Anda di halaman 1dari 15

SABAR

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu: Dr. Anis Humaidi, M. Ag

Penyusun:

Muhammad Sulthon Dewani NIM. 21201241


Maya Puspita Sari NIM. 21201212
Maulidiah Cholifaturrohimah NIM. 21201213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2022
A. Pendahuluan
Dalam ajaran agama Islam, akhlak menempati kedudukan yang sangat
penting. Di dalam al-Qur’an saja dapat ditemui kurang lebihnya ada 1.500 ayat
yang berbicara tentang akhlak, belum terhitung lagi hadits-hadits Nabi baik dari
perkataan maupun perbuatan yang memberikan pedoman akhlak yang mulia
dalam semua aspek kehidupan. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial
yang memiliki dorongan atau hasrat, dan mempengaruhi hidup manusia dalam
bergaul dengan manusia lainnya dalam hidup bermasyarakat.1
Secara etimologi, akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk
jamak dari khuluqun yang berarti budi pekerti, tingkah laku, atau tabiat.
Sehingga akhlak secara etimologi berarti suatu sistem perilaku yang dibuat oleh
manusia. Sedangkan secara terminologis akhlak mempunyai arti ilmu yang
menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela,
tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Akhlak adalah
gambaran kondisi yang menetap dalam jiwa seseorang. Segala perilaku yang
bersumber dari akhlak tidak memerlukan proses berfikir dan merenung.
Perilaku baik dan terpuji yang berasal dari sumber jiwa disebut akhlak terpuji
dan perilaku yang buruk disebut akhlak tercela.
Ibnu Khaldun berkata, “Tasawuf adalah semacam ilmu syari’at yang
timbul di dalam agama. Asalnya adalah bertekun ibadah dan memutuskan
hubungan dengan segala sesuatu selain Allah atau hanya menghadap Allah
semata. Menolak hiasan-hiasan dunia, serta membenci perkara-perkara yang
menipu orang banyak, kelezatan harta benda dan kemegahan, dan menyendiri
menuju jalan Tuhan dalam khalwat dan ibadah”. Imam al-Junaidi berkata,
“Tasawuf ialah keluar dari budi yang tercela dan masuk kepada budi yang
terpuji”.2 Pada intinya tasawuf merupakan suatu usaha dan upaya dalam rangka
mensucikan diri dengan cara menjauhkan dari pengaruh kehidupan dunia yang
meyebabkan lalai dari Allah, untuk kemudian memusatkan perhatiannya hanya
ditujukan kepada Allah. 3

1
Muhammad Hasbi, Akhlak Tasawuf, vol. 1 (Yogyakarta: Trust Media Publishing, 2020), h. 1.
2
Moh. Toriquddin, Sekularitas Tasawuf, vol. 1 (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 16.
3
Badrudin, Akhlak Tasawuf, vol. 2 (Serang: IAIB Press, 2015), h. 57.

1
Sumber utama ajaran tasawuf adalah dari al-Qur’an dan al-Hadits. Al-
Qur’an adalah kitab yang di dalamnya ditemukan sejumlah ayat yang berbicara
tentang inti ajaran tasawuf. Ajaran-ajaran tentang khauf, raja’, taubat, zuhud,
tawakal, syukur, sabar, ridha, fana, cinta, rindu, ikhlas, ketenangan dan
sebagainya secara jelas diterangkan dalam al-Qur’an. Menurut ahli sufi,
Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, beberapa prinsip tasawuf
yang bisa dilakukan adalah; zikir, mediasi, bangkit, merasa lapar, menikmati
keheningan, puasa, bersunyi sendiri, dan melayani.

