Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA HEMODEALISA

DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT MITRA SIAGA TEGAL


Inisial pasien : Tn. R

Diagnose medis : CKD

No. RM : 198503

1. Diagnosa keperawatan
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi (00026)
DS : pasien mengatakan kedua kakinya bengkak
DO : terdapat oedema pada kedua kaki, pasien tampak lemas.
Dasar pemikiran : penyakit ginjal kronik merupakan suatu kegagalan fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi
struktur ginjal yang progresif dengan menifestasi penumpukan sisa metabolit di dalam
darah ( jurnal keperawatan sudirman, 2017).

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah memonitor proses HD dan TTV setiap 1
jam.

Jam QB TD UF N S RR Intake Output


Obser
vasi

(ml/ RATE Nacl D40 Makanan / Minuman transfusi Uf


mnt) (ml/jam 0.9 % % Goal
12.00 100 140/ - 90 36, 22 - - - - -
80 2
12.30 200 140/ 600 94 36, 24 - - - - 50
90 5
Intra HD

13.30 200 150/ 600 98 36, 24 - - - - 600


90 5
14.30 200 150/ 600 94 36, 24 - - - - 1200
90 5
15.30 200 140/ 600 96 36, 22 - - - - 1800
80 2
16.30 200 600 2400
Post 150/ 80 36 222 3000
HD 80
Jumlah - - - - -
3. Prinsip prinsip tindakan
a. Persiapan
Waktu : 20 menit
Alat :
- Mesin HD
- Jarum punksi
- Nacl 0,9 %
- Heparin injeksi
- Anestesi local
- Spuit 1cc, 3cc, 20cc
- Kasa steril
- Desinfektan
- Bak instrument
- Duk steril
- Sarung tangan
- Plester
- Pengalas karet
- Gelas ukur

b. Pelaksanaan
Waktu : sesuai program therapy
Langkah/prosedur :
1) Instalasi AVBL
a) Priming – 500/1000 ml
b) Sirkulasi + heparin 5000 ui
c) Blood pump 200-300 ml/ menit
2) Konduktivitas
a) Sambung cairan dialisat + mesin HD
b) Tekan dialisat + preparation
3) Soaking
Sambung dialyzer ke mesin HD
Program therapy : -
4) Respon
Oedema pada kedua kaki berkurang, BB pasien berkurang.

4. Analisa Tindakan Keperawatan


Proses hemodialisa sangat membantu penderita penyakit ginjal kronik, khususnya tahap
terminal nefron hanya 15% yang berfungsi ( gagal ginjal terminal). Proses hemodialisa
dilakukan sebagai upaya untuk memperpanjang usia penderita. Proses ini membantu
penderita mengembalikan fungsi ginjal yang sudah rusak, akan tetapi meningkatkan
kesejahteraan kehidupan pasien dengan gagal ginjal kronik. Tujuan dialakukannya HD
adalah untuk membantu memeprbaiki komposisi cairan tubuh sehingga mencapai
keseimbangan cairan, meskipun dalam menjalani HD pasien harus tetap melakukan
pembatasan masukan cairan dan diet (jurnal keperawatan soedirman, 2016)

5. Hasil yang didapat


Oedema pada kedua kaki berkurang, BB pasien berkurang
Dasar pemikiran : salah satu masalah yang paling sering dihadapi pasien crf adalah
peningkatan volume cairan diantara dua waktu dialysis dimanifestasikan dengan edema
dan penambahan berat badan. Tujuan dilakukannya HD adalah untuk membantu
memperbaiki komposisi cairan tubuh sehingga mencapai keseimbangan cairan, meskipun
dalam menjalani HD pasien harus tetap melakukan pembatasan cairan.

6. Tindakan keperawatan yang dilakukan


a) Monitor adanya reaksi transfuse
b) Timbang BB pasien sebelum dan sesudah HD
c) Anjurkan pasien untuk memenuhi nutrisinya
d) Kolaborasi dengan dokter pemberian O2
7. Kepustakaan
Dwi, A. (2017). Self manageman terhadap phycshosial adjustment pasien penyakit gagal
kronis dengan kaemodialisa. Avaible from : jurnal keperawatan soedirman.

Nanda International. (2015). Diagnose keperawatan, definisi klasifikasi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai