Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 p-ISSN 2085-1049

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118

DIET DAN NUTRISI PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK

Inne Dame Riahta*, Krisna Yetti


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jalan Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Jawa
Barat, Indonesia, 16424
*innedrs@gmail.com

ABSTRAK
Pola diet dan pengaturan nutrisi merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen penyakit ginjal
kronik. Hal ini berhubungan dengan penundaan terapi dialisis, mencegah perburukan penyakit atau
progresifitas stadium dan mengontrol gejala lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas pola diet
yang sesuai dengan penderita penyakit ginjal kronik. Studi ini menggunakan metode literatur review
dengan mengulas beberapa artikel internasional yang sesuai dengan tujuan awal. Penelitian ini disusun
dengan metode literatur review dengan penelusuran melalui database ProQuest, Pubmed, ScienceDi-
rect, EbscoHost, CINAHL, Medline and Wiley Online Library dengan menggunakan kata kunci yang
yang jelas. Penelusuran artikel menggunakan kata kunci ―nutrition CKD‖.Penggunaan kata kunci ini
menampilkan 12766 artikel lalu mengalami penyusutan karena peneliti membatasi periode penerbitan
tahun 2016-2020 menjadi 8064 . Penyempitan kembali dilakukan dengan penambahan kata kunci yak-
ni ―diet and nutrition CKD‖ menjadi 7823 artikel. Dari jumlah ini, peneliti memilih 5 artikel yang
sesuai fokus. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan artikel terpilih, pembatasan asupan protein, gula,
garam dan peningkatan asupan sayuran serta buah merupakan strategi diet yang dianjurkan untuk
kestabilan penyakit. Kestabilan penyakit dimaksudkan adalah fungsi ginjal tidak semakin memburuk,
komposisi tubuh seimbang, dan penundaan inisiasi terapi dialisis. Agar manajemen diet dapat ter-
kontrol dengan optimal, sebaiknya penderita memiliki catatan pengaturan nutrisi harian dengan me-
manfaatkan layanan kesehatan.

Kata kunci: diet, penyakit ginjal kronik, protein

DIETARY AND NUTRITION ON CHRONIC KIDNEY DISEASE

ABSTRACT
Dietary patterns and nutritional settings are one of the important aspects in the management of chron-
ic kidney disease. This relates to the delay of dialysis therapy, preventing disease or progresifitas
staging and controlling other symptoms. The study aims to review dietary patterns that correspond to
people with chronic kidney disease. This study uses the review literature method by reviewing several
international articles that correspond to the original purpose. The study was compiled with a review
literature method with searches through the ProQuest, PubMed, ScienceDirect, EBSCOhost, Cinahl,
Medline and Wiley Online Library databases by using clear keywords. Search for articles using the
keyword "nutrition CKD". The use of this keyword displays 12766 articles and then suffered deprecia-
tion because researchers limited the periode of publication is 2016-2020 to 8064. Re-narrowing is
done with the addition of a keyword "diet and nutrition CKD" to 7823 articles. Of this number, re-
searchers selected 5 articles that fit focus. Based on overall analitical, the restriction of protein intake,
sugar, salt and increase in vegetable and fruit intake is a recommended dietary strategy for disease
stability. The stability of the disease intended is no worsening kidney function, balanced body compo-
sition, and delayed initiation of dialysis therapy. In order to be optimally controlled, sufferers should
have a record of daily nutritional settings by utilizing health care services.

Keywords: chronic kidney disease, protein

609
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PENDAHULUAN >24% (Kramer, 2019).Pengaturan nutrisi


Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit memegang peranan penting untuk menunda
ginjal yang menyumbang angka kematian perburukan fungsi ginjal, mencegah inisiasi
cukup tinggi diseluruh dunia. Penyakit ini dialisis, dan memperbaiki kondisi klinis
didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yaitu pasien (Alessandro et al., 2016). Pola diet
abnormalitas fungsi dan struktur ginjal pada penyakit ginjal kronis sampai saat ini
dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi masih sering menjadi perdebatan terutama
Glomerulus (Kidney, Guideline, Clinical, & untuk asupan protein. Beberapa penelitian
Oversight, 2019).Penyakit ginjal kronik menyatakan bahwa orang dengan
adalah penyakit yang bersifat irreversible penurunan fungsi ginjal harus membatasi
yang berarti kerusakan terjadi secara per- asupan protein karena dapat menyebabkan
manen sehingga tidak dapat kembali seperti cedera hingga kehilangan nefron ke-
sedia kala. Sehingga solusi yang dapat dil- hilangan nefron terus-menerus pada akhirn-
akukan oleh penderita adalah memper- ya akan menurunkan laju filtrasi golmerulus
tahankan agar fungsi ginjal tetap stabil dan sampai tahap akhir ginjal tidak dapat ber-
tidak memburuk. Berdasarkan data yang fungsi sama sekali. Sementara, penelitian
dihimpun dari Centers for Disease Control lain mengungkapkan pembatasan asupan
and Prevention tahun 2019, 9 dari 10 orang protein dapat berhubungan dengan malnu-
tidak menyadari bahwa mereka memiliki trisi energi atau yang lebih dikenal dengan
penyakit ginjal kronik. Data di United Protein Energy Wasting (PEW) (Lee, Kim,
States menunjukkan bahwa 15% orang de- Kim, Chung, & Park, 2019)
wasa sudah memiliki penyakit ini. Di Indo-
nesia terjadi peningkatan jumlah penderita Penderita ginjal kronik sering mengalami
gagal ginjal kronis yang terdiagnosis jika malnutrisi karena pembatasan asupan pro-
dibandingkan dari tahun 2013 dan 2018 tein. Salah satu tanda yang menunjukkan
yaitu 0.18% (Riskesdas 2018).Parameter adalah komposisi lemak dan otot yang tidak
penyakit ginjal kronik dapat diukur melalui seimbang dan penurunan albumin. kondisi
fungsi ginjal yaitu ureum dan kreatinin. yang serba salah ini sering mengakibatkan
Semakin tinggi ureum dan kreatinin maka kebingungan pada pasien untuk memana-
semakin mengindikasikan bahwa ginjal jemen pola nutrisi hariannya. Pola diet pada
mengalami penurunan fungsi sehingga tid- penyakit ginjal kronik juga disebut sebagai
ak dapat melakukan tugasnya yakni dalam pola yang rumit dan kompleks karena pen-
hal metabolisme, ekskresi, dan regulasi, dan derita penyakit ini memiliki angka komor-
hormon. biditas yang cukup tinggi seperti hipertensi,
diabetes, CVD, hiperlipidemia, dan obesi-
Penyakit ginjal kronik adalah jenis penyakit tas. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dan
yang memiliki tingkatan keparahan dengan modifikasi yang terstruktur (Editors, Jaar,
pembagian stadium 1 sampai 5 atau sering Choi, Anderson, & Nguyen, 2018).
disebut dengan gagal ginjal kronik sehingga
harus menjalani terapi pengganti ginjal. METODE
Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh pola Penelitian ini merupakan penelitian
hidup pasien sendiri. Pola hidup yang baik sekunder yang bersifat telaah beberapa
dapat mempertahankan status kesehatan artikel pilihan dengan topik, tujuan yang
atau kestabilan penyakit sedangkan pola sama walaupun jumlah sampel serta tempat
hidup yang buruk dapat memperburuk kon- yang bervariasi. Proses pengumpulan
disi. Perburukan ini dapat dipengaruhi oleh artikel yang berhubungan dengan diet dan
beberapa faktor. Salah satunya adalah status nutrisi pada penderita ginjal kronik ber-
nutrisi. Berdasarkan data dari negara indus- dasarkan penelusuran melalui database
tri menyatakan bahwa pola diet dan nutrisi ProQuest, Pubmed, ScienceDirect, Ebsco-
mempengaruhi progresifitas penyakit ginjal Host, CINAHL, Medline and Wiley Online

610
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Library. Selama proses pencarian, peneliti kesamaan yakni membahas pola diet dan
menggunakan kata kunci yang jelas dan nutrisi penyakit ginjal kronik serta pen-
spesifik agar hasil yang diharapkan relevan, galaman penderita dalam memanajemen. 4
berkesinambungan, agar tujujuan penelitian artikel terpilih menggunakan desain kohort
dapat tercapai (Nakano & Muniz, 2018). prospektif longitudinal yakni melihat pola
Penelusuran artikel menggunakan kata nutrisi sampel selama kurun waktu cukup
kunci ―nutrition CKD‖. penggunaan kata lama. Pemantauan ini akan dievaluasi untuk
kunci ini menampilkan 12766 artikel lalu melihat keberhasilan program ataupun in-
mengalami penyusutan karena peneliti tervensi. 1 artikel terpilih menggunakan
membatasi periode penerbitaan yakni tahun desain grounded theory melalui Focus
2016 sampai 2020 menjadi 8064 . Penyem- Group Discussion (FGD). Meskipun mem-
pitan kembali dilakukan dengan penamba- iliki perbedaan metode penelitian, kelima
han kata kunci yakni ―diet and nutrition artikel pilihan menggunakan kriteria sampel
CKD‖ menjadi 7823 artikel. Dari jumlah yang cukup sama yakni penderita ginjal
ini, peneliti memilah artikel internasional kronik tanpa dialisis sehingga hasil ulasan
yang sesuai dengan memfokuskan pada nu- tidak bias. sedangkan jumlah sampel,
trisi umum tanpa medikasi. kelima artikel cukup beragam mulai dari 24
orang sampai 1572 orang. Tempat
HASIL penelitian artikel juga cukup beragam yakni
Berdasarkan penggunaan kata kunci yang Australia, Spain, Korea, dan Brazil. Untuk
telah ditetapkan didapatkan hasil akhir yang lebih jelasnya, Artikel yang terpilih diulas
terpilih untuk diulas sesuai dengan tujuan secara lengkap pada tabel 1.
literatur yaitu 5 artikel yang memiliki

Tabel 1.
Hasil Review Artikel
Penulis, Tujuan Desain Sampel LFG Program Follow Jenis Hasil
Tahun, Penelitian CKD (ml/mnt dan up penilaian
Lokasi (Stadium) /1.73m2) durasi dan Out-
come
Wai et al Mengevaluasi Kohort 3-4 15-59 Moni- Setiap DHQ Semakin tinggi
(2016) hubungan ke- prospek- toring hari (Diet skor DHQ maka
biasaaan diet tif n=145 intake (Telp) Habit semakin rendah
Australia dan kesehatan 24 jam Ques- angka mortalitas,
ginjal selama tion) semakin rendah
36 bu- risiko inisiasi
lan dialisisis yang
berhubungan
dengan per-
siapan makanan
yang sehat,
pembatasan ce-
milan, pening-
katan konsumsi
sayuran dan
buah
Black et Mengevaluasi Longitu- 3-4 35.6±1 Diet Setiap 2 Kalku- Pasien yang
al efek LDP dinal 2.2 rendah bulan lasi pro- mematuhi inter-
(2017) (Low Protein n=30 protein tein me- vensi mengalami
Diet) pada 0.6 lalui perbaikan fungsi
Brazil sindrom kera- gr/kg/h Urin ginjal (tidak sig-
cunan uremik ari analisis nifikan,
pasien CKD dengan 24 jam penurunan nilai
non dialisis rentang nPNA(N LDL dan koles-
kalori utrition terol total

611
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Penulis, Tujuan Desain Sampel LFG Program Follow Jenis Hasil


Tahun, Penelitian CKD (ml/mnt dan up penilaian
Lokasi (Stadium) /1.73m2) durasi dan Out-
come
antara of Pro-
30-35 tein
kcal/kg Equiva-
.hari lent of
Nitrogen
Selama Appear-
6 bulan ance)
Lee et al Mengevaluasi Kohort 1-5 non <90 Diet Pasca  Pen- Terdapat hub-
(2019) hubungan an- prospek- dialisis protein Inter- ingkata ungan antara
tara diet intake tif dan 1.1 kg vensi n Nilai asupan protein
Korea protein dengan observa- n=1572 bb/hari serum dengan fungsi
fungsi ginjal sional kreati- ginjal namun
melalui Selama nin asupan protein
penekanan 41.6  Penuru bukanlah penen-
malnutrisi bulan nan tu utama pro-
energi dalam GFR gresifitas CKD.
skala besar  Inisiasi Diet protein erat
dialisis kaitannya
dengan malnutri-
si energi. Malnu-
trisi akan mem-
buruk jika terjadi
penurunan intake
protein. Se-
baliknya, jika
intak protein
tinggi maka
GFR akan
meningkat na-
mun ditakutkan
akan menyebab-
kan hiperfiltrasi
sehingga mem-
bahayakan
ketahanan ginjal
Torres et Mengevaluasi Studi 4-5 <20 Preskri Pasca Albumin  Penurunan
al keberhasilan Interven- psi Inter- Prealbu- tingkat in-
(2017) dan keamanan si Longi- energi vensi min flamaasi
program tudinal 25-32 Sreatinin  Perbaikan
Spain edukasi nutrisi dan kcal/kg Clearance profil Lipid
pada pasien prospek- /hari Serum  BMI
CKD non dial- tif Protein kreatinin menurun
isis sesuai 0.75- BMI dengan pen-
dengan 1.0 Status ingkatan
dengan pe- gr/kg/h Nutrisi massa otot
doman Inter- ari dan kestabi-
national Soci- lan lemak
ety of Renal Selama
Nutrition And 6 vulan
Metabolism dengan
4 sesi
edukasi

612
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Penulis, Tujuan Desain Sampel LFG Program Follow Jenis Hasil


Tahun, Penelitian CKD (ml/mnt dan up penilaian
Lokasi (Stadium) /1.73m2) durasi dan Out-
come
Kelly et Mendeskripsi- Focus 3-4 15-60 Pengala - Tema: Pasien memer-
al kan pengala- Group gala-  Stag- lukan pola dan
(2017) man pasien Discus- n=21 man nansi daftar diet sesuai
dalam men- sion pasien dan  Dukung penyakit yang
Australia gaplikasikan (Ground dit- per- an dan komprehensif,
rekomendasi ed Theo- ambah sepsi peru- aman, tidak ber-
diet CKD ter- ry) 3 care- diet bahan lebihan ataupun
masuk per- giver CKD  Bantuan tumpang tindih
sepsi untuk layanan satu sama lain
menggunakan  Risiko
telehealth bahaya
dan am-
biguisi-
tas
 Motiva-
tor dan
instruksi
pem-
belaja-
ran