B. Pembahasan
1. Pengertian Sabar
Secara etimologis, sabar berasal dari kata ash-shabru yang bermakna
menahan dan mengekang al-habs wa al-kuf. Sedangkan termonologis, sabar
bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena
mengharapkan ridha dari Allah SWT. Definisi sabar yang terpenting yaitu
dikemukakan oleh Dzun Nun al-Mishri, sabar adalah menghindarkan diri
dari hal-hal yang menyimpang, tetap tenang sewaktu tertimpa ujian dan
menampakkan kekayaan dikala ditimpa kefakiran dalam kehidupan. 4
Menurut Imam Ghazali, sabar ialah ciri khas dari manusia, sementara
malaikat tidak membutuhkan sifat sabar karena memang tidak ada hawa
nafsu yang harus dimilikinya. Malaikat selalu mengarah kepada kesucian,
maka dari itu, tidak membutuhkan sifat sabar untuk menyelamatkan dan
menjaga kesuciannya itu.
2. Macam-macam sabar
Menurut Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya Ash-Shabrfi Al-Qur’an,
sabar terbagi menjadi 6,antara lain sebagai berikut:
a. Sabar menerima cobaan hidup.
Cobaan hidup, baik fisik ataupun non-fisik, akan menimpa
semua orang, baik berupa kelaparan, haus, sakit, dan rasa takut. Cobaan
tersebut bersifat manusiawi, karena tidak ada seorang pun yang bisa
menghindarinya. Allah berfirman dalam QS. Al-baqarah: 155-157:

4
Moh. Toriquddin, Sekularitas Tasawuf, vol. 1 (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 86.

2
Yang artinya:” Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan
kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh
ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang
yang mendapat petunjuk.
b. Sabar dari menuruti hawa nafsu.
Hawa nafsu membutuhkan segala sesuatu kenikmatan hidup,
kesengangan dan kemewahan dunia. Untuk mengendalikan semua sifat
tersebut hanyalah dengan kesabaran. Jangan sampai semua kesenangan
hidup membuat seseorang menjadi lupa diri,bahkan lupa dengan Allah
SWT.
Al-qur’an mengingatkan kita, jangan sampai harta benda dan
anak-anak, menimbulkan seseorang lalai dari mengingat Allah SWT,
terdapat di dalm surat Al-Munafiqun:9 yang artinya:” Wahai orang-
orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat
demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi”.
c. Sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Dalam taat kepada perintah Allah, terutama dalam beribadah
kepada-Nya, kita membutuhkan sifat sabar. Karena Tuhan (yang
menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya,
maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-
Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya”.
d. Sabar dalam berdakwah.
Jalan dakwah ialah jalan yang panjang dan berkelok-kelok yang
penuh dengan segala tantangan dan rintangan.
e. Sabar dalam peperangan.
Di dalam keadaan berperang sangat di butuhkan sifat kesabaran,
apalagi menghadapi musuh yang jumlahnya lebih kuat dan juga lebih

3
banyak. Dalam keadaan sangat tertekan pun, prajurit Islam tidak
dibolehkan lari meninggalkan medan perang tersebut, kecuali sebagai
bagian dari trik/siasat dari perang (QS.Al-Anfal:15-16).
f. Sabar dalam pergaulan.
Dalam bergaul dengan sesama manusia baik antara suami istri,
antara orang tua dengan anak, antara tetangga dengan tetangga, atau
dengan masyarakat yang lebih luas lagi, akan menemukan sesuatu
keadaan yang menyenangkan ada juga yang menyedihkan atau
menyinggung hati. Oleh karena itu, dalam pergaulan setiap hari kita
juga memerlukan kesabaran, sehingga tidak cepat marah atau emosi.
Kepada para suami diingatkan untuk bersabar terhadap hal-hal yang
tidak dia sukai pada diri istrinya, karena bisa jadi hal yang tidak disukai
tersebut akan mendatangkan suatu yang banyak kebaikannya. Allah
SWT berfirman dalam QS. An-Nisa’:19:
Artinya:” dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian
apabila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan
padanya suatu kebaikan yang sangatlah banyak”. 5
Selain itu, juga terdapat macam sabar dari segi hukum yang terbagi
menjadi 5 bagian, yaitu:
a. sabar yang wajib,yaitu sabar yang bertujuan untuk menjauhi sesuatu
yang dilarang, dan sabar untuk menjalankan sesuatu yang
diperintahkan.
b. Sabar mandzub(Sunnah), yaitu sabar dalam menjalankan suatu ibadah-
ibadah yang dianjurkan dan sabar untuk tidak membalas keburukan-
keburukan yang sejenis.
c. Sabar yang haram, yaitu sabar untuk menahan tidak makan dan minum
(sabar yang menimbulkan bahaya).
d. Sabar yang makruh, yaitu sabar dalam tujuan meninggalkan ibadah-
ibadah yang dianjurkan.

5
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI),
1999), h. 134.

4
e. Sabar yang mubah, yaitu sabar untuk meninggalkan/mengerjakan
sesuatu yang boleh ditinggalkan/boleh juga di kerjakan. 6
3. Tanda-tanda orang sabar.
Tanda-Tanda orang sabar,dalam kitab wasiyatul Musthafa ada 3,
diantaranya sebagai berikut:
1. Taat kepada Allah SWT.
2. Sabar atas musibah dari Allah.
3. Sabar dalam ketentuan Allah SWT .
Adapun tanda orang sabar ditinjau dari cara memperlakukan orang lain:
1. Lebih senang mengalah. Orang yang memiliki sifat sabar tidak suka
mementingkan keinginan/urusannya daripada orang lain(egois).
2. Memiliki sikap pemaaf.
3. Tidak mempunyai sifat pendendam
4. Kalau mau melakukan keputusan,selalu berfikir terlebih dahulu
Sedangkan manfaat orang yang sabar adalah kesabaran akan
mengajarkan atau melatih kita supaya tetap semangat untuk menjalankan
hidup meskipun kegagalan menghampiri kita, tetapi dengan bersabar rasa
semangat tersebut akan muncul dari diri kita, untuk mencapai sebuah
keberhasilan.
4. Kisah teladan
a. Nabi Ayyub As.
Sebelum ujian kesabaran menimpanya, Nabi Ayyub diberikan
limpahan karunia nikmat oleh Allah. Beliau dikaruniai badan sehat
dengan wajah yang rupawan. Beliau juga diberi anugerah berupa anak-
anak keturunan yang baik dan seorang istri yang setia, harta yang
melimpah sehingga Nabi Ayyub menjadi seorang yang kaya raya.
Dengan banyaknya nikmat yang diberikan, Nabi Ayyub menjadi
seorang hamba yang bertakwa dan menyayangi sesama. Nabi Ayyub
rajin menyantuni anak yatim, janda, duafa, dan orang yang sedang

6
Ahmad Farid, Manajemen Qolbu Ulama Salaf, (Surabaya: La Raiba Bima Amanta (ELBA),
2008), h. 293-294.

5
dalam perjalanan tapi tak punya uang untuk melanjutkan (Ibnu Sabil),
serta memberi makan orang miskin.
Kemudian Allah menceritakan tentang ujian yang diberikan
kepada Nabi Ayyub dan bagaimana beliau bersabar menghadapinya.
Sebagaimana firman Allah dalam Surah Sad ayat 41-44. Allah memberi
ujian kepada Nabi Ayyub dengan mengambil kembali seluruh nikmat
berlimpah yang berikan kepada beliau. Pertama, Allah timpakan kepada
Ayyub As. Penyakit kulit di sekujur tubuhnya. Badannya yang semula
sehat, segar, dan bugar Allah angkat dengan menimpakan tubuh yang
sangat lemah karena penyakit itu. Saking lemahnya, dikisahkan Nabi
Ayyub sampai tidak sanggup berjalan sendiri untuk buang hajat ke
kamar mandi, sehingga istri beliau harus menemani. Putra-putri beliau
pun Allah ambil, semuanya meninggal dunia. Tak sampai di situ, harta
Nabi Ayyub yang berlimpah dan tak ada yang menandingi jumlahnya
juga Allah tarik kembali.
Nabi Ayyub pun jatuh miskin. Ditambah dengan kondisi
penyakitnya, semua orang menjauhi beliau. Nabi Ayyub pun
mengasingkan diri ke suatu tempat. Hanya istri beliau yang setia
menemani, juga dua orang sahabat beliau yang selalu mengunjungi. 7
b. Nabi Nuh As.
Berdasarkan kepercayaan kaum Nabi Nuh As patung berhala
dan nama patung-patung itu berasal dari nama para ulama yang hidup di
masa sebelumnya. Mereka membuat dengan alasan untuk mengenang
jasa para ulama tersebut dan semangat ibadah umat terdahulu, seperti
Wadd, dan Suda, Yatuq dan Nasr.
Nabi Nuh As yang diutus oleh Allah untuk meyakinkan
kaumnya agar tidak lagi menyembah patung berhala dan mengajak
kaumnya untuk kembali kepada ajaran Allah. Kesabaran, ketabahan,
dan keteguhan hati Nabi Nuh As dalam menyebarkan ajaran agama
Allah melalui dakwah selalu ditolak oleh sebagian besar dari kaum

