Anda di halaman 1dari 3

Nama : Berlian Aurelia Amandha

NIM : 175070307111003
Kelompok mentoring : ARKAIS 52

 Penugasan Harian
1. Tuliskan anggota kelompok mentoring masing-masing sesuai dengan format berikut:
Nama Mujannibah: Lubna Maimunah
Program Studi Mujannibah: PSKB
Kelompok: Arkais 52

No Nama Anggota Program Studi


.
1. Amanda Belva Almira PSKED
2. Lubba Fatima Al Rashida PSKED
3. Septime Kamal Cahyaningtyas PSKED
4. Leffy Oktaviany Rizky S. PSKED
5. Karina Sekar Ayu Wulandari PSKED
6. Hervani Putri PSKED
7. Nabila Zain Nisa PSKED
8. Putri Pramesti Aura Dewi PSKED
9. Sabrina Aprilianti PSKED
10. Berlian Aurelia Amandha PSIG

2. Jelaskan pentingnya kepekaan social dalam Islam!


Kepekaan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi-
reaksi atau perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun
nonverbal. Seseorang yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi akan mudah
memahami dan menyadari adanya reaksireaksi tertentu dari orang lain, entah reaksi
tersebut positif atau pun negatif. Adanya kepekaan sosial akan membuat seseorang
dapat bersikap dan bertindak yang tepat terhadap orang lain yang ada disekitarnya.
Islam sendiri merupakan agama sosial. Banyak doktrin-doktrin agama yang
menganjurkan umatnya untuk peka terhadap lingkungan sosial. Islam
mengumpamakan antara satu sama lain bagaikan satu tubuh, jika salah seorang
diantara mereka sakit, maka yang lainnya pun merasakan sakit yang sama.
Perumpamaan tubuh; jika kaki yang tersandung, spontan mulut mengaduh, tangan
segera membelai, matapun mengucurkan air mata. Islam sendiri merupakan agama
yang diturunkan di tengah-tengah masyararat sosial dan ajarannya bukan hanya untuk
segelintir komunitas saja, melainkan untuk seluruh alam-universal menurut
epistemologi modern.

3. Jelaskan urgensi dan manfaat dari Fastabiqunal Khoirot (berlomba-lomba dalam


kebaikan)!
Nama : Berlian Aurelia Amandha
NIM : 175070307111003
Kelompok mentoring : ARKAIS 52
Allah SWT memerintahkan kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, pada
hakikatnya adalah menyuruh kita untuk menyiapkan sebanyak mungkin bekal untuk
menjalani kehidupan yang teramat panjang di akhirat. Allah SWT menyuruh kita
berlomba dalam kebaikan adalah untuk memastikan bahwa kehidupan kita di dunia,
terlebih lagi di akhirat, akan terjamin. Untuk itu, Dia menyediakan amal-amal yang
berpahala besar yang dapat kita manfaatkan untuk mendulang sebanyak mungkin
bekal. Ketika kita menyia-nyiakan pahala tersebut, misalnya dengan menganggap
remeh shalat berjamaah dan shaf pertama, itu sama artinya dengan mengabaikan
urusan akhirat yang teramat penting. Padahal, di akhirat nanti, tidak akan ada
penolong dan harta yang paling berharga selain amal saleh yang kita lakukan.

4. Bagaimana membiasakan diri untuk Fastabiqunal Khoirot (berlomba-lomba kebaikan)


dalam kehidupan sehari-hari?
Di banyak hadits kita pun menemukan taujihat nabawiyah yang mendorong umat
Islam untuk bersegera dan berlomba-lomba dalam beramal shalih.
- Bukan Tanafasud Dunya!
Prinsip fastabiqul khairat ini mengisyaratkan kepada umat Islam agar menjauhi
sikap yang berlebih-lebihan dalam berlomba menikmati dunia. Mengarahkan
manusia agar tidak meninggalkan sama sekali kesenangan dunia baik berupa
makanan, minuman dan pakaian serta kesenangan-kesenangan yang lain sepanjang
tidak bertentangan dengan ajaran yang telah digariskan oleh Allah Ta’ala, dan
dalam kerangka ibadah kepada-Nya.
- Hasad yang Baik
Dengan cara pandang fastabiqul khairat, persaingan serta munculnya rasa iri,
hanya muncul dalam bingkai yang positif yaitu berlomba-lomba melakukan
kebaikan.

5. Bagaimana cara menerapkan jiwa yang tenang (Muthmainnah) sebagai calon tenaga
kesehatan?
Mutmainah adalah jiwa seorang mukmin yang senantiasa merasa tenang terhadap apa
yang Allah janjikan kelak, dan senantiasa bahagia mengenal nama dan sifat-sifat Nya
yang dikhabarkan oleh Nya dan oleh rosul Nya, senantiasa yakin akan datangnya
perkara setelah kematian dari alam barzah dan kejadian kiamat, dan iman akan taqdir
Allah bahkan pasrah dan ridho, hingga tidak berkeluh dan kesah, tdk terpengaruh apa
yg datang dan terlewatkan, memahami betul kandungan dari firman Allah.

 Penugasan Mentoring
Berbicara tentang penanganan kasus Covid-19, tentu diperlukan tenaga kesehatan yang
memiliki SDM yang berkualitas yang mumpuni dan siap menjawab tantangan. Diantara
banyaknya bahaya, risiko, dan konsekuensi ketika merawat pasien dalam berbagai kondisi
akan tetap dijalankan tenaga kesehatan karena sudah menjadi kewajiban. Menurut Anda
bagaimana upaya untuk mewujudkan perilaku peka terhadap sesama yang sedang
Nama : Berlian Aurelia Amandha
NIM : 175070307111003
Kelompok mentoring : ARKAIS 52
membutuhkan bantuan atau pertolongan? Khususnya sebagai calon tenaga kesehatan yang
dipersiapkan untuk mengedepankan rasa kemanusiaan yang tinggi?
Sebagai seseorang yang memiliki profesi sebagai tenaga kesehatan akan dihadapkan pada
kondisi yang menuntut untuk mengedepankan kepentingan terutama kesehatan orang lain
daripada kepentingan pribadi sehingga tenaga kesehatan harus memiliki sifat peka
terhadap sesame dan ikhlas dalam mengabdikan dirinya untuk orang lain. Rasa
kemanusiaan adalah yang utama yang harus dimiliki, menghilangkan segala ego, dan
berani berkorban bahkan mempertaruhkan nyawa demi memperjuangkan kehidupan
sesama.

 Penugasan Hafalan
۟ ‫وا ۚ َو ْٱذ ُكر‬
‫ُوا نِ ْع َمتَ ٱهَّلل ِ َعلَ ْي ُك ْم إِ ْذ ُكنتُ ْم أَ ْعدَٓا ًء فَأَلَّفَ بَ ْينَ قُلُوبِ ُك ْم فَأَصْ بَحْ تُم بِنِ ْع َمتِ ِٓۦه إِ ْخ ٰ َونًا‬ ۟ ُ‫وا ب َحب ِْل ٱهَّلل ِ َج ِميعًا َواَل تَفَ َّرق‬
۟ ِ َ‫َوٱ ْعت‬
ِ ‫ص ُم‬
َ ِ‫ار فَأَنقَ َذ ُكم ِّم ْنهَا ۗ َك ٰ َذل‬
َ‫ك يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم َءا ٰيَتِ ِهۦ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُدون‬ ِ َّ‫َو ُكنتُ ْم َعلَ ٰى َشفَا ُح ْف َر ٍة ِّمنَ ٱلن‬

Wa'taṣimụ biḥablillāhi jamī'aw wa lā tafarraqụ ważkurụ ni'matallāhi 'alaikum iż kuntum


a'dā`an fa allafa baina qulụbikum fa aṣbaḥtum bini'matihī ikhwānā, wa kuntum 'alā syafā
ḥufratim minan-nāri fa angqażakum min-hā, każālika yubayyinullāhu lakum āyātihī
la'allakum tahtadụn

Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Referensi :
https://goresantintamuslimah.wordpress.com/2016/04/15/fastabiqul-khairat/
Isnaeni. 2017. PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEPEKAAN SOSIAL
ANAK DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI. Jurnal Inspirasi – Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2017, 105–118
ISSN 2548-5717
https://bbg-alilmu.com/archives/967

Anda mungkin juga menyukai