PEMBAHASAN satuan matematis sering tidak dmengerti


Kompleksitas pola diet penyakit ginjal kro- oleh pasien.
nis mengharuskan pasien dan tenaga
kesehatan bekerja sama dalam mencari cara Salah satu pola diet yang dianjurkan untuk
untuk memaksimalkan kondisi klinis dan penyakit ginjal kronik adalah meningkatkan
meminimalisir bahaya lain.Kondisi ini dia- konsumsi buah dan sayur secara adekuat
kibatkan beberapa faktor yakni angka ko- yakni ≥6 potong buah perminggu dan ≥3
morbiditas pada penderita ginjal kronik sajian sayur per hari. Berdasarkan Australia
cukup tinggi dan tumpang tindihnya infor- KHA-CARI, penderita ginjal kronik
masi yang beredar. Berdasarkan penelitian sebaiknya mengkonsumsi diet seimbang
kualitatif terkait pengalaman mengatur pola dengan meningkatkan intake buah dan
diet, didapatkan bahwa pasien sering sayur. Berdasarkan penelitian, anjuran ini
bingung dengan aturan diet yang benar un- berguna untuk menunda progresifitas pen-
tuk menstabilkan penyakit. Ditambah an- yakit ginjal kronik dan memperbaiki
juran dari tenaga kesehatan terdengar ber- ketahanan pasien stadium 3 dan 4 sebanyak
lebihan atau berulang namun tidak jelas. 65%. Selain itu, pembatasan konsumsi
Hal ini mengakibatkan pada akhirnya alkohol, cemilan, natrium, peningkatan
pasien gagal menjalankan aturan diet yang konsumsi gandum, modifikasi penyajian
seharusnya. Disamping itu edukasi pilihan makanan yang sehat (rebus, kukus) dapat
makanan yang sesuai standar tidak dipa- menurunkan angka mortalitas, penundaan
hami dengan jelas serta komposisi yang pas inisiasi dialisis.
sesuai teori (Kelly, Campbell, Hoffmann, &
Reidlinger, 2019). Poin lain yang menjadi Beberapa tahun belakangan, pola diet plant
hambatan dalam keberhasilan diet penyakit based pada penderta penyakit ginjal kronik
ginjal kronik adalah keterbatasan penge- sangat dianjurkan karena dapat menunda
tahuan penderita terutama terkait konversi progresifitas penyakit, memelihara en-
takaran. Berdasarkan wawancara diskusi dotelium, membantu mengontrol tekanan
didapatkan bahwa asupan protein dalam darah dan menurunkan proteinuria. Intinya
pola vegertarian juga dapat menjauhkan

613
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

komplikasi. Diet ini dapat menstimulasi Berdasarkan pedoman NKF/KDOQI on


produksi bakteri butyrate yang berdampak Hypertension an Antihypertentive Agent in
positif bagi sistem pencernaan. Bakteri ini CKD, batasan asupan protein untuk pen-
sangat bermanfaat untuk kesehatan sel epi- derita ginjal kronik stadium 1-2 adalah 1.4
tel juga sebagai prebiotik. Alasan inilah gram/kg/hari (-18% dari kalori) sedangkan
yang menjadikan bahwa produk nabati di- untuk stadium 3-4 dianjurkan 0.6-0.8
anjurkan bagi penderita ginjal kronik gram/kg/hari (-10% dari kalori). Pembata-
(Gluba-brz, Franczyk, & Rysz, 2017). san ini dilakukan sebagai manajemen gejala
Selain itu, plantbased dapat memperbaiki uremia dan menunda inisiasi dialisis. Selain
nilai lipid, mencegah inflamasi serta itu minimalisiasi asupan protein juga dapat
menurunkan nilai serum ureum yang mencegah bahaya hiperfiltrasi akibat
berhubungan dengan peningkatan ekskresi meningkatnya laju filtrasi glomerulus sesaat
nitrogen intestinal. yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kehilangan nefron (Chan et al., 2020).
Efektifitas diet tinggi serat juga telah diteliti
yakni dapat menurunkan BUN (Blood Urea Diet rendah protein pada penyakit ginjal
Nitrogen) dan kreatinin secara signifikan kronik memang selalu memberikan
(Sabatino, 2017). Adapun jumlah serat yang konsekuensi lain yaitu malnutrisi energi
dianjurkan untuk penderita ginjal kronik yang ditandai dengan komposisi tubuh yang
adalah 20-30 gram (KDOQI Guidelines on buruk yakni massa otot tidak sesuai dengan
Dyslipidemia in CKD) atau 40-45% dari standar. Namun apabila penderita
total kalori sebaiknya berasal dari gandum mengkonsumsi tinggi protein dapat me-
atau biji-bijian (KDIGO clinical Practice nyebabkn peningkatan ekskresi urin albu-
Guidelines for Diabetes and CKD). bi- min pada orang dewasa (Kramer, 2019).
asanya ini didapatkan dari roti, sereal, beras Berdasarkan National Kidney Foundation
yang penting sebagai promotor metabo- 2019, malnutrisi energi adalah hal yang
lisme tubuh. Gandum utuh adalah contoh hars dihindari karena dengan munculnya
bahan terbaik yang dapat menurunkan ka- tanda malnutrisi menjadi sebuah risiko
dar kolesterol dan modulasi gula darah meningkatnya mortalitas yang dapat dinilai
(Chan, Kelly, & Tapsell, 2020). melalui pengukuran body mass index. Be-
berapa penelitian mengungkapkan bahwa
Protein merupakan senyawa kompleks yang pembatasan asupan protein dapat disiasati
terdiri dari makromolekul berisi asam ami- dengan pemilihan protein yang baik. Pro-
no yang sangat dibutuhkan oleh tubuh un- tein yang baik bagi penderita dengan keru-
tuk mencegah terjadinya asidosis (Türk et sakan fungsi ginjal adalah yang memiliki
al., 2018). Berdasarkan penelitian, protein sedikit limbah metabolisme dan memiliki
merupakan komponen inti pengaturan diet nilai biologis yang tinggi (Wu et al., 2018)
bagi penderita penyakit ginjal kronik karena Selain protein dan serat, komponen lain
sangat mempengaruhi fungsi ginjal. Namun yang perlu diatur untuk penderita ginjal
jumlah asupan batasan diet ini sering men- kronik adalah karbohidrat yakni paling
jaadi kontroversi karena menimbulkan ma- sedikit 60% dari total asupan energi, se-
salah lain yaitu malnutrisi energi akibat tid- dangkan lipid dianjurkan paling tidak 30%
ak tercukupinya kebutuhan akan protein dari total asupan untuk menjaga kesehatan
harian(Alessandro et al., 2016) Kebutuhan kardiovaskular dan dislipidemia (Sabatino,
protein pada orang normal dan penderita 2017). Energi yang direkomendasikan
penyakit ginjal kronik tentu sangat berbeda. dikonsumsi oleh seorang penderita adalah
Hal ini diakibatkan fungsi ginjal yang 30-35 Kcal/kg/hari Sedangkan sodium
menurun sehingga tidak dapat mengikat direkomendasikan 23 gram/hari (setara
protein melainkan melepaskan dan semakin dengan 6 gram garam). Asupan fosfat ada-
merusak struktur ginjal. lah < 700 mg/hari. (Alessandro et al.,

614
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

2016). Asupan fosfat juga harus memadai bang, dan penundaan inisiasi terapi dialisis.
karena jika terlalu sedikit akan menyebab- Agar manajemen diet dapat terkontrol
kan berkurangnya fungsi nefron sehingga dengan optimal, sebaiknya penderita mem-
penyaringan tidak dapat dilakukan dengan iliki catatan pengaturan nutrisi harian
baik serta eksresi yang buruk hingga be- dengan memanfaatkan layanan kesehatan.
rakibat asidosis. Disamping itu tenaga kesehatan juga di-
harapkan dapat memberikan anjuran diet
Pembatasan konsumsi protein dan mineral yang komprehensif, aman, tidak berlebihan
dari diet dapat menyebabkan kekurangan atau tumpang tindih serta tidak berlawanan
vitamin sehingga dianjurkan untuk satu sama lain sehingga pasien dapat
mengkonsumsi suplemen. Suplemen multi- dengan mudah memahami pen-
vitamin harus disediakan untuk memper- gaplikasiannya. Hal yang sangat penting
baiki osteodistrofi. Sedangkan vitamin D dalam mengatur pola diet adalah memulai
harus ditambah dan vitamin lain seperti sedini mungkin sehingga kesehatan ginjal
asam folat dan B6 juga dapat dikonsumsi. dapat menjadi lebih baik. Keberhasilan pola
Jenis vitamin lain yang diperlukan adalah diet juga memerlukan strategi lain yakni
vitamin E untuk mencegah stres oksidasi modifikasi pilihan makanan yang tetap
pada pasien dialisis (Maurya, 2018). Pada sesuai dengan aturan. Kepatuhan diet teru-
akhirnya pengaturan asupan nutrisi pada tama pada penyakit ginjal kronik memang
penyakit ginjal kronik dapat memperbaiki membutuhkan usaha yang cukup keras agar
kualitas hidup. Hal ini berhubungan dengan dapat terwujud secara optimal dan bertahan.
kondisi klinis yang baik dan berkurangnya Maksudnya adalah pasien diharapkan dapat
gejala-gejala yang dapat menjadi beban mempertahankan pola diet dalam jangka
(symptom burden). waktu yang lama (selamanya).

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Diet pada penyakit ginjal kronik merupakan Alessandro, C. D., Piccoli, G. B., Calella,
sesuatu yang kompleks karena tingginya P., Brunori, G., Pasticci, F., Egidi, M.
angka komorbiditas sehingga dapat men- F.Cupisti, A. (2016).―Dietaly‖ :
jadikan pola diet yang telah diatur demi Practical Issues For The Nutritional
menjaga ginjal bertentangan dengan penya- Management Of CKD Patients In
kit penyerta. Berdasarkan hal tersebut, diet Italy. BMC Nephrology, 1–19.
pada penyakit ginjal kronik tidak dapat https://doi.org/10.1186/s12882-016-
disamaratakan satu sama lain tergantung 0296-5
pada keparahan penyakit dengan mem-
perimbangkan komorbiditas karena salah Black, A. P., Anjos, J. S., Cardozo, L.,
satu kesalahan yang terjadi dalam Carmo, L., Dolenga, C. J., Nakao, L.
pengaturan pola diet ginjal adalah generali- S., Mafra, D. (2018). Does Low-
sasi padahal orang dengan stadium berbeda Protein Diet Influence the Uremic
memiliki perbedaan kemampuan ginjal ju- Toxin Serum Levels From the Gut
ga. Pembatasan protein, garam, peningkatan Microbiota in Nondialysis Chronic
konsumsi sayur dan buah merupakan hal Kidney Disease Patients ?, 1–7.
yang penting dalam pola diet penyakit. https://doi.org/10.1053/j.jrn.2017.11.0
Pengaturan pola nutrisi harian adalah hal 07
yang esensial bagi penderita penyakit ginjal
Cassidy, B. P., Getchell, L. E., Harwood,
kronik. Selain itu pola ini dapat menjadi
L., Hemmett, J., & Moist, L. M.
sebuah strategi diet yang dianjurkan untuk
(2018). Barriers to Education and
kestabilan penyakit. Kestabilan penyakit
Shared Decision Making in the
dimaksudkan adalah fungsi ginjal tidak se-
Chronic Kidney Disease Population :
makin memburuk, komposisi tubuh seim-
A Narrative Review.

615
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

https://doi.org/10.1177/20543581188 https://doi.org/10.1053/j.jrn.2017.02.0
03322 04
Chan, M. (2016). Dietary Modeling of Gluba-brz, A., Franczyk, B., & Rysz, J.
Foods for Advanced CKD Based on (2017). Vegetarian Diet in Chronic
General Healthy Eating Guidelines: Kidney Disease — A Friend or Foe,
What Should Be on the Plate? 1–16.
American Journal of Kidney https://doi.org/10.3390/nu9040374
Diseases.
https://doi.org/10.1053/j.ajkd.2016.09 Gluba-brzozka, A., Franczyk, B., & Rysz,
.025 J. (2019). Cholesterol Disturbances
and the Role of Proper Nutrition in
Chan, M., Kelly, J., & Tapsell, L. (2020). CKD Patients.
Dietary Modeling of Foods for
Advanced CKD Based on General Identify, D., Panel, B. M., & Panel, C. M.
Healthy Eating Guidelines: What (2017). A framework for CKD-
Should Be on the Plate? American related data analysis For more
Journal of Kidney Diseases, 69(3), information regarding strategies that
436–450. health systems can utilize to improve
https://doi.org/10.1053/j.ajkd.2016.09 recognition and management of CKD
.025 in primary care , please contact :
Elizabeth Montgomery.
Cupisti, A., Brunori, G., Raffaele, B., Iorio,
D., Alessandro, C. D., & Pasticci, F. Jiamjariyapon, T., Ingsathit, A., Pongpirul,
(2018).Nutritional treatment of K., Vipattawat, K., Kanchanakorn, S.,
advanced CKD : twenty consensus Saetie,A.,Tungsanga,K.(2017).Effecti
statements, 457–473. veness of Integrated Care on
Delaying Progression of stage 3-4
Death, E. (2019). Chronic Kidney Disease Chronic Kidney Disease in Rural
in the United States , 2019 CKD- Communities of Thailand (ESCORT
Related Health Problems. study): a cluster randomized
controlled trial. BMC Nephrology, 1–
Düsing, R. (2006). Risk Factors in the 10. https://doi.org/10.1186/s12882-
Progression of Chronic Kidney 016-0414-4
Disease.
https://doi.org/10.17925/EE.2006.00. Kelly, J. T., Campbell, K. L., Hoffmann, T.,
02.41 & Reidlinger, D. P. (2019). Patient
Experiences of Dietary Management
Editors, G., Jaar, B. G., Choi, M. J., in Chronic Kidney Disease : A Focus
Anderson, C. A. M., & Nguyen, H. A. Group Study. Journal of Renal
(2018). Nutrition education in the Nutrition, 28(6), 393–402.
care of patients with chronic kidney https://doi.org/10.1053/j.jrn.2017.07.0
disease and end-stage renal disease. 08
https://doi.org/10.1111/sdi.12681
Kidney, C., The, D., Qld, C. K. D., Wai, S.
Garcia-llana, H., Peso, G., & Mar, A. N., Kelly, J. T., Johnson, D. W., &
(2020). Improvement in Nutritional Campbell, K. L. (2016). Dietary
Status in Patients With Chronic Patterns and Clinical Outcomes in
Kidney Disease-4 by a Nutrition Nutrition Study. Journal of Renal
Education Program With No Impact Nutrition, 1–8.
on Renal Function and Determined by https://doi.org/10.1053/j.jrn.2016.10.0
Male Sex, 27(5), 303–310. 05

616
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Kramer, H. (2019). Diet and Chronic


Kidney Disease, (8), 367–379.
Lee, S. W., Kim, Y., Kim, Y. H., Chung,
W., & Park, S. K. (2016.). Dietary
Protein Intake , Protein Energy
Wasting ,and the Progression of
Chronic Kidney Disease : Analysis
from the KNOW-CKDstudy,1–12
https://doi.org/10.3390/nu11010121
Maurya, N. K. (2018). A Review : Nutrition
In Chronic Kidney Disease Patients :
International Journal of Advance and
Innovative Research International
Journal of Advance and Innovative
Research, (August 2019).
https://doi.org/10.5281/zenodo.14230
81
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018).
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun
2018.
http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/infoterkini/materi_rakorpop_
20

617
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 609 - 618, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

618

Anda mungkin juga menyukai