7
Nandy, Kisah Nabi Ayyub : Belajar Sabar Menghadapi Ujian, 2022.
https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-nabi-ayub/, diakses 23 September 2022.

6
Nabi Nuh As Meskipun banyak yang menolak ajaran Allah, tetapi
masih ada manusia yang menerima ajakan Nabi Nuh AS untuk
mengikuti ajaran Allah. Nabi Nuh As selalu melakukan dakwah selama
hampir 100 tahun, Dengan mengajak kaumnya untuk menyembah
Allah, maka Nabi Nuh As sangat berharap agar kaumnya kembali ke
jalan yang benar dan terang.
Namun, perjuangan yang telah dilakukan Nabi Nuh As untuk
menyadarkan kaumnya kembali ke jalan yang benar tetap tidak berhasil.
Kaumnya tidak percaya dengan ajakan dari Nabi Nuh AS untuk
menyembah Allah dan beriman kepada Allah. Hanya ada beberapa
manusia saja yang ingin menerima ajakan dari Nabi Nuh As dan itupun
tidak sampai seratus umat, Setelah berjuang untuk menyadarkan
kaumnya agar tidak lagi menyembah patung Nabi Nuh As mendapatkan
perintah dari Allah agar segera membuat kapal yang sangat besar yang
bisa menampung manusia (para pengikutnya) dan hewan. Mereka yang
menerima ajakan Nabi Nuh As mulai membuat kapal besar yang telah
diperintahkan oleh Allah dengan mengumpulkan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan kapal.
Mereka membuat kapal ditempat yang jauh dari keramaian.
Mereka sangat bersemangat dalam membuat kapal ini, sehingga siang
dan malam digunakan untuk menyelesaikan kapal besar yang telah
diperintahkan oleh Allah..
Meskipun Nabi Nuh As sudah berusaha untuk menjauh dari
keramaian dan berharap tak ada gangguan dari orang lain, tetapi
pembuatan kapal akhirnya terlihat oleh para manusia yang tidak
menerima ajakan Nabi Nuh As. Mereka menghina dan mengejek
pembuatan kapal besar yang telah diperintahkan oleh Allah. Kalimat-
kalimat ejekan dan hinaan yang diungkapkan oleh kaum yang tidak taat
kepada ajaran Allah hanya dibalas dengan santai oleh Nabi Nuh As,
“Untuk kalian yang menghina dan mengejek kami akan tiba waktunya
jika kalian akan diberikan azab oleh Allah atas amalan perbuatan yang
telah kalian buat.”

7
Meskipun Nabi Nuh As mendapatkan hinaan dan ejekan dari
mereka, tetapi beliau tetap melanjutkan pembuatan kapal besar yang
sudah diperintahkan Allah. Nabi Nuh As dan para pengikutnya tetap
semangat, dan sabar dalam mengerjakan kapal besar, hingga pada
akhirnya kapal besar itu berhasil dibuat dan mereka pun sangat senang
karena sudah berhasil menjalankan perintah Allah.
Ketika mereka yang menghina Nabi Nuh As dan pengikutnya
membuat kapal, sebenarnya Nabi Nuh As sudah memberitahu kepada
mereka kaum kafir bahwa akan ada banjir bandang yang sangat besar
yang bisa menenggelamkan seluruh manusia. Namun, kaum kafir itu
tetap tidak percaya apa yang dikatakan oleh Nabi Nuh As. Bahkan,
anak dari beliau juga tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh
ayahnya dan lebih memilih untuk menjadi kaum kafir karena bisikan
syaitan dan hasutan dari kaum kafir itu.
Ketika kapal sudah selesai dikerjakan Nabi Nuh As menerima
wahyu dari Allah, “Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba
perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda daripada-Ku maka segeralah
angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua
pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan berlayarlah
dengan izin-Ku.
Setelah mendapatkan wahyu dari Allah, Nabi Nuh As
menunggu suatu hari akan tiba yaitu hari di mana hujan akan turun
dengan sangat lebat dan banjir bandang akan tiba. Sebelum hari banjir
bandang itu tiba, Nabi Nuh As mengajak pengikutnya untuk bersiap-
siap agar segera naik ke kapal. Hingga tibalah waktunya hujan turun
dengan sangat deras dan air pun mulai menggenangi daratan yang
rendah terlebih dahulu.
Perlahan-lahan air yang sudah menggenangi dataran rendah
mulai meninggi dan menuju ke dataran tinggi. Hingga pada akhirnya air
bah itu sudah mulai menggenangi seluruh daratan dan hanya orang-
orang mukmin dan pasangan makhluk hidup saja yang ada di kapal
Nabi Nuh As saja yang berhasil selamat dari air bah yang

8
menenggelamkan seluruh daratan. Kapal Nabi Nuh As mulai berlayar
yang diiringi dengan “Bismillahi Majraha wa mursaha” melewati air
bah itu dan saat berlayar terlihat para orang-orang kafir yang berusaha
untuk menyelematkan diri agar tidak terbawa air lebih jauh.
Ketika sedang berlayar di tengah-tengah air bah, Nabi Nuh As
melihat puteranya yang bernama Kan’an timbul tenggelam karena
menerima azab dari Allah atas amalan perbuatan yang sudah dilakukan.
Nabi Nuh As sangat bersedih dengan kepergian anaknya yang
meninggal dalam keadaan kafir, tidak beriman, dan belum mengenal
Allah.
Banjir bandang yang sudah membinasakan kaum kafir dan zalim
kepada hukum Allah, mulai mengalami surut, air yang tadinya banyak,
tiba-tiba sudah surut dengan cepat karena diserap oleh bumi. Setelah air
bah atau banjir bandang yang sudah surut, kapal Nabi Nuh AS mulai
berhenti di atas bukit “Judie”. Kemudian para orang-orang mukmin dan
makhluk hidup lainnya mulai turun dari kapal yang besar itu dan
mereka selamat dari air bah. Kisah Nabi Nuh AS yang di mana air bah
membinasakan seluruh kaum kafir terkandung di dalam Al-Quran Surat
Yunus ayat 73.8
c. Khalaf bin Ayyub
Khalaf bin Ayub adalah seorang yang dikenal sangat sabar
dalam beribadah, sampai-sampai dia tidak pernah mengusir lalat yang
menempel di wajahnya saat dia sedang salat.
Maka dia pun ditanya, "Bagaimana anda bisa sesabar itu?".
Dia pun menjawab, "aku mendengar kabar bahwa orang fasik
pun berusaha menahan diri ketika dihukum cambuk agar dikatakan
orang si dia sangat sabar sedangkan saat aku salat Aku sedang berada di
hadapan Allah SWT Tuhanku masa aku tidak mampu bersabar atas lalat
yang hinggap di tubuhku?!"9
5. Keutamaan sabar

8
Restu, Mukjizat dan Kisah Nabi Nuh, 2022. https://www.gramedia.com/best-seller/mukjizat-dan-
kisah-nabi-nuh/, diakses 23 September 2022
9
Fuad Hasyim, Butir-Butir Hikmah Sufi, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004), h. 142.

9
Sabar merupakan sandaran utama orang yang beriman, orang yang
tidak beriman hanya memiliki sedikit kesabaran, orang yang tidak memiliki
rasa sabar akan menjadi orang yang rugi. Orang yang bisa menahan,
mencegah, dan menjauhi perbuatan yang tidak terpuji atau melanggar
hukum termasuk orang yang sabar.10 Adapun keutamaan menjadi seorang
yang sabar sebagai berikut:
a. Sabar sebagai bukti keimanan seseorang.
Orang yang sabar pasti memiliki iman, orang yang memiliki
iman pasti sabar dalam mengahadapi kondisi apapun. Orang yang
masih suka marah, menggerutu, dan terburu-buru masih belom bisa
dianggap sabar, karena sabar itu bisa menahan dalam segala hal, sabar
merupakan sebagian dari iman. Allah SWT berfirman dalam QS.Ali-
Imran ayat 200.11

‫ّللاَ لَعَلَّ ُك ْم‬ ُ ‫صا ِب ُر ْوا َو َرا ِب‬


ٰ ‫ط ْوا ۗ َوا تَّقُوا‬ ْ ‫ٰٰۤيـاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا ا‬
َ ‫ص ِب ُر ْوا َو‬
ۗ َ‫ت ُ ْف ِل ُح ْون‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."(QS.
Ali 'Imran 3: 200)12
b. Sabar merupakan kunci kesuksesan hidup.
Orang yang sukses pasti memiliki sifat sabar. Bersikap sabar
akan mengantarkan kita kepada keberhasilkan, sebab dengan sabar
kita menjalankan ajaran Allah SWT dengan berbagai ikhtiar. 13 Tanpa
kesabaran tidak akan mencapai kemenangan, seorang ibu tidak akan
sanggup merawat buah hatinya tanpa memiliki kesabaran. Seorang
mahasiswa tidak akan menjadi sarjana tanpa memiliki kesabaran
dalam belajar. Seorang prajurit tidak akan mampu melawan musuhnya

10
Ahmad Farid, Manajemen Qolbu Ulama Salaf, (Surabaya: La Raiba Bima Amanta (ELBA),
2008),287-288.
11
Amirullah Syarbini, Juari Haryadi, Dahsyatnya Sabar, Syukur, dan Ikhlas Muhammad Saw,
(Jakarta Selatan: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2010), h. 25.
12
Al-Qur’an Indonesia, QS.Ali-‘Imran (3): 200.
13
Mukhlas Asy-Sarkani al-Falahi, Rahasia dan Keajaiban Takwa, (Jogyakarta:Ad-Dawa’
Press,2003),78.

10
jika memiliki sifat gegabah atau tidak sabaran. Begitupun seluruh
aspek kehidupan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat
153.14

ۗ َ‫ص ِب ِريْن‬ ٰ ‫ص ٰلو ِة ۗ اِ َّن‬


ٰ ‫ّللاَ َم َع ال‬ َّ ‫ٰٰۤيا َ يُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا ا ْستَ ِع ْينُ ْوا ِبا ل‬
َّ ‫ص ْب ِر َوا ل‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta
orang-orang yang sabar."(QS. Al-Baqarah 2: 153)15
c. Sabar merupakan kunci masuk surga.
Setiap muslim pasti menginginkan masuk surga, untuk masuk
surga tentu tidak mudah, perlu perjuangan yang berat salah satunya
yaitu sabar, sabar merupakan salah satu kunci surga dan penyelamat
dari siksa api neraka.16 Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Furqan
ayat 75.

ۗ ‫س ٰل ًما‬ ٰٓ ٰ ُ ‫ا‬
َ ‫ولئِ َك يُجْ زَ ْونَ ْالغُ ْرفَةَ بِ َما‬
َ ‫صبَ ُر ْوا َويُلَقَّ ْونَ فِ ْي َها ت َِحيَّةً َّو‬
Artinya: "Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi
(dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan
disambut dengan penghormatan dan salam”. (QS. Al-Furqan 25: Ayat
75).17
d. Sabar merupakan kunci solusi masalah.
Kesabaran juga bisa menjadi solusi permasalahan. Dengan
sabar kita bisa menahan emosi sehingga kita tidak mudah mengeluh,
dan menyalahkan diri sendiri atas ujian yang diberikan oleh Allah
SWT. Dengan memiliki kesabaran kita bisa memperoleh hikmah yaitu
ketabahan hati, qona’ah, dan tawakkal. Orang yang sabar juga mudah
memaafkan dan mendapatkan ketenangan hati. 18 Aisyah ra
meriwayatkan bahwa Rasullah SAW bersabda:

14
Amirullah Syarbini, Juari Haryadi, Dahsyatnya Sabar, Syukur, & Ikhlas Muhammad Saw,
(Jakarta Selatan: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2010), h. 27.
15
Al-Qur’an Indonesia, QS. Al-Baqarah (2): 153.
16
Amirullah Syarbini, Juari Haryadi, Dahsyatnya Sabar, Syukur,& Ikhlas Muhammad Saw,
(Jakarta Selatan: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2010), h. 27.
17
Al-Qur’an Indonesia, QS. Al-Furqan (25): 75.
18
Amirullah Syarbini, Juari Haryadi, Dahsyatnya Sabar, Syukur,& Ikhlas Muhammad Saw,
(Jakarta Selatan: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2010), h. 28.

11
َّ ‫ َحتَّى ال‬,ُ‫ّللاُ بِها َ َع ۡنه‬
َ ‫ش ۡو َك ِة يُشا َ كُها‬ ِ ‫يب ۡال ُم‬
َّ ‫ؤمنَ ﺇالَّ َكفَّ َر‬ ُ ‫ص‬ ِ ‫َما ِم ۡن ُم‬
ِ ُ ‫صيبَ ٍة ت‬
Artunya: “Tidaklah suatu Musibah menimpa orang yang beriman,
melainkan dengan musibah itu Allah menghapuskan kesalahannya.
Termasuk Duri yang menusuknya.” 19
e. Dicintai Allah SWT.
Orang yang memiliki kesabaran akan memiliki banyak
manfaat, salah satunya yaitu dicintai oleh Allah SWT. Orang yang
mendapatkan cintaNya adalah orang yang mampu bersabar atas ujian
dan cobanNya. 20 Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 146.

‫َو َكا َ ِي ْن ِم ْن َّن ِبي ٍ ٰقتَ َل ۗ َم َعهۗ ِر ِبي ُّْونَ َكثِيْر ۗ فَ َما َو َهنُ ْوا ِل َم ٰۤا‬
ُّ‫ضعُفُ ْوا َو َما ا ْستَ َكا نُ ْوا ۗ َوا ّٰللُ يُ ِحب‬
َ ‫ّللاِ َو َما‬
ٰ ‫سبِ ْي ِل‬ َ َ‫ا‬
َ ‫صا بَ ُه ْم فِ ْي‬
ۗ َ‫صبِ ِريْن‬
ٰ ‫ال‬
Artinya: "Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi
sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak
(menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah,
tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan
Allah mencintai orang-orang yang sabar." (QS. Ali 'Imran 3: 146).21
f. Mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Selain mendapatkan surga dan dicintai oleh Allah SWT, orang
yang sabar akan mendapatkan rahmat, hidayah, ampunan dan pahala
dari Allah SWT atas apa yang kita kerjakan. 22 sebagaimana
firmanNya dalam QS. Hud ayat 11.

