F. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan sensori persepsi halusinasi.
2. Isolasi sosial menarik diri.

G. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan: Isolasi sosial menarik diri b/d harga diri rendah
a. Tujuan umum
Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan khusus
1) Rencana 1
Dapat membina hubungan saling percaya
a) Kriteria hasil:
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menerima kehadiran
perawat. Pasien dapat mengungkapkan perasaan dan
keberadaannya saat ini secara verbal:
(1) Mau menjawab salam
(2) Ada kontak mata
(3) Mau berjabat tangan
(4) Mau berkenalan
(5) Mau menjawab pertanyaan
(6) Mau duduk berdampingan dengan perawat
(7) Mau mengungkapkan perasaannya
b) Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi
terapetik
(1) Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
(2) Perkenalkan diri dengan sopan
(3) Tanyakan nama lengkap pasien dan nama kesukaan pasien
(4) Jelaskan tujuan pertemuan
(5) Buat kontrak interaksi yang jelas
(6) Jujur dan menepati janji
(7) Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
(8) Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat
(9) Beri perhatian dan penghargaan : temani pasien walau
tidak menjawab
(10) Dengarkan dengan empati beri kesempatan bicara,
jangan buru-buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti
pembicaraan pasien
(11) Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan
dasar pasien
2) Rencana 2
Pasien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
a) Kriteria hasil
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menyebutkan minimal
satu penyebab menarik diri yang berasal dari:
(1) Diri sendiri
(2) Orang lain
(3) Lingkungan
b) Intervensi
(1) Tanyakan pada pasien tentang
(2) Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
(3) Orang terdekat pasien dirumah/ diruang perawatan
(4) Apa yang membuat pasien dekat dengan orang tersebut
(5) Hal-hal yang membuat pasien menjauhi orang tersebut
(6) Upaya yang telah dilakukan untuk mendekatkan diri
dengan orang lain
(7) Kaji pengetahuan pasien tentang perilaku menarik diri dan
taanda-tandanya
(8) Beri kesemapatan pada pasien untuk mengungkapkan
perasaan penyebab menarik diri tidak mau bergaul
(9) Diskusikan pada pasien tentang perilaku menarik diri,
tanda serta penyebab yang muncul
(10) Berikan reinforcement (penguatan) positif terhadap
kemampuan pasien dalam mengungkapkan perasaannya.
3) Rencana 3
Pasien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
a) Kriteria hasil
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menyebutkan keuntungan
berhubungan dengan orang lain, misal:
(1) Banyak teman
(2) Tidak kesepian
(3) Bisa diskusi
(4) Saling menolong
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menyebutkan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain, misal:
(1) Sendiri
(2) Tidak punya teman, kesepian
(3) Tidak ada teman ngobrol

b) Intervensi
(1) Kaji pengetahuan pasien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan dengan orang lain serta kerugiannya
bila tidak berhubungan dengan orang lain
(2) Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang berhubungan dengan orang lain
(3) Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
(4) Diskusikan bersama tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
(5) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
4) Rencana 4
Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
a) Kriteria hasil
Setelah ...x interaksi, pasien dapat mendemonstrasikan hubungan
sosial secara bertahap.
b) Intervensi
1) Observasi perilaku pasien saat berhubungan dengan orang lain
2) Beri motivasi dan bantu pasien untuk berkenalan/
berkomunikasi dengan orang lain melalui: pasien-perawat,
pasien-perawat-perawat lain, pasien-perawat-perawat lain-
pasien lain, pasien-perawat-perawat lain-pasien lain-
masyarakat
3) Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang telah dicapai
4) Bantu pasien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan dengan
orang lain
5) Beri motivasi dan libatkan pasien dalam terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
6) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama pasien
dalam mengisi waktu luang
7) Memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat
8) Beri reinforcement atas kegiatan pasien dalam memperluas
pergaulan melalui aktivitas yang dilaksanakan
5) Rencana 5
Pasien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan
dengan orang lain
a). Kriteria hasil
Setelah ...x interaksi, pasien dapat mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain untuk diri sendiri dan
orang lain untuk untuk:
1. Diri sendiri
2. Orang lain
3. Kelompok
b). Intervensi
1. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya bila
berhubungan dengan orang lain/kelompok.
2. Diskusikan dengan pasien tentang perasaan manfaat berhubungan
dengan orang lain.
3. Beri reinforcement atas kemampuan pasien mengungkapkan
perasaannya berhubungan dengan orang lain.
6) Rencana 6
Pasien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga
mampu mengembangkan kemampuan pasien untuk berhubungan
dengan orang lain 12

