Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SABAR,TAWAKAL DALAM KEHIDUPAN

Disusun Oleh:

Dea Hapidin

STIE BUDI PERTIWI


FAKULTAS EKONOMI PEMBANGUNAN

2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sabar dan tawakal adalah kata yang cukup akrab di telinga manusia secara umum di belahan
dunia manapun. Bagi orang yang berada di Indonesia misalnya, kata ini sudah sangat akrab
di telinga. Secara umum, kata ini dimaknai dengan sikap menahan diri dari aktivitas tertentu
atau menahan keinginan tertentu. Kata ini juga secara khusus cukup akrab di telinga umat
Islam di belahan dunia manapun dengan berbagai pemaknaan yang bervariatif tergantung
dari keilmuan yang membincang kata tersebut. tasawuf adalah disiplin ilmu yang lebih fokus
pada latihan jiwa atau qalbu dalam upaya mendekatkan diri (taqarub) kepada Allah. Zakariya
al-Anshari mendefinisikan tasawuf dengan: “Ilmu yang diketahui dengannya upaya
penyucian jiwa dan pemurnian akhlak untuk memperoleh kebahagiaan”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep sabar menurut Syeikh Abdul Qadir al-Jailani?

2. Bagaimana implementasi konsep sabar Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dalam kehidupan sehari-
hari

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Konsep sabar Menurut Syeikh Abdul Qadir al-Jailani. 10 Ibn Qayim,
‘Iddatu as-Shabirin wa Dakhirat as-Syakirin, h: 24 dalam al-Maqamat wa Ahwal tulisan
Dr.Muhammad Bahr Muhammad Hasan, h: 64-65 11 Kata “al-Ghunyah” dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan dengan “bekal yang cukup”. 12 Abdul Qadir, al-Ghunyah li Thalibi
Thariqi al-Haqq, Maktabah Dar al-Ilmiyyah, Beirut Lebanon 1997. h: 327
BAB 2

PEMBAHASAN
Sabar
1. Definisi Sabar Secara harfiah, sabar berarti tabah hati. Menurut Zun al-Nun al-Mishry, sabar
artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tenang
ketika mendapatkan cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam
kefakiran dalam bidang ekonomi. Selanjutnya Ibn Atha mengatakan sabar artinya tetap tabah
dalam menghadapi cobaan dengan sikap yang baik. Dan pendapat lain mengatakan sabar berarti
menghilangkan rasa mendapatkan cobaan tanpa menunjukkan rasa kesal. Ibnu Usman alHairi
mengatakan sabar adalah orang yang mampu memasung dirinya atas segala sesuatu yang kurang
menyenangkan. Dikalangan para sufi sabar diartikan sabar dalam menjalankan perintah-perintah
Allah, dalam menjauhi segala larangannya dan dalam menerima segala percobaan-percobaan
yang ditampakkan pada diri kita Sabar dalam menjalani cobaan dan tidak menunggu-nunggu
datangnya pertolongan Ali bin Abi Thalib bahwa sabar itu adalah bagian dari iman sebagaimana
kepala yang kedudukannya lebih tinggi dari jasad. Hal ini menunjukkan bahwa sabar sangat
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Imam Al-Ghazali, dalam
kitabnya Mukhtashar Ihya’“Ulumuddin, mengatakan, bahwa kesabaran itu tersusun dari ilmu,
keadaan, dan perbuatan. Ilmu dalam hal ini diibaratkan pohon, keadaan seperti ranting, dan
perbuatan seperti buah. Praktek sabar dalam kehidupan sehari-hari adalah bagian dari
peningkatan seseorang terhadap kesempurnaan iman. Sabar dalam menjalani cobaan dan tidak
menunggu-nunggu datangnya pertolongan Ali bin Abi Thalib bahwa sabar itu adalah bagian dari
iman sebagaimana kepala yang kedudukannya lebih tinggi dari jasad. Hal ini menunjukkan
bahwa sabar sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Imam Al-
Ghazali, dalam kitabnya Mukhtashar Ihya’“Ulumuddin, mengatakan, bahwa kesabaran itu
tersusun dari ilmu, keadaan, dan perbuatan. Ilmu dalam hal ini diibaratkan pohon, keadaan
seperti ranting, dan perbuatan seperti buah. Praktek sabar dalam kehidupan sehari-hari adalah
bagian dari peningkatan seseorang terhadap kesempurnaan iman.
Hadist-hadist saabar : Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
‫ ل ه‬.‫ وإن‬.‫ ا ً ير ف كان‬.‫ ن ال مؤم َ أل م اًبيا َ شك ء سرا أ صاب ته إن‬.‫ َ ًي هَّله ه أ ر إن‬.‫إ ال د أل ح ذاك ول س‬
‫ َ صب ء ضرا أ صاب ته ن ل َّمؤم‬.‫“ ل ه ا ً ير ف كان‬Alangkah mengagumkan keadaan orang yang
beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada
pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah
kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa
kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya." (HR Muslim Nomor 2999).
Ibrahim al Khawwash rahimahullah berkata, "Hakikat kesabaran itu adalah teguh di atas Al
Kitab dan As-Sunnah." (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim). Sementara Ibnu Atha rahimahullah
berkata, "Sabar adalah menyikapi musibah dengan adab atau cara yang baik." Dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahu anhu,Sabar secara bahasa
artinya adalah menahan diri. Allah ta'ala berfirman kepada nabi-Nya (yang artinya), 'Sabarkanlah
dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Rabb mereka', maksudnya adalah tahanlah
dirimu untuk tetap bersama mereka. Adapun di dalam istilah syariat, sabar adalah menahan diri
di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan untuk meninggalkan kedurhakaan atau
kemaksiatan kepada-Nya." Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apabila Allah
menghendaki hambaNya mendapatkan kebaikan maka Allah segerakan baginya hukuman di
dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan untuknya maka Allah akan menahan
hukumannya sampai akan disempurnakan balasannya kelak di hari kiamat." (HR Tirmidzi, hadits
hasan gharib
Macam-macam Sabar, yaitu :
A. Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT Menahan diri kita agar tetap istiqomah dalam
menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah bagian dari perintah Allah SWT.
Kita harus tetap sabar menjalankan itu semua, karena Allah telah menjanjikan surga bagi hamba-
Nya yang menjalankan perintah-Nya dengan baik sesuai syariat yang telah Allah SWT turunkan.
Mulai dari shalat, zakat, puasa, dakwah, dan lain-lain. Itu semua harus kita jalani dengan sabar.
dalam kehidupannya, serta banyak hal yang awalnya tidak diketahui manusia menjadi tampak
jelas baginya. Dewasa ini, banyak fenomena yang telah dipahami oleh ilmu manusia, namun ada
satu poin yang menjadi perenungan dan harus ditinjau ulang oleh para pakar, yaitu kemajuan dan
kemampuan materi tidak mampu memenuhi kebutuhan ruh dan jiwa manusia seperti kebutuhan
akan ketentraman, ketenangan, rasa optimis dan harapan akan masa depan.
1 . Syekh al-Junaid membuat definisi tasawuf dengan: “Mengamalkan akhlak terpuji (akhlak
baik) dan meninggalkan akhlak yang rendah”.

