OLEH:
PREDINA AYU ARDHIA
2021-01-14901-053
NIM : 2021-01-14901-053
PEMBIMBING PRAKTEK
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat dan anugrah-Nya sehingga saya dapat mebuat “Laporan
Pendahuluan Dengan Diagnosa Medis Post OP VP Shunt Stase Kritis”
laporan pendahuluan ini merupakan salah satu syarat untuk lulus Stase Kritis di
STIKes Eka Harap Palangka Raya. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak kiranya asuhan keperawatan ini tidak akan dapat
terselesaikan dengan baik.
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.pd.,M.Kes. selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada penulis untuk mengikuti StaseKDP
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners.,M.Kep. selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya yang memberikan
dukungan dalam penyelesaian asuhan keperawatanini.
3. Bapak Dwi Agustian Faruk, Ners.,M.Kep. selaku pembimbing akademik yang
membimbing, memberikan saran dan semangat kepada saya dalam
menyelesaikan asuhan keperawatan ini.
4. Ibu Rosaniah, S.Kep.,Ners. selaku pembimbing klinik yang telah banyak
membantu dalam penyusunan asuhan keperawatan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini mungkin terdapat kesalahan dan masih
jauh dari kata sempurna. Maka dengan ini mengaharapkan kritik dan saran yang
membngun dari pembaca dan diharapkan laporan ini dapat memberi manfaat bagi
kitasemua.
PENDAHULUAN
Neoplasma Pendarahan Saraf pusat semakin Penekanan pusat Pembesaran relatif kepala
Cairan terkumpul dalam ventrikel
tertekan
dan luar selaput durameterotak
MK: Ketidakefektifan
Perfusi jaringan serebral
Manajemen Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas Pasien
b) Keluhan utama
c) Riwayat kesehatan sekarang
d) Riwayat penyakit dahulu
e) Pengkajian psikososiosprital
f) Pemeriksaan fisik
g) Pengkajian tingkat kesadaran
h) Pengkajian fungsi serebral
i) Pengkajian saraf cranial dll
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan TIK
2) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan kemampuan
mencerna makanan peningkatan kebutuhan metabolism.
3) Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular.
4) Resiko kerusakan integritas kulit b.d imobilitas tidak adekuatnya
5) Resiko infeksi b.d penumpukan cairan diotak (serebral)
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria dan tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda vital
otak (serebral) b.d gangguan aliran tindakan keperawatan 2. Monitor adanya kebingungan, perubahan pikiran
darah ke otak akibat peningkatan selama 1x24 jam pusing dan pingsan
TIK diharapkan tidak 3. Monitor status neurologis dengan ketat dan
terjadi peningkatan dibandingkan dengan nilai normal
TIK dengan kriteria 4. Monitor status pernapasan: frekuensi, irama,
hasil: kedalaman pernapasan, PaO2, PCO2, pH.
1. Tidak ada tanda- 5. Kurangin stimulus dalam lingkungan pasien
tanda peningkatan 6. Sering percakapan dalam pendengaran pasien
tekanan 7. Posisikan tinggi kepala tempat tidur 30 atau lebih
intracranial 8. Batasin cairan
2. Tidak ada sakit 9. Dorong keluarga untuk bicara pada pasien
kepala 10. Lakukan latihan rom pasif
3. Tidak ada kelesuan 11. Pertahankan suhu normal
4. Tidak ada muntah
5. Tingkat kesadaran
membaik
2. Ketidakseinbangan nutrisi dari setelah dilakukan 1. kaji adanya alergi makanan
kurang dari kebutuhan tubuh b.d tindakan keperawatan 2. berikan informasi tentang kebutuhan oleh pasien
kurang asupan makan selama 1x24 jam 3. diet yang dimakan mengandung protein tinggi
diharapkan 4. anjurkan makan sedikit tapi sering
ketidakefektifan 5. berat badan pasien dalam batas normal
seimbangan nutrisi 6. monitor adanya penurunan berat badan
dapat teratasi dengan 7. monitor kulit kering
kriteria hasil:
1. Adanya
peningkatan berat
badan
2. Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi
3. Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dan
menelan
4. Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
3. Gangguan mobilitas fisik b.d setelah dilakukan 1. kaji adanya alergi makanan
gangguan neuromuscular tindakan keperawatan 2. monitor adanya penurunan berat badan
selama 1x24 jam 3. berat badan pasien dalam batas normal
diharapkan gangguan 4. monitor kulit kering
mobilitas fisik dapat 5. monitor tugor kulit
diatasi dengan: 6. monitor mual muntah
1. pasien meningkat 7. monitor Hb dan kadar Ht
dalam aktivitas 8. monitor pucat, konjungtiva
fisik
2. bantu untuk
mobilisasi
4. Resiko kerusakan integritas kulit setelah dilakukan 1. anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
b.d imobilitas tidak adekuatnya tindakan keperawatan longgar
selama 1x24 jam 2. hindari kerutan pada tempat tidur
diharapkan masalah 3. jaga kebersihan kulit agat tetap bersih dan kering
resiko kerusakan 4. mobilisasi pasien setiap dua jam
integritas kulit dengan 5. monitor kulit akan adanya kemerahan
kriteria hasil: 6. oleskan lation atau minyak / baby oil pada daerah
1. integritas kulit bisa yang tertekan
dipertahankan 7. monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
2. tidak ada luka pada
kulit
3. pefusi jaringan
baik
4. menunjukkan
pemahaman dalam
proses perbaikkan
kulit dan
mencegah.
5. Resiko infeksi b.d penumpukan setelah dilakukan 1. batasi pengunjung
cairan diotak (serebral) tindakan keperawatan 2. intruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan
selama 1x24 jam saat kunjugan dan setelah kunjungan
diharapkan masalah 3. gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan
resiko infeksi dapat 4. cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
teratasi dengan: keperawatan
1. pasien bebas dari 5. monitor hitungan WBC
tanda dan gejala 6. anjurkan masukan nutrisi yang cukup
2. menuunjukkan 7. anjurkan pada keluarga tanda dan gejala infeksi
kemampuan untuk 8. ajarkan cara menghindari infeksi
mencegah 9. kolaborasi terapi
timbulnya infeksi.
3. Jumlah leukosit
dalam batas normal
Implementasi Keperawatan
Setelah rencana keperawatan disusun, selanjutnya menerapkan
rencana keperawatan dalam suatu tindakan keperawatan dalam bentuk
nyata agar hasil yang diharapkan dapat tercapai, sehingga terjalin
interaksi yang baik antara perawat, klien dan keluarga. Implementasi
merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana
keperawatan dilaksanakan: melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah
ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi
dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana keperawatan klien.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yaitu menilai
efektifitas yang telah dibuat, strategi dan pelaksanaan dalam asuhan
keperawatan serts menentukan perkembangan dan kemampuan pasien
mencapai sasaran yang telah diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily Lynn. 2019. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem
Persarafan
Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf edisi IV. Tangerang : Gramedia PustakaUtama.
. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Edisi 8. Jakarta : EGC.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : An. N
Umur : 2,7 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Status Perkawinan :-
Alamat : Jl. Desa Biru Maju, Kotawaringin Timur
Tgl MRS : 1 Februari 2022
Diagnosa Medis : Post Op VP Shunt
Orang tua klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat penyakit dan
operasi.
Keterangan :
= Laki-laki
= Meninggal
TB: 82 cm, BB sekarang: 11,5 kg, BB sebelum sakit 12.1 kg, Diet: cair
(Susu), kesukaran menelan iya.keluhan lainya nafsu makan berkurang.
Keluarga pasien mengatakan pola tidur malam 8-9 jam dan siang 3 jam
sebelum sakit, dan saat sakit pasien mengatakan pola tidur malam ± 8jam
dan siang 1-2 jam.
3.4.4 Kognitif
Tanggal 12/3/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
WBC 12.53 4.50-11.00
HGB 17.2 10.5-18.0
HCT 48.9 37.0-48.0
PLT 205 150-400
Tanggal 14/3/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Ureum 10 mg/dl 21-53
Kreatinin 0,30 mg/dl 0,17-1,5
Albumin 3,55 mg/dl 3,5-5,5
82 x 82
= 6,7
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Risiko perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan Obsevasi: 1. Untuk menghindari
serebral tidak efektif keperawatan selama 1x4 terjadinya peningkatan
Identifikasi penyebab peningkatan TIK tik
berhubungan dengan jam diharapakan perfusi
peningkatan tumor otak jaringan serebral Monitor tanda/gejala peningkatan TIK 2. Untuk mengetahui tanda
meningkat dengan kriteria dan gejala peningkatan
hasil: Monitor MAP TIK
3. Agar tidak terjadi
Monitor CVP peningkatan MAP
Monitor ICP 4. Untuk mengetahui
1) Tingkat kesadaran pernapasan normal
meningkat 5 Monitor gelombang ICP 5. Mengatur intake output
2) Tekanan intra ygmasuk
kranial menurun 5 Monitor status pernafasan 6. Mengetahui adanya
3) Sakit kepala cairan serebro-spinalis
Monitor intake dan output cairan
menurun 5
4) Gelisah menurun 5 Monitor cairan serebro-spinalis
5) Kecemasan
menurun 5
6) Agitasi menurun 5
Terapeutik:
7) Demam menurun 5
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
Berikan posisi semi fowler
Hindari maneuver valsava
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan PEEP
Pertahankan suhu tubuh
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvulson
Kolaborasi pemberian diuretic osmosis
Kolaborasi pemberian pelunak tinja
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Risiko deficit nutrisi Setelah dilakukan Observasi: 1. Untuk mengetahui status
berhubungan dengan tindakan keperawatan gizi klien
Identifikasi status nutrisi 2. Ada atau tidak alergi
ketidakmampuan selama 1x4 jam
mengabsorbsi diharapakan status nutrisi Identifikasi alergi dan toleransi makanan makanan
nutrien membaik dengan kriteria 3. Agar pasien dapat makan
hasil: Identifikasi makanan yang disukai dengan pilihanya sendiri
4. Agar mengetahui
1) Porsi makan yang Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien kebutuhan kalori atau
dihabiskan Identifikasi perlunya penggunaan selang nutrisi apa yang harus
meningkat 5 nasogastric terpenuhi untuk klien
2) Kekuatan otot 5. Untuk mengetahui BB
menelan Monitor asupan makanan klien
meningkat 5 6. Mengatur asupan makan
3) Serum albumin Monitor berat badan klien
meningkat 5 Monitor hasil pemeriksaan labolatorium
4) Berat badan
membaik 5
5) IMT membaik 5
6) Frekuensi makan Terapeutik:
membaik 5 Lakukan oral hygiene
7) Nafsu makan
membaik 5 Fasilitasi menentukan pedoman diet
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Berikan suplemen makanan
Edukasi:
Anjurkan posisi duduk
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Tanda tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Rabu, Observasi: S:
16/3/2022
mengidentifikasi factor pencetus dan Pereda nyeri klien tampak rewel menahan sakit
12.00 WIB
Memonitor kualitas nyeri P: wajah klien terlihat seperti
Memonitor lokasi dan penyebaran nyeri menahan sakit dan nyeri
Terapeutik: O:
mengatur interval waktu pemantauan sesuai dengan
- Klien tampat menangis menahan
kondisi pasien
nyeri
mendokumentasikan hasil pemantauan - Klien tampak memegang
kepalnya
- Sering terbangun tiba-tiba karna
nyeri
Edukasi:
- TTV
Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauanMengi TD: 100/70 mmHg
Terapeutik:
A: Masalah belum teratasi
Meminimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang P: Lanjutkan Intervensi
memberikan posisi semi fowler
menghindari maneuver valsava
menghindari terjadinya kejang
menghindari penggunaan PEEP
Pertahankan suhu tubuh
Kolaborasi:
Berkolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulson
Berkolaborasi pemberian diuretic osmosis
Berkolaborasi pemberian pelunak tinja
Hari/Tanggal Tanda tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Rabu, Observasi: S: klien tampak terlihat lemah
16/3/2022
Mengidentifikasi status nutrisi O:
12.00 WIB
Mengidentifikasi alergi dan toleransi makanan Klien tampak lemas dan letih
Mengidentifikasi makanan yang disukai - Diit susu 70 ml
- Tidak nafsu makan
Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien - Mukosa bibir kering
Mengidentifikasi perlunya penggunaan selang - Klien terpasang infus
nasogastric - BB sebelum sakit 15 kg
Memonitor asupan makanan - BB sekarang 12,1 kg
- TB 82 cm
Memonitor berat badan IMT : 12,1
Memonitor hasil pemeriksaan labolatorium 82 x 82
Terapeutik: = 6,7
Edukasi:
Anjurkan posisi duduk
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan