OLEH:
KELOMPOK I “MARGARETH A. NEWMAN”
1. DEWI MARLINA, S. Kep
2. EMI MAILISNA, S. Kep
3. ETTI CHANDRA, S. Kep
4. MESTI SITANGGANG, S. Kep
5. ORY ANGGRAENI, S. Kep
6. SULISTIYAWATI, S. Kep
7. UMMI HIDAYAH, S. Kep
8. RINI FEBRIYANTI S. Kep.
A. LATAR BELAKANG
pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk
sehingga timbul hal yang menakutkan. Semakin muda usia anak dan semakin
lama anak mengalami hospitalisasi maka dampak psikologis yang terjadi
lingkungan yang sudah akrab dan sesuai dengannya (Whaley and Wong,
1995).
berbagai prosedur yang harus dijalaninya terutama bagi anak yang baru
kecemasan bagi anak. Dalam kondisi sakit atau anak di rawat di rumah sakit
anak. Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat
permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
Di unit rawat ianap ruang Kenari Rumah Sakit DKT Jambi rata-rata
anak dirawat pada 3 bulan terakhir berjumlah 24 orang dalam sehari, yang
50% diantaranya atau 12 orang anak berusia pre-school (3-6 tahun), 25%
berusia 2-3tahun, 15% berusia sekolah dan selebihnya berusia < 2 tahun. Dari
hasil observasi perawat pada saat dinas didapatkan data 50% anak yang
dirawat merasa takut sama perawat, takut dengan berbagai prosedur yang
sakit.
pada anak usia 3-6 tahun di ruang Kenari rumah sakit DKT Jambi tahun
B TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan tindakan bermain diharapkan anak dapat melanjutkan
tumbuh kembangnya, mengembangkan aktivitas dan kreativitas melalui
pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena sakit
dan dirawat di Rumah Sakit.
2 TUJUAN KHUSUS
a. Dapat menurunkan tingkat kecemasan dan kejenuhan pada anak selama dirawat
di Rumah Sakit
b. Anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit dan
dirawat di rumah sakit dan mendapatkan kesenangan
c. Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah
d. Anak dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya
yang dirawat di ruang yang sama di rumah sakit
C. KRITERIA KLIEN
1. Anak usia 3-6 tahun didampingi 1 orang orangtua/keluarga
2. Keadaan umum mulai membaik
3. Tanda- tanda vital normal
F. PROSES SELEKSI
1. Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria
2. Membuat kontrak waktu dengan klien
3. Menjelaskan tujuan kegiatan pada klien
G. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
H. MEDIA DAN ALAT
1. Kertas yang telah bergambar
2. Krayon
3. Papan Pengalas
I. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Waktu dan Alokasi
a. Hari / Tanggal : Rabu, 21 November 2012
b. Jam : 15 .30 s/d 16.00 Wib
c. Waktu : 30 menit
Pendahuluan : 5 menit
Pelaksanaan : 25 menit
Penutup : 5 menit
2. Tempat Kegiatan : Ruang Kenari Rumah Sakit DKT Jambi
J . SETTING TEMPAT
Õ
Keterangan:
: Pembimbing akademik
: CI
: Audiens
: Leader
: Co Leader
Õ : Observer
: Fasilitator
K. PEMBAGIAN TUGAS
1. Leader : Emi Mailisna, S.Kep
Tugas : - Memimpin jalannya terapi bermain
- Menjelaskan posedur
- Memulai dan mengakhiri kegiatan
- Memotivasi anggota kelompok untuk mengemukan
pendapat dan memberi feedback terhadap kegiatan
yang dilakukan
- Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama
kegiatan
- Mengkoordinir seluruh petugas yang terlibat dalam
pelaksanaan terapi bermain
- Memberi reinforcement positif kepada klien
- Menyimpulkan kegiatan
L. STRATEGI PELAKSANAAN
Tahap
Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien Waktu
kegiatan
M. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Preplanning telah dikonsulkan dengan pembimbing
Jumlah peserta yang mengikuti terapi bermain 80 %
Tempat dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
Peran perawat sesuai dengan tugasnya masing-masing
Anak dapat mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan permainan
yang ada.
Waktu sesuai dengan perencanaan
3. Evaluasi Hasil
Setelah kegiatan permainan ”mewarnai gambar” diharapkan :
a. Dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak dengan anak tidak takut
sama petugas/perawat, merasa senang ikut bermain sebanyak 70%
b. Anak mau dan dapat mewarnai gambar sampai selesai sebanyak
70%
c. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan
satu gambar yang diwarnai sebanyak 80%
d. Anak dapat mengikuti kegiatan permainan dengan baik sebanyak
70%
e. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan
aktifitas bermain pada anak
KONSEP BERMAIN
A. PENGERTIAN
C. TUJUAN BERMAIN
Menutut Wong (2003) selain fungsi bermain bagi anak, bermain juga
mempunyai tujuan antara lain :
1. Dapat melanjut pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
2. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan dan fantasi melalui
permainan
3. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman berain yang
tepat.
4. Dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat
di rumah sakit dan mendapatkan kesenangan.
E. KLASIFIKASI BERMAIN
Menurut Wong (2003)
1. Menurut Isi :
a. “Social Play” : belajar memberi respon, misalnya orang dewasa
berbicara/memanjakan anak, maka anak akan merasa senang
dengan respon mengeluarkan suara tersenyum.
b. “Sense Of Pleasure Play” : dengan bermain akan memperoleh
kesenangan dsri suatu objek disekelilingnya, misalnya : bermain
pasir, air.
c. “Skill Play” dengan bermain anak dapat memperoleh ketrampilan
sehingga anak akan memperoleh berulang-ulang.
d. “Dramatik Play atau Role Play” dengan bermain anak akan dapat
melakukan peran, misalnya : sebagai perawat, dokter, guru, ibu,
ayah dan anak akan me’mbuat fantasi dari permainan tersebut.
2. 1 bulan
visual : lihat dari jarak jauh, gantungkan benda yang terang/menyolok.
Auditory : Bicara dengan bayi, menyanyi, musik, radio, detik jam.
Tactile : dipeluk, digendong.
Kinetik : diayun, kereta untuk jalan-jalan.
3. 2 – 3 bulan
Visual : beri objek warna terang, bawa bayi ke ruangan berbeda, letakan
bayi agar dapat memandang sekitar.
Auditory : biacara dengan bayi, beri mainan yang berbunyi, ikut sertakan
dalam pertemuan keluarga
Tactile : membelai waktu memandikan, sisir rambut dengan lembut, gosok
dengan lotion atau dengan bedak.
Kinetik : jalan-jalan dengan kereta, gerakan berenang.
4. 4 – 6 bulan
Visual : beri cermin, bawa nonton TV, beri mainan dengan warna terang.
Auditory : ajak bicara, ulangi suara-suara yang dibuatnya, panggil
namanya, remas kertas dekat telinganya, letakan mainan berbunyi dekat
telinganya.
Tactile : beri mainan berbagai tekstur lembut, kasar, bermain air, masukan
ke dalam bak mandi.
Kinetik : Bantu telungkup, sokong waktu duduk, tunjukan bangunan-
bangunan agak jauh, bermain bola, Beri mainan yang dapat
ditarik/didorong
6. Preschool ( 3 – 6 tahun )
anak sangat aktif dan imaginative, mulai terbentuk perkembangan moral,
dapat melompat. Karakterisitik bermain preschool adalah : peralatan
rumah tangga, sepeda roda tiga, lilin, boneka, buku-buku dengan kata-kata
simple, alat olah raga, kapal terbang,mobil truk.
7. Usia ( 6 – 12 tahun ) :
Bermain dengan kelompok, dapat belajar dengan aturan-aturan
kelompok.
Belajar mandiri, kooperative bersaing, menerima orang lain dan tingkah
laku yang diterima.
Bermain tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan fisik, intelektual,
fantasi, tetapi anak mulai membentuk club serta persatuan dalam tim.
Karakteristik “cooperative play”, mechanical serta Mother Roles :
keduanya senang membaca.
Mainan untuk usia sekolah : usia 6 – 8 tahun adalah kartu, boneka, alat-
alat untuk melukis, alat-alat olah raga, buku-buku, sepeda;
mainan usia 8 –12 tahun adalah : buku, mengumpulkan perangko, main
kartu, olah raga : berenang, sepeda, sepatu roda, pingpong.
8. Adolescense :
Anak lebih dekat dengan kelompok luar. Permainan : sepak bola,
badminton, buku, basket, mendengar musik. Dalam memilih permainan,
orang tua harus dilibatkan sehingga anak merasa seperti dirumah sendiri
dan dapat bermain dengan kelompok, anak mudah mengekspresikan
perasaan, diskusi.
A. DEFENISI
Mewarnai gambar merupakan terapi merupakan terapi
permainan yang kreatif untuk mengurangi stres dan kecemasan
serta meningkatkan stress dan kecemasan serta meningkatkan
komunikasi pada anak.
2. Ida Samidah, 2003 Materi Kuliah Konsep Bermain Makassar. Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
3. Ellah Siti Chalidah. 2005. Terapi Permainan Bagi Anak yang Memerlukan
Layanan Pendidikan Khusus. Jakarta: Depdikbud
4. Suriadi & Rita Yulianni. 2006, Asuhan Keperawatan Pada Anak .Buku
Lapangan Praktik Klinik Jakarta.Sagung Seto.
7. Wong, D.L (1995), Nursing Care of Instants and Children,St. Louis Mosby.