2 Landasan atau sumber ajaran tasawuf diambil dari Al-quran dan as-Sunnah. Syekh al-Junaidi
al-Baghdadi mengatakan: “Barangsiapa yang tidak mengkaji Alquran dan mengkaji as-Sunnah
maka jangan mengikuti tasawuf, karena ilmu kami semua bersumber dari Al-qur’an dan as-
Sunnah”

3 . Kata tasawuf sangat dekat dengan apa yang disebutkan oleh Malaikat Jibril tentang Iman,
Islam dan Ihsan. Kata Ihsan yang didefinisikan dengan: “Beribadah kepada Allah seolah-olah
engkau melihat-Nya 1 Hamisy ar-Risalah al-Qusyairiyyah, dan kalaupun tidak melihat-Nya
maka Allah pasti melihat”, merupakan kunci dari bentuk penghambaan kepada Allah sebagai
wujud yang disembah. Suatu relasi antara makhluk dengan khalik yang dicitrakan “Seolah-olah
melihat-Nya”
4 . Dengan kata lain, ada penaikan tingkat dari ritual teknis pada level Islam naik ke level Ihsan.
Orang-orang Ihsan (muhsin) terbagi kepada dua tingkatan; 1) level “Ka anaka tarahu (seperti
anda melihat-Nya) dan level ke 2) level Allah melihat anda, jika anda tidak mampu berada pada
level ke 1

5 . Kata Ihsan ini kemudian oleh banyak pihak dijadikan sandaran munculnya tasawuf. Bahwa
tasawuf itu merupakan turunan dari kata Ihsan tersebut. Dalam tasawuf kata sabar masuk pada
bahasan maqamat. Maqamat adalah tingkatan-tingkatan atau tahapan yang ditempuh oleh para
kaum sufi. Dengan maqamat seorang sufi dapat mendekatkan diri kepada Allah (taqarub)

6 . Di antara aktivitas tasawuf yang masuk kategori tasawuf adalah; taubah

7 , wara’, zuhud, faqir, shabr, ridha, tawakkal dan sebagainya

8 . Maqamat atau tingkatan dalam menempuh taqarub kepada Allah mesti dilakukan dengan
tahapan-tahapan yang sudah ter-sistematisasi secara utuh dalam dunia tasawuf dan telah
dirumuskan oleh para sufi. Di antara tingkatan tersebut adalah “tangga” sabar. Tingkatan sabar
adalah tingkatan setelah faqir. Dr Muhammad Bahr9 mengutip apa yang dikatakan Ali bin Abi
Thalib bahwa sabar adalah salah satu dari 4 (empat) bangunan ke-Islaman seseorang; (1) sabar
(2) yakin (3) jihad, dan (4) adil. 4 Shahih Bukhari hadits ke 50, Shahih Muslim hadits ke

