PENDAHULUAN
a. Latarbelakang masalah
Kehidupan yang kita jalani saat ini tidaklah selalu mengarah kepada hal
yang baik-baik saja atau berjalan sesuai dengan keinginan diri. Segala sesuatu
yang sebelumnya kita rencanakanterlebih dahulupun tidak akan berjalan sesuai
dengan apa
yang kitarencanakan. Pastiakanada halangandan rintanganyang akan kita hadapi.
Oleh karena itukita dituntutuntukmemiliki sikap sabar. Janganjadikan kesusahan dan
kegagalan sebagai landasan pikiran bahwa Allah SWT tidak menyayangi manusia,
tapi jadikanlah kesusahandan kegagalansebagaisebuahanugerah yang diberikan oleh
Allah SWT sebagai wujudnya bahwa Allah SWT masih memberikan kesempatan
untuk
mengingat.
b. Rumusan masalah
1. Apayangdimaksuddengansabar?
2. Apa fungsidantujuandarisabar?
3. Bagaimana ayat Al-Quran menjelaskan tentangsabar?
c. Tujuan pembahasan
Dari penyajian makalah ini penulis berharap, pembaca mendapat
pengetahuan baru tentang “sabar”. Walaupun tidak dibahas secara rinci namun
penulis berusaha
menyajikanyang terbaik dandimungkinkan bisa memberiwawasan baru pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Secara etimologis, sabar berasal dari bahasa Arab, shabara, “shbara” yang
arti dasarnya menahan (al-habs), seperti habs al-hayawan (mengurung hewan),
menahan diri,dan mengendalikan jiwa. Secara istilah, definisi sabar adalah : Menahan
diri dalam melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencari keridhaan
Allah. Sabar dalampengertian lughawi (bahasa) adalah “menahan ataubertahan”. Jadi,
Sabaradalah menahan diri dari rasa gelisah, cemas, marah, menahan lidah, dari
keluh kesah serta
menahan anggotatubuh darikekacauan.
2. Fungsidantujuan sabar
Fungsi:
Secara psikologi sabar dapat membantu seseorang dalam melatih
kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi
dirinya dan orang lain di sekitarnya yang sering disebut dengan kecerdasan emosi
(eQ). Karena dengan “sabar” maka seseorang akan mampu menyadari dan
mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain,
mampu merespon dan bernegosiasidenganorang laintidak secaraemosional, serta
dapat menggunakanemosi
sebagaialat untuk memotivasidiri.
ﻩ ﺝﻩ ﻉ ْ ﺩ ﻥ ْ ﺀ ﻝ ﺏ ﺩ ﻩ ﻩ ﺉ ْ ﻩ ﺀ ْﻝ
ﻱ ﻩﺹ ﺗْﺾ ﺇﺯﺍ ﻩﺯﺍ ﺀ ِﻥ ِْﻱ ِ ﺍ ﻝﻡ ﻭ ْ ِ ْ ِْﻱ ﻡﺍ ﺕ ﻝ ﻩ丽 ﻡ ﺙ ﺍﻝ ﻥﻱﺍ ﻩ ﻩ ِ ﻥ ﻩ丽 ﺍ ﻩ ﻩﺱﻩﺗْﺢ
ﻱ ﻭ
丽 ﻥﺟﻪ ﺍﺍ ﻝ丽 ﺓ. ْ ﺍﻟﻞ ﻝ ﻩﻕ
Allah SWT telah berfirman, “Bagihamba-Ku yang mukmin, apabila aku mengambilorang
yang disayanginya dari kalangan penduduk dunia, kemudian dia bersabar karena
mengharapkanpahala Allah, makatiadalain baginyadisisi-Ku kecualisurga. ”
(HR Imam Bukhari 6424)
Al-Khudhari, Muhammad bin Abdul Aziza, Hakekat Sabar Menurut al-Qur’an, Darul
Haq, Jakarta, 2000
Ibnu al-Qayyimal-jauziyyah, Madarijal-Salikinbain Manazil Iyyal Na’bud wa Iyyak
Dosen pembimbing :
Disusun Oleh :
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA