Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TAHAP KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga

Disusun Oleh :
1. Rahma Utiasari ( 2020181001 )
2. Indri Wahyuni ( 2020181006 )
3. Bunga Meliana P ( 2020181011 )
4. Chofifah Indah S ( 2020181016 )
5. Nafa Silfia M ( 2020181021 )
6. Intan Safitri ( 2020181027 )
7. Puji Rahmawati ( 2020181032 )
8. Meidiana Triana P ( 2020181037 )
9. Tetty Putri U ( 2020181043 )
10. Nurul Lailatur R ( 2020181048 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


DIII KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan Keluarga

Terhadap Anak Usia Prasekolah “ tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, antara lain dosen selaku pembimbing dan teman – teman yang tidak dapat disebutkan satu

persatu namanya, yang telah banyak memberikan masukan, dukungan, dalam penyelesaian

makalah ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar –

besarnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, segala

saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak, demi

kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.

Semoga dengan adanya makalah seminar ini akan dapat memberikan manfa’at yang besar

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG................................................................................................... 4

B.   TUJUAN........................................................................................................................ 5

C.   BATASAN MASALAH................................................................................................ 5

BAB II ISI

A.   Pengertian keluarga........................................................................................................ 6

B.   Tugas keluarga dibidang kesehatan................................................................................ 6

C.   Pengertian anak prasekolah............................................................................................ 6

D.   Ciri fisik anak prasekolah.............................................................................................. 6

E.   Ciri social anak prasekolah............................................................................................ 7

F.    Ciri emosiaonal anak prasekolah................................................................................... 7

G.   Ciri kognitif anak prasekolah ........................................................................................ 7

H.   Asuhan keperawatan teoritis ......................................................................................... 8

BAB III

Asuhan Keperawatan Keluargan Anak Prasekolah ............................................................ 11

BAB IV PENUTUP

A.   KESIMPULAN.............................................................................................................. 37

B.   SARAN.......................................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan ,
dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodelogi proses
keperawatan, berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan.
Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam
mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah
yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya.
Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan perkembangan
yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ),
prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan
individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah
usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.

B. TUJUAN penulisan

a. Tujuan Umum

Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang asuhan

keperawatan keluarga terhadap anak usia sekolah. Disamping itu, penulisan juga bertujuan untuk

memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep materi keperawatan keluarga.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :

 Pengertian keluarga

 Tugas keluarga dibidang kesehatan

 Pengertian anak prasekolah

 Ciri fisik anak prasekolah

 Ciri social anak prasekolah

 Ciri emosiaonal anak prasekolah

 Ciri kognitif anak prasekolah

C. Batasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu asuhan keperawatan keluarga pada An. R

keluarga Bpk. H terhadap anak usia prasesekolah.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN
1. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang tinggal disuatu tempat dalam satu atap dan merupakan “lembaga” yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat dan saling
ketergantungan antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai
unit layanan perlu diperhitungkan (Zaidin, 2010).
2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :
a.    mengenal masalah kesehatan keluarga
b.    memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c.    Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d.    Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e.    Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

3. Anak Prasekolah
Anak dengan usia 3 – 5 tahun
A. Ciri Fisik Anak Pra Sekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahapan sebelumya :
a. Anak prasekolah umumnya aktif
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan sangat
menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang
cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap jari
dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil, belum biasa melakukan
kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya
pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih
belum sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih
lunak.
f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas
yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.

B. Ciri Sosial Anak Prasekolah


a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat yang
dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang
sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik, oleh
karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih
besar.

C. Ciri Emosional Pada Anak Prasekolah


a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.

D. Ciri Kognitif Anak Prasekolah


a.    Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari merekla
senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b.    Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat, kesempatan,
interaksi, mengagumi dan kasih sayang.
Cara yang dilakukan agar anak ber5kembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut :

a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.


b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam
banyak hal.
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

B. ASUHAN KEPERAWATAN
I.      Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga

a. Identitas meliputi

 Nama KK
 Alamat
 Komposisi Keluarga ( nama, seks, hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
 Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
 Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
 Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
 Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota
keluarga
 Aktivitas rekreasi keluarga.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


 Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga ditentukan
oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga yang belum
terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
 Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit.
 Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut tentang upaya
penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan sampai saat ini.
c. Lingkungan
Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum
yang digunakan.
Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas setempat,
yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang adadan
sejauh mana keluarga berinteraksi

d. Struktur keluarga
Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga secara
formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat.
Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga
Fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku dikeluarga
dan masyarakat.
Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

f. Stress dan Koping Keluarga


Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan penyesuaian
lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan waktu penyesuaian
lebih 6 bulan.
Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
Strategi koping
Strategi adaptasi disfungsional

g. Pemeriksaan Kesehatan
h. Harapan Keluarga

Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah

a. Identitas Anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah
dicapai ).
f. Periksaan kesehatan

Pengkajian fokus anak prasekolah

a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana
stimulasinya
b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap
hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
BAB III
ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA
DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

I.              Data Umum


1.    NAMA KEPALA KELUARGA : BPK. H
2.    ALAMAT : JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG BALOK BUKITTINGGI
3.    KOMPOSISI KELUARGA

Jenis Hub dg Status Imunisasi


No Nama Umr Pddkn
Kelamin KK BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 Ibu H Perempuan Istri 35 SMA

2 An. A Laki – laki Anak 11 SD

3 An. R Perempuan Anak 5 -

4 An. P Perempuan Anak 2 bln -

Genogram
4.    Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga hanya
ada ayah, ibu dan anak.
5.    Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat
ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik
6.    Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua aktivitas
yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
7.    Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari – hari dan
setiap bulanannya ibu H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran / sewa kamar kos di
rumah yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan TNI.
8.    Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu disebabkan
karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat kerja. Untuk berkunjung
ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali ada acara – acara penting.

II.        Riwayat dan Tahapan Perkembangan


9.    Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan nilai
dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau sesuai sehingga mereka
jarang berantem dan bisa bermain serta perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.
10. Riwayat Keluarga Inti
Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh
orang tua dan akhirnya menikah
11. Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
pemabuk ataupun berjudi

III.           Lingkungan
12. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x 10 m2.
rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi karpet, keadaan
bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban sendiri,
keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih.

DENAH RUMAH
Gambaran denah rumah klien

13. Karakteristik Tetangga


Karna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan anggota TNI dan Pegawai
negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan warga sekitar terjalin baik dan saling
mengunjungi
14. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke Medan dan terakhir
di Bukittinggi, karna penempatan dinas.
15. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk bekerja. Ibu H
mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga Volly di lingkungan tempat
tinggal.
16. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan kamar untuk kosan.
Menurut ibu H bayaran uang kos menambah penghasiulan keluarganya.

IV.          Struktur Keluarga


17. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi baik itu
masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu membicarakan dengan ibu H.
18. Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling
mendukung.
Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari
ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu H dan dibantu oleh Bpk H. Apabila ada
masalah ibu H diskusi dengan suami dan meminta nasehat kepadanya.
19. Struktur Peran
-          Bpk H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan di TNI di salah satu
kesatuan di Bukittinggi. Bpk H bekerja dari hari Senen – Jum’at dan pada hari libur
membantu mengasuh kedua anaknya di rumah
-          Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih balita.
-          Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
20. Nilai atau norma budaya
Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Islam dan
mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama.
Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

V.           Fungsi Keluarga


21. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada yang
sakit mereka saling membantu
22. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka membiasakan
anak – anak mareka bermain denga temannya.
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu. H mengatakan An, R serng demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres dan
bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun panas yang diresepkan
dokter.
Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ibu H mengatakan An P
belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah, hepatitis B3, campak, BCG. Ibu
mengatakan An P pernah dibawa keklinik karna sedang demam, sehingga tidak jadi imunisasi
dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu tidak jadi membawa anaknya lagi untuk
diimunisasi dengan alasan takut. Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat
imunisasi.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Bpk H patah. Ibu
mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut dengan tindakan medis seperti
injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.
VI.          Stress dan koping keluarga
24. Stress jangka pendek dan jangka panjang
Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau Jawa, hal itu di
rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas bpk H yang tidak memungkinkan
sering cuti lama.
25. Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Keluarga bisanya
mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga di kampung halaman
karna ibu H dan Bpk H tidak mau membuat resah keluarga dengan keadaan mereka di rantau.
26. Strategi Koping
Ibu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Bpk H sehingga masukan
satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
27. Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi masalah secara
mal adaptif

VII. Harapan keluarga


Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
1.    Identitas anak
Nama : An. R
2.    Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu mengatakan selama
kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam porsi sedikit itupun terkadang disertai
mual dan muntah.
3.    Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang
Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan bidan. An. R
mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An. R lebih cepat dan lincah
disbanding dengan An A,
4.    Kebiasaan Saat ini
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama tempat
Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur siang,
5.    Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai dengan bertambahnya
usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai An R sama dengan anak se usianya bisa
menggambar dan berhitung 1 - 15

Pengkajian fokus anak prasekolah


a.            Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi untuk An. R,
keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan mendapatkan stimulasi dan prasarana di
sekolahnya nanti.
b.            Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena ibu H yang hanya ibu RT
jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja
c.    Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari
Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali apabila ibu sedang
mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 – 3 dalam 1 bln. Untuk Bpk H biasanya
hanya memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan pada hari libur
d.    Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu H yang seharian berada di rumah, karena
sekarang memiliki kosan, anak – anak kos juga menjadi orang – orang yang dekat dengan An. R
selain orang tua
e.    Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah nanti, ibu H hanya
ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.
f.     Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya masing - masing

III. Data tambahan


1. Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran seperti bayam, sop,
sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan buah. Untuk An r dan An P ditambah
dengan susu. Minuman yang dikonsumsi teh manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci
dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi makanan.
2.    Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar
3.    Istrirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
4. Aktivitas sehari -hari
Bpk H bekerja dari pagi sampai sore, dan ibu H membereskan rumah dan menjaga anak –
anak. An R bermain dirumah atau bersama anak – anak sesusianya diluar rumah.
5. Merokok
Bpk H mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari. Ibu H mengatakan suaminya
juga suka merokok dirumah.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan An. R An. P Ibu. H Bpk. H

kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,


benjolan, hitam, ikal, LK : hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala 35 cm, bersih bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, dan tidak ada ada benjolan ada benjolan
rambut ikal benjolan

Tanda – tanda N = 80 x/i N = 100 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


vital R = 24 x/i R = 30 x/i N = 80 x/i N = 80 x/i
S = 360C S = 36,50C R = 23 x/i R = 23 x/i
S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 5,2 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
PJ = 100 cm, PJ = 80 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,
kondisi normal kondisi normal kondisi normal kondisi normal
Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak
anemis, secret anemis, secret anemis anemis
tidak ada tidak ada

Hidung Tidak bersekret, Bersekret warna Tidak bersekret, Tidak ada


tidak ada bening, tidak ada kelainan
kelainan kelainan penciuman
penciuman penciuman

Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,


kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = - menelen = -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru normal dan paru normal dan paru normal dan paru normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. LLA turgor baik. LLA turgor baik. turgor baik.
= 15 cm = 10 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Keluhan Rewel
umum
ANALISA DATA
N Data Dx. Masalah
o
1. Data subjektif Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada
- ibu mengatakan anaknya sering demam An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
- ibu mengatakan anaknya sering pilek berhubungan dengan KMK merawat
Ibu mengatakan mengapa anaknya demam anggota keluarga yang sedang sakit
dan pilek khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.
- ibu mengatakan bila anaknya demam
dikompres
Data objektif
- kesadaran kompos mentis
- keadaan umum baik
- terdapat secret pada An. R
- N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt
2. Data subjektif Resiko terjadinya penyakit yang bisa
- ibu mengatakan An. P belum lengkap dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
imunisasinya bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan
- imunisasi yang belum didapat adalah KMK memutuskan pemberian imunisasi
hepatitis, BCG, campak pada An. P ( 3 bln ).
- ibu tidak membawa lagi anaknya imunisasi
dengan alasan pernah membawa anaknya tapi
tidak jadi imunisasi karena An. P demam.
- Ibu belum tahu manfaat imunisasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN SCORING
Diagnosa keperawatn yang muncul antara lain :
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H berhubungan
dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.

No Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 Demam pilek dirasakan dengan tanda dan gejala yang
sesuai dengan penyakit ISPA, belum dilakukan
tindakan apapun jika tidak ditangani akan berlanjut
keinfeksi saluran nafas bawah.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 Ibu mau tau tentang demam pilek, tapi masih terlihat
untuk diubah : ragu – ragu. Dilihat dari jarak yankes tidak terlalu
jauh.
 mudah

3. Potensial masalah 2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak berlanjut
untuk dicegah : mengingat ispa merupakan penyakit yang mudah
untuk dicegah. Tetapi ibu masih ragu – ragu dalam
 cukup merawat anaknya.

4. Menonmjolnya ½x1 Masalah ispa pada An. R dirasakan betul oleh


masalah : keluarga tetapi keluerga tidak ingin masalah tersebut
segera diatasi.
 tidak segera
diatasi
Total 41/6

2.        Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln ) dikeluarga Tn.
H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An. P ( 3 bln ).
N kriteria Score Pembenaran
o
1. Sifat masalah : 2/3 x 1 Masalah belum terjadi namun terdapat bahwa An. P
resiko tinggi belum diimunisasi polio, DPT 3, dan campak. Bila
kelurga tidak dimotivasi An. P untuk diimunisasi
maka waktu yang tepat untuk diimunisasi terlewat.
2. Kemungkinan ½x2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari sumber
masalah untuk dana , jarak klinik dekat. Namun pemahaman
diubah : cukup keluarga beranggapan bahwa bila anak setelah
diimunisasi rewel maka keluarga tidak mendukung
untuk diimunisasi.
3. Potensial masalah 3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi masalah sangat
untuk dicegah : tinggi untuk dicegah sehingga keluarga mendukung
tinggi serta kooperatif unutk kelengkapan imunisasi.
4. Menonjolnya ½x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak diimunisasi
masalah : masalh An. P akan terjangkit berbagai penyakit terkait
dirasakan tapi tidak dengan tidak lengkapnya imunisasi, tapi keluarga
segera ditangani. tidak ingin segera mengatasi

Prioritas diagnosa keperawatan


1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H berhubungan
dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln )
dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An. P ( 3
bln ).

INTERVENSI

Diagnosa TUJUAN EVALUASI


Keperawatan TUM TUK KRITER STANDAR INTERVENSI
IA
Tidak Selama 3 kali 1. Selama 1 x 60 Respon ISPA adalah 1.1.1      Diskusikan
efektifnya kunjungan menit , verbal Iinfeksi saluran bersama keluarga,
bersihan rumah, kunjungan pernafasan akut pengertian ISPA
jalan nafas kebersihan keluarga mampu yang ditandai dengan menggunakan
pada An. R jalan nafas mengenal dengan demam lembar balik
( 5 th ) di efektif pada masalah ISPA dan pilek. 1.1.2      Tanyakan
keluarga Tn An R (5 th). pada anggota kembali pada keluarga
H keluarga tentang pengertian
berhubungan ISPA
dengan KMK Dengan cara : 1.1.3      Berikan pujian
merawat 1.1 Menyebutkan atas jawaban yang tepat
anggota pengertian ISPA
keluarga
yang sedang
sakit
khususnya
An R ( 5
th )dengan
ISPA.

1.2 Menyebutkan Respon Menyebutkan 2 1.2.1 Diskusikan


penyebab ISPA verbal dari 4 penyebab bersama keluarga,
ISPA penyebaba ISPA
- Tertular dengan menggunakan
penderita batuk lembar balik
- Belum 12.2 Motivasi keluarga
imunisasi untuk menyebutkan
lengkap kembali penyebab
- kurang gizi ISPA
- lingkungan 1.2.3 Beri reinforcemen
tempat tinggal positif atas usaha yang
yang kurang dilakukan keluarga
sehat

1.3  Respon - Menyebutkan 1.3.1      Dorong


Mengidentifikasi verbal penyebab ISPA keluarga untuk
penyebab ISPA pada anak mengidentifikasi
penyebab ISPA pada
anak
1.3.2      Beri
reinforcemen positif
atas kemampuan
keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA pada
anak
1.4  Menyebutkan Respon Menyebutkan 3 1.4.1      Diskusikan
tanda – tanda verbal dari 5 tanda ISPA dengan keluarga
ISPA - Batuk tentang tanda – tanda
- Pilek ISPA
- Nafas cepat 1.4.2      Motifasi
- Demam keluarga untuk
- umur 1 – 5 th : menyebutkan kembali
40x atau lebih per tanda – tanda ISPA
menit 1.4.3      Beri
- Nafas sesak / reinforcemen positif
tarikan dinding atas usaha yang
dada dilakukan keluarga
1.5  Menyebutkan Respon Menyebutkan 3 1.5.1      Dorong
3 – 5 pencegahan verbal dari 5 keluarga untuk
ISPA pencegahan ISPA menyebutkan
: pencegahan ISPA
- Jauhkan anak 1.5.2      Berika
dari penderita reinforcemen positif
batuk atas kemampuan
- Imunisasi keluarga cara
lengkap mencegah ISPA
- Berikan
makanan bergizi
tiap hari
- Jagalah
kebersihan tubuh,
makanan serta
lingkungan
1.6  Respon Kondisi An R 1.6.1      Bantu keluarga
Mengidentifikasi verbal mengalami ISPA membandingkan apa
masalah ISPA yang telah dijelaskan
yang terjadi pada dengan kondisi An R
anggota keluarga 1.6.2      Motifasi
keluarga untuk
mengidentifikasi
masalah yang timbul
pada anggota keluarga
An. R
1.6.3      Bersama
keluarga
menyimpulkan masalah
yang dihadapi oleh
anggota keluarga
1.6.4      Beri
reinforcemen positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga
2. Selama 1 x 60 Respon Menyebutkan 1 2.1.1 Jelaskan pada
menit kunjungan, verbal dari 2 Akibat keluarga akibat lanjut
keluarga mampu Lanjut DARI ispa apabila ISPA telah
mengambil yang tidak diobati dengan
keputusan untuk diobati : menggunakan lembar
merawat anggota - Gangguan balik
keluarga yang pertumbuhan dan 2.1.2 Motifasi keluarga
menderita ISPA perkembangan untuk menyebutkan
- Bronchitis kembali akibat lanjut
Dengan cara : dari ISPA yang tidak di
2.1 Menyebutkan obati
akibat lanjut 2.1.3 Beri
tidak diobatinya reinforcement positif
ISPA atas jawaban keluarga
yang tepat
2.2 Memutuskan Respon Keluarga 2.1.4 Diskusikan
untuk merawat verbal memutuskan kembali dengan
An. R dengan untuk merawat keluarga tentang
masalah ISPA anggota keluarga keinginan keluarga
dengan ISPA untuk merawat anggota
keluarga dengan ISPA
2.1.5 Beri reinforcemen
positif atas keputusan
keluarga untuk
merawat anggota
keluarga dengan ISPA
3. Setelah 1 x 60 Respon Menyebutkan 3 3.13 Diskusikan dengan
menitkunjungan, verbal dari 5 keluarga tentang
keluarga mampu pencegahan ISPA pencegahan ISPA
merawat anggota : 3.1.2 Motifasi keluarga
keluarga dengan - Jauhkan anak untu menyebutkan
ISPA dari penderita pencegahan ISPA
batuk 3.1.3 Beri reinforcemen
Dengan cara : - Imunisasi positif atas usaha yang
3.1 Menyebutkan lengkap dilakukan keluarga
cara perawatan - Berikan
ISPA di rumah makanan bergizi
tiap hari
- Jagalah
kebersihan tubuh,
makanan serta
lingkungan
- Jika hidung
tersumbat karna
pilek, bersihkan
lubang hidung
dengan sapu
tangan bersih
- Selama anak
dirawat dirumah,
beri minum lebih
banyak dari
biasanya
- Jangan pakai
selimut atau
pakaian tebal
selama badan
anak masih panas
- Awasi tanda
penyakit
bertambah parah,
anak tidak mau
minum, nafas
sesak dan cepat
3.2 Melakukan Psikomot Keluarga dapat 3.2.1 Demonstrasikan
kompres dingin or mendemonstrasik kepada keluarga cara
an cara melakukan kompres
melakukan dingin
kompres dingin 3.2.2 Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
mebncoba melakukan
kompres dingin
3.2.3 Beri reinforcemen
positif atas usaha
keluarga
3.2.4 Pastikan keluarga
akan melakukan
tindakan yang diajarkan
jika diperlukan
3.3 Psikomot Keluarga dapat 3.3.1 Demonstrasikan
Membersihkan or mendemonstrasik kepada keluarga cara
hidung yang an dan membersihkan hidung
tersumbat karna membersihkan yang tersumbat
pilek hidung yang 3.3.2 Beri kesempatan
tersumbat karna keluarga untuk
pilek mencoba
membersihkan hidung
yang tersumbat karena
pilek
3.3.3 Beri reinforcemen
positif atas usaha
Keluarga

3.3.4 Pastikan keluarga


akan melakukan
tindakan yang diajarkan
jika diperlukan
4. Setelah 1 x 60 Respon Menyebutkan 2 4.1.1 Jelaskan
menit kunjungan verbal dari 3 cara lingkungan yang dapat
keluarga mampu memodifikasi mencegah ISPA
memodiofikasi lingkungan untuk 4.1.2 Motifasi keluarga
lingkungan yang mencegah ISPA untuk mengulangi
dapat mencegah penjelasan yang
ISPA diberikan
4.1.3 Beri reinforcemen
4.1 Menyebutkan positif atas jawaban
cara – cara keluarga
memodifikasi
lingkungan
4..2 Melakukan Respon Pada kunjungan 4.1.4 Obserfasi
modifikasi efektif, tidak terencana lingkungan rumah pada
lingkungan yang respon keluarga kunjungan terencana
tepat bagi anak psikomot melakukan 4.1.5 Diskusikan
or tindakan dengan keluarga hal
modifikasi positif yang sudah
lingkungan dilakukan keluarga
4.1.6 Berikan
reinforcemen positif
atas upaya yang
dilakukan keluarga
5. Setelah 1 x 60 Respon Manfaat 5.1.1 Informasikan
menit kunjungan Verbal kunjungan ke mengenai pengobatan
keluarga mampu fasilitas dan pendidikan
memanfaatkan kesehatan : kesehatan , yang dapat
pelayanan - Mendapatkan diperoleh keluarga di
kesehatan pelayanan klinik atau balai
kesehatan pengobatan
Dengan cara pengobatan ISPA 5.1.2 Motifasi keluarga
5 .1 - Mendapatkan untuk menyebutkan
Menyebutkan pendidikan kembali hasil diskusi
kembali manfaat kesehatan tentang 5.1.3 Beri reinforcemen
kunjungan ke ISPA positif atas hasil yang
fasilitas dicapai
kesehatan

Setelah dilakukan
intervensi selama
1x 45 menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu :

1.  memanfaatkan
pelayanan
kesehatan :
5.1 pelayanan RV Fasilitas 5.1.1 sebutkan kepada
kesehatan yang kesehatan yang keluarga beberapa
dapat dapat digunakan : fasilitas kesehatan yang
dimanfaatkan - rumah sakit / dapat digunakan
puskesmas 5.1.2 diskusikan
- perawat bersama keluarga
keluarga berbagai sarana
Praktek doter/ pelayanan kesehatan
bidan yang tersedia yang
   fasilitas dapat digunakan
yankes yang         Jelaskan akan
daspat dikunjungi pentingnya fasilitas
pada jam kerja pelayanan kesehatan
selain praktek tersebut
dokter / bidanh         Dorong keluarga
pada sore hari untuk mengunjungi
   fasilitas fasilitas pelayanan
kesehatan yang kesehatan
mudah dijangkau
akan mengurangi
biaya dan
kemudahan
dalam trasportasi
   biaya yang
diperlukan sesuai
dengan yankes
yang digunakan

5.2.1 dukung keluarga


dukungan kepada untuk memutuskan
keluarga untuk tindakan
menggunakan 5.2.2 evaluasi adanya
yankes dapat penurunan sakit setelah
mendorong menggunakan fasilitas
keluarga pelayanan kesehatan
menguragi / 5.2.3 beri
mengatasi sakit reinforcement positif
5.2 memberikan ISPA 5.3.1 jelaskan kepada
dukungan kepada keluarga manfaat
keluarga untuk pelayanan kesehatan
menggunakan 5.3.2 dorong keluarga
pelayanan RV unutk mengungkapkan
kesehatan persepsinya
5.3.3 minta keluarga
menunjukan kartu
Pada kunjungan
berobat
yang tidak
5.3.4 beri
direncanakan
reinforcement positif.
keluarga mampu
menunjukan
kartu berobat
5.3 atau obat –
memanfaatkan obatan yang
fasilitas diresepkan dari
pelayanan fasilitas
kesehatan pelayanan
kesehatan

Afektif
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tujuan Hari/ Implementasi Evaluasi


tanggal
Keluartga mampu 1.   mengkaji pengetahuan S:
merawat anggota keluarga tentang cara - ibu mengatakan cara
keluarga dengan perawatan ISPA : perawatan ISPA di
masalah ISPA: 2.menjelaskan tentang cara
merawat anggota keluarga rumah dengan
dengan masalah ISPA: memberikan obat
         jika panas berikan obet
panas sesuai resep
penurun panas / kompres dingin,
atau kompres dingin
         jika hidung tersumbat
- ibu mengatakan jika
bersihkan hidung dengan kain
anak pilek hidung di
bersih
bersihklan dengan
         selama anak diwarat
kain bersih
dirumah, beri makan sedikit tapi
- Ibu mengatakan
sering
selama anak dirawat
         minum lebih banyak dari
di rumah, makan
biasanya
sedikit tapi sering dan
         jangan pakaikan selimut
jangan memakai
selama anak masih panas
selimut jika anak
         pemeriksaan kesehatan
panas
secara teratur pada pelayanan
O:
kesehatan
        Keluarga
menyebutkan cara
merawat ISPA sesauai
standar
        Keluarga
mendemonstrasikan
cara membersihkan
hidung tersumbat
A:
         Keluarga
mampu menyebutkan
cara perawatan ISPA,
mendemonstrasikan
cara membersihkan
hidung tersumbat
P:
Intervensi dilanjutkan
ke tupen 1 yaitu
mengenal masalah

S:
- Ibu menyebutkan
pengertian ISPA
adalah infeksi saluran
pernafasan akut yang
ditandai dengan batuk
pilek
- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
adalah tertular
penderita batuk,
imunisasi tidak
lengkap, kurang gizi,
lingkungan tempat
1.  Memndiskusikan bersama
Keluarga mengenal tinggal yang tidak
keluarga tentang pengertian ISPA.
masalah ISPA sehat
Infeksi saluran pernafasan akut
- Ibu mengatakan
yang ditandai dengan pilek penyebab ISPA pada
2. Menanyakan kembali pada anaknya adalah
keluarga tentang pengertian ISPA tertular penderita
3. Mendiskusikan dengan keluarg batuk
tentang penyebab ISPA. Yaitu - Ibu mengatakan
tertular penderita batuk, imunisasi bahwa tanda – tanda
tidak lengkap, gizi buruk, ISPA adalah batuk,
lingkungan yang tidak sehat. pilek, demam, nafas
cepat dan sesak
4. Memotifasi keluarga untuk - Ibu mengatakan
menyebutkan kembali penyebab bahwa tanda – tanda
ISPA. ISPA yang sering
5. Mendorong keluarga unutk terjadi pd anaknya
mengidentifikasi penyebab ISPA. adalah pilek dan
6. Mendiskusikan bersama apabila demam akan
keluarga mengenai tanda – tanda diberikan obat
ISPA yaitu : batuk, pilek, demam, penurun panas
nafas cepat. - Ibu mengatakan
7. Mendorong keluarga untuk pada anaknya tidak
mengidentifikasi tanda – tanda pernah terjadi sesak
ISPA pada anak. nafas
8. Memotifikasi keluarga untuk - Ibu mengatakan
mengidentifikasi masalah yang bahwa anaknya sering
timbul pada anak demam pilek
9. Bersama keluarga
menyimpulkan masalah yang O :
dihadapi dalam keluarga - keluarga
10. Memberikan reinforcement menyebutkan
positif atas usaha yang dilakukan pengertian dan
keluarga penyebab dari ISPA
sesuai standar
- keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA yang
ada pada anggota
keluarganya
- Keluarga
menyebutkan tanda
dan gejala ISPA
sesuai dengan
standard dan
menyebutkan tanda
dan gejala yang ada
pada keluarga
A:
- keluarga dapat
mengenal masalah
ISPA
P:
- Lanjutkan ke TUK
berikutnya yaitu
memutuskan tindakan
yang tepat
Keluarga dapat 1. mengkaji pengetahuan S:
memutuskan keluarga tentang akibat lanjut - Ibu mengatakan
tindakan yang dari ISPA akibat apabila tidak
tepatdalam 2. Menjelaskan kepadasegera di obati dapat
mengatasi masalah menyebabkan
keluarga akibat lanjut apabila kematian
ISPA
ISPA tidak diobati, yaitu - Ibu mengatakan
gangguan pertumbuhan dan akan merawat

perkembangan, kematian anaknya bila demam

3. memberi kesempatan dan pilek


kepada keluarga unutk bertanya
4. meminta keluarga untuk O :
mengulang kembali akibta lanjut - keluarga

dari ISPA menyebutkan akibat

5. memotivasi keluarga lanjut dari ISPA

untuk memutuskan tindakan sesuai dengan standar


merawat anggota keluarga dengan - keluarga
memutuskan tindakan
ISPA unutk melakukan
perawatan ISPA
A:
Keluarga dapat
memutuskan tindakan
unutk melakukan
perawatan ISPA
P : intervensi
dilanjutkan yaitu
kunjungan tidak
direncanakan terhadap
tindakan keluarga
dalam perawatan
rematik
S:
        Keluarga
mengatakan
lingkunagn yang
1. Mengkaji kemampuan keluarga sesuai dengan
Keluarga dapat penderita ISPA
memodifikasi tentang lingkungan yang sesuai
adalah:
lingkungan yang dengan masalah ISPA “ Ny H - Memberikan
sesuai dengan
mengatakan belum dapat untuk lingkungan yang
masalah ISPA dan
memanfaatkan memodifikasi lingkungan yang bersih
fasilitas kesehatan sesuai dengan masalah ISPA - Jendela dan pintu
yang ada
2. Menjelaskan tentang dibuka
lingkungan yang sesuai dengan - Ruangan tidak
maslah ISPA : berbau ( asap )
- memberikan lingkungan yang         Keluarga
bersih mengatakan bahwa
- jendela dan pintu dibuka fasilitas kesehatan
- ruangan tidak berbau ( asap ) yang akan dikunjungi
3. meminta keluarga untuk adalah
mengulang lingkungan yang poliklinik
sesuai dengan ISPA O:
4. mendiskusikan dengan keluarga         Keluarga
tentang fasilitas kesehatan yang menyebutkan
tersedia untuk penderita ISPA lingkungan yang
a. Puskesmas ( setiap hari senin sesuai dengan ISPA
s/d sabtu pukul 08.00 s/d 112.00 )
sesuai dengan standar
b. Rumah sakit atau poliklinik
anak ( setiap hari senin s/d sabtu         Keluarga
pukul 08.00 s/d 112.00 )
memilih salah satu
c. Bidan setiap hari kerja kecuali
fasilitas kesehatan
hari libur pukul : 08.00 s/d 21.00)
yang tersedia
d. Praktek dokter setiap hari
A:
kerja kecuali hari libur pukul :
Keluarga dapat
16.00 s/d 21.00 )
memodifikasi
5.3 Meminta keluarga untuk
lingkungan yang
memilih salah satu fasilitas
sesuai dengan masalh
kesehatan yang dapat digunakan
ISPA dan
oleh keluarga
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
yang ada
P : intervensi
dilanjutkan untuk
kunjungan yang tidak
direncanakan

Pada kunjungan 1 Menanyakan alasan ibu S:


yang tidak membawa AN. R ke klinik. - ibu mengatakan
direncanakan
keluarga membawa 2 Menanyakan dan melakukan membawa anaknya
An. R ke poliklinik pemeriksaan kepda An. R berobat karena
3 Mengobservasi kartu berobat demam, pilek.
An. R - ibu mengatakan
4. Memberikan reinforcement bahwa di
positif bahwa tepat sekali lingkunagnnya banyak
membawa An. R ke klinik yang pilek.
- ibu mengatakan
karena ada panas
sehingga An. R
dibawa berobat.

O : An. R pilek dan


demam.

A : masalah teratasi.

P : ingatkan kembali
ibu untuk membawa
An. P ke yankes bila
tidak dapat ditangani
dirumah
BAB IV
PENUTUP

Setelah menguraikan berbagai hal asuhan keperawatan kelurarga pada AN. R keluarga Bpk. H
mulai dari pengkajian perencanaan, palaksanaan dan evaluasi maka penulis dapat memberikan
kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemidian data
tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang ditemukan
pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan unutk mengurangi gejala dan
keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara nyata pada pasien,
dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA . dilakukan sejauh mana criteria dan
tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya
ternyata tindakan keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan criteria yang ada pada
perencanaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.

B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan
kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang diderita
klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada proses
keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2013. Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakarta: EGC

Kemenkes RI. 2013. Hasil Utama RISKESDAS 2018

Kemenkes RI. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC

PPNI 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator

Diagnostik, Edisi I.Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan

Keperawatan, Edisi I.Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Kriteria Hasil, Edisi I.

Jakarta : DPP PPNI

Setiawati & Dermawan. (2008). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga edisi

2. Jakarta: Trans info media.

Surbakti, E.B. (2012). Parenting anak-anak. Jakarta: PT Gramedia.

Susanto, Ahmad. (2012). Perkembangan anak usia dini pengantar dalam berbagai
aspeknya. Jakarta: Kencana prenada media group.

Anda mungkin juga menyukai