9 ‫ اال ح سان رت بة ال ثال ث ال م بحث‬hadist Imam Ibn Qayim, sebagaimana dikutip oleh
Muhammad Bahar, membagi sabar menjadi empat bagian:

1). Sabar Nafsi Ikhtiyari (psikis-pilihan)


2). Sabar Badani Idhtirari (pisik-mutlak)
3). Sabar Nafsani Idhtirari (psikis-mutlak)
4) Sabar Badani Ikhtiyari (pisik-pilihan)
Di antara para sufi yang mengkaji tentang sabar dalam literaturnya adalah Syekh Abdul
Qadir al-Jailani. Ada beberapa tulisan tentang sabar yang penulis temukan dalam kitab
karyanya yaitu pada kitab al-Ghunyah11 li Thalibi Thariqi al-Haqqi ‘Azza wa Jala (fi al-
Akhlaq wa at-Tasawwuf wa al-Adab al-Islamiyyah). Kitab ini ditulis dalam dua jilid.
Diterbitkan oleh Dar al-Kutub al-Islamiyyah, BerikutLebanon. Cetakan Pertama tahun 1997.
Studi awal yang dilakukan oleh penulis adalah bahwa Syeikh Abdul Qadir membuat
rumusan sabar menjadi tiga bagian;
1). sabar li-llah (karena Allah),
2). Sabar ma’a-llah (bersama Allah) dan
3). Sabar ‘ala-llah (atas Allah)

Tawakal

1.Pengertian Tawakal

Kata tawakal berasal dari bahasa Arab At-Tawakkul yang dibentuk darikata wakkala, yang
secara kebahasaan berarti menyerahkan, mempercayakan,atau mewakili urusan kepada orang
lain.
1 Menurut istilah, tawakal adalah menyerahkan segala perkara, ikhtiar dan usaha yang dilakukan
kepada Allah,serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan manfaat
ataumenolak madharat.
2Menurut Al-Harawi dalam Manazilu An-Sa’iri,tawakal merupakan tingkatan spiritualitas yang
sulit dicapai oleh orang awam, tapi mudah diraih olehinsan pilihan. Tawakal adalah meyerahkan
urusan kepada yang berkuasamenanganinya dengan kepercayaan yang utuh, maksudnya ialah
menyerahkanseluruh perkara kepada Allah, bersandar kepada kekuasaan-Nya dalam
mengatursiklus alam semesta,mendahulukan perbuatan-Nya ketimbang perbuatan kita,
danmengutamakan kehendak-Nya di atas kehendak kita Tawakal juga berarti penyandaran hati
kepada Allah denganmempercayai-Nya sepenuhnya, serta kasadaran hati untuk melarikan diri
dari pengawasan kekuatan dan sumber manapun.
Tawakal adalah titik permulaandari berbagai hal yang khusus berhubungan dengan perintah atau
perjalananruhani, dengan menyandarkan diri kepada Allah dan bersikap penuh (tsiqoh)kepada-
Nya, kemudian dilanjutkan dengan menetapkan hati dalam kawasankeberlepasan diri dari segala
bentuk kekuatan dan daya manusia Semua perintah dalam bertawakkal,
Kaum musyrikin menderitakekalahan total dan banyak pemimpin mereka yang mati sehingga
mereka terpaksakembali ke makkah dalam keadaan yang menyedihkan dan sangat memalukan,
tetapimereka tidak tinggal diam dengan pimpinan Abu Sufyan dan orang-orang
terkemukadikalangan kaum Quraisy, mereka menyiapkan kekuatan yang lebih besar
untukmembalas kekalahan mereka pada perang badar. Akhirnya mereka dapatmengumpulkan
tiga brigade dan brigade terbesar terdiri dari 3000 orang terbagi atas700 orang tentara berbaju
besi, 200 orang tentara berkuda dan selebihnya
tentara biasa dengan persenjataan yang lengkap. Disamping itu mereka membawa pula beberapa
orang perempuan untuk membangkitkan semangat bertempur dikalanganmereka, dipimpin
Hindun istri Abu Sufyan sendiri.Pada mulanya Rasulullah ingin bertahan saja di madinah, tetapi
kebanyakan para sahabat berpendapat bahwa sebaliknya kaum muslimin menghadapi seranganka
um musyrikin itu diluar kota Akhirnya Rasulullah menerima pendapat mereka dankeluarlah
beliau memimpin 1000 orang tentara untu menghadapi lebih dari 3000tentara kaum musyrikin
yang berkobar-kobar semangatnya.di tengah jalan atashasutan Abdullah bin Ubay bin Salul, 300
orang tidak ikut berperang dan kembali keMadinah sehingga mereka yang tinggal hanya 700
orang, di antara 100 orang berbaju besi dan 2 orang berkuda.
2.Derajat derajat Tawakal

Pertama
, keyakinannya kepada Allah seperti keyakinannya kepada wakilyang telah dikenal
kebenarannya, kejujurannya, perhatian, petunjuk dan kasihsayangnya.
Kedua
, keadaanya terhadap Allah SWT seperti keadaan anak kecil kepadaibunya. Ia tidak mengenal
selain ibunya dan segala urusan hanyamengandalkannya. Ia adalah pikiran pertama yang terlintas
dihatinya. Kedudukanini menuntut manusia untuk tidak berdoa dan tidak memohon kepada
selain AllahSWT. Kerena percaya pada kemurahan-Nya dan kasih sayang-Nya.
Ketiga
, seperti pucatnya orang sakit, yang bisa terus berlangsung danterkadang lenyap. Jika engkau
katakan apakah hamba boleh berencana danmengandalkan sebab-sebab.Maka ketahuilah bahwa
kedudukan ketiga menolak perencanaan
secara berlangsung selama ia tetap dalam keadaan itu. Kedudukan kedua menolak perencanaan,
kecuali dari segi pengandalan kepada allah SWT dengan berdoa danmerengek seperti anak kecil
yang hanya memanggil ibunya

3.Manfaat Tawakal

Setelah kami jelaskan kedudukan tawakal, kami merasa senang untukmenunjukkan sebagian
buah yang agung yang bisa dipetik oleh orang yang
bertawakal setelah berhasil mewujudkan maqam ‘kedudukan yang sangat tinggi
dan mulia ini. Hal terpenting diantaranya adalah :
1.Mewujudkan iman.
2.Ketenangan jiwa dan rehat hati.
3.Kecukupan dari Allah segala kebutuhan orang yang bertawakal
4.Sebab terkuat dalam mendatangkan berbagai manfaat dan menolak berbagaimudlarat.
5.Mewariskan cinta Allah kepada sang hamba.
6.Mewariskan kekuatan hati, keberanian, keteguhan dan menantang para musuh
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Sabar dari segi bahasa artinya menahan diri dan Tawakal dari segi bahasa artinya menyerahkan
diri kepada Allah. Dan dari segiistilah adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil
dari keyakinannya yang bulat kepada Allah bahwa hanya Allah yang menciptakan dan mengatur
segala-galanya.
keyakinannya kepada Allah seperti keyakinannya kepada wakil yang telah dikenal
kebenarannya,kejujurannya, perhatian, petunjuk dan kasih sayangnya. Yang kedua
keadaanyaterhadap Allah SWT seperti keadaan anak kecil kepada ibunya. Yang ketiga,seperti
pucatnya orang sakit.Manfaat bertawakal yaitu, mewujudkan iman, memperoleh ketenangan
jiwadan rehat hati, kesabaran, ketahanan, kemenangan dan kekokoha, akan selalumerasa cukup
atas segala kebutuhan, mendatangkan berbagai manfaat danmenolak berbagai mudlarat,
mewariskan cinta Allah kepada sang hamba,mewariskan kekuatan hati, keberanian, keteguhan
dan menantang para musuh,memperoleh rezeki, memelihara dari kekuasaan syetan, dan masuk
surga tanpahisab dan tanpa adzab. Macam-macam tawakal ada dua yaitu, tawakal kepadaAllah
dan tawakal kepada selain Allah. Ciri-ciri orang yang bertawakal yaitu,selalu bersyukur apabila
mendapat nikmat dan bersabar jika belum atau tidaktercapai apa yang diinginkannya, tidak
pernah berkeluh kesah dan gelisah, tidakmeninggalkan usaha dan ikhtiar untuk mencapai
sesuatu, menyerahkan dirinyaatas semua keptusan kepada Allah Swt setelah melakukan usaha
dan ikhtiar secarasempurna, menerima segala ketentuan Allah dengan rido terhadap diri
dankeadaannya dan berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaatkepada orang
lain

Kritik dan Saran

Dalam proses pembuatan makalah ini tentu banyak kekurangan-kekurangan yang masih perlu
untuk saya tambahkan demi menyempurnakannya,namun waktu dan terbatasnya referensi yang
saya peroleh membuat takluput darisegala bentuk baik materi maupun dalil-dalil yang kurang
kuat barang kali. Olehkarena itu kritikan dan saran pembaca sangat saya perlukan untuk
memperbaiki pada waktu-waktu yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai