Anda di halaman 1dari 4

Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Syariah

1. Prinsip Tauhid

Tauhid atau keimanan adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia yang
merupakan sebuah bentuk atau wujud penghambaannya terhadap Allah SWT. Begitu
pula dalam kegiatan perekonomian, setiap orang harus memegang erat atau
menjadikan prinsip ini sebagai pedoman agar kegiatan ekonomi berlangsung sesuai
dengan yang ajaran islam

2. Prinsip Maslahah dan Falah

Falah adalah kegiatan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan


manusia lebih baik. Maslahah ialah segala sesuatu yang dapat membawa atau
mendatangkan sebuah manfaat untuk semua orang.

3. Prinsip Khalifah

Prinsip dari khalifah ini yakni, manusia harus menerapkan nilai-nilai keislaman
dengan sungguh-sungguh dalam menjalankan perekonomian dengan tujuan untuk
memakmurkan kehidupan di dunia ini.

4. Al- amwal (harta)

Dalam ekonomi syariah kita mengenal dan memahami harta itu hanya sebagai titipan
bukan kepemilikan yang sebenarnya, dalam islam harta yang kekal hanyalah miliki
Allah SWT

ADAB-ADAB PENUNTUT ILMU.

1. Hendaknya membersihkan hati dari segala kotoran hati agar memudahkannya dalam
mendapatkan ilmu, menghafalkannya, dan mengembangkan ilmu tersebut.

2. Hendaknya memutuskan hubungan dengan kesibukan-kesibukan yang dapat


mengganggu konsentrasinya dalam rangka memudahkan untuk mendapatkan ilmu,
dan ridha dengan sedikitnya makanan serta bersabar atas sempitnya kehidupan.

3. Hendaknya tawadhu’ (rendah hati) terhadap ilmu yang dipelajarinya, begitu juga
terhadap gurunya. Sehingga dengan sikap tawadhu’nya itu ia akan mendapatkan ilmu.

4. Hendaknya melihat gurunya dengan pandangan penuh penghormatan dan meyakini


kesempurnaan dan kelebihan ilmu yang dimiliki gurunya disbanding kebanyakan
orang yang sekelas dengannya.

5. Lebih mendahulukan keridhaan gurunya, meskipun harus menyelisihi pendapat


pribadinya dan tidak boleh untuk mengunjungi sang guru tanpa ada izin darinya.

6. Hendaknya datang (ke majelis gurunya) dengan penuh keseganan, mengosongkan hati
dari segala kesibukan, membersihkan giginya dengan siwak, mencukur kumisnya,
menggunting kukunya dan memakai wangi-wangian untuk menghilangkan bau yang
tidak sedap.

7. Hendaknya memberikan salam kepada seluruh orang yang hadir dalam suatu majelis
ilmu dengan suara yang dapat didengarkan seluruh hadirin dan mengkhususkan bagi
gurunya tambahan sikap penuh penghormatan.

8. Hendaknya tidak melangkahi pundak orang-orang yang hadir di majelis dan tidak
memaksa orang lain untuk meninggalkan tempat duduknya.

9. Hendaknya bersikap sopan terhadap teman-temannya ketika menghadiri suatu


majelis, karena sikap sopan terhadap mereka berarti sikap sopan terhadap gurunya dan
penghormatan terhadap majelisnya.

10. Hendaknya sopan dalam mengajukan pertanyaan dan membaguskan susunan


kalimatnya, tidak merasa malu untuk menanyakan apa-apa yang belum dia mengerti.

11. Bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu di setiap kesempatan baik malam maupun
siang hari, baik ketika mukim ataupun sedang bepergian.

Konsep iman, ilmu dan adab dalam QS. Al Mujadalah ayat 11

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian, "Berlapang-lapanglah)


berluas-luaslah (dalam majelis") yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir
sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qiraat
lafal al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad (maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untuk kalian) di surga nanti. (Dan apabila dikatakan, "Berdirilah
kalian") untuk melakukan salat dan hal-hal lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan
(maka berdirilah) menurut qiraat lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai
harakat damah pada huruf Syinnya (niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antara kalian) karena ketaatannya dalam hal tersebut (dan) Dia meninggikan
pula (orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat) di surga nanti. (Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan). (Tafsir al-Jalalain)

Manfaat Ekonomi Syariah Bagi Muslim

1. Mewujudkan integritas seorang muslim


2. Mendapatkan keuntungan di dunia dan di akhirat
3. Mempraktekan ekonomi syariah yang bernilai pahala
4. Mendukung lembaga ekonomi umat Islam
5. Mendukung pemberdayaan ekonomi umat
6. Mendukung gerakan amar ma’ruf nahi munkar

. Keterkaitan antara ibadah, bisnis dan jihad dalam QS. Al Jumuah ayat 10 dan QS. Fathir ayat 29
Al Jumuah : 10

Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi) perintah ini menunjukkan
pengertian ibahah atau boleh (dan carilah) carilah rezeki (karunia Allah, dan ingatlah Allah) dengan
ingatan (sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung) yakni memperoleh keberuntungan. Pada
hari Jumat, Nabi saw. berkhutbah akan tetapi tiba-tiba datanglah rombongan kafilah membawa
barang-barang dagangan, lalu dipukullah genderang menyambut kedatangannya sebagaimana
biasanya. Maka orang-orang pun berhamburan keluar dari mesjid untuk menemui rombongan itu,
kecuali hanya dua belas orang saja yang masih tetap bersama Nabi saw. lalu turunlah ayat ini.

Fathir:29

(Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca) selalu mempelajari (kitab Allah dan mendirikan
salat) yakni mereka melaksanakannya secara rutin dan memeliharanya (dan menafkahkan sebagian
dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan) berupa
zakat dan lain-lainnya (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi) tidak
bangkrut.

Kriteria Makanan Halal

Sebuah makanan tergolong dalam makanan halal bila ia memenuhi beberapa kriteria.
Tentunya kriteria tersebut dilandaskan pada Qur’an dan Sunnah. Lalu, apa saja kriteria
makanan yang tergolong halal?

• Halal Li Zatihi atau Halal dari sisi zat, yaitu sebuah makanan dan minuman tergolong halal
apabila ia merupakan makanan yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan
yang diharamkan dalam Islam. Maka dalam hal ini seperti Babi, Alkohol, dan segala makanan
lainnya yang diharamkan tidak akan masuk pada kriteria ini.
• Cara memperolehnya halal, yaitu proses untuk mendapatkan makanan tersebut tidak boleh
melalui proses yang diharamkan dalam Islam seperti mencuri, menipu dan sebagainya.
Meskipun makanan tersebut secara zat tergolong halal namun apabila ia berasal dari hasil
mencuri atau menipu maka makanan tersebut tidak masuk kategori ini.
• Cara memprosesnya halal, yaitu cara menuju makanan itu menjadi siap makan haruslah
melalui proses yang halal. Seperti ketika melakukan penyembelihan harus mengucapkan
bismilah atau tidak menambahkan apapun yang berbahaya seperti bahan pewarna tekstil
dan sebagainya.
• Cara menyajikan, mengantarkan, serta menyimpan harus hala. Maksudnya adalah bahwa
makanan tersebut meskipun dari segi zat, cara memperoleh dan memprosesnya sudah
dilakukan secara benar sesuai syariat Islam tapi ketika ia disajikan dengan cara yang salah
maka tetap tidak tergolong makanan halal. Seperti disajikan ke piring yang terbuat dari emas
atau disimpan di tempat yang berbahaya bila kemudian akan dikonsumsi.

Sakinah

Dalam tafsir ibnu Katsir makna sakinah yaitu nyaman, tentram. (tafsir ibnu katsir halaman:362-363).
Sedangkan Imam As-suyuthi dalam tafsir jalalain member makna sakinah yaitu rasa nyaman, rasa
tentram (Tafsir Jalalain halaman: 454), itu artinya sebuah keluarga yang harmonis mendatangkan
ketenangan dan kenyamanan, merupakan idaman setiap keluarga.
1. Memilih Pasangan yang Tepat (Nikahilah oleh kalian seorang wanita dari empat hal, dari
hartanya, dari parasnya, dari Nasabnya, dan dari agamanya. Maka hendaknya engkau
utamakan wanita yang memiliki agamanya, (jika tidak) niscaya kedua tanganmu akan
binasa.” (Fathul al-Bari, 9/132))
2. Upaya Membentuk (memperbaiki) Pasangan (Qur’an surat at-Tahrim ayat 6 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.”)

Mawaddah

1. mawaddah bermakna al mahabbah yakni rasa kasih atau cinta, sebagaimana yang di

jelaskan oleh imam Ibnu Katsir dalam kitabnya.

2. makna mawaddah yaitu al-jima’ yang maknanya hubungan badan

3. mawaddah berarti mencintai atau menghormati yang lebih besar

4. saling berkasih sayang antar suami istri

Rahmah

Rahmah memiliki empat makna :

1. Makna Rahmah yaitu asy-Syafaqah yang maknanya rasa kasihan

2. Makna Rahman yakni al-Walad (anak)

3. Rahman memiliki makna, menyayangi yang lebih kecil.

4. makna rahman sama dengan mawaddah yakni al-Mawardy, an_Nukat wa al-

‘Uyun yang artinya berkasih sayang diantara pasangan suami-istri.

Adapun konsep rumah tangga bahagia dalam al-Quran Surat Ar-Rum ayat 21 adalah : 1)

sakinah yaitu nyaman, tentram dengan cara memilih Pasangan yang Tepat, selalu berupaya

membentuk (memperbaiki) pasangan, 2) Mawaddah adalah Al-Mahabbah yakni rasa kasih

atau cinta, dan 3) Rahmah yaitu menyayangi dengan sepenuh hati.

Anda mungkin juga menyukai