a). Kriteria hasil


Setelah ...x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang
1. Pengertian menarik diri dan tanda gejalanya
2. Penyebab dan akibat menarik diri
3. Cara merawat pasien dengan menarik diri
b). Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga: salam,
perkenalkan diri, sampaikan tujuan, buat kontrak eksplorasi
perasaan keluarga.
2. Diskusikan pentingnya peranan keluarga sebagai pendukung
untuk mengatasi perilaku menarik diri.
3. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang: perilaku menarik
diri , penyebab perilaku menarik diri, akibat yang akan terjadi
jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi, cara keluarga
menghadapi pasien menarik diri.
4. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu mengatasi pasien
menarik diri.
5. Latih keluarga merawat pasien menarik diri.
6. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatih.
7. Anjurkan anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada
pasien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
8. Dorong anggota keluarga secara rutin dan bergantian
menjenguk pasien minimal satu kali seminggu.
9. Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai keluarga.
7) Rencana 7
Pasien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
a. Kriteria hasil
Setelah ...x interaksi, pasien menyebutkan:
1) Manfaat minum obat.
2) Kerugian tidak minum obat.
3) Nama, warna, dosis, efek samping obat.
Setelah ...x interaksi, pasien mampu mendemonstrasikan
penggunaan obat dan menyebutkan akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter.

b . Intervensi
1. Diskusikan dengan pasien tentang kerugian dan keuntungan
tidak minum, serta karakteristik obat yang diminum (nama,
dosis, frekuensi, efek samping minum obat).
2. Bantu dalam menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
(benar pasien, obat, dosis, cara, waktu).
3. Anjurkan pasien minta sendiri obatnya kepada perawat agar
pasien dapat merasakan manfaatnya.
4. Beri reinforcement positif bila pasien menggunakan obat
dengan benar.
5. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter.
6. Anjurkan pasien untuk konsultasi dengan dokter/perawat
apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

 Keliat dkk, (1998), proses keperawatan kesehatan jiwa, penerbit buku


kedokteran EGC, jakarta
 Stuart, GW, Sundeen, SJ, (1995), Pocket guide to psychiatric nursing, Edisi
3, Alih bahasa Achir Yani S. Hamid, Penerbit buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
 Townsend, Mary C, (1998), buku saku diagnosa Keperawtan pada
Keperawatan Psikiatrik, penerbit buku kedokteran EGC : jakarta.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP-1 PASIEN: Menarik Diri ( MD )
Pertemuan ke 1

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Ny. nita terlihat murung didalam kamar dan tidak mau keluar seperti bias
anya, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, dia nyaman dengan keadaann
ya yang seperti itu.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial
3. Tindakan Keperawatan
a. Mengetahui penyebab isolasi mandiri pada pasien
b. Menjelaskan keuntungan berinteraksi dengan dengan orang lain.
c. Menjelaskan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
d. Menjelaskan cara berkenalan
e. Melatih pasien untuk menjadwalkan kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi
1. Organisasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak perkenalkan nama saya Istiro
khimatun Amalia perawat dari stikes muh kendal, bisa dipanggil perawat
lia, saya praktek disini selama 3 minggu, tujuan saya disini saya akan me
mbantu mbak menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi mbak. kalau
boleh tau mbak namanya siapa ya ? suka dipanggil siapa ? mulai sekaran
g kalau mbak ada masalah bisa cerita kesaya ya mbak.
b. Evaluasi
“ Bagaimana perasaan mbak nita saat ini ? terlihat dari raut wajah m
bak agak kurang nyaman karna dari tadi mbak diam saja.
c. Kontrak
1. Topik : Bagaimana kalau sekarang kita berbincang - bincang tentang
pentingnya berinteraksi ?
2. Tempat : sekarang kita mau ngombol-ngombrol dulu ya mbak
terserah mbak yang nyaman ditempat mana ?
3. Waktu : kita nanti bicara 15 menit aja ya mbak ?

2. Fase Kerja
a. Mbak nita kog kelihatan murung terus dan ngak mau keluar dari kamar
mbak nita ada masalah apa bisa cerita ke saya ? mohon maaf ya mbak se
belumnya apakah mbak ada gangguan berbicara ? Bagus mbak nampakn
ya mbak sudah mulai dapat berbicara dengan benar ? coba sekali lagi ya
mbak ? sekarang mbak bisa mulai menceritakan secara perlahan kepada
saya ? apa yang terjadi dengan mbak ?
b. Apakah mbak nita tau keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain ?
Menurut mbak nita apakah keuntungan berinteraksi dengan orang lain ?
kenapa mbak nita tidak mau berinteraksi dengan orang lain ?
c. Apakah mbak nita tau kerugian tidak mau berinteraksi dengan orang lain
? kalau mbak nita tau coba sekarang jelaskan kerugian tidak mau berinte
raksi dengan orang lain ?
d. Sebelumnya apakah mbak nita tau cara berkenalan dengan sopan dan be
nar ? kalau mbak nita masih takut untuk berinteraksi dengan orang lain n
anti saya ajarakan cara berkenalan dengan baik dan sopan ya mbak ? na
mpaknya mbak nita sudah pandai berinteraksi dengan baik dan sopan ? c
oba sekarang berinteraksi dngan saya dulu mbak ? bagus mbak nita suda
h bisa berinteraksi dengan baik ?
e. Apakah mbak nita sudah punya jadwal kegiatan sehari - hari ? kalau belu
m nanti saya ajarkan cara menjadwalkan kegiatan sehari - hari kepada m
bak nita ? coba sekarang mbak nita menginginkan apa saja dalam sehari i
tu nanti saya bisa bantu mbak nita ? nampaknya mbak nita sudah bisa ya
mbak ? kalau sudah bisa nanti mbak nita menjadwalkan kegiatan sehari -
hari ya mbak bisa dicatat dibuku atau ditempel pada dinding ?

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif ;
Bagaimana perasaan mbak nita setelah berbincang- bincang dengan saya
mbak? Apakah agak lega mbak ? apakah sekarang mbak sekarang bic
aranya sudah agak lancar ?
b. Evaluasi Objektif
Sekarang coba mbak nita jelaskan kembali cara berkenalan dengan baik
dan sopan ? mbak nita sudah bisa ya mbak diingat terus ya mbak ?
c. Rencana tindak lanjut
Baik mbak nita sekarang mbak nita sudah bisa berbicara dengan baik na
nti kalu mbak nita ada kesulitan bisa menghubungi saya ya mbak ?
d. Kontrak yang akan datang
Kontrak : mbak nanti kita berbincang-bincang lagi tentang kegiatan
mbak selanjutnya ya mbak
Tempat : nanti kita mau berbincang - bincang ditaman deket sini saja ya
mbak ?
Waktu :besok saya kesini lagi ya mbak kita bicara 15 menit seperti
biasanya, permisi ya mbak saya pamit.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SP2P
MASALAH KEPERAWATAN: MENARIK DIRI
Pertemuan ke 2

1. Orientasi
a. Salam teraupetik
“ Asaalammualaikum… ibu, saya perawat Dian, ibu masih ingat dengan
saya?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
“Kemarinkan saya minta mbak nita untuk membuat daftar keuntungan dan
kerugian yang ibu rasakan apabila tidak berinteraksikan dengan orang
lain, bias saya liat bu daftarnya?”
c. Kontrak
a. Topik : “ Sesuai janji kita kemaren setelah ibu mengetahui keuntungan
dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.”
b. Waktu : “Kita akan mengobrol selama 15 menit. Ibu bersedia?”
c. Tempat : “Sesuai janji kita kemaren kita akan mengobrol ditaman ini
saja ya.”
d. Tujuan : “ Agar ibu bisa mampu berkenalan dengan orang lain.”

2. Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan)


a. “ Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain pertama-tama kita menyapa
mereka terlebih dahulu, sambil tersenyum dan menjabat tangannya, lalu kita
perkenalkan nama kita, nama panggilan yang kita suka, asal kita, dan hobi. Setelah itu
baru ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Sekarang perawat
contohkan terlebih dahulu, ibu tolong perhatikan”

b. “ Hai, selamat pagi, nama saya dian ayu, saya senang dipanggil dian, saya berasal
dari Kendal, hobi saya memasak. Kalau boleh tahu, nama kamu siapa? Senangnya
dipanggil apa? Kamu berasal dari mana? Hobinya apa?”

c. “ Sekarang coba ibu praaktekan cara berkenalan dengan orang lain dihadapan
perawat, misalnya ibu belum kenal dengan saya, coba ibu berkenalan dengan saya”

d. “ Ya ibu sudah bagus, dapat berkenalan dengan orang lain. Coba ibu lakukan sekali
lagi berkenalan dengan saya.”

e. “ Setelah ibu berkenalan dengan orang lain ibu bisa melanjutkan percakapan
tentang hal-hal yang menyenangkan yang ingin ibu bicarakan. Misalnya, tentang
cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, tentang pekerjaan, dan lain sebagainya.”
f. “ Nah ibu kan sudah bisa berkenalan dengan saya, coba sekarang perawat temani ibu
untuk bisa dengan berkenalan dengan orang lain. Bagaimana jika ibu berkenalan
dengan perawat yang ada disana.”
(pasien mencoba berkenalan dengan perawat lain)

g. “ Ibu kan tadi sudah berkenalan, coba sebutkan nama perawat yang ibu ajak
kenalan tadi.”
Iya bagus sekali sydah bisa berinteraksi dengan orang lain.”

3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi Subjektif
“ Ibu tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik, bagaimana
perasaan ibu?”
- Evaluasi Objektif
“ Setelah kita mengobrol tadi, sekarang coba ulangi lagi cara berkenalan
dengan saya?”
b. Tindak lanjut klien :
“ Nah ibu selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi
selama saya tidak ada. Sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan
orang lain yang lebih banyak lagi”.

“ Ibu untuk lebih banyak teman , ibu ingin berkenalan dengan siapa lagi?”
Kapan waktunya ibu ingin berkenalan dengan teman sekamar ibu?”
“ Baiklah kalau begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal
harian ibu. Dan saya akan mengecek kembali apakah ibu benar sudah
berkenalan dengan teman sekamar ibu.”

c. Kontak yang akan datang :


- Topik : “Ibu bagaimana kalau besok kita berlatih untuk berinteraksi
dengan orang lain, sambil melakukan kegiatan rumah tangga seperti
menyapu, mencuci piring dan lain sebagainya.”
- Waktu : “ Kapan ibu ingin melakukannya?”
- Tempat : “ Nanti perawat akan mendatangi ibu setelah sarapan pagi dan
kita akan berbicara diruang tengah. Ibu bisa kembali beristirahat. Saya
akan kembali keruangan dulu ya bu. Waalaikumsalam .”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SP3P
MASALAH KEPERAWATAN : MENARIK DIRI
Pertemuan ke 3
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum ibu. Saya perawat wahyu,masih ingat dengan
saya,ibu?”
- Evalusi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Kemarenkan kita sudah berkenalan dengan orang lain, nah ibu
bagaimana apakah ibu sudah berkenalan dengan teman sekamar
ibu?”
“Kalau ibu sudah berkenalan, coba ibu beritau saya siapa nama
teman sekmar ibu? asalnya darimana? hobinya apa ?”
“Bagus ibu sudah mengerjakan tugas yang diberikan. Selanjutnya ibu
bisa mencoba sendiri untuk bisa berkenalan dengan teman-teman
diruangan lainnya”
- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita kemarin setelah ibu bisa berkenalan
dengan orang lain,sekarang kita belajar beinteraksi dengan orang lain
sambil melakukan kegiatan sehari-hari.”
b. Waktu : “Kita akan melatih interaksi ibu dengan orang lain selama
15 menit kemudian ibu akan memperaktekkannya.Ibu bersedia?”
c. Tempat : “Sesuai janji kita kemarin kita akan mengobrol di ruang
tengah ini saja ya.”
d. Tujuan : “Agar ibu mampu berkenalan dengan orang lain.”

2. Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)


Selanjutnya ibu bisa berinteraksi sambil melakukan kegiatan sehari-hari
seperti ibu mencuci piring. Ibu bisa nengobrol dengan teman yang mencuci
piring juga, pada saat ibu menyapu teras ibu juga bisa menyapa orang lewat
didepan ibu, sekarang kita coba ya bu, itu ada teman ibu sedang mencuci
piring. Ibu bisa lakukan interaksi dengannya sambil mencuci piring.
(berbicara dengan pasien lain yang sedang melakukan aktivitas) nah ibu, ini
pasien saya yang ingin berkenalan dengan ibu? Sekarang ibu bisa berinteraksi
dengan dia?
(pasien mulai berkenalan, menyebutkan nama,asalnya,dan hobi. kemudian
setelah berkenalan mereka mencoba memulai membahas mengenai apa
yang mereka lakukan).
“ Bagaimana perasaan ibu setelah berinteraksi tadi?”
“Itu wajar ibu, karena baru pertama kali berinteraksi,tapi ibu tetap
semangat,ibu bisa berbicara dengan teman sekamar ibu untuk
membicarakan hal yang menyenangkan”
“Bagus sekali ibu, ibu sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain”

3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi Subjektif
“Ibu tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan
baik, bagaimana perasaan ibu?.
- Evaluasi Objektif
“Setelah ibu berinteraksi tadi, coba sekarang ibu ceritakan kembali
apa saja yang ibu bicarakan dengan teman ibu tadi.”
b. Tindak lanjut klien :
“Nah ibu selanjutnya dapat mengulangnya kembali cara berinteraksi kita
tadi. Ibu ingin latihan berinteraksi dengan orang lain saat melakukan
aktivitas apa saja?”
“Kapan ibu waktunya akan melakukan interaksi dengan orang lain?”
“Baiklah begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal ibu.
Dan saya akan melakukan pengecekan apakah ibu sudah benar
melakukan interaksi”
c. Kontrak yang akan datang
- Topik : Sudah cukup ya mbak ngobrolnya nanti disambung lagi nanti k
ita bahas mengenai latihan yang kemarin ya mbak seperti mengetahui k
euntungan dan kerugian berinteraksi, cara berinteraksi dengan baik dan
cara mengatur jadwal ?

- Tempat : Nanti kita ngobrol disini lagi ya mbak ?


- Waktu : besok saya akan ke,nali menemui mbak lagi ya kita ngobrol se
bentar sambil santai.

Kondisi klien : Ny. N mulai menampakan kemajuan dengan mampu


berinteraksi dengan orang lain dalam segala hal aktivitas rumah tangga,
walau awalya klien masih takut dan ragu.
STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SP1K
Masalah keperawatan : Menarik Diri
Pertemuan 1

Strategi Pelaksanaan 1 (SP1K) Untuk Keluarga .


a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b. Menjelaskan pengertian,tanda dan gejala , proses terjadinya isolasi sosial
dan mengambil keputusan merawat pasien
Kondisi Keluarga : Tn. Andi mulanya merasa benci terhadap istrinya dikarenanka
tak mampu memberikannya keturunan selama 7 tahun meereka menikah ,namun
semenjak istrinya mengalami gangguan jiwa dan dirawat dirs. Jiwa ,Tn. Andi
akhirnya menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya berserta ibunya adalah salah
,ia menyadari seharusnya beliau tak memperlakukan istrinya seperti itu

1. Orintasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum ….Bapak. Perkenalkan saya perawat tatik yang
merawat istri Bapak Kalau boleh saya tahu nama bapak siapa ? Hari ini
saya akan melakukan kunjungan rumah berkaitan dengan tindak lanjut
perawatan istri bapak dirumah .
- Evaluasi /Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?
“sebelumnya apakah bapak sudah tahu istri bapak mengalami sakit apa ?
- Kontrak
a. Topik : “karna bapak belum tahu,bagaimana kalau kita membahas
mengenai masalah isolasi social dan cara merawat pasien dengan
isolasi social ?”
b. Waktu :" berapa lama bapak punya waktuk untuk kita membahas
masalah itu ,bagaimana kira - kira selama 15 menit .apakah bapak
bersedia ?”
c. Tempat : “Kira – kira dimana kita bisa membahas mengenai hal
itu ?’’
d. Tujuan : “agar bapak mampu mengenali isolasi social,mampun
mengindentifikasi pasien dengan isolasi social dan bapak mampu
merawat pasien dengan isolasi social .”

2. Kerja (Langkah – langkah tindakan keperawatan )

“sebelumnya saya meminta maaf kalo saya lancang ,apakah bapak tahu
penyebab dari isolasi social yang dialami oleh istri bapak ?
"syukur bapak sudah menyadari mengenai kondisi istri bapak. Selanjutnya
saya akan menjelaskan mengenai isolasi social yang dialami oleh istri
bapak. Isolasi social adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami
oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain.
Tanda-tanda nya antara lain : mengurung diri,tidak mau bergaul dengan
orang lain, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah
menunduk,menolak berinteraksi dengan orang lain.”
 
“biasanya, masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang
mengecewakan saat berhubungandengan orang lain. Seperti ; sering ditolak,
tidak dihargai, atau berpisah dengan orang-orang terdekat,sering dikucilkan
dengan mengata-ngatainya hal yang negative.”
 
“Biasanya proses terjadinya isolasi social ini tidak sebentar, klien
mendapatkan tekanan yang cukup besar dalam waktu lama, namun klien
tidak mampu merespon secara positif terhadap masalahnyasehingga klien
merasa malu akan keadaan dirinya dan mulai menuup diri dari lingkungan
sekitar.Sehingga terjadi respon maladaptive seperti menarik diri dari lingkungan.”
 
“apabila masalah isolasi social ini tidak diatasi, maka seorang bisa
mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang
sebetulnya tidak ada.”

“Nah bapak sampai sini ada yang ingin ditanyakan ?”

3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita membahas mengenai
masalah isolasi social tadi ?”
Evaluasi objektif
“ Sekarang coba bapak ulangi lagi apa uang dimaksud isolasi
social dan tnada orang yang mengalami isolasi social ?”
b. Tindak lanjut klien
“ mungkin bapak bisa memberitahukan informasi mengenai isolasi
social yang kita diskusikan tadi dengan seluruh anggota kelurga anggota
bapak agar dapat menerima keadaan istri bapak yang sebenarnya.”
c. Kontrak yang akan datang :
-  Topik :
“Bapak bagaimana kalau pertemuan kita selanjutnya, akan membahas
mengenai caramerawat istri bapak yang mengalami isolasi social?”
- Waktu :
“Bagaimana apabila pertemuan selanjutnya saat bapak melakukan
kunjungan kerumahsakit yaitu tiga hari lagi? Bapak akan kerumah sakit
pada jam berapa hari itu ?”
- Tempat:
“Bapak nanti kita akan berdiskusi di ruangan perawat saja dan akan
langsung memperaktekkan cara merawat istri bapak yang mengalami
isolasi social. Baiklah bapak saya permisi dulu sampai ketemu dirumah
sakit.Terimakasih atas kerja samannya
Wassalamu’alaikum . . .”
 

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SP2K
MASALAH KEPERAWATAN : MENARIK DIRI
Pertemuan 2

A. PROSES PERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : keluarga pasien mengatakan bahwa Tn. Andi sering gelisah,
menyendiri, berdiam diri dikamar
DO : klien terlihat sedih, suka melamun dan menolak berkomunikasi
dengan orang lain
2. DX : Menarik Diri
3. Tindakan Keperawatan :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Memperagakan kepada keluarga cara merawat pasien dengan
isolasi sosial
3. Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat pasien yang
telah diajarkan langsung dihadapan pasien
4. Menjelaskan perawatan lanjutan

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Pak. apakah masih ingat dengan
saya?”
b. Evaluasi
“bagaimana keadaan Tn. Andi saat ini pak? Dari raut wajahnya terlihat
masih lesu dan tetap menolak berkomunikasi ya?”
“kemarin kan saya minta anak pak untuk membuat daftar keuntungan
dan kerugian yang anak bapak rasakan apabila tidak berinteraksi
dengan orang lain, bisa saya lihat bu daftarnya ?”
“bagus anak bapak sudah mengerjakan tugas yang saya berikan.”

c. Kontrak
1. Topik : “sesuai janji kita kemarin setelah anak bapak mengetahui
keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain,
sekarang kita akan melatih anak bapak belajar berkenalan dengan
orang lain, agar anak bapak mampu berinteraksi dengan orang
lain.”
2. Waktu : ”kita akan mengobrol selama 15 menit. bapak bersedia ?”
3. Tempat : “sesuai janji saya kemarin kita ngobrol ditaman ini saja p
ak ?”
4. Tujuan : “agar anak bapak mampu berkenalan dengan orang lain.”

2. Fase Kerja
a. “Begini pak, untuk berkenalan dengan orang lain pertama – tama anak
bapak harus menyapa mereka terlebih dahulu, sambil tersenyum dan
menjabat tangannya, lalu memperkenalkan nama, dan hobi.
b. Setelah itu baru anak bapak dapat menannyakannama orang yang
diajak berkenalan. Sekarang perawat contohkan terlebih dahulu, bapak
tolong perhatikan agar dapat diajarkan kepada anak bapak.”
c. “ hai selamat pagi, nama saya nika setiana, saya berasal dari kendal,
hobi saya bernyanyi. Kalau boleh saya tahu nama kamu siapa? Kamu
berasal dari mana?hobinya apa?”
d. “setelah bapak mengajarkan anak bapak berkenalan dengan orang lain
bapak bisa melanjutakan mengajari percakapan tenang hal” yang anak
bapak ingin bicarakan. Misalnya tentang cuaca, hobi, dan lain
sebagainnya”
e. “nah bapak kan tadi sudah saya ajarkan cara berkenalan, coba sekarang
ibu ajarkan kepada anak ibu semabari ditemani perawat agar bapak
tetap dalam pendampingan”

3. Terminasi
a. Respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif
“anak bapak tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik,
bagaimana perasaan anak bapak?”

Evaluasi Objektif
“seteah kita ngobrol tadi, sekarang coba agar anak bapak mau
mengulangi lagi cara berkenalan dengan saya?”
b. Tindakan Lanjutan
“nah bapak, selanjutanya anak bapak dapat mengingat apa yang telah
kita ajarkan tadi. Sehingga anak bapak lebih siap untuk berkenalan
dengan orang lain lebih banyak lagi.”
c. Kontrak yang akan datang :
1. Topik : “pak bagaimana kalau besok kita ajarakan lagi anak bapak
untuk berinteraksi dengn orang lain, sambil melakukan kegiatan
rumah tangga seperti menyapu, menyiram bunga dan lan
sebagainnya?”
2. Waktu :” kapan anak bapak ingin melakukannnya?”
3. Tempat :”nanti perawat akan mendatangi anak ibu setelah sarapan
pagi dan akan berbicara diruang tenag. bapak bisa kembali kesini
besok ya pak. Wassalamualaikum wr.wb....

STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN SP3K
Masalah keperawatan : Menarik Diri
Pertemuan 3
1. Orientasi
- Salam terapeutik
“ Assalamuilaikum….bapak,apakah bapak masih ingat dengan saya. Saya
perawat anggita saya Yang merawat istri bapak’’.

- Evaluasi /validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini?’’
“Bagaimana interaksi bapak dengan istri bapak sekarang ?’’

- Kontrak
Topik : “Sesuai janji kita, hari ini istri bapak akan pulang
kerumah,maka kita perlu bicarakan perawatan lanjutan dirumah dan
tanda- tanda gejala kekambuhan.’’
a. Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit,apakah bapak
bersedia?’’
b. Tempat : “Kita akan membahas hal ini diruangan perawat ini ya
pak.bagaimana pak ?”
c. Tujuan : “Agar bapak mampu merawat istri bapak dirumah dan
mampu mengindentifikasi segarah tanda- tanda gejala kekambuhan .”

2. Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)


“Baik bapak, ini jadwal harian istri bapak selama berada dirumah . maaf
pak bias bapak lihat terlebih dahulu ,apakah bapak sanggup untuk
melakukan kegitan ini dirumah menggantikan peran saya atau perawat
.untuk selanjutnya lanjutkan jadwal ini dirumah baik jadwal kegiatan
maupun jadwal minum obatnya.”

Hal - hal yang harus diperhatikan lebih lanjut mengenal kekambuhan istri
bapak adlah perilaku yang ditambilkan istri bapak atau ditunjukan selama
dirumah misalnya,kalau istri bapak terus menerus tidak bergaul dengan
orang lain,menolak minum obatnya,atau memperlihatkan perilaku
membahyakan orang lain .’’
“Jika terjadi hal ini diharapkan segerah lapor kerumah sakit atau bawa
istri bapak kerumah sakit.’’
“Baik sudah paham atau belum pak atau ada yang mau ditanyakan ?

3. Terminasi akhir
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak sekarang atas kepulangan istri bapak hari
ini ?”
- Evaluasi objektif
“Mohon maaf sebelumnya apakah bapak bisa menjelaskan apa itu isolasi
social dan tanda –tandanya menurut bapak ?”
“Bagaimana cara merawat istri bapak dirumah ?”
“Bisakah bapak menyebutkan beberapa tanda kekambuhan istri bapak ?”

h. Tindak Lanjut Klien :


“Nah, bapak harus selalu inget jadwal control kerumah sakit sebelum
sebelum obat habis atau jika ada gejala yang tampak.”

Anda mungkin juga menyukai