ۗۡ ‫ولٰٓئِ َك لَ ُه ْم َّم ْغ ِف َرة َّواَجْر َك ِبيْر‬


ٰ ُ‫ت ۗ ا‬ َ َ‫ا َِّال الَّ ِذيْن‬
ٰ ‫صبَ ُر ْوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ٰ‫ص ِلح‬

19
Ahmad Farid, Manajemen Qolbu Ulama Salaf, (Surabaya: La Raiba Bima Amanta (ELBA),
2008), h. 291.
20
Amirullah Syarbini, Juari Haryadi, Dahsyatnya Sabar, Syukur,& Ikhlas Muhammad Saw,
(Jakarta Selatan: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2010), h. 32.
21
Al-Qur’an Indonesia, QS. Ali-Imran (3): 146.
22
Amirullah Syarbini, Juari Haryadi, Dahsyatnya Sabar, Syukur,& Ikhlas Muhammad Saw,
(Jakarta Selatan: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2010), h. 34.

12
Artinya: "kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan,
mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar." (QS. Hud 11: Ayat
11).23

C. Penutup
Dzun Nun al-Mishri telah mengemukakan definisi sabar yang terpenting,
yaitu sabar adalah menghindarkan diri dari hal-hal yang menyimpang, tetap
tenang sewaktu tertimpa ujian dan menampakkan kekayaan dikala ditimpa
kefakiran dalam kehidupan.
Menurut Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya Ash-Shabr fi Al-Qur’an ,
sabar terbagi menjadi 6, yaitu: sabar menerima cobaan hidup, sabar dari
menuruti hawa nafsu, sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT, sabar dalam
berdakwah, sabar dalam peperangan, dan sabar dalam pergaulan.
Tanda-Tanda orang sabar dalam kitab wasiyatul Musthafa ada 3,
diantaranya yaitu: ta’at kepada Allah, sabar atas musibah dari Allah, dan sabar
dalam ketentuan Allah. Sedangkan manfaat orang yang sabar adalah kesabaran
akan mengajarkan atau melatih kita supaya tetap semangat untuk menjalankan
hidup meskipun kegagalan menghampiri kita, tetapi dengan bersabar rasa
semangat tersebut akan muncul dari diri kita, untuk mencapai sebuah
keberhasilan.
Sabar merupakan sandaran utama orang yang beriman, orang yang tidak
beriman hanya memiliki sedikit kesabaran, orang yang tidak memiliki rasa
sabar akan menjadi orang yang rugi. Sabar sendiri mempunyai banyak
keutamaan, diantaranya yaitu: sabar sebagai bukti keimanan seseorang, sabar
merupakan kunci kesuksesan hidup, sabar merupakan kunci masuk surga, dan
masih banyak lagi.

23
Al-Qur’an Indonesia, QS. Hud (11): 11.

13
DAFTAR PUSTAKA
Al-Falahi, Mukhlas Asy-Sarkani. Rahasia dan Keajaiban Takwa.
Jogyakarta: Ad-Dawa’ Press, 2003.
Al-Qur’an Indonesia, QS. Al-Baqarah (2): 153.
Al-Qur’an Indonesia, QS. Al-Furqan (25): 75.
Al-Qur’an Indonesia, QS. Ali-Imran (3): 146.
Al-Qur’an Indonesia, QS.Ali-‘Imran (3): 200.
Al-Qur’an Indonesia, QS. Hud (11): 11.
Badrudin, Akhlak Tasawuf. Serang: IAIB Press, 2015.
Farid, Ahmad. Manajemen Qolbu Ulama Salaf. Surabaya: La Raiba Bima
Amanta Elba, 2008.
Hasbi, Muhammad. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Trust Media Publishing,
2020.
Hasyim, Fuad. Butir-Butir Hikmah Sufi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren,
2004.
Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam (LPPI), 1999).
Nandy, Kisah Nabi Ayyub : Belajar Sabar Menghadapi Ujian, 2022.
Restu, Mukjizat dan Kisah Nabi Nuh, 2022.
Syarbini, Amirullah , Juari Haryadi. Dahsyatnya Sabar, Syukur, & Ikhlas
Muhammad Saw. Jakarta Selatan: Ruang Kata Imprint Kawan
Pustaka, 2010.
Toriquddin, Mohammad. Sekularitas Tasawuf. Malang: UIN-Malang Press,
2008.

14

Anda mungkin juga menyukai